OLEH:
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 .................................................................................................... 5
2.1.1 .................................................................................. 5
2.1.2 .................................................................................. 6
2.2 .................................................................................................... 6
2.2.1 .................................................................................. 6
2.2.2 .................................................................................. 9
2.3.......................................................................................................... 9
2.3.1 ........................................................................................... 10
2.3.2 ........................................................................................... 11
2.3.3 ........................................................................................... 12
3.1 ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah memberikan saya kesehatan
dengan judul “ METAMORFOSIS “ semoga dengan makalah yang saya buat ini
metamorfosis. Jika ada salah kata dalam penulisan materi saya mohon sekiranya
teman-teman dapat membantu agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah.
3
BAB I
PENDAHULUAN
mengekspresikan eksoskleton yang baru pada setiap penggantian kulit. Selain itu
sebagian besar serangga menjadi dewasa malalui beberapa pergantian kulit. Pada
dibandingkan dengan tahap pergantian amfibi. Selain itu, larva dari Papilio
memnon mudah dapat karena hanya ada pada tanaman perdu jeruk sehingga waktu
mungkin.
melibatkan perubahan penampilan fisik dan atau struktur setelah kelahiran atau
1.2 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut
Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
berubah menjadi imago(dewasa). Larva adalah ulat yang tumbuh dan khusus
sangat berbeda sekali dengan tahapan dewasa. Pupa merupakan tahap dimana
5
tidak aktif pada tahap larva menjadi organ tubuh. akhirnya imago (hewan dewasa)
imago (dewasa). Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa
tetapi berukuranlebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan
mengalami molting (pergantian kulit), setiap kali setelah molting mahluk hidup
2.2.1 Kupu-Kupu
Fase Telur
6
anaknya. Contohnya seperti pada kupu-kupu yang meletakkan telur di bagian
permukaan daun, ini di karenakan hewan muda tersebut merupakan jenis hewan
herbivora atau pemakan tumbuhan. Dari awal peletakan telur hingga telur menetas
membutuhkan waktu antara 3 sampai 5 hari. Pada fase telur ini, embrio hasil
fertilisasi sel telur dengan sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan
hingga akan membentuk organ-organ yang ketika sampai pada batas waktu
tertentu maka akan mengalami perkembangan lanjut bergantung pada jenis spesies
hewan tersebut.
Fase Larva
Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda sehingga
pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena itulah,
induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang sesuai dengan jenis
ulat yang dimana tempat ia hinggap akan sangat aktif dalam memakan dedaunan
untuk di jadikan makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan
sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran tubuh barunya yang
semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi sampai beberapa kali dan
pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya juga untuk lama waktunya
7
dan pada waktunya juga akan berhenti untuk makan sehingga akan mengalami
tubuh hewan ini di control oleh hormonal yang terdapat di dalam tubuh larva
tersebut.
Fase Pupa
Pupa ini sering juga disebut sebagai kepompong yang merupakan fase
transisi penuh yang akan merubah bentuk dari semasa menjadi larva muda untuk
hari tergantung spesiesnya. Tubuh kepompong ini dilindungi oleh rangka luar
yang lumayan keras yang disebut dengan kokon. Pada fase ini, sebagian besar dari
serangga akan berada dalam kondisi inaktif (tidak makan dalam beberapa waktu).
Akan tetapi di dalam kokonnya, pupa akan sangat aktif membelah melakukan
makanan yang telah di konsumsi sebanyak mungkin ketika pada masa menjadi
larva tadi. Fase pupa ini memiliki waktu yang bervariasi untuk menjadi hewan
dewasanya.
Fase Dewasa
Pada fase ini, disebut juga dengan imago (hewan dewasanya) cara untuk
berubah dan berbeda dengan semasa menjadi larva. Fase imago ini merupakan
fase reproduksi dimana hewan akan mengadakan perkawinan antara jantan dan
8
betina yang akan membentuk ratusan telur-telur baru dan akan kembali lagi ke
siklus awalnya.
2.2.2 Nyamuk
9
Nyamuk mengalami prosesdaur hidup mulai dari telur, larva, pupa, hingga
nyamuk dewasa.
Fase telur : nyamuk akan meletakkan telurnya pada daun yang lembab atau
kolam kering. Pengeraman (inkubasi) yang sempurna terjadi pada musim
dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya.
Fase larva : pada periode ini, Nyamuk akan berganti kulit
Fase pupa : pada fase ini Nyamuk berada didalam kepompong pupa yang
lumayan dewasa dan siap untuk terbang dengan semua organ lengkapnya
seperti belalai, sayap, kaki, dada, perut, antenaa dan bola mata besar.
Fase nyamuk dewasa : pada fase ini nyamuk sudah memiliki organ tubuh
yang lengkap dan sudah siap untuk mencari makanannya sendiri tapi
sebelum itu semua terjadi, Nyamuk itu sendiri harus keluar dari air tanpa
kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinya saja yang boleh
menyentuh permukaan air.
2.3 Metamorfosis tidak Sempurna
struktur pada tubuhnya akan tetapi tidak terlalu mencolok, beberapa hanya organ
10
disebut dengan hemimetabola. Siklus metamorfosisnya lebih singkat dari
2.3.1 Kecoa
Telur
Tidak jauh beda dengan pada metamorfosis sempurna, di siklus ini telur-
telurnya juga di letakkan pada tempat yang sesuai dan pastinya aman untuk
yang memiliki cangkang yang terbuat dari zat kitin. Sampai pada waktunya akan
Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi
berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan
mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu
nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan dan
11
perkembangan untuk kematangan organ reproduksi. Nimfa juga mengalami
Imago (Dewasa)
Imago disini telah memiliki kematangan untuk bereproduksi dan siap untuk
menjadi dewasa. Siklus ini akan kembali terulang pada hewan-hewan yang
2.3.2 Belalang
sekitar 15 - 150 telur akan disimpan dalam kantung telur, tergantung pada
nimfa.
12
Nimfa belalang memiliki bentuk tubuh seperti belalang dewasa, namun
tahapan nimfa berlangsung selama lima atau enam minggu pada belalang.
kira-kira selama satu bulan. Biasanya, belalang dewasa hidup sekitar dua
bulan.
2.3.3 Ayam
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
tahapan pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa -->
imago (dewasa). Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan
setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan
dewasa.
14
DAFTAR PUSTAKA
15