Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Maskapai Citilink
Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Maskapai Citilink
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat disajikan sebagai bahan masukan
bagi Maskapai Citilink Indonesia untuk dapat mengetahui persepsi
penumpang Citilink Indonesia terhadap kualitas pelayanan flight
attendant. Serta untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada
saat in-flight sehingga dapat meningkatkan jumlah penumpang yang
menggunakan jasa Citilink Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Kecelakaan
Kecelakaan didefinisikan sebagai tiap kejadian yang tidak
direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi,
faktor lingkungan ataupun kombinasi dari hal-hal tersebut yang mengganggu
proses kerja dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian,
kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya. (Colling,
1990). Definisi lain kecelakaan ialah sebuah kejadian yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan ataupun dapat berdampak cidera pada manusia, kerusakan
property, terhentinya proses produksi, penurunan kesehatan ataupun kerusakan
lingkungan. (Diberardinis, 1999). Dari definisi di atas kecelakaan dapat
didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak diinginkan ataupun direncanakan
yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, kondisi lingkungan ataupun
kombinasi dari hal tersebut yang dapat berdampak pada cidera manusia,
kerusakan property, terhentinya proses produksi, penurunan kesehatan maupun
kerusakan lingkungan.
Terdapat beberapa teori mengenai kecelakaan dimana sebagian besar
menyatakan bahwa manusia merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan kecelakaan. Diantara banyaknya teori mengenai kecelakaan, terdapat
beberapa teori yang dapat merepresentasikan teori-teori kecelakaan tersebut,
seperti The Human Factors Theory, Teori Ramsey dan juga teori yang
berhubungan dengan pencegahan kecelakaan yang dipopulerkan oleh Geller. The
Human Factors Theory menjelaskan kecelakaan sebagai rantai kejadian yang
disebabkan oleh human error (kesalahan manusia). Dalam teori ini terdapat tiga
faktor utama yang menyebabkan kesalahan manusia, yaitu overload,
inappropriate responses dan inappropriate activities.
Overload yang dimaksud dalam teori ini mengacu pada
ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban yang diemban oleh seseorang. Hal
ini mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan (kebisingan dan gangguan lainnya
yang berasal dari luar), faktor internal (masalah personal dan stres) serta faktor
situasi (instruksi yang tidak jelas). Inappropriate responses yang dimaksud dalam
hal ini adalah bagaimana seseorang merespon suatu situasi yang mungkin dapat
menyebabkan atau pun mencegah kecelakaan. Yang termasuk dalam
Inappropriate responses seperti mendeteksi bahaya tetapi tidak memperbaikinya
dan mengabaikan aspek keselamatan.
1.3 Tinjauan tentang Transportasi
Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana
trans berarti mengangkat atau membawa. transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan
(movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang (comoditi) dan
penumpang ke tempat lain (Salim, 2000).
Transportasi adalah sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Jadi, pengertian tranportasi berarti sebuah proses, yakni
proses pemindahan, proses pergerakan, proses mengangkut dan mengalihkan di
mana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk
menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
Terdapat unsur-unsur pengangkutan/transportasi meliputi atas, yaitu ada muatan
yang diangkut, tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, ada jalanan/jalur
yang dapat dilalui, ada terminal asal dan terminal tujuan, serta sumber daya
manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi
tersebut. Masing-masing unsur tersebut tidak bisa hadir dan beroperasi sendiri-
sendiri, kesemuanya harus terintegrasi secara serentak. (Nasution, 1996)
Transportasi mempunyai peranan penting bagi perkembangan suatu
Negara baik itu dalam bidang teknologi, ekonomi, iptek, social maupun budaya.
Adapun jenis transportasi dibagi menjadi tiga (3) yaitu:
a. Angkutan Udara, terdiri atas international flight dan domestic flight
b. Angkutan Laut, terdiri atas regular lines dan charter lines
c. Angkutan Darat, terdiri atas mobil, motor, sepeda, dll.
Menurut keputusan menteri 127/90 yang dimaksud dengan angkutan udara adalah
setiap kegiatan yang menggunakan pesawat udara untuk mengangkut penumpang,
kargo, dan pos untuk satu perjalanan atau lebih, dari satu bandar udara lainnya.
Sifat atau karakteristik umum jasa angkutan udara adalah sebagai berikut.
Pada prinsipnya terdapat beberapa fungsi produk jasa angkutan udara yang harus
tercapai:
METODE PENELITIAN
3.3.2 Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dimana
peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada informan
yang telah ditentukan.
3.3.3 Dokumentasi
16
dengan catatan terbukti Garuda tinggi kualitas pelayanan. Warna perusahaan baru hanya
salah satu segi dari perbaikan Citilink tentang pemasaran dan strategi komunikasi,
dimaksudkan untuk menjangkau khalayak luas. Makeover Citilink mencakup interior pesawat
direnovasi, kantor tiket didesain ulang, seragam baru awak kabin dan situs ditingkatkan.
Citilink 2011
Pada tahun 2011 Citilink membeli 50 Airbus A320 pesawat, yang akan dikirimkan
mulai 2014. Untuk sementara, Citilink akan menyewa lima A320. Airbus A320 dipilih karena
kapasitas penumpang yang lebih besar nya (180), memungkinkan Citilink untuk memperluas
jaringan penerbangan dan melayani lebih banyak penumpang.
4 Juli 2011 Citilink meluncurkan kontes online melalui Facebook dan Twitter
untuk mendesain ulang seragam awak kabin. Partisipasi
masyarakat sangat antusias.
2 Agustus 2011 Citilink menggebrak merek baru dan strategi pemasaran pada
konferensi pers dan memperkenalkan Con Korfiatis sebagai
Penasehat Teknis mereka untuk Direksi
16 September Citilink memulai pelayanan komersial dengan pesawat pertama
2011 Airbus A320 disewakan, melayani Jakarta, Balikpapan,
Banjarmasin dan Medan.
4 Oktober 2011 Citilink upgrade jadwal penerbangan, meningkatkan
keberangkatan setiap hari ke Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Bali
dan Batam.
28 Oktober 2011 Citilink meluncurkan tarif liar populer promosi "Satu Harga Untuk
Semua Tujuan", menawarkan tarif dengan harga tetap sebesar Rp
79.000 saja. Dua puluh lima ribu kursi dialokasikan dan segera
terjual habis dalam waktu empat hari. Menanggapi permintaan ini
belum pernah terjadi sebelumnya, Citilink dialokasikan kembali
lagi 22.000 kursi untuk promosi ini.
7 November 2011 Citilink mengumumkan pemenang kontes online kabin yang
seragam awak. Masuknya menang menggabungkan konsep desain
segar muda.
9 November 2011 Citilink tambah rute pertama langsung mereka dari Surabaya ke
17
Denpasar, menyusul kedatangan Airbus A320 kedua
11 November Citilink terpilih Airline Biaya Rendah Terkemuka Indonesia untuk
2011 2011/2012 melalui polling online yang dilakukan oleh Perjalanan
Bahasa Indonesia dan Yayasan Pariwisata.
Citilink 2012
Dengan perpaduan terbukti mereka layanan pelanggan kualitas dan kompetisi-
pemukulan tarif rendah, Citilink siap menuai keuntungan dari investasi baru dan strategi
pemasaran pada tahun 2012. Tujuan Citilink adalah menjadi pembawa biaya atas rendah di
Indonesia.
Target Citilink di 2012:
1. Meningkatkan armada Citilink untuk 20 Airbus A320, memperluas jaringan rute
nasional dan menambahkan keberangkatan lebih setiap hari.
2. Memusatkan manajemen Citilink di fasilitas baru di Jakarta Barat, Citicon Bangunan,
Slipi
3. Pemisahan Citilink dari Garuda Indonesia sebagai perusahaan independen, yang akan
bernama PT Citilink Indonesia. Peluncuran perusahaan yang baru direncanakan untuk
awal 2012, segera setelah AOC.
4. Peluncuran website baru www.citilink.co.id yang lebih informatif dan mudah di
gunakan.
5. Peluncuran seragam baru awak kabin pada april 2012
Citlink meraih beberapa pengharagaan di 2012 yaitu :
1. Penghargaan untuk Kampanye Pemasaran Terbaik Keseluruhan di The Budgies dan
Travel Awards 2012, Marina Bay Sands - Singapura, 8 Februari 2012.
2. Layanan Untuk Peduli Award untuk kategori Airlines, penghargaan berdasarkan hasil
penelitian publik yang dilakukan oleh Markplus Insight selama bulan Februari dan
Maret 2012 di Jakarta dan sekitarnya.
Produk Citilink
Citilink menjual jasa yang melayani penerbangan antar kota, Citilink mengoperasikan
lima baru Boeing B737-300 pesawat terbang, masing-masing dengan kapasitas kursi 148.
Baru-baru ini kami menambahkan tiga modern Airbus A320 jet yang kursi hingga 180
penumpang dan segera pada bulan Februari akan datang 2 unit lebih dari A320. Jaringan
18
harian Citilink melayani Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan dan
Makassar dari dua base di Jakarta dan Surabaya. Pada pertengahan bulan Juli Citilink akan
menambah rute baru yaitu Jogjakarta, Semarang, Padang, dan Pekanbaru.
19
c. Menambah 4-5 rute destinasi di indonesia tahun 2012
d. Membuat internasional destinasi di tahun 2013
e. Membuat online booking dan purchase untuk memudahkan kostumer membeli tiket
Citilink
f. Bekerjasama dengan Bank ternama untuk memudahkan kostumer melakukan
transaksi
4.2 Pembahasan
20
pula dari kesadaran masyarakat itu sendiri untuk turut mendukung dan mematuhi aturan-
aturan tersebut.Sehingga sebuah penerbangan dan bandar udara dapat beroperasi dengan
aman,nyaman,efisien yang dapat menunjang pula pertumbuhan ekonomi dari berbagai
daerah.Serta sebuah penerbangan dapat memberikan rasa aman dan nyaman setiap
masyarakat yang menggunakannya.
Pemerintah telah mempunyai Program Nasional Keamanan Penerbangan Sipil
(National Civil Aviation Security Programme) yang bertujuan untuk keamanan dan
keselamatan penerbangan, keteraturan dan keberlanjutan penerbangan sipil di Indonesia
dengan memberikan perlindungan terhadap penumpang, awak pesawat udara, pesawat udara,
para petugas di darat dan masyarakat, dan instalasi di kawasan bandar udara dari tindakan
melawan hukum. Pemerintah memandang perlunya paradigma baru bahwa keselamatan
penerbangan merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Perusahaan
Penerbangan dan Masyarakat pengguna jasa. Terkait dengan keamanan dan keselamatan
penerbangan di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan peraturan perundang-undangan
antara lain:
a) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan;
b) PP Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;
c) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2002 tentang Civil Aviation
Safety Regulation (CASR) part 135;
d) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2002 tentang Civil Aviation
Safety Regulation (CASR) part 121;
e) Peraturan Menteri Perhubungan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan dan
keamanan penerbangan;
f) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang berkaitan dengan
keselamatan dan keamanan penerbangan.
Untuk memberikan rasa aman bagi penumpang serta mendukung program kesehatan
dan keselamatan kerja maka citilink menetapkan rules dan regulation sebagai berikut :
21
citilink yaitu kelas biasa atau disebut economy class dan ada juga bussines class,
setiap pembelian tiket terdapat asuranran kesehatan dan keselamatn kerja dimana
citilink bekerja dengan Jasaraharja, serta penggantian tiket pesawat apabila terjadi
kesalahan pembelian tiket untuk sekali penerbangan maupun pulang pergi, menjadi
tanggungan citilink mulai dari daerah asal sampai kembali kedaerah asalnya lagi.
sosialisasi tentang keselamatan kerja dijelaskan seiring berjalan waktu selama masa
pendidikan dan masa training karyawan di 3 bulan pertama bagi staff di darat dan dan
staff diudara.
Asuransi bagi para karyawan yang di potong sekian % (tidak terlalu banyak) dari gaji
merka setiap bulannya, masuk jasaraharja ketenaga kerjaan dan juga citilink bekerja
sama dengan pihak asuransi lainnya.
Jika terjadi Kesalahan kerja maka akan diberikan kesempatan 3x, dan tergantung
seberapa tingkat kerugian yang didapatkan oleh perusahaan. Jika sudah mencapai
SP3, maka akan ada pemecatan ataupun rolling kerja staff terkait.
Kesehatan : pengecekan kesehatan kepada staff di darat maupun di udara berbeda,
mulai dari pertama kali melakukan pendaftaran sebagai calon karyawan hingga
menjadi karyawan tetap. Untuk di darat biasanya pendaftaran harus disertakan dengan
surat kesehatan yang sudah ditandatangani oleb dinas kesehatan terkait atau rumah
sakit yang sebagai bukti bahwa calon karyawan tersebut dalam keadaan sehat secara
jasmani. Untuk di udara maupun yang bekerja di landasan pacu : Tes kesehatan
dilakukan secara khusus oleh tim kesehatan pada saat pendaftaran masa pendidikan,
hal ini sama sebetulnya tujuannya hanya saja dilakukan secara langsung ooleh team
maskapai yang bekerja sama dengan pihak Dinas kesehatan di karenakan tingkat
resiko yang cukup besar di alami oleh Karyawan yang bekerja di udara maupun
landasan pacu.
- Kotak P3K,
- telepon,
- nomor darurat (Pemadaman kebakaran, Ambulans, kantor polisi, dll),
22
- Tabung gas pemadam kebakaran,
23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Citilink Indonesia merupakan salah satu maskapai Indonesia yang masih terbilang baru,
yaitu baru aktif kembali pada tahun 2011. Citilink Indonesia menerapkan maskapai bertarif
rendah yang artinya harga tiket yang ditawarkan terjangkau dan terbilang murah, ini
merupakan salah satu alasan Garuda Indonesia membentuk Citilink Indonesia sebagai anak
perusahaannya. Keamanan dan keselamatan dalam sebuah penerbangan sipil sangatlah
tergantung pula pada keamanan dari bandar udara yang memberangkatkan pesawat
tersebut.Mengingat banyaknya ancaman dari tindakan gangguan melawan hukum baik saat
pesawat di darat maupun di udara. Untuk memberikan rasa aman bagi penumpang serta
mendukung program kesehatan dan keselamatan kerja maka citilink menetapkan rules dan
regulation
5.2 Saran
Melihat dari keadaan tersebut, disarankan kepada Citilink Indonesia untuk:
1. Mempertahankan dan meningkatkan standar keselamatan penumpang sehingga
dapat meningkatkan citra Citilink Indonesia.
2. Selalu mengadakan evaluasi secara berkala agar dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan keamanan pada pesawat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Damardjati. R.S. 1995. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.
Mulyanto, Felix Hadi. 1999. Ground Handling (Tata Operasi Darat). Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kusmayadi dan Sugiarto, Endar. 2000. Metodologi Penelitian dalam bidang Kepariwisataan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Majid, Suharto Abdul dan Warpani, Eko Probo. 1998. Ground Handling: Manajemen
Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Marina, Sandriana and Darmawati, Andi and Setiawan, Indra. 2014. “Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Perusahaan Penerbangan Full
Service Airlines” (jurnal). Jakarta: STMT Trisakti.
Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Suarthana. 2006. Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan. Kuta Utara: Mapindo.
Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
25
Tamin, O.Z. 1997. Perencanaan dan Permodalan Transportasi. Bandung: Teknik Sipil,
Instutut Teknologi Bandung.
Internet:
www.citilink.co.id
Wikipedia.org/wiki/citilink
26
27