Anda di halaman 1dari 5

“PERGERAKAN NASIONAL”

KELOMPOK 3 :

1) ANGELA ERTI S. ROSARI (4)


2) FEBY F. PERTIWI (8)
3) LUSIA ELVIRA SUE SARE (13)
4) MARIA K. NINI PAPANG (18)
5) MARIA Y. A. BADEODA (20)
6) SEPTIANI C. DHOSA BORO (25)

TAHUN AJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pergerakan Nasional ini
dengan maksimal. Kami menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami
makalah ini tidaklah sempurna.

Oleh karenanya, jika terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam isi makalah ini,
kami minta maaf dan memohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
pembuatan makalah yang lebih baik untuk selanjutnya. Kami juga berterimakasih kepada
:

 Bapak Herman Batena,S.Pd selaku guru mata pelajaraan Sejarah Indonesia


 Orang Tua kami yang mendukung dan membantu saya
 Dan Teman-Teman kami yang telah membantu dan memberi saran utuk membuat
makalah ini

Dan kami berharap semoga segala sesuatu dan informasi yang ada didalam makalah
kami ini tidak hanya bermanfaat untuk kami melainkan untuk kita semua semua yang
membacanya.

Ende, 11 November 2019

Peyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata “Pergerakan Nasional“ memiliki suatu pengertian yang khas yakni


merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah
perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap
keadaan masyarakat yang ada. Dengan demikian istilah ini mengandung arti yang sangat
luas. Gerakan yang mereka jalankan memang tidak hanya terbatas untuk memperbaiki
taraf hidup bangsa tetapi juga meliputi gerakan di berbagai sektor, seperti: sosial,
ekonomi, pendidikan,  keagamaan, kebudayaan, wanita, pemuda dan lain-lain.
Istilah “nasional” berarti bahwa pergerakan-pergerakan tersebut mempunyai cita-cita
nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsanya yang masih terjajah. Disamping
itu, sifat pergerakan pada masa ini lebih bersifat nasional bila dibanding dengan sifat
pergerakan sebelumnya yang bercorak kedaerahan.

Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama,
bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat
nasional.Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara
baru muncul sekitar awal abad XX.Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorong
oleh dua faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.

1.2. Rumusan masalah


Apa saja masalah yang berkaitan dengan pergerakan nasional Indonesia yang
dimulai dengan berdirinya organisasi-organisasi hingga perjuangan organisasi
tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan sehingga terbentuknya bangsa
indonesia ?

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ialah
Memperoleh nilai mata pelajaran sejarah;
Untuk mengetahui bagaimana proses pergerakan nasional bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Politik Etis 1901

Pada tahun 1901, pemerintah kolonial Belanda menerapkan politik etis di Indonesia.
Penerapan kebijakan ini disebabkan dorongan agar pemerintah kolonial Belanda lebih
memperhatikan nasib pribumi di tanah jajahan dan memiliki tanggung jawab moral terhadap
kesejahteraan masyarakat pribumi.

Salah satu tokoh kuat yang memengaruhi lahirnya politik etis adalah Theodore van
Deventer. Melalui karangannya yang berjudul Een Ereschuld (Utang Budi), ia menuliskan
bahwa pemerintah Belanda harus melakukan sesuatu demi kesejahteraan kaum pribumi. Van
Deventer juga mengatakan bahwa Belanda juga menjadi negara makmur dan aman karena
adanya dana yang mengalir dari tanah jajahan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Belanda lebih
memperhatikan kesejahteraan rakyat di tanah jajahan.

Anda mungkin juga menyukai