“MIKROBIOLOGI” Kelompok 1
- Kharisma Doli Sitinjak
- Rena Firda Jasti
- Sofira Hilva Ashita Lubis
- Soraya Alya Br. Bangun
Isolasi dan Karakterisasi Morfologi
Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah
(Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali
Ringkasan
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, umumnya bakteri yang hidup dengan cara berasosiasi
dengan makhluk hidup laut menunjukkan potensi besar dalam sekresi metabolit sekunder dengan
sifat anti bakteri.
Jenis alga merah yang telah banyak dipelajari adalah Gigartinales, Ceramiales, Cryptonemiales,
dan Bonnemaesoniales. Keempat jenis alga ini banyak digunakan sebagai obat tradisional di Cina.
Analisis kimia menunjukkan bahwa alga tersebut mengandung senyawa terpenoid, asetogenik
maupun senyawa aromatik. Umumnya senyawa yang ditemukan pada alga merah bersifat
antimikroba, antiinflamasi, antivirus dan bersifat sitotoksik dan juga dapat sebagai inhibitor canine
Na+/K+ ATPase, inhibitor 5-lypoxigenase pada limfosit manusia dan degranulasi neutrofil manusia.
Salah satu cara yang masih diperlukan dalam taksonomi bakteri
menurut Campbell et al. (2000) diantaranya adalah pewarnaan Gram,
cara ini digunakan untuk memisahkan anggota -anggota domain
Bakteria ke dalam dua kelompok berdasarkan dinding selnya. Bakteri
Gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah
peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri gram-negatif
memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih
kompleks.
Alat dan Bahan
Karakterisasi
Morfologi Sel Seluruh isolat murni dilakukan pewarnaan gram.
Diamati dengan mikroskop perbesaran kuat
menggunakan minyak emersi. Bakteri gram positif
berwarna ungu (violet) sedang bakteri gram negative
berwarna merah
Hasil dan Pembahasan
▪ Berdasarkan hasil pengamatan ▪ Bakteri Gram- positif memiliki
morfologi koloni didapatkan bentuk peptidoglikan sebesar 90% serta
bulat dan tak beraturan. Tepi koloni ada mempunyai komponen spesifik pada
yang rata, bergerigi, dan berombak. dinding selnya berupa asam teikoat
Ketujuh isolat memiliki elevasi yang dan asam lipoteikoat. Beberapa
datar semua. Warna atau pigmentasinya isolat memiliki kemampuan dalam
bermacam-macam ada yang berwarna membentuk endospora, hal ini
putih, krem, dan oranye. sebagai bentuk adaptasi pada
lingkungan laut yang cenderung
▪ Hasil pengamatan morfologi sel yaitu ekstrim
dengan cara pewarnaan Gram diperoleh
hasil bahwa ketujuh isolate merupakan
bakteri Gram positif. Struktur dinding sel
bakteri Gram- positif relatif lebih
sederhana dibandingkan bakteri Gram-
positif yang relatif kompleks.
Isolasi Dan Pengamatan Morfologi
Koloni Bakteri Kitinolitik
Ringkasan artikel 2
Diambil akuades diteteskan pada kaca Parameter yang diamati dalam penelitian
objek ditambahkan 1 ose biakan ini adalah jumlah isolat yang ditemukan,
sampel, lalu difiksasi di atas api. Tetesi ukuran koloni bakteri, bentuk koloni
pewarnaan kristal violet dan biarkan bakteri, bentuk bagian tepian koloni, dan
selama 1 menit, cuci dengan air warna koloni bakteri. Mengamati bakteri
mengalir, kemudian tetesi lugol biarkan gram negatif dan gram positif serta
selama satu menit dan kembali dicuci pengamatan bentuk sel bakteri kitinolitik
dengan air mengalir. Selanjutnya tetesi
alkohol 96% biarkan selama 10-20
detik, cuci dengan air mengalir dan
tambahkan safranin biarkan selama 20-
30 detik kemudian cuci lagi dengan air
mengalir.
Keunggulan penelitian
A. Kegayutan antara elemen
Dari pembahasan disetiap elemen/bagian memiliki keterkaitan yang saling berkaitan antara komponen satu dengan
lainnya, keterkaitan ini terlihat dari segi penjelasannya yang menyeluruh yang didalamnya terkandung tentang isolasi dan
karakterisasi morfologi koloni dari bakteri.
Bakteri laut mengandung senyawa kimia yang berpotensi untuk obat- obatan, suplemen nutrisi, kosmetik, agrokimia, probe
kimia dari enzim. Umumnya senyawa kimia potensial ini berasal dari metabolit sekunder mikroba. Dimana bakteri laut
merupakan salah satu sumber potensial metabolit sekunder. Selain itu, ada bakteri yang mampu menghasilkan enzim
kitinase yang berperan dalam proses daur ulang kitin sehingga mencegah akumulasi dari sisa-sisa cangkang udang,
kepiting, dan organisme perairan lainnya.
Inti pembahasan kedua jurnal berkaitan dan hampir sama membahas isolasi dan karakterisasi morfologi dengan
memperhatikan ciri-ciri dan mengidentifikasi jenis koloni bakteri yang menunjukkan potensi besar dalam sekresi metabolit
sekunder.
B. Originalitas temuan
Berdasarkan kedua jurnal, penulis membuat kedua jurnal di tempat yang berbeda. Pada jurnal pertama penelitian
dilakukan di perairan Kutuh Bali dimana daerah tersebut ditetapkan sebagai kawasan minapolitan alga dengan diversitas
yang cukup tinggi. Dimana hal tersebut sehubungan dengan tema penelitian yakni isolasi dan karakteristik morfologi
koloni bakteri asosiasi alga merah. Berbeda dengan jurnal kedua yang meneliti dengan metode eksperimen terhadap
bakteri kitinolitik yang akan diisolasi dan diamati ciri morfologinya di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA, Universitas
Syah Kuala, Aceh.
▪ Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah
(Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali merupakan suatu bentuk penelitian yang
bertujuan untuk melakukan isolasi dan karakterisasi morfologi koloni dari bakteri
yang berasosiasi dengan alga merah.
Kesimpulan
hasil pertumbuhan atau keturunan dari satu sel bakteri. Beberapa kelompok bakteri
menunjukan ciri- ciri koloni yang saling berbeda, baik dilihat dari bentuknya,
elevasi, maupun bentuk tepi
koloni. Ukuran, bentuk, dan penataan sel merupakan ciri morfologi kasar sel
bakteri
▪ Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, umumnya bakteri yang hidup dengan cara
berasosiasi dengan makhluk hidup laut menunjukkan potensi besar dalam sekresi
metabolit sekunder dengan sifat anti bakteri. Hasil pengamatan morfologi koloni
bakteri menunjukkan bahwa seluruh isolat memiliki bentuk koloni bulat. Bentuk
tepian koloni yang rata berjumlah 14 isolat dan hanya empat yang bergerigi.
Ukuran koloni diperoleh dari ukuran yang paling kecil yaitu 1,0 mm hingga yang
paling besar yaitu 3,5 mm dengan rata-rata ukuran dari masing-masing koloni
adalah 2,0 mm. Isolat berwarna putih susu berjumlah 13 isolat, 5 berwarna putih
kekuningan dan sebagian besar isolat bersifat gram negatif dengan bentuk sel basil
dan kokus.
Thank you
Kelompok 1
- Kharisma Doli Sitinjak
- Rena Firda Jasti
- Sofira Hilva Ashita Lubis
- Soraya Alya Br. Bangun