Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
(kesepakatan para fisikawan dahulu). Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut
adalah tabel nama-nama besaran pokok tersebut beserta satuan dan definisinya.
Besaran
No. Pokok Satuan Definisi
1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh
cahaya pada ruang vakum dalam selang waktu 1/299
1 Panjang (l) meter (m) 792 458 second
1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium
2 Massa (m) kilogram (kg) yang memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm
1 second ialah selang waktu yang dibutuhkan atom
3 Waktu (t) second (s) cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770
0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi
dalam termodinamika dimana partikel-partikel penyusun
materi berhenti bergerak)
Temperatur 1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur
4 (T) kelvin (K) termodinamika triple point air
1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar
lurus paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1
meter dengan panjang masing-masing penghantar tak
hingga dan luas penampang diabaikan yang akan
5 Kuat Arus (I) ampere (A) menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10 -7 N/m
1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari
suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai
6 Intensitas (In) candela (cd) intensitas radian pada arah 1/683 watt per steradian.
1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak
7 Jumlah Zat (n)mol jumlah atom pada 0.012 kg atom Carbon-12.
Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok
penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa contohnya.
Contoh Besaran
No. Turunan Satuan
1 Luas (A) m2
2 Kecepatan (v) m/s1
3 Percepatan (a) m/s2
4 Massa jenis (ρ) kg/m3
5 Gaya (F) N
6 Tekanan (P) Pa
Ini berarti:
Contoh berikutnya percepatan (a) yang merupakan hasil bagi beda kecepatan (v) terhadap
selang waktu (t):
Dimensi juga dapat digunakan untuk mengecek kebenaran suatu persamaan. Berikut
adalah contohnya.
Buktikan secara dimensional bahwa hasil perkalian Gaya dan selang waktu ialah
perubahan momentum!
Penyelesaian:
Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor
yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar
fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk
menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
—————————————————————-
Dasar Gerak & Gaya Tubuh
Hukum Newton tentang Gerak
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang
gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton
sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.
Hukum 1.
Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya
yang tak seimbang, atau gaya luar neto.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol
jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis.
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap
bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang
tidak seimbang.
Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem,
mungkin orang tersebut bisa terpelanting dan berkata ”aku terlempar ke
depan !”, padahal itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut
walau bus telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi
hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak
keras ke depan karena ia berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala
cenderung tidak bergerak dan tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi).
Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dengan keras
ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks. Cedera dalam tinju
atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam proses serupa.
Hukum 2.
percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan
sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya :
F = ma
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali
sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan,
jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih
besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3
.kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan
gaya yang bekerja.
Atau
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi
gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali,
ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa percepatan
suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa
benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda
dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-
benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang
dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/m
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin
akan meminta bantuan sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar,
sehingga pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan)
yang dihasilkannya lebih besar atau troli lebih mudah dipindahkan.
Hukum 3.
Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya
pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh
benda B pada benda A.
F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya
mengartikan bahwa orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai
dengan gaya reaksi bumi yang sama melalui lantai pada kaki tersebut.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini,
tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan
mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan
kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul
sendirian!
Jenis-jenis Gaya
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya
ini sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama
dengan percepatan gravitasi jatuh bebas :
3. Gaya Gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling
mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan
benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama
tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang
menyelubungi jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang
menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi
yang berasal dari dentuman jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas
atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi
sinovial, mis: sendi lutut.
Gaya-gaya pada Tubuh
a. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
b. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit
c. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera
leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan
memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya
dua arah, mis: tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi – lawan
atau gaya keduanya biasanya berasal dari: >> berat tubuh pasien pada saat
bertumpu atau berat lain
Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan
1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang
Belakang?
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam.
Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk
menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang
(vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh
bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini
membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S.
Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan
segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar
(punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang
berat seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia
menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja.
Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan
saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi menambah porsi duduk
tegak saat berada di rumah.
”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan
gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang,”
ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika
telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya
pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu,
posisi duduk santai dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik.
Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana
tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S.
Kelebihan dari posisi ini adalah:
Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi
darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises,
selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki.
“Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan
otot,” papar Barbara.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas
yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik
turun kursi.
2. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi
adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha
untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe
utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat
sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan
pada arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam
traksi didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi
dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint,
dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang
dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu
menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari
ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari
pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin
tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan
reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan
beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah
nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada
traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat
kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
Bioakustik
Syarat terjadinya bunyi itu yah harus ada benda yang bergetar ato yang bisa kenal dengan
sumber bunyi, harus ada medium atau perantara dan harus ada pendengar.
Untuk macam-macam bunyi yang berdasarkan frekuensinya itu dibagi menjadi 3 bagian,
meliputi Gelombang Infrasonic, Gelombang Audiosonik, dan Gelombang Ultrasonik.
Gelombang Infrasonik itu bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hertz. Bunyi ini hanya
bisa didengar oleh Hewan, tapi tidak semua jenis hewan yang bisa mendengar bunyi ini. Contoh
hewan yang bisa dengar bunyi gelombang infrasonic seperti jangkrik, anjing,
Gelombang Audisonik itu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 sampe 20.000 Hertz. Nah
bunyi ini bisa didengar manusia.
Gelombang ultrasonic adalah bunyi yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hertz. Bunyi ini
bisa didengar oleh hewan seperti lumba-lumba, anjing, kelelawar.
Ket :
V : cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
Gelombang bunyi inilah yang dimanfaatkan manusia untuk berbagai kepentingan manusia
dimana tujuannya untuk mempermudah hidup dan pekerjaan manusia. Dan ini beberapa manfaat
yang dirasakan dan kita temui sehari-hari.
Gelombang ultrasonic :
*dalam dunia kesehatan : Untuk mendeteksi janin ato yang kita kenal dengan sebutan USG kalo
ada ibu hamil. USG sendiri kepanjangannya Ultrasonografi.
*dalam dunia industry biasanya menggunakan bor-bor ultrasonic yang dimanfaatkan untuk
membuat berbagai bentuk dan ukuran lubang pada gelas dan baja.
*Ahli geologi dan geofisika memanfaatkan bunyi ini untuk membantu mencari sumber bahan
bakar fosil baru.
*kacamata Tunanetra yang dilengkapi alat pengirim dan penerima yang memanfaatkan
ultrasonic.
Gelombang Audiosonic :
*dimanfaatkan untuk membuat speaker yang sekarang ini masih menjadi trend—mini speakers
*nelayan yang memanfaatkan cepat rambat bunyi ini untuk mengetahui siang dan malam.
*pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari yang kita kenal siang hari
itu bising banget. Kenapa? Karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan
dengan siang hari.
Untuk resonansi bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan memanfatkan resonansi pada
alat music seperti kendang, drum, beduk, seruling, terompet, etc.
di mana
adalah frekuensi pengamat (receiver).
adalah frekuensi sumber.
adalah kecepatan rambat gelombang.
adalah kecepatan sumber gelombang relatif terhadap medium; positif jika sumber mendekati
pengamat, negatif jika sumber menjauhi pengamat.
adalah kecepatan pengamat (receiver) relatif terhadap medium; positif jika pengamat
menjauhi sumber gelombang/suara, negatif jika pengamat mendekati sumber gelombang/suara.
di mana
adalah frekuensi pengamat (reaciver).
adalah frekuensi sumber.
adalah kecepatan Rambat gelombang.
adalah kecepatan sumber gelombang relatif terhadap medium; positif jika pengamat
mendekati sumber gelombang/suara, negatif jika pengamat menjauhi sumber gelombang/suara.
adalah kecepatan pengamat (receiver) relatif terhadap medium; positif jika sumber menjauhi
pengamat, negatif jika sumber mendekati pengamat.
adalah kecepatan angin; positif jika arah angin dari sumber ke pendengar, negatif jika arah
angin dari pendengar ke sumber.
= 340 m/s.
Jika pengamat atau sumber diam, maka kecepatan 0 m/s.
Sebagai gelombang, cahaya juga mengalami efek Doppler, yaitu pergeseran frekuensi akibat gerak relatif
antara sumber cahaya dan pengamat. Frekuensi cahaya yang diterima pengamat akibat efek Doppler (fp)
dapat didekati dengan rumus:
Dengan c adalah laju cahaya, adalah frekuensi cahaya, sedangkan adalah laju relatif sumber cahaya
terhadap pengamat. Nilai positif jika gerak relatif itu bersifat makin menjauh dan bernilai negatif jika
gerak relatif itu bersifat mendekat.
Persamaan diatas berlaku juga untuk gelombang elektromagnetik lain, seperti gelombang radio dan
gelombang mikro. Efek Doppler ini menjadi pertimbangan penting di bidang astronomi untuk
menganalisis data observasi para astronom. Dengan mengamati warna cahaya bintang-bintang jauh
dapat disimpulkan apakah bintang itu bergerak mendekat ataukah menjauhi kita.
Paru-paru mengembang dan mengempis untuk menyedot dan mengeluarkan udara. Udara
yang dihembuskan oleh paru-paru keluar melewati suatu daerah yang dinamakan daerah glotal.
Pita suara (vocal cord) pada keadaan ini bervibrasi menghasilkan berbagai jenis gelombang
suara. Udara kemudian melewati lorong yang dinamakan faring. Dari faring, udara melewati dua
lintasan, yaitu melalui hidung dan melalui rongga mulut. Lidah, gigi, bibir dan hidung bertindak
sebagai sebagai modulator untuk menghasilkan berbagai bunyi yang berbeda. Organ penghasil
suara manusia diperlihatkan pada Gambar 1, sedangkan penyederhanaan sistem pembentukan
suara diperlihatkan pada Gambar 2.
Termofisika
1. Titik didih (Tb)
Nah, sebuah zat itu akan mendidih ketika tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
udara luar. Jadi, titik didih larutan adalah temperatur saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan udara luar. Titik didih yang diukur tanpa memperhitungkan pengaruh
tekanan disebut titik didih normal. Titik didih normal ditetapkan berada pada 760 mmHg
(≈760 torr), yaitu tekanan rata-rata pada permukaan laut. Oh iya, jangan heran ya
kalau ada perbedaan mengenai simbol titik didih, karena ada yang Tb dan ada
yang Td. Disi ni simbol titik didih yang dipakai adalah Tb dari boiling ya, dan kalau versi
bahasa Indonesia yaitu Td dari didih.
Baca Juga: Mengetahui Proses Penurunan Titik Beku
Proses terjadinya pendidihan diawali ketika kita mulai memanaskan sebuah zat.
Misalnya, saat kita memanaskan air, partikel-partikel air akan saling berpisah
membentuk uap air. Proses ini mengakibatkan kenaikan tekanan zat cair. Ketika
tekanan zat cair sama dengan tekanan lingkungan luar maka terjadilah peristiwa
pendidihan. Pada saat air mencapai temperatur 100ºC,tekanannya menjadi 1 atm (≈760
torr ≈ 760 mmHg ≈ 101.325 Pa), sama dengan tekanan udara di luar. Hal ini
menunjukan bahwa titik didih air adalah 100ºC.
Bagaimana jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut misalnya gula pasir? Partikel-
partikel gula pasir akan menghambat proses penguapan molekul air sehingga untuk
mencapai tekanan uap air sama dengan tekanan udara luar, diperlukan temperatur
yang lebih besar lagi. Dengan demikian, apabila ke dalam air ditambahkan zat terlarut
maka titik didih larutan akan naik. Jadi kenaikan titik didih larutan dapat ditentukan
sebagai selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut.
Untuk dapat membandingkan titik didih beberapa zat, di bawah ini diberikan data titik
didih larutan dan tetapannya (Kb).
Untuk menentukan nilai kenaikan titik didih larutan dapat digunakan persamaan
sebagaimana penentuan penurunan titik beku larutan. Persamaan yang digunakan
adalah:
∆Tb = m . Kb
m = molalitas
Titik didih melibatkan lebih dari satu fase kondisi atau fase zat terkait (fase cair-gas).
Oleh karena itu, akibat penurunan tekanan uap, dapat dijelaskan diagram fase.