Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan
sebagai penyedia oksigen,yang disebut juga dengan istilah produsen,
misalnya Lumut yang dapat hidup di hampir semuatempat, mulai dari Kutub
Utara melintasi daerah tropis hingga daerah Kutub Selatan.
Hal ini karena Kingdom Plantae atau dunia tumbuhan mempunyai
ciri-ciri umum:
 Organisme eukariot multiselule
 Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulos
 Mempunyai klorofil a dan b, sehingga dapat berfotosintesis
 Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
 Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental

B.  Rumusan Masalah


1.    Apa Pengertian klasifikasi makhluk hidup ?
2.    Bagaimana Manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup ?
3. Bagaimana Tahapan Klasifikasi makhluk hidup ?
.
C.  Tujuan
1.    Mengetahui Pengertian klasifikasi makhluk hidup
2.    Mengetahui Manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup
3. Mengetahui Tahapan Klasifikasi makhluk hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada
ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi
untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki
persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan
tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan
lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali
diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan nama
Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang
karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru
tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-
nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam
bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang
dipakai untuk pendidikan resmi.
Macam - Macam Klasifikasi Makhluk Hidup Ada bermacam sistem
klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari
yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
Sistem artifisial / buatan. Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri,
misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di
antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
Sistem natural / alami. Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan
struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di
antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa
setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena

2
itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti
makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat
mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
    Sistem modern (filogenetik). Sistem klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa
parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan
internal.
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus
polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena
bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara
biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider).
Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk
melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan
adanya kekerabatan.

B. Manfaat dan Tujuan Klasifikasi


Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimilikI
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau
belum memiliki nama klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara
lain :
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang
sangat beraneka ragam
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan
antarjenis makhluk hidup
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi

3
C. Tahapan Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul
Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar
untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup.
Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan
diklasifikasi.
    Pengelompokan (Klasifikasi), setelah dilakukan pencandraan, makhluk
hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan
dalam unit-unit yang disebut takson. Bentuk pengelompokan dalam unit-
unit takson digambarkan kurang lebih seperti urutan tingkatan klasifikasi
sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
    Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup.Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah sebagai Pemberian nama takson, selanjutnya
kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam
mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
Tingkatan Takson Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar
ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini

4
kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada
akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya
satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut
takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan
International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee
on Zoological Nomenclature.
Adapun Urutan takson (dari kelompok terbesar ke kelompok paling
kecil) adalah :
kingdom (kerajaan)
divisio atau fillum
kelas (classis)
ordo (bangsa)
famili (suku)
genus (marga)
spesies (jenis)
Contoh susunan takson dalam klasifikasi adalah sebagai berikut:
a. Takson
Kingdom. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk
hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di
dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera,
Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
Filum/divisio (keluarga besar). Nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas
sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain
phyta dan mycota.
Kelas (classis). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah
dari filum atau divisi
Ordo (bangsa). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.

5
Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama
family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk
hewan biasanya diberi nama idea.
Genus (marga). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada
family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan
huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf
miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
Species (jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang
dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan
keturunan yang fertile (subur)
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan
terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan
subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih
ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain.
Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan
makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan
kekerabatannya semakin dekat.

Tata Nama Binomial Nomenclature Banyak makhluk hidup mempunyai


nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah
lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan
kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial
nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda),
merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan
klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian
nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus
dan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :


Nama Ilmiah suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan kata
latin atau yang dilatinkan, kata pertama menunjukkan nama genus,

6
sedangkan kata kedua menunjukkan jenis (epitheton specificum)
    Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil Nama ilmiah harus
ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam sebuah paragraph atau
kalimat (misalnya ditulis miring atau digarisbawahi)

Contoh:
Padi (Oryza sativa)
Ketela pohon (Manihot utilisima)
Selain contoh di atas, terdapat pula mahluk hidup yang diberi nama
dengan tiga huruf. Kata ketiga dapat berarti varietas atau inisial
penemunya. Misalnya Oryza sativa glutinosa (ketan hitam), glutinosa
merupakan varietas. Zea mays L, huruf L merupakan inisial
penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus

Perkembangan Sistem Klasifikasi


Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli
filosof Yunani,  Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk
hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan
kelompok tumbuhan. Yang termasuk kingdom tumbuhan adalah semua
mahluk hidup yang mempunyai dinding sel dan dapat berfotosintesis.
Sedangkan pengelompokan dunia hewan berdasarkan kemampuan
berpindah tempat. Pada system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke
dalam kingdom plantae. Kemudian, diketahui bahwa jamur tidak
berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena itu,
jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup
dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur),
Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan organisme mikroskopis belum
dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus
mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-
satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang

7
pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem kingdom pun terus
mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering
menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
Sistem Dua kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan),
dan Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan). Sistem ini dikembangkan
oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.

Sistem Tiga Kingdom, yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan),


Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), dan Kingdom Protista
(Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana). Sistem
ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866

Sistem Empat Kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan),


Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom
Monera. Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert
Copeland tahun 1956.

Sistem Lima Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan),


Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom
Monera, dan Ki. Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama
ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk
memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang
unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode
binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang
sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup.
Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup
selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :


1) Nama Ilmiah suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan
kata latin atau yang dilatinkan, kata pertama menunjukkan nama

8
genus, sedangkan kata kedua menunjukkan jenis (epitheton
specificum)
2) Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
3) Nama ilmiah harus ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam
sebuah paragraph atau kalimat (misalnya ditulis miring atau
digarisbawahi)
Contoh:
Padi (Oryza sativa)
Ketela pohon (Manihot utilisima)

Selain contoh di atas, terdapat pula mahluk hidup yang diberi nama
dengan tiga huruf. Kata ketiga dapat berarti varietas atau inisial
penemunya. Misalnya Oryza sativa glutinosa (ketan hitam),
glutinosa merupakan varietas. Zea mays L, huruf L merupakan
inisial penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus
Perkembangan Sistem Klasifikasi.
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak
zaman dulu. Ahli filosof Yunani,  Aristoteles (384-322 SM)
mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar
yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan. Yang termasuk
kingdom tumbuhan adalah semua mahluk hidup yang mempunyai
dinding sel dan dapat berfotosintesis. Sedangkan pengelompokan
dunia hewan berdasarkan kemampuan berpindah tempat. Pada
system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke dalam kingdom
plantae. Kemudian, diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan
dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena itu, jamur
dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup
dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur),
Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan organisme mikroskopis belum
dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus
mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan

9
dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan
dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem
kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem
kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga
sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
Sistem Dua kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia
Hewan), dan Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan). Sistem ini
dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.
Sistem Tiga Kingdom, yaitu: Kingdom Animalia (Dunia
Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), dan Kingdom
Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler
sederhana). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman
Ernst Haeckel tahun 1866
Sistem Empat Kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia
Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista,
Kingdom Monera. Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi
Amerika Herbert Copeland tahun 1956.
Sistem Lima Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia
Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista,
Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi (Dunia Jamur). Sistem ini
dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker
tahun 1969.
Sistem Enam Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia
Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom Protista,
Kingdom Mycota (Dunia Jamur) Kingdom Eubacteria, dan
Kingdom Archaebacteria. Sistem ini dikembangkan oleh ahli
Biologi Amerika Carl Woese 1977. Sistem Lima Kingdom
Menurut sistem klasifikasi lima kingdom, yang ditemukan oleh
Robert H. Whittaker, mahkluk hidup dibedakan menjadi kingdom,
monera, protista, fungi(jamur), plantae (tumbuhan), animalia
(hewan). Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa filum(untuk
hewan) atau divisi (untuk tumbuhan). Setiap filum atau divisi

10
dibagi menjadi beberapa kelas. Setiap kelas dibagi menjadi
beberapa ordo, dan setiap ordo diagi menjadi famili. Setiap famili
dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi menjadi
beberapa spesies.
Sebagai mana disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson
akan dijumpai banyak anggota organisme yang persamaan cirinya
sedikit, dan semakin rendah takson akan dijumpai lebih sedikit
anggota organisme yang memiliki persamaan ciri yang banyak.
Contoh takson tertinggi misalnya kingdom tumbuhan.Ciri-ciri
anggota kingdom tumbuhan adalah berakar, berbatang, berdaun,
berklorofil, dan memiliki dinding sel dari selulosa.

Contoh takson terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies


padi. Semua organisme yang tergolog padi memiliki berbagai
persamaan ciri, baik itu ciri akar, batang, daun, biji, aroma,
ketahanan terhadap penyakit, habitat, dan sebagainya. Dengan kata
lain, didalam spesies yang sama, setiap anggotanya memiliki
keseragaman ciri. Sebaliknya, dalam spesies yang berbeda,
terdapat keanekaragaman ciri. Contohnya antar anggota spesiaes
manusia terdapat keseragaman ciri, misal antara ras melayu dengan
ras mongol atau yang lain. Akan tetapi, antara spesies manusia
dengan spesies kuda tentu memiliki banyak perbedaan.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam


klasifikas 5 kingdom.
a. Monera.
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti
(organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti,
organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam
inti atau DNA ( Deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat).

11
b. Protista.
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau
banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista
dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa),
protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.

c. Jamur.
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak
memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel,
berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding
selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat
dikelompokan dalam dunia hewan atau tumbuhan.

d. Plantae.
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak
yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil.
Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan
fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariut (memiliki membran inti)
dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki akar
semu (rizoid). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar kawin tak
kawin.

e. Animalia.
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran
inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan hewan dapat
bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut, kita menarik simpulkan bahwa Kingdom Plantae
terbagi atas 3 kelas yaitu bryophyte, pteridophyta, dan spermatophyte.
Setiap kelas mempunyai cirri dan peranan yang berbeda. Dan banyak
manfaat yang dapat kita peroleh dari berbagai macam tumbuhan, contohnya
sebagai bahan obat-obatan, makanan, hiasan dan lain-lain.

B. Saran
Sebaiknya kita harus dapat menjaga lingkungan kita. Karena apabila tidak
dijaga, maka beberapa spesies tumbuhan yang langka maupun bermanfaat
akan punah. Dan apabila hal tersebut terjadi, maka kita tidak akan dapat
merasakan manfaat yang diberikan tumbuhan tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wasis, dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1: SMP/MTS.
Surakarta: Putra Nugraha. (BSE)

14
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

DI SUSUN
O
L
E
H

NAMA : SOPA TARWIYAH


KELAS : VII. 1

GURU PEMBIMBING : JUWITA DALELA., S.Pd. M.Pd

UPTD SMP NEGERI 1 TANJUNG LUBUK


DINAS PENDIDIKAN OGAN KOMERING ILIR
TAHUN AJARAN 2019/2020

15
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Klasifikasi Makhluk Hidup “. 
Penyusunan laporan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
belajar. Penyusunan Makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan
dari banyak pihak.
Walaupun demikian, dalam laporan makalah ini, penulis menyadari masih
belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. 

Penulis

i
16
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian klasifikasi makhluk hidup...........................................2
B. Manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup ............................3
C. Tahapan Klasifikasi makhluk hidup.............................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

ii17

Anda mungkin juga menyukai