Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak dapat dlepaskan dari pelaksanaan


demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam konstektualnya. Sebelum melangkah lebih jauh
membahas demokrasi kita harus harus mengetahui apa demokrasi itu? Dan sudah berjalan baik kah
demokrasi di Indonesia?.

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahanya


berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Istilah ini bersal dari bahasa yunani (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk
dari kata(dêmos)”rakyat” dan( Kratos)“kekuasaan”, Istilah demokrasi di perkenalkan pertama kali
oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa
kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).

Demokrasi merupakan suatu sitem Negara yang dimana kewenagan berada ditangan rakyat,
sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan
pemerintahan. Demokrasi terbentuk menjadi suatu system pemerintahan sebagai respon kepada
masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan adanya system demokrasi,
kekuasaaan absolute satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya
dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat.

Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan Negara demokrasi yang


berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialisasi.
Landasan demokrasi adalah keadilan , dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan
berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya,
sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang
mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya.

Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan berkewenangan penuh atas
sistem pemerintahan yang hendak dijalankan dalam bernegara, seperti di indonesia dalam
mejalankan sistem kenegaraannya sering terjadi problem yang harus dihadapi seperti pada masa
orde baru bermunculan konflik-konflik baru serta terjadi perubahan genetika sosial masyarakat,
krisis moneter juga melanda pada keuangan negara sehingga penurunan keuangan negara sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang bagaimana konsep dan
system demokrasi yang diterapkan dan gerakan demokratisasi di Indonesia, bagaimanakah
perkembangan pelaksanaan demokrasi di indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa konsep demokrasi di Indonesia?

2.Apa itu demokrasi pancasila?

3.Bagaimana perkembangan demokrasi pancasila di Indonesia?

4.Apa saja analisis gerakan demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia?

C. TUJUAN

1.Agar mengetahui apa itu konsep demokrasi di Indonesia?

2.Agar mengetahui apa itu demokrasi pancasila?

3.Agar mengetahui bagaimana perkembangan demokrasi pancasila di Indonesia?

4.Agar mengetahui apa saja analisis gerakan demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN
A. KONSEP DEMOKRASI

Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata Yunani “demos”yang berarti“rakyat”dan kata
“kratos”atau”cratein”yang berarti “pemerintahan,” sehngga kata “demokrasi” berarti suatu
“pemerintahan oleh rakyat”. Kata “pemerintahan oleh rakyat” memiliki konotasi.

(1) suatu pemerintahan yang dipilih oleh rakyat dan

(2) suatu pemerintahan “oleh rakyat biasa”(bukan oleh kaum bangsawan)’ bahkan

(3) suatu pemerintahan oleh rakyat kecil dan miskin (government by the poor)atau yang
seringdiistilahkan dengan “wong cilik”.

Namun demikian, yang penting bagi suatu demokrasi bukan hanya siapa yang memilih
pemimpin, tetapi juga cara dia memimpin. Sebab jika cara memimpin Negara tidak benar, baik
karena rendahnya kualitas dan komitmen moral dari sang pemimpin itu sendiri, maupun karena
budaya masyarakat setempat yang tidak kondusif,maka demokrasi hanyaberarti pemolesan dari
tirani oleh kaum bangsawan menjadi tirani oleh masyarakat bawah.

Secara terminology, banyak ahli yang mengemukakan pengertian demokrasi, namun dasar
demokrasi selalu mengacu pada rakyat, yaitu:

a.Pelaksanaan kekuasaan Negara ialah wakil rakyat yang terpilih karena rakyat yakin segala
kepentingannya akan diperhatikan.

b.Cara melaksanakan kekuasaan Negara dengan senantiasa mengingat kehendak rakyat dan
memenuhi kehendak rakyat.

c.Batas kekuasaan Negara demokrasi ditentukan dengan sebanyak mungkin memperoleh


hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak menyimpang dasar demokrasi.

Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari rakyat,untuk rakyat, dan
oleh rakyat.Pemerintahan dari rakyat artinya presiden, gubernur, bupati, kepala desa pemimpin
politik telah dipilih dan mendapatkan mandate dari rakyat sehingga mengemban kepentingan
rakyat. Pemerintahan oleh rakyat artinya Negara dijalankan oleh rakyat melalui mandat sehingga
rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan oleh rakyat. Pemerintahan untuk rakyat artinya hasil dan
kebijaksanaan diarahkan pada kesejahteraan rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi demokrasi
adalah pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat.

Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang sebagai
suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945 yang disebut
kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam organisasi
negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut (demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh pandangan
hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan ideologi bangsa yang
bersangkutan. Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia didasarkan pada :

 Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan untuk rakyat berdasarkan sila-
sila pancasila.

Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan

Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

Berdasrkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia memberikan pengertian sebagai
berikut : Sri Soemantri mengatakan :

“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat ketuhanna yang maha esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial”(Soemantri 1967:7) Pamudji
mengatakan :

“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam


permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang maha esa yang berprikemanusian yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”(Pamudji,1979:11). Prinsip dalam demokrasi
Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal.

Ciri demokrasi Pancasila:

 pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi

adanya pemilu secara berkesinambungan

adanya peran-peran kelompok kepentingan

adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.

Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan
masalah.

Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak. Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam
penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-
undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya
harus sesuai dengan UUD 1945.

Untuk melihat rumusan-rumusan tersebut dalam tatanan praktis dapat dicermati dalam
gagasan demokrasi mengalir seperti lahinya konsep-konsep demokrasi dari para tokoh republik
Indonesia, soekarno, Hatta, M.Natsir, Sharir dan kemudian dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang perkembangannya dapat dirasakan pada 2 tahapan yaitu :

Tahapan Pra Kemerdekaan dan Tahapan Pasca Kemerdekaan. Pada tahapan pra
kemerdekanan pemahaman demokrasi belum dapat diartikan sebagai wujud pemerintahan rakyat
karena saat itu belum ada negara, tentunya belum ada juga pemerintahan , namun pemahaman
demokrasi saat itu adalah semua orang sebagai komponen bangsa semua berkumpul untuk
memperbincnagkan bagaimana baiknya dalam menyiapkan pembentukan negara secara rill, yaitu
penyiapan anggaran dasar atau UUD, penyiapan sistem pemerintahan yang harus dijalankan,
bagaimana bentuknya, sipa yang akan menjadi kepala dan wakil kepala pemerintahan, kesepakatan
dalam musywarah dengan modal semngat kebangsaan ingin mempunyai negara, hasilnya adalah
rumusan yang tertera dalam UUD 1945.

Sementar itu perkembangan demokrasi pasca kemerdekanan telah mengalaimi pasang


surut(fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Sebenarnya sisitem demokrasi yang
dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah rumusan “mekanisme hidup berkelompok,bermasyrakat,
berbangsa dan bernegara yang dapat menjawab keanekaragaman suku adat-istiadat, bahasa dan
agama dan keanekaragaman kehendak” atau kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan
dalam permusyawratan perwakilan dan ini hanya akan dapat dilaksanakan apabila rakyat ini :

Memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan rasa nasionalisme yang tinggi.

Memiliki kebesaran jiwa dan sportif

Konstitusional

Terjamin keamanan

Bebas dari campur tangan asing

Sadar akan adanya perbedaan Dengan demikian bahwa pemahaman konsep demokrasi pada
pra kemerdekaan adalah bermusyawah sebagi mekanisme kehidupan dari keanekaragaman
kehendak atau aspirasi komponen bangsa.

B. DEMOKRASI PANCASILA

Secara ringkas demokrasi pancasila mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:


1.Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong
yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius,
berdasarkan kebenaran dan budi pekerti luhur, kepribadian indonesia yang berkesinambungan.

2.Dalam demokrasi pancasila, sistem pengorganisasian negara di lakukan oleh rakyat sendiri
atau dengan persetujuan rakyat.

3.Dalam demokrasi pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus
diselarasaskan dengan tanggung jawab sosial.

4.Dalam demokrasi, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup


bangsa indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas
dan minoritas.

Demokrasi pancasila pada intinya merupakan demokrasi yang didasarkan pada pancasila,
yakni yang didasarkan pada lima sila, yaitu sebagai berikut:

1.Sila ketuhanan

2.Sila kemanusiaan

3.Sila persatuan

4.Sila kedaulatan rakyat

5.Sila keadilan sosial

10.Menjunjung tinggi tujuan dancita-cita.

b.) Sitem pemerintahan demokrasi pancasila

Landasan formal dari periode republik indonesia III ialah pancasila, UUD 45 serta ketetapan-
ketetapan MPRS. Sedangkan sistem demokrasi pancasila menurut prinsip-prinsip yang terkandung
didalam batang tubuh UUD 45 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu sebagai berikut: 1.

indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum Negara indonesia bedasarkan hukum, tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun
lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi dengan hukum dan
tindakanya terhadap rakyat harus ada landasan hukumnya. 2.

Indonesia menganut sitem konstitusional Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional


(hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem
konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan
atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi, disamping oleh ketentuan hukum yang lainnya yang
merupakan pokok konstitusi, seperti TAP MPR dan undang-undang. 3.

Majlis permusyawaratan rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasan rakyat tertinggi Seperti
telah disebutkan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu,bahwa (kekuasaan negara
tertinggi) ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah
lembaga tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat indonedia

Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerjasama dalam
pembentukan undang-undang termasuk APBN. 6.

Menteri negara adalah pembantu presiden, mentri negara tidak bertanggung jawab terhadap
DPR Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara.
Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut,
berarti sistem kabinet kita adalah kepresidenan/presidentil. 7.

Kekuasaan negara tidak tak terbatas Kepala negara tidak bertanggunag jawab kepada DPR,
tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-
sungguh suara DPR.

C. SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1.

Demokrasi pada periode 1945-1950 Demokrasi pada masa dikenal dengan sebutan demokrasi
perlementer. System parlementer yang dimulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di
proklamirkan dan diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950, karna kurang cocok untuk Indonesia.
Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan tercapai karenah lemahnya benih-benih demokrasi
system perlementer memberi peluang untuk dominasi partai politik dan dewan perwakilan rakyat.
Kekuatan social politik yang memperoleh saluran dan tempat yang realitas dalam kontelasi politik,
padahal merupakan kekuatan yang paling penting yaitu seorang presiden

yang tidak mau bertindak sebagai “Rubber stamppresident”.

2.

Demokrasi pada periode 1950-1965 Ciri-ciri periode ini adalah dominasi dari presiden.
Terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis meluasnya peranan ABRI
sebagai unsure social politik. Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi
konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai
dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan
peran ABRI sebagai unsure social-politik semakin meluas.

3.

Demokrasi pada periode 1965-1998 Perkembangan demokrasi di Negara kita di tentukan


batas-batasnya tidak hanya oleh keadaan social, kulturia, gegrapis dan ekonomi, tetapi juga oleh
penelitian kita mengenai pengalaman pada masa lampau telah sampai titik mana pada didasari
bahwa badan eksekutif yangtidak kuat dan tidak continue tidak akan memerintah secara efektif
sekalipun ekonominya teratur dan sehat, tetapi kita menyadari pula bahwa badan eksekutif yang
kuat

tetapi tidak “kommited” kepada sesuatu program pembangunan malah mendapatkan

kebobrokan ekonomi karna kekuasaan yang dimilikinya di sia-siakan untuk tujuan yang ada
pada hakikatnya merugikan rakyat. Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa watak
demokrasi pancasila tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnya. Karna demokrasi pancasila
memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sitem demokrasi. 4.

Demokrasi pada periode 1998-sekarang Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat
bergantung pada 4 faktor kunci yaitu: 1.

Komposisi elite politik 2.

Desain institusi politik 3.

Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite 4.

Peran civil soisiety (masyarakat madani) Ke-4 faktor itu harus dijalan secara sinergis dan
berkelindan sebagai untuk mengonsolodasi demokrasi. Pengalaman Negara yang sudah demokrasi
established memperlihatkan bahwa institusi-institusi demokrasi bisa tetap berfungsi walaupun
pemilihanya kecil. Harapan lain dalam suksesnya transaksi demokrasi Indonesia mungkin adalah
pada peran civil society( masyarakat madani) untuk mengurangi polaritas politik dan menciptakan
kultur toleransi, trabsaksi demokrasi selalu dimulai dengan jatuhnya pemerintahan otoriter,
sedangkan panjang pendeknya maka transisi tergantung pada kemampuan rezim demokrasi

baru mengatasi problem tradisional yang menghadang. Secara historis, semakin berhasil
suatu rezim dalam menyediakan apa yang diinginkan rakyat.

D. ANALISIS GERAKAN DEMOKRASI YANG PERNAH DITERAPKAN DI INDONESIA

a) Demokrasi Liberal (1950

1959) Pertama kali Indonesia menganut system demokrasi parlementer, yang biasa disebut
dengan demokrasi liberal. Masa demokrasi liberal membawa dampak yang cukup besar,
mempengaruhi keadaan, situasi dan kondisi politik pada waktu itu. Di Indonesia demokrasi liberal
yang berjalan dari tahun 1950-1959 mengalami perubahan-perubahan kabinet yang mengakibatkan
pemerintahan menjadi tidak stabil. Pada waktu itu, pemerintah berlandaskan UUD 1950 pengganti
konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) tahun 1949.

Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut : 1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat
diganggu gugat. 2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah. 3. Presiden bisa dan
berhak membubarkan DPR. 4. Perdana Menteri diangkat oleh presiden. Daftar kabinet yang ada di
Indonesia selama masa semorasi liberal : 1. Kabinet Natsir (September 1950

Maret 1951) 2. Kabinet Sukiman (April 1951

April 1952) 3. Kabinet Wilopo (April 1952

Juni 1953) 4. Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 (Juli 1953

Agustus 1955) 5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955

Maret 1956) b) Demokrasi Terpimpin (1959

1966) Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang
seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja. Latar belakang dicetuskannya
sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno : 1. Dari segi keamanan : Banyaknya gerakan
sparatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidak stabilan di bidang keamanan.

2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal
menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh,
sehingga pembangunan ekonomi tersendat. 3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun
UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950. Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh
Presiden Soekarno diawali oleh anjuran beliau agar Undang-Undang yang digunakan untuk
menggantikan UUDS 1950 adalah UUD'45. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di
kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan voting yang diikuti oleh
seluruh anggota konstituante . Voting ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari
pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut. Hasil voting menunjukan bahwa :

269 orang setuju untuk kembali ke UUD'45

119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD'45 Melihat dari hasil voting, usulan untuk
kembali ke UUD'45 tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante
yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada
pasal 137 UUDS 1950.

Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang disebut Dekrit
Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : 1. Tidak berlaku kembali UUDS 1950 2.
Berlakunya kembali UUD 1945 3. Dibubarkannya konstituante 4. Pembentukan MPRS dan DPAS c)
Demokrasi Pancasila Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945
dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945. Ciri

cirri demokrasi pancasila :


Kedaulatan ada di tangan rakyat.

Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong.

Cara pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.

Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban.

Menghargai Hak Asasi Manusia.

Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-


wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua
pihak.

Tidak menganut sistem monopartai.

Pemilu dilaksanakan secara luber.


Mengandung sistem mengambang.

Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum System pemerintahan Demokrasi


Pancasila sebagai berikut:

Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.

Indonesia menganut sistem konstitusional.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi.

Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis


Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).


Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR.

Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

BAB III KESIMPULAN

Demokrasi secara umum merupakan system pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan suatu system
politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan politik. Dalam demokrasi kebijakan
rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di Indonesia sistem demokrasi yang digunakan adalah
demokrasi pancasila dengan mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan bermusyawarah
diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya
sangat sulit dapat diwujudkan dalam

http://javxxx.net/page/10/

http://clipface.com/video--_fbfgjhsfmf.html

Anda mungkin juga menyukai