1
Universitas Simalungun, Pematagsiantar / Indonesia Email : lilitansliova@gmail.com
2
Universitas Simalungun, Pematagsiantar / Indonesia
3
STKIP Budidaya Binjai, Binjai / Indonesia.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel “Si Anak Badai”
Karya Tere Liye. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode yang
dipakai dalam pengumpulan data adalah metode penelian perpustakaan (Library researce). Instrumen pengumpulan
data dilakukan dengan mencatat seluruh informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti di
perpustakaan. Juga dengan mengumpulkan data online dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan nilai
pendidikan karakter serta berkaitan dengan dengan sastra. Hasil yang ditemukan setelah melakukan penelitian
terhadap novel tersebut yaitu terdapat nilai pendidikan karakter antara lain : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Kata kunci : Nilai Pendidikan Karakter – Novel Si Anak Badai – Tere Liye.
234
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
235
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
236
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
segala sesuatu yang berguna bagi manusia Metode penelitian yang digunakan
dalam melaksanakan berbagai aktivitas. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
3. Nilai kerohanian yaitu metode yang berupaya menggambarkan
Nilai kerohanian adalah nilai yang meliputi atau melukiskan keadaan subjek atau objek
berbagai konsepsi yang berkaitan dengan penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta
segala sesuatu yang berhubungan dengan yang tampak atau sebagaimana adanya. Teknik
kebutuhan rohani manusia. pengumpulan data merupakan cara yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-
data yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Teknik pengumpulan data yang
7. Hakikat Nilai Pendidikan Karakter digunakan dalam penelitian adalah teknik
Menurut Halomoan dan Luthfi Maulana pustaka.
Nasution dalam Lili Tansliova (2018 : 2) bahwa Teknik analisis data dalam penelitian ini
nilai pendidikan karakter adalah usaha sadar adalah teknik analisis konteks terhadap objek
dalam menanamkan nilai-nilai perilaku yang yang akan diteliti. Teknik ini dilakukan dengan
meliputi aspek pengetahuan, kesadaran atau mengukiti langkah-langkah untuk memberikan
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan penganalisisan yang sudah ditetapkan peneliti
nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai berikut :
diri sendiri, sesama, dan lingkungan maupun 1. Membaca novel “Si Anak Badai” karya
kebangsaan. Tere Liye secara berulang-ulang
Pendidikan karakter akan berhasil jika 2. Menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter
dilakukan secara simultan mulai dari dalam diri dalam novel “Si Anak Badai” karya Tere
Liye.
sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
semesta. Hal ini dikarenakan manusia hidup 3. Membuat hasil penelitian.
dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu. 4. Membuat kesimpulan dan saran.
Maka pengembangan karakter individu 5. Membuat sinopsis novel “Si Anak Badai”
seseorang hanya dapat dilakukan dalam karya Si anak Badai.
lingkungan sosial dan budaya yang
bersangkutan, bukan dengan cara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mengisolasinya.
Pusat Kurikulum Nasional, sebagaimana Sesuaidengantujuanpenelitian, maka
dikutip Muhammad Ismail dalam Samrin (2016 : data yang dibahasdalampenelitianiniadalah data
131) mengidentifikasi 18 butir nilai untuk yang berkenaandengannilaiPendidikan Karakter
pendidikan karakter, yaitu : 1) religius, 2) jujur, yang terdiridari Religius, Jujur, Toleransi,
3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri,
7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat
semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai
menghargai prestasi, 13) Prestasi, Komunikatif, Cinta damai, Gemar
bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial,
gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) dan Tanggung Jawabdalam novel Si
peduli sosial, dan 18) tanggung jawab. AnakBadaiKaryaTereLiye.
237
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
Religius adalah sikap dan perilaku yang masyarakat lain tau bahwa jam sudah memasuki
patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang untuk sholat Isya.
dianutnya, toleran terhdap pelaksanaan ibadah
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. b. Jujur
Contoh: Jujur adalah perilaku yang didasarkan
1. Besoknya kepalaku terasa enteng. Tidak pada upaya menjadikan diriya sebagai orang
tersisa pusing kemarin. Habis shalat yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan
Subuh di Masjid aku bisa berlari-lari tindakan.
meniti jalan papan ulin, meninggalkan Contoh:
Fatah dan teman yang lain. (hal. 27) 4. Saya tidak usah memperkenalkan diri lagi.
Kalian sudah tahu semua, utusan Gubernur
Dari kutipan di atas menggambarkan memulai pidatonya. Saya sudah
bahwa Zaenal percaya bahwa dengan berkeliling dengan kepala kampung.
menjalankan Sholat, sakit kepalanya akan Kalau boleh jujur, kampung ini tidak
sembuh. Karena Allah yang memberikan sakit layak dihuni. (hal. 148)
maka Allah juga yang akan memberikan
kesembuhan. Dari kutipan di atas menggambarkan
Pak Gubernur jujur bahwa kampung mereka
Contoh: tidak layak dihuni karena ia sudah berkeliling
2. Seperti biasa, selepas maghrib kami kampung untuk melihat keadaan kampung
mengaji di rumah Guru Rudi, tidak jauh mereka.
dari jembatan menuju Masjid. Yang
tidak biasa, setelah anak-anak menyetor c. Toleransi
bacaan, Ode mendadak angkat telunjuk, Toleransi adalah sikap dan tindakan
hendak bertanya. Ada yang hendak kau yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
sampaikan, Ode ? Gutu Rudi menatapnya. pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
(hal. 54) berbeda dengan dirinya.
Contoh:
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa 5. Thiyah mengangkat tangan seperti biasa,
selepas magrib mereka selalu pergi mengaji di dia selalu semangat menjawab, “sebab saat
rumah guru Rudi. itu manusia baru bisa membuat kapal.
Contoh: Belum bisa membuat pesawat terbang.”
3. Anak-anak bergegas membereskan Thiyah benar, Pak Guru. Pipit teman
sekelas Thiyah ikut menyokong. “Akan
peralatan mengaji. “Za...” “Ya Pak Guru”
sigap aku menjawab. Kau yang adzan rumit ceritanya kalau umat Nabi Nuh
Isya. Bergegas sana ke Masjid, sudah diperintahkan untuk membuat pesawat.
hampir masuk waktunya. Aku “Mengapa jadi rumit Pit?” Kawan yang lain
mengangguk. (hal. 59) tak tahan memberikan pertanyaan. “Eh,
Dari kutipan di atas menggambarkan bukanlah membuat kapal saja, yang
Zaenal taat dalam beragama, hal ini ditunjukkan jauh dari lautan, kaum Nabi Nuh diledek
pada Zaenal yang akan bergegas ke Masjid sana-sini? Coba bayangkan kalau
untuk mengumandangkan adzan agar mereka malah membuat pesawat. Waah,
bagaimana cemoohan yang akn mereka
terima. (hal. 56)
238
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
239
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
“Manowaaaa!” teman yang lain tidak mau melewatkan kesempatan ini. Kau bajak
kalah berteriak, melambaikan tangan. laut yang hebat. Kami akan
Seperti tadi, beberapa penumpang membersihkan kapal ini selama
melempar uang logam. Kami menyelam seminggu jika kau mau menjawab
berebutan, muncul lagi ke permukaan pertanyaanku. (hal. 3)
melambaikan tangan sambil berteriak,
Manowa! Pak Haji! Bu Hajjah! Dari kutipan di atas menggambarkan
Juragan!”(hal. 52) bahwa Zaenal mempunyai ide yang kreatif. Hal
Dari kutipan di atas menggambarkan ini ditunjukkan pada Zaenal yang ingin tahu
bahwa mereka berusaha untuk bisa mendapatkan jawaban dari bajak laut. Jika ia memberi tahu
uang logam yang di lemparkan penumpang. Hal jawabannya kepadanya maka ia akan
ini ditunjukkan pada mereka yang berteriak membersihkan kapal yang besar selama 1
memanggilin penumpang yang berada di atas minggu.
kapal dan menyelam berebutan untuk
mendapatkan uang logam. f. Demokratis
Contoh: Demokratis adalah cara berpikir,
12. Sore ini kami membuat tanggaa darurat. bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
Bang Kopli dan para pemuda kampung dan kewajiban dirinya dan oranglain.
yang lain sudah mengambil batang Contoh:
bambu dan beberapa potong kayu dari 14. Mengapa rezeki orang berbeda-beda,
seberang ssungai. Akan ada dua tangga Pak Guru? Aku menepuk dahi. ternyata
yang dibuat. Satu di sisiMasjid, satunya dia menanyakan itu. Mengapa ada orang
lagi di sisi jalan papan.wak Albet dan kaya, mengapa ada orang miskin? Ode
dan jamaah dari jalan papan ke Masjid meneruskan pertanyaannya. Guru Rudi
dan sebaliknya dengan perahu karena manggut-manggut . “kenapa kau
akses ke masjid terputus.Guru Rudi menanyakan perkara itu Ode?” (hal. 55)
diam aja sambil terus menggergaji. Aku Dari kutipan di atas menggambarkan
dan Awang saling pandang. Tangan Ode bertanya kepada Pak Rudi mengenai
kami tetap memegang bambu agar tidak Rezeki. Karena ia dapat uaang yang paling
goyang saat digergaji Guru Rudi. (hal. sedikit. Ode menanyakan mengapa rezekinya dia
96) berbeda dengan orang lain.
Dari kutipan di atas menggambarkan
bahwa mereka saling bekerja keras untuk bisa g. Rasa ingin tahu
memperbaiki jembatan Masjid yang putus. Rasa ingin tahu adalah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
e. Kreatif lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
Kreatif adalah berpikir dan melakukan dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
sesuatu untuk menghasilkan cara atau dari Contoh:
sesuatu yang telah dimiliki. 15. Dengan tenang aku memandangnya, lalu
Contoh: berkata “Aku ingin betanya. Di anatara
13. Fatah segera menarik lenganku, mengajak kapal yang melintas di muara kami,
pulang. Aku menggeleng., tidak akan kapal mana yang paling hebat? Bertanya
240
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
241
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
bukan? Bapak menunjuk mangkuk . Fatah Dari kutipan di atas Awang berusaha
terdiam. Dengan membuat masakan membantu adik kelasnya (Mutia) yang
selezat ini, Mamaktelah menebus pulpennya terjatuh di dalam air Muara.
kesalahannya. Dan Mamak kau juga
telah meminta maaf berkali-kali, bukan? m. Tanggung jawab
Tidak boleh membahas-bahsanya lagi. Tanggung jawab adalah sikap dan
Setiap orang melakukan kesalahan. perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
Yang membedakan antara orang yang dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan
melakukan kesalahan itu adalah ada terhadap diri sendiri, masyarakat, ligkungan
yang belajar dari kesalahannya, ada juga (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan
tidak mengambil pelajaran apa-apa dari Yang Maha Esa.
kesalahan itu. (hal. 72) Contoh:
23. Aku mendapatkan Fatah berdiri menunggu
Dari kutipan di atas menggambarkan di luar rumah, di jalan papan ulin.
bahwa itu Cinta damai. Hal itu ditunjukkan pada Tangannya memegang buku dan meteran
ayah yang berusaha untuk mencari jalan tengah kain, di telinganya terselip pensil. Urusan
agar tidak aa pertentangan antara Fatah dan mengukur pakaian sudah beberapa kali
Mamak. lakukan. Kami sudah biasa membantu
Mamak mengukur baju atau celana, jadi
l. Peduli sosial paham caranya. (hal. 20 )
Peduli sosial adalah sikap dan tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan pada orang Dari kutipan di atas menggambarkan
lain dan masyarakat yang membutuhkan. bahwa mereka melaksanakan tugas yang
Contoh: diperintahkan oleh ibunya untuk mengukur baju
21. Awang terdiam. Nyegir lagi. “baiklah, dan kewajiban mereka sebagai anak yang harus
kalau begitu apa yang membuat kau membantu Ibunya.
menangis?” aku akhirnya ikut bicara Contoh:
sambil menyikut Awang agar berhenti 24. Mamak menyuruh kita tanggung jawab.
bertanya aneh-aneh lagi. (hal. 34) Aku tidak mau pulang sebelum urusan
ini selesai. Bisa panjang urusannya. Kita
Dari kutipan di atas menggambarkan dihukum tidur di teras rumah. Kalau kau
bahwa Zaenal peduli terhadap Mutia. Hal ini tidak mau ikut, biar aku saja. Tanpa
ditunjukkan pada dia yang bertanya kepada menunggu reaksi Fatah, aku mengulurkan
Mutia apa yang membuatnya menangis. tangan, meminta buku tulis dan pensil
Contoh: padanya. (hal. 43)
22. Tapi entah apa yang dipikirkan Awang,
mungkin karena kasihan melihat Mutia Dari kutipan di atas menggambarkan
yang hendak menangis lagi, atau karena bahwa Zaenal berusaha menyelesaikan tugas
barusan dibilang jahat, Awang mendadak yang diperintahkan oleh Mamaknyaa dengan
manawarkan bantuan. “Baiklah kalau baik. Hal ini ditunjukkan pada Zaenal yang tidak
begitu. Kau tenang saja, Tia. Sebelum akan pulang sebelum urusannya selesai.
lonceng tanda istirahat selesai, aku akan Contoh:
membawa kembali bolpoin kesayangan 25. Beragkatlah kalian. “Mamak meraih
kau itu.” (hal. 35) tumpukan piring kotor, Thiyah ikut
242
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
243
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244
244