OLEH :
M. ABDUL MUNTHOLIB
NIM : 1211201110
PENDAHULUAN
pneumonia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina (Zhu et al., 2020), tetapi
Januari 2020, pemerintah Cina mengatakan bahwa pneumonia adalah tipe baru
Dunia saat ini tengah waspada dengan penyebaran sebuah virus yang dikenal
dengan virus corona. Corona virus (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus
yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti
dengan COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum
2020).
Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan
yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
2
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus (Kementerian
Kesehatan, 2020).
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona (Covid-19). Kasus
pertama yang terjadi di Indonesia dialami oleh dua warga Depok, Jawa Barat. Hal
Jakarta pada hari senin, 2 maret 2020. Menurut Bapak Joko Widodo, kedua warga
tersebut merupakan seorang ibu usia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.
Keduanya diduga tertular virus corona karena adanya kontak dengan warga negara
Jepang yang datang ke Indonesia. Warga Jepang tersebut terdeteksi Corona setelah
corona 2 saat berdansa dengan warga negara Jepang di sebuah klub di Jakarta pada
3
Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto (Yuri) menyebutkan bahwa
jumlah orang yang mengikuti acara tersebut ada 50 orang. Pada tanggal 16 Februari
2020, anak tersebut mengeluh batuk dan agak panas, kemudian berobat ke dokter.
semua orang yang ikut berdansa pada acara tersebut (Kompas.com, 2020).
kesehatan, peralatan medis untuk merawat pasien virus corona yang memenuhi
Salah satu Provinsi yang memiliki jumlah pasien positif corona (Covid-19)
terbesar yaitu Provinsi Jawa Timur. Pada tanggal 28 April 2020 jumlah pasien
positif Covid-19 di Jawa Timur bertambah menjadi 61 orang, sehingga total kasus
yang sangat cepat dan ukurannya sangat kecil, maka pemerintah mengeluarkan
kebijakan penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi masyarakat umum dan
penyebarannya.
Alat pelindung diri antara lain masker. Masker disarankan bagi orang yang
bepergian untuk mengantisipasi penularan virus tersebut. Virus ini terdapat pada
4
percikan air liur orang yang sakit ketika ia bersin, batuk, atau bahkan saat
berbicara. Penularan terjadi ketika percikan air liur terhirup orang lain yang ada di
sekitar.
tergantung situasi dan kondisi penanganan pasien. Alat Pelindung Diri adalah suatu
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh sumber daya manusia dari potensi bahaya
di fasilitas pelayanan kesehatan. Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari
sumbernya, hanya saja mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh. APD
bersifat eksklusif (hanya melindungi individu) dan spesifik (setiap alat memiliki
penanganan cepat : masker bedah 3ply, sarung tangan karet sekali pakai, dokter dan
5
Tingkat perlindungan III tenaga kesehatan: masker N95, gown, boots,
pelindung mata, face shield, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai, headcap,
dan apron.
pasien suspect atau positif Covid-19. Ketiga, APD untuk ruang prosedur dan
menimbulkan aerosol pada pasien, ruang tindakan otopsi, dan pengambilan sampel
pernapasan.
pelindung mata, penutup kepala, masker N95 atau yang setara, sarung tangan bedah
karet steril sekali pakai, sepatu boots, dan gaun terusan menutup dari kepala hingga
bagian kaki.
angka kecelakaan Needle Stick Injury atau tertusuk jarum mencapai 38- 73% dari
total petugas kesehatan, dan salah satu penyebabnya ditemukan bahwa pada saat
bekerja mereka tidak memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan.
6
Izin Operasional Sementara dan Berdasarkan keputusan Bupati Lamongan Nomor
445/609/413.105/2015.
Kepala Daerah di Bidang Pelayanan Kesehatan, yang dipimpin oleh Direktur dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, dengan tugas
1. Pelayanan Medis;
4. Pelayanan Rujukan;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
7
Adapun jenis pelayanan yang dapat dilaksanakan di masing-
Table 1.1
Ruangan dan kelas pelayanan RSUD Ngimbang Lamongan
0 0 0 2 10 3 15
NIFAS
0 0 0 4 15 32 51
FLAMBOYAN
0 0 0 12 22 0 34
ANGGREK
GRAHA MEDI 2 7 9 0 0 2 20
KA
2 7 9 18 47 37 120
JUMLAH
Table 1.2
Jenis Instalasi di RSUD Ngimbang
NO JENIS INSTALASI
1 Instalasi Gawat Darurat
2 Instalasi Rawat Jalan
3 Instalasi Rawat Inap
4 Instalasi Bedah Sentral
5 Instalasi Kebidanan dan Kandungan
6 Instalasi Perawatan Intensif
7 Instalasi Farmasi
8
8 Instalasi Radiologi
9 Instalasi Gizi
bukan hanya bagi pasien secara khusus, namun juga kepada keluarga pasien akan
sendiri.
disiplin ilmu dan profesi yang bila dikelompokkan terdiri dari : kelompok Medis
kelompok Non medis terdiri dari petugas administrasi, IPSRS, SI, keuangan, SDI
dan lain-lain dengan jumlah karyawannya seperti tercantum pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.3
Karyawan RSUD Ngimbang Kab. Lamongan
No Kelompok karyawan Jumlah Persentase
1 Tenaga Medis/Dokter
2 Tenaga Perawat
3 Tenaga Penunjang Medis
4 Tenaga Penunjang Non Medis & Administrasi
Jumlah
Sumber: Bidang SDI RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Faktor determinan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan tenaga medis dan non
9
medis dalam pemakaian APD dalam penanganan pasien Covid 19 ” (Study Survey
di RSUD Ngimbang Lamongan).
1. Bagaimana tingkat kepatuhan tenaga medis dan non medis dalam penanganan
pasien Covid-19 dan kualitas pelayanan pada RSUD Lamongan;
2. Seberapa besar pengaruh secara parsial tingkat kepatuhan tenaga medis dalam
penanganan pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan pada RSUD
Lamongan;
3. Seberapa besar pengaruh kepatuhan tenaga non medis dalam penanganan
pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan pada RSUD Lamongan;
4. Seberapa besar pengaruh secara simultan tingkat kepatuhan tenaga medis dan
non medis dalam penanganan pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan
pada RSUD Lamongan.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis lebih mendalam
tentang :
10
1. Tingkat kepatuhan tenaga medis dan non medis dalam penanganan pasien
Covid-19 dan kualitas pelayanan pada RSUD Lamongan;
2. Pengaruh secara parsial tingkat kepatuhan tenaga medis dalam penanganan
pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan pada RSUD Lamongan;
3. Pengaruh secara tingkat kepatuhan tenaga non medis dalam penanganan
pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan pada RSUD Lamongan;
4. Pengaruh secara simultan tingkat kepatuhan tenaga medis dan non medis
dalam penanganan pasien Covid-19 terhadap kualitas pelayanan pada RSUD
Lamongan.
Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang terkait.
a. Bagi Peneliti
metode ilmiah.
11
kecemasan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien COVID-19.
mereka.
b. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi tenaga kesehatan dan
12
Penelitian dilaksanakan di RSUD Ngimbang kab. Lamongan, , waktu penelitian diperkirakan
Tabel 1.4
Jadwal Penelitian
Waktu Kegiatan
No Uraian Kegiatan Okt Nop Des April Mei Juni Juli Ags Sep Okt No
2021 2021 2021 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 202
1 PERSIAPAN
Pembuatan Draft Usulan
Penelitian
Sidang Usulan Penelitian
2 PENGUMPULAN
DATA
Observasi & Wawancara
Penyebaran Kuesioner
3 PENGELOLAAN DAN
ANALISIS DATA
Pengolahan Data
Analisis Hasil
Pengelolaan Data
4 PEMBUATAN TESIS
DAN SIDANG
Pembuatan Tesis
Sidang Tesis
13