Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Manajemen
Mutu Konstruksi
Pengendalian Mutu Berbasis
Statistik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Perencanaan Teknik Sipil P111700029 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
dan Desain
06

Abstract Kompetensi
Nilai Mutu hasil dari Evaluasi Statistik Mahasiswa dapat mengerti dan
mencerminkan konsistensi tingkat memahami Pengendalian Mutu
mutu pada proses produksi Berbasis Statistik
Pembahasan

Inspeksi merupakan tindakan dalam mendapatkan Data Telusur atas Mutu


Produk secara Statistik. Berikut adalah jenis – jenis Inspeksi dalam Alur
Produksi
1. Inspeksi Penerimaan Barang
2. Inspeksi Barang dalam Proses
3. Inspeksi Produk Akhir

Inpeksi Penerimaan Barang


Pengaruh bahan baku (raw material) sangat mempengaruhi hasil akhir dari
Mutu Produk. Semakin berkualitas bahan baku yang digunakan, maka
Mutu Produk dapat diarahkan menuju kualitas yang ingin dicapai dari
proses produksi.

Pemeriksaan terhadap bahan baku dlakukan mulai dari sumber bahan


baku diperoleh, penanganan proses pengambilan bahan baku,
pembungkusan bahan baku, tahap pengiriman dan penanganan
penyimpanan. Semisal Produk Precast Box Girder

Inspeksi Barang dalam Proses


Kegiatan inspeksi barang dalam proses dalam proyek konstruksi semisal
pemasangan I Girder yang harus memperhatikan kerataan dudukan
pekerjaan pendukung seperti Bearing Pad atau Shoring (penyokong).

Inspeksi terhadap I Girder dilakukan baik dengan alat sederhana (e.g.


Waterpass) atau alat modern (e.g. Theodolite). Apabila tidak dilakukan
kegiatan Inspeksi ini, akibatnya akan terjadi Guling akibat Momen dan
Pusat Massa yang tidak seimbang diterima oleh I Girder.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


2 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Proses pengangkatan I Girder juga harus dilakukan Inspeksi terhadap
material Kabel Sling (ikatan) yang digunakan untuk mengangkat I Girder
oleh Crane atau alat angkat lainnya. Hal ini menghindari peristiwa I Girder
jatuh yang akibatnya akan menyebabkan gagal produk dan kemungkinan
terjadi korban jiwa atas peristiwa ini.

Inspeksi Akhir
Setelah proses pemasangan dilakukan untuk Pekerjaan I Girder, kembali
dilakukan Inspeksi Kerataan dan Visual fisik Girder setelah diangkat.
Apakah terdapat retak pada titik angkat ? Atau apakah terjadi puntir pada
sebagian badan Girder?

Pada pekerjaan stressing girder, harus dilakukan Inspeksi mengenai


diameter tendon dan isi/jumlah susunan kabel strand dalam satu tendon.
Material pengisi juga dilakukan Inspeksi mengenai spesifikasi bahan yang
akan digunakan.

Alat stressing juga dilakukan Inspeksi mengenai Tanggal Kalibrasi Alat dan
Kapasitas tarik (stressing) yang dapat diberikan kepada Material Strand.
Apakah sudah expired dimana harus dilakukan kalibrasi ulang?

Kritikal Rasio merupakan Angka yang didapatkan dari Biaya Inspeksi


dengan Prosentase Kerusakan. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑠𝑝𝑒𝑘𝑠𝑖
𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) =
% 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛

Susunan ranking Critical Ratio akan menentukan urutan pelaksanaan


Inspeksi Proses. Sebagai contoh dari data Statistik diketahui bahwa
dilakukan kegiatan Inspeksi yang terdiri dari kegiatan dengan biaya masing
– masing K = Rp. 2 juta, L = Rp. 4 juta, M = Rp. 6 juta, N = Rp. 4 juta dan O
= Rp. 3 juta. Data statistik tingkat kerusakan dimasing – masing kegiatan K
= 5%, L = 20%, M = 20%, N = 40%, O = 8%.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


3 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dapat dihitung bahwa Nilai CR : K = Rp. 40 Juta, L = Rp. 20 Juta, M = Rp.
30 Juta, N = Rp. 10 Juta, O = Rp. 37,5 Juta. Dengan demikian maka
urutan Inspeksi adalah N – L – M – O – K

Biaya Critical
% Urutan
No Kegiatan Inspeksi Ratio
Kerusakan Inspeksi
(JUTA) (JUTA)
1 K 2 5 40 5
2 L 4 20 20 2
3 M 6 20 30 3
4 N 4 40 10 1
5 O 3 8 37,5 4

TQM dalam Usaha Jasa/Pelayanan


Faktor yang menentukan dalam memberikan mutu pelayanan sebagai
berikut :
1. Reliabilitas
2. Responsif
3. Kompetensi
4. Akses
5. Kurtosis
6. Komunikasi
7. Kredibilitas
8. Keamanan
9. Peduli dan memahami Pelanggan
10. Secara Nyata dalam pelayanan

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


4 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Reliabilitas : Secara konsisten performa pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan merupakan performa yang prima dan waktu yang tepat sesuai
sesuai yang dijanjikan bagi pelanggan – pelanggannya.
Responsif : Merupakan kesediaan karyawan dengan segala perasaannya
untuk memberi pelayanan yang terbaik, termasuk di dalam waktu yang
tepat dan cepat memberi pelayanan.

Kompetensi : Kompetensi karyawan yang sesuai dengan kemampuan dan


pengetahuan untuk memberi pelayanan dengan performa yang baik.

Akses : Melakukan pendekatan agar pelanggan mudah untuk dihubungi,


serta dalam melakukan kontak dengan pelanggan.

Kurtosis : Dengan sopan santun, perhatian dan mempertimbangkan dan


rasa persaudaraan melakukan hubungan personal ke pelanggan

Komunikasi : Bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh pelanggan


dalam korespondensi antara Produsen dengan Konsumen/Pelanggan.
Perbedaan yang terjadi dapat mudah dimengerti dan dipahami oleh kedua
belah pihak.

Kredibilitas : Memegang teguh janji dengan pelanggan, organisasi dapat


dipercaya, disukai pelanggan. Pelayanan oleh organisasi dapat memberikan
kenyamana bagi Pelanggan.

Keamanan : Pelayanan yang diberikan dan Produk yang dihasilkan sesuai


dengan keinginan Pelanggan. Aman dari segi usaha bagi Pelanggan dan
Produsen.

Peduli dan memahami Pelanggan : Bagian dari pelayanan ekstra oleh


Produsen kepada Pelanggan untuk memenuhi kebutuhan yang ingin
diwujudkan.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


5 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Secara Nyata dalam pelayanan : Pelayanan tidak hanya berupa angka tapi
juga terlihat secara visual oleh Pelanggan terhadap Produk yang dihasilkan.
Bagi para praktisi dan produsen perlu memperhatikan jenis produksi dalam
melakukan Inspeksi. Beberapa jenis produksi diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Produksi terputus – putus
2. Produksi berkelanjutan/kontinu
3. Produksi berulang – ulang
4. Produksi Masa

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


6 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem Manajemen Mutu Kementerian PU
Penyusunan Rencana Mutu Pelaksanaan

Sistem Manajemen Mutu Kementerian PU

Adalah bagian sistem manajemen di departemen pu yang memfokuskan perhatian (


mengarahkan dan mengendalikan ) pada pencapaian hasil (sasaran mutu) yang dilakukan
pada setiap keg. (sesuai tupoksi) agar pelaksanaannya memenuhi persyaratan/ketentuan
yang telah ditetapkan

Dasar Peraturan Penyusunan Rencana Mutu

1. Permen PU No 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen


Pekerjaan Umum.

2. Kepmen No 339/M/KPTS/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa


Konstruksi oleh Instansi Pemerintah

Pengertian Rencana Mutu

Rencana Mutu : 3.7.5

Dokumen yang berisi prosedur dan sumber daya yang diperlukan harus diterapkan oleh
siapa dan kapan pada suatu proyek, produk , proses atau kontrak tertentu

Pengertian Rencana Mutu

 Rencana Mutu merupakan bagian dari Sistem Manajemen Mutu yang difokuskan
untuk memenuhi maksud Penjaminan Mutu, Pengendalian Mutu dan Perencanaan
Mutu

 Rencana Mutu adalah :

Dokumen yang berisikan perencanaan KEGIATAN yg memenuhi kesesuaian


Sistem Manajemen Mutu di Organisasi

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


7 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Rencana Mutu Unit Kerja terdiri dari

1. Sasaran Mutu sesuai dengan Penetapan Kinerja tahunan RENSTRA


Kementerian;

2. Program Tahunan berisikan Rincian Program Tahun berjalan;

3. Kebutuhan Sumber Daya (antara lain: Sumber daya manusia, prasarana dan
sarana, informasi dan teknologi, keuangan);

Disusun setelah DIPA ditandatangani untuk menjamin mutu kegiatan/pekerjaan sesuai


tupoksinya

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan terdiri dari :

1. Informasi Kegiatan

2. Sasaran Mutu Kegiatan

3. Persyaratan teknis dan administrasi

4. Struktur Organisasi

5. Tugas, tanggung jawab dan wewenang

6. Kebutuhan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan

9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Jadwal Personil

10. Jadwal Penggunaan Prasarana dan sarana

11. Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan
pengujian yang diperlukan

12. Daftar Kriteria Penerimaan

13. Daftar dokumen SMM

14. Daftar Induk Rekaman (bukti kerja)

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


8 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Rencana Mutu Kontrak terdiri dari :

1. Informasi Kegiatan;

2. Sasaran Mutu

3. Struktur Organisasi

4. Tugas, tanggungjawab dan wewenang

5. Bagan alir pelaksanaan Kegiatan;

6. Jadwal pelaksanaan kegiatan

7. Jadwal Peralatan

8. Jadwal MaterialJadwal Personil

9. Jadwal Arus Kas

10. Rencana dan metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan
pengujian

11. Daftar Kriteria Penerimaan .

12. Daftar Induk Dokumen

13. Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


9 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Tampubolon, Manahan. 2014. Manajemen Operasi & Rantai Pemasok.


Jakarta : Mitra Wacana Media
2. Deitiana, Tita. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa.
Jakarta : Mitra Wacana Media
3. Permen PU No 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
Departemen Pekerjaan Umum.
4. Kepmen No 339/M/KPTS/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah
5. World Development Report 1996. “From Plan to Market”.1996
6. Bintoro Tjokroamidjojo. “The Global Context”. 1990.
7. Samuel P. Huntington. “The Clash of Civilizations and
8. The Remaking of World Order”.1996.
9. Karhi Nisjar S. Ak. MM. “Beberapa Catatan tentang Good Governance”.
Dalam jurnal Administrasi dan Pembangunan.1997.
10. David Osborne and Ted Gaebler, “Reinventing Government: How the
Entrepreneural Spirit is Transforming the Public Sector. 1992.
11. Budi Santosa “Modul Kuliah Sistem Manajemen Mutu Konstruksi”,
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, 2017, Jakarta
12. Madjumsyah Hariadi “Modul Kuliah Sistem Manajemen Mutu
Konstruksi”, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana,
2016, Jakarta

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


10 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai