Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Letak Kerajaan Kalingga atau Kerajaan Halong, diperkirakan di Jawa
Tengah. Nama Kaling berasal dari Kalingga, nama sebuah kerajaan di India
Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang menyebutkan bahwa kotanya
dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang
ditutup dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal
juga ilmu perbintangan. Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok)
adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad
ke-6 Masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di
suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.
Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur, kebanyakan
diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita
Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung
secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh.
Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari
sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang
dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling (Jawa), kalau makan
tidak memakai sendok atau garpu, melainkan dengan jarinya saja.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kalingga ?

C. Tujuan
Mengetahui tentang Kerajaan Kalingga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kerajaan Kalingga


Kalingga berasal dari kata kalinga,nama sebuah kerajaan di india selatan,
yang didirikan oleh beberapa kelompok orang lain dari india yang berasal dari
orissa, mereka melarikan diri karena daerah orissa dihancurkan oleh Maharaga
Asoka. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-6 dan dibubarkan pada abad ke-7.

Kerajaan kalingga diperkirakan terletak di jawa tengah, di kecamatan keling


sebelah utara gunung muria, Sekarang letak nya dekat dengan kabupaten
pekalongan dan kabupaten jepara. Ibu kota dari kerajaan kalingga adalah keeling

2
(jepara), bahasa yang digunakan kerajaan kalingga yaitu, melayu kuna sanskerta,
agama yang dianut kerajaan kalingga yaitu, hindu dan buddha. Sebenarnya agama
yang dianut oleh penduduk kerajaan ini umumnya buddha, karena agama buddha
berkembang pesat pada saat itu,bahkan pendeta cina datang ke keling dan tinggal
selama tiga tahun.
Dimanakah letak pusat Kerajaan Kalingga sampai saat ini masih belum dapat
diketahui secara pasti. Menurut berita dari Cina (dinasti Tang), Kalingga disebut
She-Po dan letaknya berada di Pantai Utara Jawa. Pendapat lain J.L. Moens
menyatakan bahwa Kalingga berada di Semenanjung Malaya. Lain lagi pendapat
dari W.P. Meyer, ia menyatakan bahwa Kerajaan Kalingga berada di Jawa
Tengah.

B. Sejarah Kerajaan Kalingga

Kalingga atau Ho-ling sebutan dari bahasa Tiongkok adalah sebuah kerajaan
bercorak Hindu yang ada di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Yang letak
pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan terdapat di sebuah tempat antara
Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.
Sumber sejarah kerajaan tersebut masih belum jelas dan kabur, kebanyakan
diperoleh dari sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat serta naskah Carita
Parahyangan yang disusun berabad-abad lalu pada abad ke-16 menyinggung
secara singkat tentang Ratu Shima dan hubungannya dengan Kerajaan Galuh.

3
Kalingga sudah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari
sumberu-sumber Tiongkok, kerajaan tersebut pernah diperintah oleh Ratu Shima
yang dikenal mempunyai peraturan barang siapa yang mencuri akan dipotong
tangannya.

C. Latar Belakang Kerajaan Kalingga


Awal berdirinya Kerajaan Kalingga diperkirakan dimulai pada abad ke-6
sampai abad ke-7, nama Kalingga sendiri berasal dari kerajaan India kuno yang
bernama Kaling, mengidekan bahwa ada tautan antara India dan Indonesia. Bukan
hanya lokasi pasti ibu kota dari daerah tersebut saja yang tidak diketahui, tapi pun
catatan sejarah dari periode ini sangatlah langka.
Salah satu tempat yang dicurigai menjadi lokasi ibu kota dari kerajaan ini
adalah Pekalongan dan Jepara. Jepara dicurigai karena adanya kabupaten Keling
di pantai utara Jepara, sedangkan Pekalongan dicurigai karena masa lalunya pada
saat awal dibangunnya kerajaan ini adalah sebuah pelabuhan kuno. Beberapa
orang juga mempunyai ide bahwa Pekalongan adalah nama yang sudah berubah
dari Pe-Kalinga-an.
Pada tahun 674 kerajaan Kalingga dipimpin oleh Ratu Shima yang terkenal
dengan peraturan kejamnya pada pencurian dimana hal itu memaksa orang-orang
Kalingga menjadi jujur dan selalu memihak pada kebenaran. Menurut cerita-cerita
yang berkembang di masyarakat pada suatu hari seorang raja dari negara yang
asing datang serta meletakkan sebuah kantung yang terisi dengan emas pada
persimpangan jalan di Kalingga untuk menguji kejujuran serta kebenaran dari
orang-orang Kalingga yang terkenal.
Dalam sejarahnya tercatat bahwa tak ada yang berani menyentuh kantung
emas yang bukan milik mereka, paling tidak selama 3 tahun sampai akhirnya anak
dari Shima, sang putra mahkota secara tidak sengaja menyentuh kantung itu
dengan kakinya. Mendengar hal itu, Shima langsung menjatuhkan hukuman mati
kepada anaknya sendiri. Mendengar hukuman yang dijatuhkan oleh Shima,
beberapa orang memohon supaya Shima hanya memoptong kakinya karena
kakinya lah yang bersalah. Dalam beberapa cerita orang-orang tersebut meminta
Shima hanya memotong jari dari anaknya.

4
Dalam salah satu kejadian pada sejarah kerajaan Kalingga, ada sebuah titik
balik dimana kerajaan ini terislamkan. Pada tahun 651, Ustman bin Affan
mengirimkan beberapa utusan menuju Tiongkok sambil mengemban misi untuk
memperkenalkan Islam pada daerah yang asing itu. Selain ke Tiongkok, Ustman
juga mengirim beberapa orang utusannya menuju Jepara yang dulu yang bernama
Kalingga, kedatangan utusan yang terjadi pada masa sesydag ratu Shima turun
dan digantikan oleh Jay Shima ini menyebabkan sang raja memeluk agama Islam
dan pula diikuti jejaknya oleh beberapa bangsawan Jawa yang mulia
meninggalkan agama asli mereka dan menganut Islam.
Seperti kebanyakan kerjaan lainnya di Indonesia kerajaan Kalingga pun
mengalami ketertinggalan ketika kerajaan itu runtuh. Dari seluruh peninggalan
yang berhasil ditemukan adaah 2 candi bernama candi Angin dan candi Bubrah.
Candi Angin dan Candi Bubrah adalah dua candi yang ditemukan di Keling
tepatnya di desa Tempur, Candi Angin mendapatkan namanya karena mempunyai
letak yang tinggi dan berumur lebih tuas dari Candi Borobudur, Candi Bubrah di
lain sisi merupakan sebuah candi yang baru setengah jadi, namun umurnya sama
dengan candi Angin.

D. Peninggalan Kerajaan Kalingga


 Prasasti Tukmas

Prasasti Tukmas ditemukan di ditemukan di lereng barat Gunung Merapi,


tepatnya  ada di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di
Jawa Tengah. Prasasti itu bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasa Sanskerta.

5
Prasasti menyebutkan mengenai mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang
mengalir dari sumber air itu disamakan dengan Sungai Gangga di India. Pada
prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra
dan bunga teratai yang merupakan lambang keeratan kaitannya manusia dengan
dewa-dewa Hindu.

 Prasasti Sojomerto

Prasasti Sojomerto ini ditemukan di Desa Sojomerto,Kecamatan Reban,


Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti tersebut beraksaraKawi dan berbahasa
Melayu Kuno dan berasal dari sekitar abad ke-7 masehi.Prasasti tersebut bersifat
keagamaan Siwais. Isi prasasti berisi keluarga daritokoh utamanya, Dapunta
Selendra, yakni ayahnya bernama Santanu, ibunya bernamaBhadrawati, sementara
istrinya bernama Sampula.
Prof. Drs. Boechari berpendapatbahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra
merupakan cikal-bakal raja-rajaketurunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di
Kerajaan Mataram Hindu. Keduatemuan prasasti tersebut menunjukkan bahwa
kawasan pantai utara Jawa Tengahdahulu berkembang kerajaan yang bercorak
Hindu Siwais. Catatan tersebutmenunjukkan kemungkinan adanya hubungan

6
dengan Wangsa Sailendra atau kerajaanMedang yang berkembang didaerah Jawa
Tengah Selatan.

 Candi Angin

Candi Angin

Candi Angin merupakan candi yang ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan


Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

 Candi Bubrah

Candi Bubrah
Candi Bubrah juga ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kedua temuan candi ini dapat menunjukan

7
bahwa kawasan pantai utara Jawa Tengah pada zaman itu berkembang kerajaan
bercorak Hindu Siwais.

E. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kalingga


Perekonomian kerajaan kalingga bertumpu pada sector perdagangan dan
pertanian. Letaknya yang dekat dengan pesisir pantai utara jawa tengah
menyebabkan kalingga mudah di akses oleh pedagang luar negeri.kalingga
merupakan daerah penghasil kulit penyu, emas, perak, culabadak,dan gading
gajah untuk dijual. Penduduk kalingga dikenal pandai membuat minuman yang
berasal dari bunga kelapa dan bunga aren.

F. Kehidupan Sosial Kerajaan Kalingga


Kerajaan kalingga hidup dengan teratur,berkat kepemimpinan ratu sima
ketentraman dan ketertiban di kerajaan kalingga berlangsung dengan baik. Dalam
menegakkan hukum, ratu sima tidak membeda-bedakan antara rakyat dengan
kerabatnya sendiri.
Berita tentang ketegasan hukum ratu sima, raja yang bernama T-shih ia
adalah kaum muslim arad dan persia, ia menguji kebenaran berita yang ia
dengar.beliau memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan satu kantong emas
di jalan wilayah kerajaan kalingga. Selama tiga tahun kantong tersebut tidak ada
yang menyentuh, jika ada yang melihat kantong itu ia berusaha menyingkir.

G. Kehidupan Politik Kerajaan Kalingga


Pada abad ketujuh masehi kerajaan kalingga dipimpin oleh ratu sima, hukum
di kalingga ditegakkan dengan baik sehingga ketertiban dan ketentraman di
kalingga berjalan dengan baik.
Menurut naskah parahhayang, Ratu sima memiliki cucu bernama sanaha yang
menikah dengan Raja Brantasenawa dari kerajaan galuh. Sanaha memiliki anak
bernama sanjaya yang kelas akan menjadi raja mataram kuno. Sepeninggalan Ratu
sima, kerajaan Kalingga ditaklukan oleh kerajaan Sriwijaya.

8
H. Raja-Raja yang Memerintah Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga diperintah Ratu Shima pada tahun 647 M, Ratu Sima
dikenal juga sebagai ratu yang bertindak adil dan juga bijaksana. Ratu Shima 
adalah ratu yang sangat tegas, sebagai bukti ketegasan Ratu Shima menghukum
putranya sendiri yang melanggar aturan.
Ratu Shima beragama Hindu aliran Syiwa dan pada masa pemerintahaannya
Kerajaan Kalingga ini lah mengalamai masa keemasan.
Dalam naskah Carita Parahyangan, Ratu Shima menikah dengan Mandiminyak
yaitu putra mahkota Kerajaan Galuh. lalu Mandiminyak menjadi raja Kedua dari
Kerajaan Galuh. Ratu Shima mempunyai cucu yang bernama Sanaha.
Lalu  Sanaha menikah dengan raja ketiga Kerajaan Galuh Bratasenawa, dari
pernikahan itu ia dikaruniai seorang anak bernama Sanjaya.
Setelah Ratu Shima meninggal tahun 732 M, Sanjaya akhirnya menjadi Raja
Kerajaan Kalingga bagian utara, yang selanjutnya nama Kerajaan Kalingga utara
tersebut disebut Bumi Mataram.
Sesudah itu Raja Sanjaya mendirikan Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram
Kuno. Dinasti Kerajaan ialah sistem kerajaan dimana pemimpin kerajaan dan juga
penerusnya berasal dari anak cucunya.

I. Silsilah Kerajaan Kalingga


Sosok Ratu Shima terkait erat dengan Kerajaan Galuh. Parwati, putri dari
Maharani Shima menikah dengan Mandiminyak, putra mahkota dari Kerajaan
Galuh. Pangeran ini pun akhirnya naik tahta sebagai raja kedua Kerajaan Galuh.
Shima mempunyai cucu yang dikenal sebagai Sanaha. Cucunya ini kemudian
menikah dengan Bratasena, sang raja ketiga Kerajaan Galuh.
Bratasena dan Sanaha mempunyai keturunan bernama Sanjaya. Kelak Sanjaya
menjadi raja Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Dia memerintah kerajaan
tersebut sejak 723 hingga 732 Masehi. Ketika Ratu Shima meninggal dunia pada
732 Masehi, Ratu Sanjaya diangkat sebagai penggantinya. Sehingga dia
memerintah Kerajaan Kalingga Utara. Kelak kerajaan ini dikenal sebagai Bumi
Mataram. Selanjutnya terbentuklah Dinasti atau Wangsa Sanjaya di kawasan
Kerajaan Mataram Kuno.

9
J. Masa kejayaan kerajaan kalingga
Masa kepemimpinan Ratu sima menjadi masa keemasan bagi kerajaan
kalingga sehingga membuat raja-raja dari kerajaan lain segan, hormat, kagum,
sekaligus penasaran. Masa masa itu adalah masa keemasan bagi perkembangan
kebudayaan apapun. Agama buddha juga berkembang secara harmonis, sehingga
wilayah di sekitar kerajaan Ratu Sima juga sering disebut Di Hyang(tempat
bersatunya dua kepercayaan hindu dan buddha).
Dalam bercocok tanam Ratu Sima mengadopsi sistem pertanian dari kerajaan
kakak mertuanya. Ia merancang sistem pengairan yang diberi nama subak.
Kebudayaan baru ini yang kemudian melahikan istilah Tanibhala, atau masyarakat
yang mengolah mata pencahariannya dengan cara bertani atau bercocok tanam.

K. Masa Kehancuran Kerajaan Kalingga


Kerajaan kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan
sriwijaya yang menguasai perdagangan, serangan tersebut mengakibatkan
pemerintahan kijen menyingkir ke jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman
jawa bagian tengah antara tahun 742-755 M. Bersama melayu dan tarumanegara
yang sebelumnya telah ditaklukan kerajaan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut
menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah


kerajaan bercorak Hindu-Budha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6
Masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu
tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber
sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur, kebanyakan diperoleh dari
sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan
yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara
singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga
telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-
sumber Tiongkok.
Kehidupan sosial di Kerajaan Kalingga berjalan dengan tertib dan teratur.
Hal ini terjadi berkat kepemimpinan Ratu Sima yang tegas dan bijaksana dalam
menjalankan hukum dan pemerintahannya. Perekonomian Kerajaan Kalingga
bergerak dibidang perdagangan dan pertanian. Bagi masyarakat yang tinggal di
pesisir pantai utara di Jawa Tengah, perdagangan adalah mata pencaharian utama
mereka. Letaknya yang cukup strategis membuat Kalingga sering disinggahi oleh
para pedagang dari luar negeri. Kalingga merupakan daerah penghasil kulit penyu,
emas, perak, cula badak, dan gading. Di Holing ada sumber air asin yang
dimanfaatkan untuk membuat garam. Hidup rakyat Holing tenteram, karena tidak
ada kejahatan dan kebohongan.

B. Saran
Saran untuk para siswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan
berusaha menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://doc.lalacomputer.com/makalah-kerajaan-kalingga/
https://duniapendidikan.co.id/peninggalan-kerajaan-kalingga/
https://www.sejarah.id/2017/05/sejarah-kerajaan-kalingga.html

12
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan 
proposal ini. Proposal ini kami buat dengan sederhana dan ringkas agar dapat
dipahami oleh semua pembaca, semoga proposal ini dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk saya dan semua pembaca.
Dan pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak.
Tidak lupa juga saya haturkan terimakasih kepada kedua orang tua  kam 
yang atas doanya dan dukungannya sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat
waktu, dan  Semoga amal baik kita mendapatkan balasan yang sepadan dari Allah
SWT. Amin.

Penulis

i13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Kerajaan Kalingga....................................................................2
B. Sejarah Kerajaan Kalingga......................................................................3
C. Latar Belakang Kerajaan Kalingga.........................................................4
D. Peninggalan Kerajaan Kalingga..............................................................5
E. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kalingga................................................8
F. Kehidupan Sosial Kerajaan Kalingga.....................................................8
G. Kehidupan Politik Kerajaan Kalingga....................................................8
H. Raja-raja yang Memerintah Kerajaan Kalingga......................................9
I. Silsilah Kerajaan Kalingga......................................................................9
J. Masa Kejaan Kerajaan Kalingga.............................................................10
K. MAsa Kehancuran Kerajaan Kalingga....................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
14
MAKALAH SEJARAH
TENTANG
“KERAJAAN KALINGGA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK :
1. NUR AINI
2. IRMA WATI
3. EKO RAMADHAN

KELAS : X IPS1
MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA
GURU PEMBIMBIN : DESI SAHLAWATI., S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANJUNG LUBUK
TAHUN AJARAN 2020/2021

15

Anda mungkin juga menyukai