Setiap daulah Islam menyumbangkan wilayah tersendiri, khususnya Turki Usmani menyumbunagkan wilayah yang cukup luas dan berhasil melakukan ekspansi Islam ke Eropa Timur. Turki Usmani merupakan satu-satunya daulah Islam yang kemudian berhasil menaklukkan Konstantinopel. Puncak kejayaan dari Turki Usmani melakukan ekspansi adalah ketika dipimpin oleh Sultan Sulaiman 1 yang saat itu wilayah kekuasaan dari Turki Usmani meliputi Afrika Utara, Mesir, Hijz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Balkan, Yunani, Bosnia, Bulgaria, Hungaria, Rumania hingga batas sungai Danube, dengan tiga lautan, yaitu Luat Merah, Laut Tengah, dan Luat Hitam. 1. Pembentukan Pemerintahan Pendiri dari Turki Usmani adalah Suku Oghuz yang mendiami Mongol yang masuk Islam sekitar abad ke-9 atau 10 M. Kerajaan Islam ini didirikan pada tahun 1300 M dan sultan pertama adlaah Usman 1. Usman 1 melakukan berbagai hal, diantaranya adalah : a. Mengirim surat kepada raja-raja tetangga yang berisikan tiga pilihan yaitu pertama, masuk Islam, kedua, membayar upeti, dan ketiga, perang. Segera setelah itu, di antara Raja-raja tersebut ada langsung tunduk dan bergabung dengannya, sehingga wilayahnya bertambah luas. b. Menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M kemudian pada tahun 1326 M dijadikannya sebagai ibu kotaDaulah Turki Usmani. Usman 1 meninggal dunia pada tahun 1326 M, yang kemudian dilanjutkan oleh Orkhan. Hal yang dilakukan oleh Orkhan selama memerintah adalah : a. Menaklukkan Smirna pada tahun 1327 b. Menaklukkan Thawasyani pada tahun 1330 c. Menaklukkan Iskandar pada tahun 1338 d. Menaklukkan Ankara pada tahun 1354 e. Menaklukkan Gallipoli pada tahun 1356 Setelah Orkhan memerintah, tahta selanjutnya jatuh ke tangan Murad 1. Murad 1 juga melakukan perluasan sekaligus memantapkan keamanan dalam negeri, ia juga mampu memperluas daerah ke Benua Eropa. Selain di wilayah Eropa, Murad 1 juga berhasil memperluas kekuasaan di Asia. Jasa penting lain yang diberikan oleh Murad 1 adalah membentuk tantara elit yang kemudian diberi nama Yenisari. Setelah Murad 1, sultan yang kemudian menggantikannya adalah anaknya sendiri, yaitu Bayazid 1. Pada tahun pertama memerintah, ia mampu menaklukkan Kossova. Setelah itu ia menaklukkan Bulgaria dan kemudian mengalami kekalahan di perang Ankara. Akibat dari kekalahan ini sangat merugikan Turki Usmani, diantaranya adalah penguasa-penguasa Turki Saljuk melepaskan diri dari Turki Usmani. Setelah jatuhnya Bayazid 1, Turki Usmani mengalami kekosongan pemerintahan dan baru berakhir ketika Muhammad 1 dapat mengatasinya. Setelah kurang lebih 10 tahun berkuasa, Muhammad 1 mampu menyatukan kembali kekuasaan dan mengembalikan kekuatan seperti sedia kala. Pada masa daulah Turki Usmani ini, setidaknya ada tiga sultan yang sangat berperan penting atau paling sukses, yaitu : a. Sultan Muhammad II : Peran dari Muhammad II adalah menaklukkan Konstantinopel sehingga beliau kemudian mendapat gelar “Al-Fatih” yang memiliki arti penakluk. Pada masa pemerintahannya pula mulai ada perhatian pada bidang lain selain memperluas wilayah. Gereja Aya Sofia disulap menjadi Masjid, lalu dibangun pula beberapa Masjid dengan bantuan dari seorang arsitek dari Yunani. Selain membangun masjid, Muhammad II juga membangun rumah sakit, dapur umum, sekolah-sekolah, panti sosial, dan lain sebagainya. b. Sultan Salim : Sultan Salim berhasil menaklukkan Persia, Syria, dan Daulah Mamalik. c. Sultan Sulaiman 1 Al-Qanun : Pada masa pemerintahannya, ia berhasil menaklukkan Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Syria, Hijaz, dan Yaman. Setelah Sulaiman I meninggal dunia, Turki Usmani mengalami kemerosotan. Setidaknya sampai sebelum Turki Usmani menjadi republic, ada 27 Sultan yang tidak dapat diandalkan. Keruntuhan dari Turki Usmani ini setidaknya disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu : a. Wilayah kekuasaan yang sangat luas b. Penduduk yang heterogen atau bermacan-macam c. Lemahnya para penguasa B. Dinasti Safawi Persia 1. Pembentukan Pemerintahan Daulah ini bermula dari Gerakan tarekat kecil yang didirikan oleh Safi Al-Din. Gerakan yang kecil ini kemudian menjadi besar dan melakukan Gerakan politik. Dari sebuah kelompok beraliran Syiah, Dinasti Safawi kemudian menjadi salah satu daulah yang sangat berjasa dalam dunia Islam. 2. Masa Kemajuan Pada masa kekuasaa Dinasti Safawi, setidaknya ada dua sultan yang mengalami sukses besar selama memimpin, yaitu : a. Ismail I : Keberhasilan dari Sultan Islail I adalah dapat menaklukkan Propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (1505-1507 M), Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan (1510 M). b. Syah Abbas : Syah Abbad berhasil memulihkan keadaan setelah Islamil I mengalami kekalahan untuk menaklukkan Turki Usmani hingga beberapa pemerintahan setelahnya yang goncang. Upaya yang dilakukan oleh Syah Abbas adalah menghilangkan dominasi pasukan Qizibash atas Daulah dengan cara membentuk pasukan baru yang kemudian dikenal dengan Ghullam yang terdiri dari pada budak-budak tawanan perang. Upaya kedua adalah mengadakan perjanjian damai Turki Usmani. Pada tahun 1597 M setelah kondisi pemerintahan stabil, Abbas I kemudian memindahkan ibu kota Safawiyah ke Isfahan. Pemindahan ini dilakukan sebagai upaya ekspansi ke wilayah timur dan setelah itu barulah melanjutkan ekspansi ke wilayah barat, berhadapan dengan turki usmani. Pada saat Turki Usmani dipimpin oleh Muhammad III yang terbilang lemah, maka Abbas I mengambil kesmepatan tersebut dengan menyerangnya. Wilayah yang berhadil direbut dari tangan Turki Usmani diantaranya adalah Tabriz, Sirwan, dan Baghdad. Keberhasilan dalam ekspansi ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu militer yang kuat, ambisi sultan yang besar, sultan yang cakap dalam merancang strategi dan berbakat dalam politik. Setelah berhasil mengurus politik, Abbas I kemudian berfokus pada seni, khususnya arsitektur. Abbas I membangun masjid-masjid, rumah sakit, sekolah, jembatan, taman- taman, dan lain sebagainya sehingga kota Isfahan terhiasi dengan hal itu. Pada masa daulah Safawiyah kemajuan yang terjadi memang tidak semaju kalau dibandingkan dengan daulah yang lain, tetapi mereka cukup disegani oleh musuh karena memiliki politik dan militer yang kuat. 3. Masa Kemunduran Setelah wafatnya Abbas I, 6 penggantinya berturut-turut tidak mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Safi Mirza merupakan pemimpin yang lemah, Abbas II adalah pemabuk, Sulaiman juga seperti itu. Pengganti Sulaiman adalah Husein, yaitu seorang yang alim, tetapi dia terlalu banyak memberikan kekausaan kepada ulama Syiah. Kaum Sunni yang kemudian dipaksa untuk mengikuti Syiah berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan Daulah Safawiyah. Tetapi setelah itu, Daulah Safawiyah sempat berkuasa di Persia selama beberapa tahun hingga akhirnya berakhir pula. Adapun yang menjadi faktor dari hancurnya daulah yang satu ini adalah : a. Konflik berkepanjangann dengan Turki Usmani b. Lemahnya pemimpin yang diangkat C. Dinasti Mughal India Setelah berdirinya Safawiyah seperempat abad, maka berdirilah Daulah Mughal. Daulah Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur. Zaharuddin Babur merupakan sultan yang sangat berambisi untuk menaklukkan Samarkand yang menjadi Kota penting di Asia Tengah saat itu. Pada tahun 1494 ia akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand. Dan 5 tahun setelahnya ia berhasil menaklukkan Kabul. Setelah berhasil menaklukkan Kabul, Babur kemudian memperluas kedudukan ke India yang saat itu sedang ditimpa goncangan dan kemudian Babur pun berhasil menaklukkan nya. Tetapi di Afghanistan masih ada pendukung setia Ibrahim Lodi yang sebelumnya memimpin India. Babur dengan mudah mengalahkan pendukung tersebut. Setelah 30 tahun memerintah, Babur meninggal dunia pada 1530 M pada usia yang ke 48. Sultan Hamayun sebagai pemimpin berikutnya sekaligus anak dari Sultan Babur mendapati banyak cobaan selama memimpin. Waktunya 9 tahun habis untuk berperang dan tidak sempat memajukan pemerintahan. Adapun masa kejayaan Mughal setidaknya di bawah pimpinan 4 sultan, yaitu : a. Sultan Akbar 1 : Kekuasaan yang lepas pada masa Sultan Hamayyun dapat direbut kembali dan dapat mengalahkan pasukan Hemu pada pertempuran Panipat II. Ekspansi yang dilakukan oleh Sultan yang satu ini juga berbuah sukses, baik itu ke sebelah selatan, Utara, barat, dan timur. Pada masa pemerintahannya ia menerapkan politik toleransi yang artinya semua penduduk India dipandang sama. Setelah berhasil memperluas wilayah, Sultan Akbar I meninggal dunia dan dilanjutkan oleh tiga sultan berikutnya yang juga cakap dalam memimpin. Pada masa pemerintahan tiga sultan setelah Akbar I, Mughal mengalami banyak kemajuan di berbagai bidang. Selama satu setengah abad, India di bawah Daulah Mughal menjadi salah satu negara adikuasa. Tetapi setelah Aurangzeb (1707 M). Kekuasaan pemerintahan Daulah Mughal diduduki oleh Sultan-Sultan yang lemah. Sementara itu di pertengahan abad ke-18 Inggris sudah menancapkan kukunya di India. Pada tahun 1761 M, ia sudah menguasai sebagian wilayah yang dulu dikuasai Daulah Mughal. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kehancuran Daulah Mughal, di antaranya Sultan- Sultan yang diangkat setelah Sultan Aurangzeb adalah orang- orang lemah yang tidak mampu membenahi pemerintahan, ditambah lagi kemerosotan moral, hidup bermewah-mewah di kalangan elit politik yang mengakibatkan pemborosan dalam pengeluaran uang negara.