Anda di halaman 1dari 11

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume XII No.1, Januari 2021


Page : 234-244

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL


“SI ANAK BADAI” KARYA TERE LIYE
1
Lili Tansliova, 2 Cici Hazana, 3 Fhety Wulandari Lubis

1
Universitas Simalungun, Pematagsiantar / Indonesia Email : lilitansliova@gmail.com
2
Universitas Simalungun, Pematagsiantar / Indonesia
3
STKIP Budidaya Binjai, Binjai / Indonesia.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel “Si Anak Badai”
Karya Tere Liye. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode yang
dipakai dalam pengumpulan data adalah metode penelian perpustakaan (Library researce). Instrumen pengumpulan
data dilakukan dengan mencatat seluruh informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti di
perpustakaan. Juga dengan mengumpulkan data online dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan nilai
pendidikan karakter serta berkaitan dengan dengan sastra. Hasil yang ditemukan setelah melakukan penelitian
terhadap novel tersebut yaitu terdapat nilai pendidikan karakter antara lain : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Kata kunci : Nilai Pendidikan Karakter – Novel Si Anak Badai – Tere Liye.

PENDAHULUAN pendidikan karakter adalah novel, karena dalam


sebuah novel banyak disampaikan berbagai
Karya sastra merupakan hasil karya seni peristiwa yang dialami oleh tokoh yang
manusia yang memberikan nuansa keindahan mencerminkan kehidupan masyarakat. Novel
bagi manusia. Karya sastra adalah penyampaian juga dapat mengemukakan sesuatu secara bebas,
ide-ide, gagasan, dan pesan para sastrawan menyajikan sesuatu lebih banyak, melibatkan
tentang kehidupan. Banyak hal yang dapat permasalahan yang kompleks, sehingga melalui
menambahkan pengetahuan dan pengalaman karya sastra seperti novel, pembaca dapat
hidup manusia melalui karya sastra. menelaah kehidupan terutama yang berkaitan
Dunia sastra adalah dunia yang penuh dengan nilai pendidikan karakter.
dengan keindahan, di dalamnya tidak hanya Novel berasal dari bahasa Italia, yaitu
menyajikan kesenangan tetapi juga harus novella yang berarti “sebuah barang baru yang
memberikan manfaat serta memberikan kecil,” dalam perkembangannya, novel diartikan
pelajaran yang berharga yang mungkin dapat sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk prosa.
menjadi pegangan hidup bagi pembacanya. Novel adalah prosa rekaan yang panjang, yang
Dalam sastra terkandung konsep dasar estetika menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan
yang menunjukkan sifat-sifat kreatif yang serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.
mampu menentukan manusia pada nilai-nilai Cerita rekaan melukiskan puncak-puncak
yang dapat membantu menentukan hakikat peristiwa kehidupan seseorang, mengenai
kemanusiaan yang berkepribadian. kejadian-kejadian yang luar biasa dalam
Salah satu bentuk karya sastra yang di kehidupannya, secara melompat-lompat dan
dalamnya banyak terkandung nilai-nilai berpindah-pindah.

234
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

Membaca karya sastra, khususnya novel 1. Hakikat Sastra


secara tidak langsung juga belajar tentang nilai- Sastra memberikan wawasan yang
nilai pendidikan karakter, nilai sosia, budaya, umum tentang masalah manusiawi, sosial,
dan moral. Salah satu novel yang menarik untuk maupun intelektual, dengan cara yang khas.
dikaji nilai pendidikan karakternya adalah novel Juanda ( 2014: 190) mengatakan bahwa “sastra
“Si Anak Badai” Karya Tere Liye. Si Anak merupakan warisan budaya bangsa Indonesia
Badai merupakan novel terbaru yang ditulis Tere yang secara turun temurun dilestarikan kepada
Liye yang berlatar belakang tentang perjuangan generasi bangsa Indonesia dan diakui sebagai
dan keberanian. Empat orang anak laki-laki wahana pendidikan moral dan karakter.”
kelas 6 SD yang terdiri atas Zaenal, Ode,
Awang, dan Malim yang menamai 2. Hakikat Novel
perkumpulannya ‘Geng Si Anak Badai’, mereka Novel berasal dari bahasa Italia novella
yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak yang secara harfiah “sebuah barang baru yang
permukaan muara, dan deru ombak lautan. kecil”, dan kemudian diartikan sebagai “cerita
Mereka hidup di atas air yaitu di kampung pendek dalam bentuk prosa’. Novel adalah karya
Manowa. Namun, suatu hari, nanti kampung sastra yang mengisahkan problematika
mereka yang indah mengalami ancaman dan kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh
bahaya besar. Berkat perjuangan dan kegigihan secara utuh. Kisah novel berawal dari
penduduk kampung Manowa, khususnya Geng kemunculan suatu persoalan yang dialami tokoh
Si anak Badai yang penuh tekad dan keberanian hingga tahap penyelesaiannya.
mempertahankan kampug halaman yang menjadi Nurgiyantoro dalam (Yanti, 2015 : 3)
milik mereka, gangguan bisa diatasi. Mereka menyatakan bahwa “Novel sebagai sebuah karya
pantang menyerah, ketika kegagalan menyapa, fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi
mereka terus bangkit, bangkit dan mencoba lagi. model kehidupan yang diidealkan, dunia
Semangat mereka begitu menggebu, hari-hari imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur
penuh keceriaan dan petualangan seru. intrinsiknya seperti peritiwa, plot, tokoh dan
Tujuan penelitian ini adalah untuk penokohan, latar, sudut pandang yang
mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter apa kesemuanya bersifat imajinatif walaupun semua
saja yang terdapat dalam novel “Si Anak Badai” yang direalisasikan pengarang sengaja
Karya Tere Liye. dianalogikan dengan dunia nyata tampak benar
Adapun manfaat dari penelitian ini terjadi.”
adalah:
1. Hasil analisis novel “Si Anak Badai” 3. Karakteristik Novel
Karya Tere Liye diharapkan dapat Dalam novel terdapat beberapa
menambah dan memperluas karakteristik. Suwardi Endraswara (2015: 172)
pengetahuan atau wawasan penulis serta berpendapat bahwa “karakteristik novel terbagi
pembaca lainnya tentang masalah sastra. menjadi dua yaitu: idealisme abstrak,
2. Sebagai bahan masukan untuk peneliti romantisme keputusasaan.”
selanjutnya khususnya mahasiswa dalam
Program Studi Pendikan Bahasa dan 4. Ciri-ciri Novel
Sastra Indonesia. Sebagai salah satu karya sastra, novel
memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan
TINJAUAN PUSTAKA dengan karya sastra lain. Nursito (2015 : 168)

235
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

menyatakan bahwa ciri-ciri novel sebagai Adapun unsur-unsur ekstrinsik menurut


berikut: Aminuddin (2014: 85) adalah:
1. Jumlah kata novel jumlah katanya
mencapai 355.000 . 1. Nilai Agama
2. Jumlah halaman, novel mencapai maksimal Nilai agama adalah nilai-nilai dalam cerita
100 halaman kuarto. yang berkaitan dengan aturan atau ajaran
3. Jumlah waktu, waktu rata-rata yang yang bersumber dari agama tertentu.
digunakan untuk membaca novel paling 2. Nilai Budaya
diperlukan sekitar 2 jam (120 menit). Nilai budaya adalah nilai-nilai yang
4. Novel bergantung pada perilaku dan berkenaan dengan kebiasaan atau tradisi
mungkin lebih dari satu pelaku. adat-istiadat yang berlaku pada suatu
5. Novel menyajikan lebih dari satu impresi. daerah.
6. Novel menyajikan lebih dari satu efek. 3. Nilai Sosial
7. Novel menyajikan lebih dari satu emosi. Nilai sosial adalah nilai-nilai yang
8. Novel memiliki skala yang lebih luas. berkenaan dengan tata pergaulan atau
9. Seleksi pada novel lebih luas. antara individu dalam masyarakat.
10. Kelajuan dalam novel lebih lambat. 4. Nilai Moral
11. Dalam novel unsur-unsur kepadatan dan Nilai moral adalah nilai-nilai dalam cerita
intensitas tidak begitu diutamakan. yang berkaitan dengan akhlak atau etika.
Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai
5. Unsur-unsur novel moral yang baik, bisa pula nilai moral yang
Dalam setiap karya sastra pasti mempunyai buruk atau jelek. Nilai moral dapat
unsur-unsur pendukung karya sastra tersebut. dihbungkan dengan nilai pendidikan
Ada dua unsur dalam karya sastra, baik unsur karakter. Karena karakter seseorang dapat
dari dalam (unsur intrinsik) maupun unsur dari menentukan moral setiap individu.
luar (unsur ekstrinsik).
a. Unsur Intrinsik 6.Hakikat Nilai
Unsur Intrinsik dalam sebuah novel adalah unsur Nilai adalah sesuatu yang berharga,
yang secara langsung dapat membangun dan bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
mengembangkan sebuah cerita. Hasniyati (2018 bagi manusia. Taniredja (2015: 74-75)
: 4) mengatakan bahwa “Novel dan cerpen mengemukakan bahwa “nilai dapat diartikan
merupakan karya sastra fiksi mempunyai sebagai pemberian harga terhadap sesuatu yang
persamaan keduanya yang dibangun oleh unsur ada di dalamnya dan kemudian dijadikan sebagai
intrinsik dan ekstrinsik”. Adapun unsur Intrinsik jati diri dari sesuatu tersebut.”
sebuah karya sastra adalah a) tokoh atau Jenis-jenis nilai menurut Prof. Dr.
penokohan, b) alur, c) latar, d) amanat, e) sudut Notonagoro (2014: 74) adalah sebagai berikut:
pandang, dan f) gaya bahasa. 1. Nilai material
b. Unsur Ekstrinsik Nilai material adalah nilai yang meliputi
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di
berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu
luar karya sastra atau cerita, namun turut yang berguna bagi jasmani manusia.
menentukan bentuk danisi suatu karya atau 2. Nilai vital
cerita. Nilai vital adalah nilai yang meliputi
berbagai konsepsi yang berkaitan dengan

236
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

segala sesuatu yang berguna bagi manusia Metode penelitian yang digunakan
dalam melaksanakan berbagai aktivitas. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
3. Nilai kerohanian yaitu metode yang berupaya menggambarkan
Nilai kerohanian adalah nilai yang meliputi atau melukiskan keadaan subjek atau objek
berbagai konsepsi yang berkaitan dengan penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta
segala sesuatu yang berhubungan dengan yang tampak atau sebagaimana adanya. Teknik
kebutuhan rohani manusia. pengumpulan data merupakan cara yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-
data yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Teknik pengumpulan data yang
7. Hakikat Nilai Pendidikan Karakter digunakan dalam penelitian adalah teknik
Menurut Halomoan dan Luthfi Maulana pustaka.
Nasution dalam Lili Tansliova (2018 : 2) bahwa Teknik analisis data dalam penelitian ini
nilai pendidikan karakter adalah usaha sadar adalah teknik analisis konteks terhadap objek
dalam menanamkan nilai-nilai perilaku yang yang akan diteliti. Teknik ini dilakukan dengan
meliputi aspek pengetahuan, kesadaran atau mengukiti langkah-langkah untuk memberikan
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan penganalisisan yang sudah ditetapkan peneliti
nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai berikut :
diri sendiri, sesama, dan lingkungan maupun 1. Membaca novel “Si Anak Badai” karya
kebangsaan. Tere Liye secara berulang-ulang
Pendidikan karakter akan berhasil jika 2. Menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter
dilakukan secara simultan mulai dari dalam diri dalam novel “Si Anak Badai” karya Tere
Liye.
sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
semesta. Hal ini dikarenakan manusia hidup 3. Membuat hasil penelitian.
dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu. 4. Membuat kesimpulan dan saran.
Maka pengembangan karakter individu 5. Membuat sinopsis novel “Si Anak Badai”
seseorang hanya dapat dilakukan dalam karya Si anak Badai.
lingkungan sosial dan budaya yang
bersangkutan, bukan dengan cara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mengisolasinya.
Pusat Kurikulum Nasional, sebagaimana Sesuaidengantujuanpenelitian, maka
dikutip Muhammad Ismail dalam Samrin (2016 : data yang dibahasdalampenelitianiniadalah data
131) mengidentifikasi 18 butir nilai untuk yang berkenaandengannilaiPendidikan Karakter
pendidikan karakter, yaitu : 1) religius, 2) jujur, yang terdiridari Religius, Jujur, Toleransi,
3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri,
7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat
semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai
menghargai prestasi, 13) Prestasi, Komunikatif, Cinta damai, Gemar
bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial,
gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) dan Tanggung Jawabdalam novel Si
peduli sosial, dan 18) tanggung jawab. AnakBadaiKaryaTereLiye.

METODE PENELITIAN a. Religius

237
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

Religius adalah sikap dan perilaku yang masyarakat lain tau bahwa jam sudah memasuki
patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang untuk sholat Isya.
dianutnya, toleran terhdap pelaksanaan ibadah
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. b. Jujur
Contoh: Jujur adalah perilaku yang didasarkan
1. Besoknya kepalaku terasa enteng. Tidak pada upaya menjadikan diriya sebagai orang
tersisa pusing kemarin. Habis shalat yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan
Subuh di Masjid aku bisa berlari-lari tindakan.
meniti jalan papan ulin, meninggalkan Contoh:
Fatah dan teman yang lain. (hal. 27) 4. Saya tidak usah memperkenalkan diri lagi.
Kalian sudah tahu semua, utusan Gubernur
Dari kutipan di atas menggambarkan memulai pidatonya. Saya sudah
bahwa Zaenal percaya bahwa dengan berkeliling dengan kepala kampung.
menjalankan Sholat, sakit kepalanya akan Kalau boleh jujur, kampung ini tidak
sembuh. Karena Allah yang memberikan sakit layak dihuni. (hal. 148)
maka Allah juga yang akan memberikan
kesembuhan. Dari kutipan di atas menggambarkan
Pak Gubernur jujur bahwa kampung mereka
Contoh: tidak layak dihuni karena ia sudah berkeliling
2. Seperti biasa, selepas maghrib kami kampung untuk melihat keadaan kampung
mengaji di rumah Guru Rudi, tidak jauh mereka.
dari jembatan menuju Masjid. Yang
tidak biasa, setelah anak-anak menyetor c. Toleransi
bacaan, Ode mendadak angkat telunjuk, Toleransi adalah sikap dan tindakan
hendak bertanya. Ada yang hendak kau yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
sampaikan, Ode ? Gutu Rudi menatapnya. pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
(hal. 54) berbeda dengan dirinya.
Contoh:
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa 5. Thiyah mengangkat tangan seperti biasa,
selepas magrib mereka selalu pergi mengaji di dia selalu semangat menjawab, “sebab saat
rumah guru Rudi. itu manusia baru bisa membuat kapal.
Contoh: Belum bisa membuat pesawat terbang.”
3. Anak-anak bergegas membereskan Thiyah benar, Pak Guru. Pipit teman
sekelas Thiyah ikut menyokong. “Akan
peralatan mengaji. “Za...” “Ya Pak Guru”
sigap aku menjawab. Kau yang adzan rumit ceritanya kalau umat Nabi Nuh
Isya. Bergegas sana ke Masjid, sudah diperintahkan untuk membuat pesawat.
hampir masuk waktunya. Aku “Mengapa jadi rumit Pit?” Kawan yang lain
mengangguk. (hal. 59) tak tahan memberikan pertanyaan. “Eh,
Dari kutipan di atas menggambarkan bukanlah membuat kapal saja, yang
Zaenal taat dalam beragama, hal ini ditunjukkan jauh dari lautan, kaum Nabi Nuh diledek
pada Zaenal yang akan bergegas ke Masjid sana-sini? Coba bayangkan kalau
untuk mengumandangkan adzan agar mereka malah membuat pesawat. Waah,
bagaimana cemoohan yang akn mereka
terima. (hal. 56)

238
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

Dari kutipan di atas menggambarkan mereka melemparkan uang logam ke


bahwa mereka menghargai setiap pendapat yang bawah. Kemudian kami berebut
disampaikan. mengambilnya. Bersiap za. Sebentar lagi
Contoh: Samudera Jaya melintas. ( hal. 9)
6. Kami tertawa melihat mereka berdua saling
memelotot. Bu Rum mengangkat tangan, Dari kutipan di atas menggambarkan
Menyuruh diam. “jawaban kalian semua bahwa mereka berusaha untuk menyelam dan
benar. (hal. 62) menunggu penumpang di atas kapal
melemparkan uang logam ke bawah.
Dari kutipan di atas menggambarkan Contoh:
bahwa Bu Rum menghargai perbedaan pendapat 9. Jadilah di tengah terik sinar matahari, kami
dan yakinan anak-anak muridnya. berjalana ke arah kantor kecamatan.
Contoh: Letaknya lebih-kuraang tiga kilometer.
7. “Tapi Pak, kan yang lebih penting Kami meniti jalan papan ulin hingga
membuat masakan buat kami, bukan dermaga kayu. Lepas dari dermaga, ada
membuat nambelas baju kurung itu.” jalan dilapisi aspal tipis, menanjak
Fatah masih protes. “Itu juga sama menuju kecamatan. Di sanalah kami
pentingnya, Fat. Mamak kalian tidak berjalan kaki sambil mengelap peluh.
bisa ikut latihan rebana, tapi tetap mau (hal. 43)
terlibat dalam grup itu, dengan
menjahitkan gratis baju kurungnya. Ayo Dari kutipan di atas menggambarkan
habiskan makanan kalaian. Bayangkan mereka bertekad dan berusaha untuk bisa
semua perjuangan Mamak, pasti akan mengukur baju Wak Sidik. Walaupun harus
terasa lezat.” (hal. 122) dengan berjalan kaki di tengah terik sinar
matahari untuk sampai di kantor kecamatan.
Dari kutipan di atas menggambarkan Contoh:
bahwa Ayah dan Fatah saling menghargai 10. Dari atas geladak kapal bebrapa penumpang
pendapat. Hal ini ditunjukkan pada mereka yang mulai melemparkan koin. Uang melayang
tidak bertentangan dalam berpendapat. Mereka di udara berkilauan terkena sinar matahari
saling menghargai setiap pendapatnya masing- siang. kami bersiap menyambut. Satu-
masing. dua berhasil ditangkap saat di udara,
lebih banyak yang lolos dan tenggelam
d. Kerja Keras menuju sungai. Kami beraksi. Berebut
Kerja keras adalah perilaku yang menyelam paling cepat, mengejar uang
menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam logam yang tenggelam ke dasar sungai.
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, (hal. 51)
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya. Dari kutipan di atas menggambarkan
mereka berusaha keras untuk bisa mendapatkan
Contoh: koin yang di lemparkan penumpang ke dasar
8. Kalau yang lewat kapal penumpang, sungai.
kami akan berenang di samping kapal, Contoh:
melambaikan tangan ke arah 11. Saat Lembayung senja tiba di dekat kami,
penumpang di atasnya, menunggu aku berteriak paling kencang,

239
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

“Manowaaaa!” teman yang lain tidak mau melewatkan kesempatan ini. Kau bajak
kalah berteriak, melambaikan tangan. laut yang hebat. Kami akan
Seperti tadi, beberapa penumpang membersihkan kapal ini selama
melempar uang logam. Kami menyelam seminggu jika kau mau menjawab
berebutan, muncul lagi ke permukaan pertanyaanku. (hal. 3)
melambaikan tangan sambil berteriak,
Manowa! Pak Haji! Bu Hajjah! Dari kutipan di atas menggambarkan
Juragan!”(hal. 52) bahwa Zaenal mempunyai ide yang kreatif. Hal
Dari kutipan di atas menggambarkan ini ditunjukkan pada Zaenal yang ingin tahu
bahwa mereka berusaha untuk bisa mendapatkan jawaban dari bajak laut. Jika ia memberi tahu
uang logam yang di lemparkan penumpang. Hal jawabannya kepadanya maka ia akan
ini ditunjukkan pada mereka yang berteriak membersihkan kapal yang besar selama 1
memanggilin penumpang yang berada di atas minggu.
kapal dan menyelam berebutan untuk
mendapatkan uang logam. f. Demokratis
Contoh: Demokratis adalah cara berpikir,
12. Sore ini kami membuat tanggaa darurat. bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
Bang Kopli dan para pemuda kampung dan kewajiban dirinya dan oranglain.
yang lain sudah mengambil batang Contoh:
bambu dan beberapa potong kayu dari 14. Mengapa rezeki orang berbeda-beda,
seberang ssungai. Akan ada dua tangga Pak Guru? Aku menepuk dahi. ternyata
yang dibuat. Satu di sisiMasjid, satunya dia menanyakan itu. Mengapa ada orang
lagi di sisi jalan papan.wak Albet dan kaya, mengapa ada orang miskin? Ode
dan jamaah dari jalan papan ke Masjid meneruskan pertanyaannya. Guru Rudi
dan sebaliknya dengan perahu karena manggut-manggut . “kenapa kau
akses ke masjid terputus.Guru Rudi menanyakan perkara itu Ode?” (hal. 55)
diam aja sambil terus menggergaji. Aku Dari kutipan di atas menggambarkan
dan Awang saling pandang. Tangan Ode bertanya kepada Pak Rudi mengenai
kami tetap memegang bambu agar tidak Rezeki. Karena ia dapat uaang yang paling
goyang saat digergaji Guru Rudi. (hal. sedikit. Ode menanyakan mengapa rezekinya dia
96) berbeda dengan orang lain.
Dari kutipan di atas menggambarkan
bahwa mereka saling bekerja keras untuk bisa g. Rasa ingin tahu
memperbaiki jembatan Masjid yang putus. Rasa ingin tahu adalah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
e. Kreatif lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
Kreatif adalah berpikir dan melakukan dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
sesuatu untuk menghasilkan cara atau dari Contoh:
sesuatu yang telah dimiliki. 15. Dengan tenang aku memandangnya, lalu
Contoh: berkata “Aku ingin betanya. Di anatara
13. Fatah segera menarik lenganku, mengajak kapal yang melintas di muara kami,
pulang. Aku menggeleng., tidak akan kapal mana yang paling hebat? Bertanya

240
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

pada bajak laut ini mungkin ada


manfaatnya. (hal.2) j. Bersahabat/komunikatif
Bersahabat/komunikatif adalah tindakan
Dari kutipan di atas menggambarkan yang memperlihatkan rasa senang dan bekerja
bahwa Zaenal ingin mengetahui secara sama dengan orang lain.
mendalam dari kapal yang melintas mana yang Contoh:
paling hebat. 18. Duduk menuggu kapal, kemudian berenang
di sisi kapal sambil melambaikan tangan
h. Cinta tanah air dan berteriak, Manowa! Juragan! Juragan!
Cinta tanah air adalah cara berpikir, Ode membantah dengan semangat,
bersikap dan berbuat yang menunjukkan tangannya teracung-acung. Akhirnya dia
kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terpingkal. (hal Kalau kapalnya tidak
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, berlayar, nahkoda itu bisa gabung dengan
budaya, Ekonomi, dan politik bangsa. kita di sisni. Menjadi anak buahku. (Hal.13)
Contoh:
16. Aduh lagi di akhir perktaan Pak Alex. Dari kutipan di atas menggambarkan
Kami tidak mau dipindah-pindah. Lebih bahwa mereka menunjukkan rasa senang dengan
bagus kalau pelabuhan itu yang cara becanda dengan teman-temannya.
dipindah. Terserah di mana asal tidak di Contoh:
tempat kami. (hal. 86) 19. Penumpang kapal tertawa, kembali
melemparkan uang, lebih banyak
Dari kutipan di atas menggambarkan dibandingkan tadi. Kami bersorak
kalau Masyarakat mencintai Tanah Kampung kegirangan, menyelam lagi untuk
Manowa. Hal ini ditunjukkan pada meereka berebut uang. Tidak sempat kembali
yang tidak mau di pindah ke mana-mana. kepermukaan, kami sudah
memperbutkan uang yang lainnya. (hal.
i. Menghargai prestasi
Menghargai prestasi adalah sikap dan 15)
tindakan yang mendorong dirinya untuk Dari kutipan di atas menggambarkan
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bahwa penumpang tertawa karena tingkah lucu
masyarakat, dan mengakui serta menghormati dari anak kampung manowa. Begitu juga anak
keberhailan orang lain. anak-anak kampung Manowa bersorak
Contoh: kegirangan karena para penumpng melemparkan
17. Ini waktu yang kami tu nggu-tunggu. Saat uang logam ke bawah.
kapal melintas, itulah waktu kami beraksi.
Kalau yang lewat kapal barang, kami akan k. Cinta damai
adu cepat menyelam melewati lambungnya, Cinta damai adalah sikap, perkataan dan
berusaha keras mengalahkan Awang tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
yang tak terkalahkan. (Hal. 9) dan aman atas kehadiran dirinya.
Contoh:
Dari kutipan di atas menggambar 20. “Sebenarnya Mamak sudah membayar
mereka mengakui bahwa Awang memang benar kesalahannya Fat.” Bapak menatap dengan
pandai menyelam dan ia tidak akan terkalahkan lembut. “Sudah apanya?” Fatah tidak
oleh temannya. terima. Gulai kepala kakap ini. Enak sekali,

241
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

bukan? Bapak menunjuk mangkuk . Fatah Dari kutipan di atas Awang berusaha
terdiam. Dengan membuat masakan membantu adik kelasnya (Mutia) yang
selezat ini, Mamaktelah menebus pulpennya terjatuh di dalam air Muara.
kesalahannya. Dan Mamak kau juga
telah meminta maaf berkali-kali, bukan? m. Tanggung jawab
Tidak boleh membahas-bahsanya lagi. Tanggung jawab adalah sikap dan
Setiap orang melakukan kesalahan. perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
Yang membedakan antara orang yang dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan
melakukan kesalahan itu adalah ada terhadap diri sendiri, masyarakat, ligkungan
yang belajar dari kesalahannya, ada juga (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan
tidak mengambil pelajaran apa-apa dari Yang Maha Esa.
kesalahan itu. (hal. 72) Contoh:
23. Aku mendapatkan Fatah berdiri menunggu
Dari kutipan di atas menggambarkan di luar rumah, di jalan papan ulin.
bahwa itu Cinta damai. Hal itu ditunjukkan pada Tangannya memegang buku dan meteran
ayah yang berusaha untuk mencari jalan tengah kain, di telinganya terselip pensil. Urusan
agar tidak aa pertentangan antara Fatah dan mengukur pakaian sudah beberapa kali
Mamak. lakukan. Kami sudah biasa membantu
Mamak mengukur baju atau celana, jadi
l. Peduli sosial paham caranya. (hal. 20 )
Peduli sosial adalah sikap dan tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan pada orang Dari kutipan di atas menggambarkan
lain dan masyarakat yang membutuhkan. bahwa mereka melaksanakan tugas yang
Contoh: diperintahkan oleh ibunya untuk mengukur baju
21. Awang terdiam. Nyegir lagi. “baiklah, dan kewajiban mereka sebagai anak yang harus
kalau begitu apa yang membuat kau membantu Ibunya.
menangis?” aku akhirnya ikut bicara Contoh:
sambil menyikut Awang agar berhenti 24. Mamak menyuruh kita tanggung jawab.
bertanya aneh-aneh lagi. (hal. 34) Aku tidak mau pulang sebelum urusan
ini selesai. Bisa panjang urusannya. Kita
Dari kutipan di atas menggambarkan dihukum tidur di teras rumah. Kalau kau
bahwa Zaenal peduli terhadap Mutia. Hal ini tidak mau ikut, biar aku saja. Tanpa
ditunjukkan pada dia yang bertanya kepada menunggu reaksi Fatah, aku mengulurkan
Mutia apa yang membuatnya menangis. tangan, meminta buku tulis dan pensil
Contoh: padanya. (hal. 43)
22. Tapi entah apa yang dipikirkan Awang,
mungkin karena kasihan melihat Mutia Dari kutipan di atas menggambarkan
yang hendak menangis lagi, atau karena bahwa Zaenal berusaha menyelesaikan tugas
barusan dibilang jahat, Awang mendadak yang diperintahkan oleh Mamaknyaa dengan
manawarkan bantuan. “Baiklah kalau baik. Hal ini ditunjukkan pada Zaenal yang tidak
begitu. Kau tenang saja, Tia. Sebelum akan pulang sebelum urusannya selesai.
lonceng tanda istirahat selesai, aku akan Contoh:
membawa kembali bolpoin kesayangan 25. Beragkatlah kalian. “Mamak meraih
kau itu.” (hal. 35) tumpukan piring kotor, Thiyah ikut

242
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

membantu. Sekalian mampir ke warung menunggu reaksi Fatah, aku mengulurkan


Ros, sampaikan pesan bahwa Mamak tidak tangan, meminta buku tulis dan pensil
punya dasar warna hijau lumut, adanya padanya. (hal. 43)
hijau daun. (hal. 64)
Dari kutipan di atas menggambarkan
Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa Zaenal berusaha menyelesaikan tugas
Thiyah melaksanakana tugas sebagai anak yang diperintahkan oleh Mamaknyaa dengan
dengan membantu Mamaknya. baik. Hal ini ditunjukkan pada Zaenal yang tidak
Contoh: akan pulang sebelum urusannya selesai.
26. Dua pekan lagi pejabat penting itu Contoh:
datang. Baju kurung untuk grup rebana 29. Beragkatlah kalian. “Mamak meraih
yang dipesan harus sudah jadi. Mamak tumpukan piring kotor, Thiyah ikut
bangun dari kursi, lalu mengambil meteran membantu. Sekalian mampir ke warung
kain, buku, dan bolpoin dari atas meja. Ros, sampaikan pesan bahwa Mamak tidak
Kemudian Mamak berjalan ke aras kami, punya dasar warna hijau lumut, adanya
meyerahkan benda yang ada di tangannya hijau daun. (hal. 64)
kepadaku. (hal.111)
Dari kutipan di atas menggambarkan
Dari kutipan di atas menggambarkan Thiyah melaksanakana tugas sebagai anak
mereka berusaha sebelum pejabat penting itu dengan membantu Mamaknya.
datang baju kurung untuk grup rebana harus Contoh:
sudah selesai. 30. Dua pekan lagi pejabat penting itu
datang. Baju kurung untuk grup rebana
Contoh: yang dipesan harus sudah jadi. Mamak
27. Aku mendapatkan Fatah berdiri menunggu bangun dari kursi, lalu mengambil meteran
di luar rumah, di jalan papan ulin. kain, buku, dan bolpoin dari atas meja.
Tangannya memegang buku dan meteran Kemudian Mamak berjalan ke aras kami,
kain, di telinganya terselip pensil. Urusan meyerahkan benda yang ada di tangannya
mengukur pakaian sudah beberapa kali kepadaku. (hal.111)
lakukan. Kami sudah biasa membantu
Mamak mengukur baju atau celana, jadi Dari kutipan di atas menggambarkan
paham caranya. (hal. 20 ) mereka berusaha sebelum pejabat penting itu
datang baju kurung untuk grup rebana harus
Dari kutipan di atas menggambarkan sudah selesai.
bahwa mereka melaksanakan tugas yang
diperintahkan oleh ibunya untuk mengukur baju Hasil penelitian nilai-nilai pendidikan
dan kewajiban mereka sebagai anak yang harus karakter dalam novel “Si Anak Badai” karya
membantu Ibunya. Tere Liye terdapat sebanyak 13 nilai pendidikan
Contoh: karakter antara lain Religius terdapat 11 data
28. Mamak menyuruh kita tanggung jawab. teks, jujur terdapat 1 data teks, toleransi terdapat
Aku tidak mau pulang sebelum urusan 3 data teks, kerja keras terdapat 8 data teks,
ini selesai. Bisa panjang urusannya. Kita kreatif terdapat 6 data teks, Demokratis terdapat
dihukum tidur di teras rumah. Kalau kau 5 data teks, rasa ingin tahu terdapat 7 data teks,
tidak mau ikut, biar aku saja. Tanpa cinta tanah air terdapat 1 data teks, menghargai

243
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XII No.1, Januari 2021
Page : 234-244

prestasi terdapat 9 data teks, Tansliova, Lili. 2018. Nilai-nilai Karakter


bersahabat/komunikatif terdapat 10 data teks, Bangsa Pada Novel Ranah 3 Warna Dan
cinta damai terdapat 5 data teks, peduli sosial Rantau I Muara Karya Ahmad Fuadi Serta
terdapat 8 data teks, tanggung jawab terdapat 5 Kontribusinya Terhadap Pendidikan
data teks. Karakter. Jurnal Genta Mulia.Vol IX No.2 ,
Juli 2018. Diakses pada
DAFTAR PUSTAKA http://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/gm
/article/view/163/151
Aminuddin. 2014. Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Tansliova, Lili dan Netti Marini. 2018.
Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Pemanfaatan Puisi sebagai Sumber Belajar
Asuh. Bahasa Indonesia untuk Pembinaan Nilai –
nilai Karakter Bangsa pada Peserta Didik
Endarswara, Suwadi. 2015. Sosiologi Sastra di SMP Taman Siswa Bahjambi Kabupaten
Studi, Teori dan Interpretasi. Yogyakarta : Simalungun. Jurnal Bina Gogik Vol 5 No.
Ombak. 2, September 2018. Dapat diakses pada
Hasniyati. 2018. Eksistensi Tokoh Ayah Dalam https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pg
sd/article/view/207/194
Novel Ayah Karya Andra Hirata Dan Novel
Ayahku Bukan Pembohong Karya Tere Taniredja, Tukiran. 2015. Konsep Dasar
Liye. Master Bahasa. Vol 6 (2018). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta
Juanda, J. 2014. Pembelajaran Sastra Anak : Ombak.
Sebagai Pendidikan Dan Karakter di Tansliova, Lili dan Netti Marini. 2018.
Sekolah Dasar Kajian Buku Tematik Pemanfaatan Puisi sebagai Sumber Belajar
Terpadu Kurikulum 2013. Makasar : Bahasa Indonesia untuk Pembinaan Nilai –
Universitas Negeri Makasar. nilai Karakter Bangsa pada Peserta Didik
Lubis, Fhety Wulandari dan Lili Tansliova. di SMP Taman Siswa Bahjambi Kabupaten
2018. Analisis Nilai – nilai Karakter Simalungun.Proseding Seminar
Bangsa pada Novel “Amelia” Karya Tere Internasional Riksa Bahasa XII, 3
Liye. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol November 2018. Dapat diakses pada
15 No.2, Agustus 2018. Dapat diakses pada http://proceedings.upi.edu/index.php/riksab
http://www.ejournal.stkipbudidaya.ac.id/ind ahasa/issue/view/4
ex.php/je/article/view/51/0 Umar. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta :
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Rineka Cipta.
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Yanti. 2015. Religiusitas dalam Novel Ratu
University Press (UGM). Yang Bersujud Karya Amrizal Mochamad
Nursito. 2015. Ikhtisar Kesusastraan. Jakarta : Mahdavi. Jurnal Humanika. Vol 3 (2015).
Gramedia.

Tambunan, Janwar. 2014. Pengantar


pendidikan. Medan : Indeks.

244

Anda mungkin juga menyukai