Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA


(SISTEM REPRODUKSI)

Dosen pengampuh: Dr.Erlintan Sinaga, M.Kes

KELOMPOK 4:

PSPB B 2019

1.Berri Situmorang (4193341016)

2.Asmaul Husna (4193341012)

3.Kharisma Doli Sitinjak (4193341015)

4.Mori Haposan Simamora (4193341013)

5.Yusi Fridayanti Sigalingging (4193341014)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah anatomi fisiologi tubuh
manusia Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Erlintan Sinaga , M.Kes sebagai
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun tugas ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun untuk memperbaiki tugas kami ini.Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita semua.

Medan, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Reproduksi Wanita ........................................................................................
2.2 Sistem Reproduksi Pria .............................................................................................
2.3 Gametosis...................................................................................................................
2.4 Ovulasi.......................................................................................................................
2.5 Fertilisasi....................................................................................................................
2.6 Kehamilan dan Persalinan.........................................................................................
2.7 Kelenjar Mamae........................................................................................................
2.8 Menopause................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah inidiambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungankata bahasa Yunani, bios
(hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampaitahun 1970-an digunakan istilah ilmu
hayat (diambil dari bahasa Arab),artinya “ilmu kehidupan”.

Objek kajian biologi sangat luas dan mencangkup semua makhluk hidup.Karenanya
dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri padasetiap kelompok organisme,
seperti botani, zoology, dan mikrobiologi.Berbagai aspek kehidupan digali. Ciri-ciri fisik
dipelajari dalam anatomisedang fungsinya dalam fisiologi, perilaku dipelajari dalam etologi,
interaksiantarsesama makhluk dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.Salah
satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalahsistem reproduksi. Dimana
reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukanoleh manusia untuk mempunyai keturunan.

Alat reproduksi pada manusiasecara garis besar dibagi atas dua yaitu alat reproduksi
pria dan alat reproduksiwanita.Alat reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran
kelamin,kelenjar kelamin. Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagiantubuh yang
berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Bila tidakberfungsi maka dengan sendirinya
akan menghambat (mengganggu fungsireproduksi wanita).

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja nama organ yang ada pada sistem reproduksi manusia dan bagaimana
sistem kerja pada reproduksi manusia?

1.3 Tujuan Penulis

Untuk mengetahui nama organ yang ada pada sistem reproduksi manusia dan
mengetahui bagaimana sistem kerja pada reproduksi manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sistem Reproduksi Wanita

(Gambar 2.1 Alat Genital Internal)

 Indung telur ( ovarium)

Ovarium berjumlah sepasang dan terletak dirongga kiri dan kanan. Ovarium berbentuk
lonjong seperti buah almond terbalik denganukuran 7x2 cm. Alat ini tergantung pada
mesovarium yaitu ligamentum suspensorium ovary prprium. Permukaan ovarium Fungsi onal
berbenjol-benjol karena folikel-folikelnya. Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang
mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan telur.
Jika dipotong melintang akan terlihat bagian korteks dan medula atau stroma. Pembuluh
darah Utama terletak di bagian tengah titik lapisan luar ovarium yang sudah berkembang
lengkap terdiri dari epitel dan lapisan fibrosa subtitle, disebut Tunika albugenia ovarium yang
bertanggung jawab akan berwarna keputihan dari ovarium. ovarium mempunyai 3
fungsiyaitu:
1. memproduksi ovum
2. memproduksi hormon esterogen
3. memproduksi progesteron

2
Tuba uterina
Tuba uterina berjumlah sepasang. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim
(uterus) Tuba uterina dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Fimbriae dekat ovary, bentuk seperti rumbai-rumbai atau jari
2. Infundibulum merupakan bentuk yang terbuka
3. ampula bagian Tuba yang melebar
4. isthmus, bagian menyempit yang masuk ke uterus

 Uterus
Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rektum
dibelakang dan kandung kemih di depan,ototnya disebut miometrium. uterus terapung di
dalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligamen. panjang uterus lebih kurang 7 ½ cm dengan
lebar 5 cm. tebal 2 ½ cm dan berat 50 gr. pada rahim wanita dewasa yang belum pernah
menikah panjang uterus sekitar 5 -8 cm, dan beratnya 30 -60 gram.
Uterus terdiri dari fundus uteri ( dasar rahim) , bagian uterus yang terletak antara kedua
pangkal saluran telur, korpus uteri, bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini
berfungsi sebagai tempat janin berkembang. rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut
cavum uteri atau rongga rahim serviks porsio ujung serviks yang menuju puncak vagina
disebut porsio hubungan antara cavum uteri dan kanalis servikalis disebut Ostium uteri
internum. dinding uterus terdiri dari:
1. Endometrium
2. Miometrium
3. lapisan serosa terdiri dari 5 ligamentum yang menguatkan uterus yaitu:
a. ligamentum cardinale kiri dan kanan
b. ligamentum sakro uthenium kiri dan kanan
c. ligamentum rotundum kiri dan kanan
d. ligamentum latum kiri dan kanan
e. ligamentum infundibulo pelvikum

3
 Vagina (liang kemaluan )
Tabung yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf . panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7 ½ cm.
merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. dinding depan Diam tegang
segama ( vagina) 9 cm lebih pendek dari dinding belakang. pada puncak vagina menonjol
leher rahim( servik uteri) yang disebut porsio. bentuk vagina sebelah dalam berlipat-lipat
disebut rugae.

( Gambar 2.2 Alat Genetal Eksternal )


Genital eksternal ( organ reproduksi luar) terdiri dari :
1. Tundum ( monsveneris). bagian yang menonjol meliputi sintesis yang terdiri dari
jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa puberitas.
2. Labiya Mayora ( bibir besar) . 2 lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas
banyak mengandung urat saraf.
3. labium minora ( bibir kecil) berada di sebelah dalam labia Mayora.
4. Klistoris . sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau di mana
dapat mengeras dan tegang yang mengandung urat saraf.
5. Vestibulum ( serambi) merupakan rongga yang berbeda diantara bibir kecil, muka
belakang dibatasi oleh klistoris dan premium dalam vestibulum terdapat Muara muara
dari liang senggama, uretra, kelenjar bartholini, kelenjar skene kiri dan kanan
6. Himen ( selaput darah) lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introetus
vagina, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar,
letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang seperti
bulan sabit konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya ada yang
Seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
Perenium . terletak di antara vulva dan anus panjangnya lebih kurang 4 cm

4
2.2 Sistem Reproduksi Pria

1. Alat Genetalia Eksternal

Organ reproduksi luar terdiri dari

a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara lain kelamin jantan dan betina
untuk memindahkan semen kedalam organ reproduksi betina.terdiri dari 3 masa silindirs dari
jaringan dan uretra.dua silindris disebut korpora kevernosa penis terletak dibagian dorsalnya.
Satu silindris dinamakan uretra karpus kavernosum uretra aatu korpus sprongiosum
melebar.penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.

b. scrontum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan perlindung testis


serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

( Gambar 2.3 Genetal Internal dan Eksternal Pria )

2. Genetalia internal

Organ reproduksi terdiri dari:

a.testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan alat menghasilkan sel-sel
sperma untuk mengatur suhu testis sekitar 2-5 derajat celsius dibawah suhu addomen. Testis
kiri sering setiap lobulus mengandung beberapa tubuli seminiferus yang berkelok-kelok dari
tubulus seminiferus melanjutkan diri krrete testis, duktus eferen, epididimis, duktus deferen.

5
b.epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis
berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma

c.vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah keatas dan berunjung
dikelenjar prostat.berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis

d.saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula


seminalis dengan urethra

e.urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis

2.3 Gametogenesis

Gametogenesis merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan / sel
spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.

1. Spermatogenesis
Beberapa saat sebelum masa pubertas, tal benih berongga dan menjadi tubuli
seminiferi kira- kira pada sant yang sama sel benih primordial berkembang menjadi
spermatogonia, yang selanjutnya berdeferenslasi spermatid primer. Setelah melipat gandakan
ADN-nya memasuld tahap profase yang berlangsung dari 16 hari, kemudian berkembang
menjadi dua spematid sekunder. Selanjutnya mulailah pembelahan pematangan atau
miosisnya menghasilkan dua spermatid yang mengandung 23 kromosom dan ADN.

Pada spermatogenesis, spermatid mengalami serangkaian perubahan yang


menghasilkan pembentukan spermatozoa, Perubahan ini adalah : (1) pembentukan akrosom
lebih dari setengah permukaan inti; (2) pemekatan inti: (3) pembentukan leher, lempeng
tengah dan ekor: (4) meluruhkan sebagian besar sitoplasma. Pada manusia, perubahan dari
spermatogonium menjadi spermato zoa matang memerlukan waktu 72 hari. Setelah sempurna
bentuknya spermatid memasuki rongga tubuli seminiferus, kemudian ke epididimis oleh
kontraksi dinding tubuli seminiferi. Spermatid memperoleh gerak dengan baik di epididim.

6
(Gambar 2.4 Gametogenesis)

2.4 Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangansel ovum.


Prusesoogenensisdipengaruhi oleh beberapahormonyaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel
ovum.

2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

2. Hormon LH yang berfungsimerangsangterjadinyaovulasi (yaituprosespematangansel


ovum).

4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Pematangan prenatal segera setelah sel benih primordial tiba di kelenjar kelamin
individu yang secara genetik perempuan, akan berdeferensiasi menjadi ongonin. Sel ini
mengalami sejumlah pembelahan mitosis, dan menjelang bulan ketiga, tersusun dalam
kelompok-kelompok yang dikelilingi selapis sel epitel gepeng. Sebagian besar oogonia
membelah terus dengan mitosis, beberapa diantaranya berdiferensiasi menjadi oosit Primer
yang lebih besar. Segera sel ini melipat gandakan ADNnya dan memasuki tahap profase dari
pembelahan meiosis pertama. Pada bulan berikutnya jumlah oogonia meningkat dengan cepat
dan menjelang bulan kelima dari perkembangannya jumlah seluruh benih dalam ovarium
mencapai 7.000.000. Pada saat ini selmulai berdegenerasi dan banyak oogonia dan oosit
primer menjadi atretik Menjelang bulan ke-7 sebagian besar oogonia berdegenerasi kecuali
yang letaknya dekat dengan permukaan. Semua oosit primer yang ada memasuki pembelahan
meiosis

7
yang pertama dan masing-masing dilapisi oleh selapis sel epitel gepeng yang
dikenal dengan folikel primodial. Menjelang saat kelahiran, oosit primer telah menyelesaikan
pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai pubertas. Jumlah oosit primer pada
waktu lahir sekitar 700.000-2.000.000. Selama masa anak-anak, dalam perkembangannya
oosit menjadi atritik dan hanya tinggal 400.000 menjelang permulaan pubertas

Memasuki pubertas sejumlah folikel primordial mulai mencapai kematangan pada


setiapdaur ovarium atau oogenesis, Oosit primer mulai membesar, selepitel yang
mengelilingi selgepeng menjadi selkuboid, maka folikel disebut primer. Suatu zat yang
dihasilkan oleh selfolikel dan oosit yang bertambah tebal diendapkan di
permukaan cosit membentuk zona pelusida. Dengan berlangsungnya perkembangan,
selfolikuler mulai berproliferasi membentuk lapisan tebal mengelilingi oosit Dibawah
pengaruh hormon gonado tropin dari hipofisis anterior ovarium membentuk antrum folloull
Sel foliculi sekitar occit tetap utuh dan membentuk kamulusoophorus. Folikel yang matang
disebut sebagai folikel tersier atau vesicular foolicle, la dikelilingi dua lapis an jaringan ikat,
lapisan seluler sebelah dalam yang disebut tela interna yang kaya pembuluh darah, lapisan
seluler sebelah luar disebut teka ekstema yang berangsur-angsur bersatu dengan stroma
ovarium. Kini diameter folikel menjadi 6-12 mm. Teka internal dianggap sebagai sumber
utama estro gen, hormone yang mengaturfungsi organ reproduksi. Segera setelah folikel
matang, oosit primer melanjutkan pembelahan miosis pertama nya membentuk dua slanak
yang tidak sama besar, yang masing-masing dengan 23 kromosom dan 2n AND, Satu sel,
oosit sekunder menerima seluruh sitoplasma, yang lain badan kutub pertama, praktis tidak
memperoleh sitoplasma, Badan kutub pertama terletak diantara zona pelusida dan selaput
seloosit sekunder. Pembelahan meiosis pertama berlangsung singkat sebelum ovulasi. Setelah
pembelahan pematangan pertama selesai dan sebelum inti oositsekunder pada stadium
istirahat,sel memasuki pembelahan pematangan kedua tanpa melipat gandakan AND. Pada
saat oosit sekunder menampakkan pembentukan kumparan, badan kutub juga membelah,
terjadilah ovulasi dan oosit dikeluarkan dari ovarium.

Selama 28 harisekalisel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur Ini telah matang
(mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan
400 buahsel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk
menghasilkan selovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga
berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.

8
(Gambar 2.5 Oogenesis)

2.4 Ovulasi

Pada hari terakhir sebelum ovulasi, folikel graaf bertambah besar dengan cepat dengan
diameter 15 min Karena pengaruh FSH, LH, dan Estrogen, dan posit primer nasih tetap dalam
tahap diktioten. Sementara itu permukaan ovarium mulai menonjol setempat dan pada penonjolan
itu tampak suatu titik tanpa pembuluh darah yang disebut stigma Sebagai akibat kelebihan
setempat dan degenerasi dari permukaan ovarium, cairan folikel merembes keluar melalui stigma,
yang berangsur membuka. Selanjutnya bila cairan yang keluar makin banyak, tekanan didalam
folikel semakin berkurang dan oosit bersama sel komulus oophorum yang mengelilingi
terempuas dan hanyut meninggalkan ovarium. Pada saat ini pembelahan pertama berakhir dan
oosit sekunder memulai pembelahan miosis kedua. Pembelahan pematangan kedua hanya akan
selesai apabila oosit dibuahi, jika tidak sel akan berdegenerasi

9
kurang lebih 24 jam setelah ovulasi. Pada beberapa perempuan ovulasi disertai sedikitnyeri,
dikenal sebagai nyeri tengah (middle pain) yang terjadi dekat pertengahan daur haid.
Umumnya ovulasi disertai dengan peningkatan suhu tubuh, sehingga peristiwa ini dapat
diamati untuk membantu menentukan saat terjadinya pelepasan oosit.

Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu:

a. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami menstruasi


yaituluruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding
endometrium yang robek terjadi secara periodik/siklus. mempunyai kisaran
waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya b. Mengalami fertililasi
b. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu
1. Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena
berhentinya sekresi hormon estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon
dalam darah menjadi tidak ada
2. Fase proliferasi/fase folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron
sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang
folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali. sel
folikel berkembang menjadi folikel de graaf yang masak dan menghasilkan hormone
estrogen yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat
menghambat sekresi FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek
3. Fase ovulasi/fase luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum

2.5 Fertilisasi

Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9
bulan 10 hari, Peristiwa ini disebut dengan kelahiran,

Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4,
8,16 sel.

10
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk innercell mass. Blastosit dilapisi
oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yangberfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus proses
implantasi dan akan mengeluarkanhormon HOG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormon progesteron dan
estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uteris. 5.
Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah
yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang
semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

2.6 Kehamilan (Mengandung) dan Persalinan

Ovum yang harus dibuahi dalm waktu 6-12 jam,setealh itu akan mengalami
degenerasi.pada manusia,fertilisasi ovum oleh sperma biasanya terjadi dibagian tengah tuba
uterine.banyak protein pengkikat telur spesifik pada membran plasma sperma.pengikatan
dikuti oleh reaksi akrosom yang dicetuskan oleh reseptor sperma.rekasi ini merupakan
pemecahan akrosom dengan pelepasan enzim akrosin yang dihasilkan oleh organel lisosom
dikepala seperma.akrosin memfasilitasi penetrasi sperma melalui zona pelusida.jika satu
sperma mencapai membrane ovum,maka ia berfusi dengannya,melalui pengurangan potensial
membrane ovum yang mencegah polispermi.Perubahan ini diikuti dengan perubahan struktur
zona pelusida untuk memeri perlindelungan terhadap polispermi dala jangka waktu lama.
Fusi membran sel sperma dan ovum mengakivasi sel dan perkembangan embrio dimulai.

11
Embrio yang sedang berkembang (blastokista) bergerak menuju uterus (memerlukan
waktu 5 hari untuk berpindah dari tuba menuju uterus), kemudian tertanam dalam mukosa
endometrium yang biasanya terletak dibagian posterior atau anterior dari kavum uteri. Setelah
berkontak dengan endometrium,blastokista dikelilingi oleh sel multi inti tanpa batas yang
disebut sinsisitrofoblas, dan lapisan dalam disebut sititrofoblas. Sinsisitrofoblas mengerosi
endometrium membentuk lubang dan blastokista tertanam.blastokista membutuhkan waktu 3
hari untuk tertanam dengan sempurna.

Kemudian embrioblas membentuk ruangan diatas dan dibawah embrio disebut


“yolk(vitelline) sac” dan “amniotik sac”.amniotik sac dan embrio berkembang terus, yang
sekarang disebut fetus.setelah 3 bulan ruang amnion berisi cairan amnion yang jumlahnya
sekitar 1 liter pada akhir kehamilan.fetus terapung dalam cairan yang hanya dihubungkan
dengan tali pusat.

Lama kehamilan manusia rata-rata 270 hari dari fertilisasi ( 284 hari dari hari pertama
haid yang mendahului konsepsi) persalinan segera dimulai setelah terjadi penurunan kadar
hormon korpus luteum dan meningkatnya hormon folikuler dalam darah.kontraksi uterus tak
teratur menigkat terus.frekuensinya dalam bulan terakhir kehamilan.servik yang kenyal
dalam keadaan tidak hamil,selama kehamilan sampai dekat waktu persalinan akan melunak
dan berdilatasi,sementara korpus uterus berkontaksi dan mengeluarkan fetus.

Persalinan berlangsung dalam 2 fase : fase pembukaan dan fase pengeluaraan. Selama
fase pembukaan, jaringan lunak (servik,vagina dan dasar panggul) yang sebelumnya bekerja
sama menutup saluran genital berubah menjadi” terowongan luas” jaringan lunak yang siap
dilewati”bingkisan” yang siap dilahirkan bayinya (berupa bayi dengan tubuh menekuk dan
tungkai yang saling menyilang).

2.7 Kelenjar Mamae

Kelenjar mamae merupakan kelenjar kulit khusus yang terletak didalam jaringan
bawah kulit (subkutan). Kelenjar ini merupakan modifikasi kelenjar keringat dan bergetah
tipe apokrin. Pertumbuhannya sangat sedikit pada anak laki-laki maupun perempuan. Saat
pubertas pada perempuan kelenjar ini tumbuh pesat dan pada laki-laki tidak terjadi
pertumbuhan lagi.

Setiap kelenjar mamae terdiri dari 15 sampai 25 lobby yang masing-masing


merupakan kelenjar mandiri dengan saluran keluar bermuara di puncak nipel ( puting susu)

12
yang mempunyai 15-20 muara. 1 lobus diliputi jaringan interlobularis yang mengandung
banyak lemak. Lemak dan jaringan ikat tersebut membagi lobus menjadi banyak lobuli.
Jaringan ikat intralobular berupa jaringan ikat longgar halus dan padat sel. Duktus
interlobularis bermuara ke dalam duktus interlobular yang kemudian membentuk saluran
keluar dari tiap lulusnya yang disebut duktus laktiferi. Duktus ini berjalan melewati puting
dan melebar sinus laktiferus atau ampula.

(Gambar 2.6 Anatomi Kelenjar Mamae)

Perkembangan kelenjar mamae pada perempuan selama pubertas merupakan salah


satu sifat kelamin sekunder titik pada periode ini ukuran kelenjar mamae bertambah dan
membentuk puting susu. Pada pria tetap tipis, pembesaran kelenjar selama pubertas terjadi
akibat dua proses. (1) penambahan volume duktus laktiferus karena proliferasi, (2)
penimbunan jaringan adiposa dalam jaringan penyambung interlobularis dan intralobularis.

Kelenjar mamae bertumbuh dengan pesat selama kehamilan sebagai akibat kerjasama
beberapa hormon. Estrogen bekerja pada duktus laktiferus merangsang pertumbuhan dengan
menambah jumlah percabangan percabangan. Progesteron merangsang pertumbuhan bagian-
bagian sekretoris kelenjar mamae. Selama kehamilan jumlah estrogen dan progesteron
bertambah pesat karena hormon ini dihasilkan plasenta, jumlah progesteron meningkat karena
steroid yang semula dihasilkan. Korpus luteum atau yang tetap ada waktu kehamilan
ditambah dengan yang dibentuk plasenta. Selama kehamilan hormon hormon tiroksin,
kortikosteroid, hormon pertumbuhan juga berperan dalam proses ini. susu dihasilkan di dalam
sel-sel epitel bagian kelenjar sekretoris ditimbun dalam rumen dan duktus laktiferus. Susu
manusia mengandung 4% lipid, 1,5% protein, 7% laktosa, juga ada anti bodi.

13
Bila sedang menyusui hisapan bayi merangsang reseptor reseptor taktil yang banyak
di sekitar puting susu, mengakibatkan pengeluaran hormon oksitosin dari hipofisis posterior.
Hormon ini menyebabkan kontraksi sel mioepitel kelenjar dan ejakulasi susu terjadi.
Rangsang emosi dan genital juga dapat merangsang pengeluaran oksitosin dan mendorong
susu keluar pada puting susu.

2.8 Menopause

Pada waktu haid pertama (menarche) folikel - folikel di ovarium tingga! 400.000,
hanyasekitar 400-500 oosit yang sempatdiovulasidalamperjalanankehidupanreproduksi
normal, yang lain mengalami atresia kontinyusehinggajumlahtersebutdiovulasikanselama 28-
30 tahun. Sesudah itu manusia mengalami berhenti haid (menopause) pada usia sekitar 45-30
tahun.

Menopause adalah siklus haid yang menghilang karena ovarium manusia menjadi tidak
berespon terhadap gonadotropin (FSH, LH) dengan bertambahnya usia dan fungsinya
menurun. Tak beresponnya ini disertai dan disebabkan oleh habianya folikel primordial
sehingga ovarium tidak mensekresi progesterone dan 174-estradiol dalamjumlahcukupbesar
dan estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil oleh aromatics asiando stenedion di dalam
sirkulasi darah, Uterus dan vagina secara berkurang, sekresi FSH dan LH meningkat kekadar
tinggi. Walaupun fungsi testis cenderung menurun lambat karena penuaan.

14
BAB III

PENUTUP

Sistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita, memiliki struktur organ
internal dan ekternalnya masing-masing.Setiap organ dalam sistem tersebut memiliki fungsi
yang berbeda-beda pula. Awal proses reproduksi manusia terjadi ketika sel sperma bertemu
dengan sel telur, yang umumnya terjadi dalam hubungan seksual. Proses ini dapat
berlangsung berkat adanya organ-organ reproduksi yang berfungsiOrgan reproduksi beserta
kelenjar dan hormon, membentuk sistem reproduksi yang berperan dalam proses
reproduksimanusia.

Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda, serta bekerja secara spesifik untuk
masing-masing jenis kelamin secara genetic Sistem reproduksi pria berfungsi untuk
memproduksi dan menyimpan, serta mengantarkan sperma untuk membuahi sel telur.
Sedangkan, sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk memproduksi sel telur dan
menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi
dalam proses reproduksi.

Sistem organ reproduksipria dan wanita sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan
internal. Sebagian besar organ sistemreproduksipriaberada di luartubuhberbedadenganwanita
yang lebihbanyakberada di dalamtubuh.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sinaga, E., & Silitonga, M. (2011). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Medan : UNIMED
Press.
Guyton AC.1995. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa : Adji Dharma.Jakarta.EGC

16

Anda mungkin juga menyukai