Pada awal berdirinya Republik Indonesia, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk. Ada
beberapa hal yang menyebabkan keadaan ekonomi Indonesia buruk di awal kemerdekaan,
antara lain: inflasi yang menyebabkan harga barang-barang mahal dan upaya Belanda
memblokade perekonomian Indonesia.
Program Pinjaman Nasional ini merupakan sebuah kebijakan dari Menteri Keuangan. lr.
Surachman. Dan pinjaman Nasional ini akan dibayarkan selama jangka waktu 40 tahun.
Konferensi ekonomi ini dihadiri oleh para cendekiawan, para gubernur, dan juga para pejabat
lainnya yang bertanggung jawab langsung mengenai masalah ekonomi di daerah Jawa.
Konferensi Ekonomi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, yaitu Ir. Darmawan
Mangunkusumo. Konferensi Ekonomi ini bertujuan untuk memperoleh kesepakatan yang
bulat dalam mengatasi beberapa permasalahan ekonomi yang mendesak, antara lain:
a. masalah produksi dan distribusi makanan, sandang,
b. masalah status dan administrasi perkebunan.
Gagasan Pembentukan Badan ini merupakan inisiatif dari Menteri Kemakmuran, yaitu dr.
A.K. Gani.
Badan Perancang Ekonomi ini adalah badan tetap yang bertugas membuat rencana
pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun.
Rencana Kasimi merupakan sebuah program yang disusun oleh Menteri Urusan Bahan
Makanan I.J. Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, yaitu untuk tahun
1948 sampai 1950. Salah satu usaha dalam program kasimo ini yaitu usaha swasembada
pangan dengan memperhatikan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis.
Untuk meningkatkan produksi bahan pangan pada program Kasimo ini, dilakukan:
a. menanami tanah-tanah kosong di daerah Sumatra Timur.
b. melakukan intensifikasi dengan cara menanam bibit unggul di daerah Jawa.
c. mencegah penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan.
d. membentuk kebun-kebun bibit di setiap desa.
e. melakukan transmigrasi.
Organisasi ini dipimpin B.R. Motik. Organisasi Persatuan Tenaga Ekonomi ini mempunyai
tujuan untuk menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta. Selain itu untuk
menghilangkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang sehingga bisa memperkokoh
ketahanan ekonomi bangsa.