Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

B YANG MENGALAMI ISOLASI


SOSIAL DI PUSKESMAS WONRELI

4.1 HASIL

4.1.1 Pengkajian

Saat pemberian penerapan terapi kognitif penulis akan menguraikan


permasalahan yang terjadi dalam kasus serta perbandingan antara teori
dengan kenyataan pada saat melakukan Asuahn Keperawatan “ Pemberian
Terapi Kognitif pada klien dengan Isolasi Sosial di Puskesmas Wonreli,
Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan yang dilakukan pada tanggal 16
Oktober 2020, untuk memudahkan pemahaman pada kasus ini diperlukan
asuahan keperawatan yang dimulai dari: pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan.

Hasil pengkajian pada Pasien”

A. Identitas Pasien
Nama : Tn.B
Tanggal Pengkajian : 16 oktober 2020
Umur : 35 Th
Alamat : Wonreli
Informent : Status klien dan komunikasi dengan klien

B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak mampu memulai pembicaraan duluan, sering
menyendiri dan malas bergaul dengan orang lain, berbicara dengan suara lirih
dan hampir tidak terdengar, kontak mata kurang, afek labil, lebih banyak
menunduk, hanya diam jika tidak ditanya.
C. Faktor Prediposisi
Pasien sudah 2 kali masuk Puskesmas, pertama pada tahun 2018,disebabkan
pasien merasa frustasi karena belum mendapatkan pekerjaan sehingga ia hidup
terlantar dijalanan kemudian di masukkan ke puskesmas Wonreli.. pengobatan
pertama berhasil dan pasien sudah boleh di pulangkan.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
D. Faktor Presipetasi
a. Faktor Biologis
Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
riwayat gangguan jiwa.
b. Faktor Psikosial
Pasien tidak menyukai keramaian dan pasien suka menyendiri
c. Faktor Sosial Budaya
Pasien hanya fokus pada pemenuhan kebutuhannya dan mengabaikan
hubungan sosialisasi dengan lingkingan sekitarnya.
d. Faktor Presipitasi
Pasien trauma untuk melakukan sesuatu atau keluar rumah karena akan
dimarahi ayah dan saudaranya.
e. Faktor Psikologis
Pasien merasa tertekan, tidak mampu merumuskan keinginan dirinya
sendiri,pesimis,tidak percaya pada dirinya dan orang lain.
f. Faktor sosial budaya
Pasien berasal dari golongan sosial ekonomi rendah sehingga fokus
pasien hanya pemenuhan kebutuhannya dan mengabaikan sosialisasi
dengan ligkungan sekitar.
Masalah Keprawatan: Isolasi sosial
E. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital:
 TD : 120/80 mmHg
 Nadi : 80x/m
 Suhu : 36,50C
 RR : 18x/m
b. Ideal Tubuh :
 BB : 68 kg
 TB : 167 cm
F. Psikososial
1. Genogram

Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit turunan, ayahnya sudah


meninggal, dan ibunya berada di ambon, pasien anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Ket :
: Laki-laki

: Perempuan
: Meninggal
: Pasien

Masalah Keperawatan : Tidak Di Temukan Masalah


2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : pasien mengatakan ia menyukai dirinya karena tidak
ada yang cacat
b. Identitas Diri pasien mengatakan ia Bernama Tn.B berumur 35
tahun, ayahnya sudah meninggal. Pasie merupakan anak ke-2 dari 3
bersaudara.
c. Peran Diri : pasien mengataka dalam keluarga ia berperan sebagai
anak kedua dan sedang mencari-cari pekerjaan
d. Ideal Diri : Pasien ingin agar ia cepat sembuh dari traumanya
e. Harga Diri : Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa
karena ia belum mendapatkan pekerjaan, sehingga pasien merasa
tidak berharga karena tidak mampu membantu keluarganya ditambah
lagi gaya jalannya yang tidak normal akibat kecelakaan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
Harga Diri Rendah

f. Hubungan Sosial : Pasien sering tertutup dengan sesama dan


lingkungan sekitarnya
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
g. Spiritual : Pasien beragama kristen protestan, ia jarang pergi
beribadah diluar tetapiia sering berdoa sendiri.
Masalah Keperawatan : Distress Spiritual
h. Status Mental
 Penampilan : Pasien berpenampilan sedikit berantakan,
rambut kotor, kuku panjang.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
 Pembicaraan : Pasien berbicara lambat, tidak mampu
memulai pembicaraan jika tidak di tanya.
Masalah Keperawatan: Kerusakan Komunikasi Verbal
 Emosi : Pasien seringkali sedih dengan keadaan kakinya
yang pincang,pasien merasa pesimis karena nanti jika
mencari pekerjaan pasti ia tidak mendapatkannya.
Masalah Keprawatan : harga Diri Rendah
 Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang (sering
menunduk )
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan Harga Diri
Rendah
 Persepsi Sensorik : tidak berhalusinasi
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
 Kesadaran : Apatis
 Memori : tidak mengalami gangguan daya ingat
 Tingkat Konsentrasi: menurun

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

 Analisa Data
1) Data subjektif : Pasien mengatakan tidak mampu memulai
pembicaraan duluan, tidak suka bergaul
2) Data Objektif : pasien tampak lebih banyak menunduk ,
menyendiri saat makan, hanya diam Ketika tidak di tanya

4.1.2 Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi Sosial : Menarik diri

Pohon Masalah

Defisit Perawatan Diri

Isolasi Sosial: Menarik Diri

Harga Diri Rendah

4.1.3 Perencanaan
 Tanggal/waktu : 16 Oktober 2020/13.00 Wit
 Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik Diri
 Tujuan :
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan, pasien dapat berinteraksi
dengan orang lain.
Tujuan Khusus : setelah 4x berintekasi dengan pasien menunjukkan
tanda-tanda :
- Ada kontak mata
- Mulai berbicara dengan baik
- Mulai tersenyum
 Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
 Beri salam setiap berinteraksi
 Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan
perawatberkenalan
 Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
 Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi
 Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

Rasional : Hubungan saling percaya merupakan langkah awal untuk


melakukan interaksi

2. Klien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi sosial

Setelah 2 x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab


menarik diri :

a) Diri Sendiri
b) Orang lain
c) Lingkungan
Intervensi :
1) Tanyakan pada klien tentang :

- Orang yang tinggal serumah atau dengan sekamar klien


- Orang yang paling dekat ddengan klien dirumah atau diruangan
perawatan

- Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut

- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah atau diruangan


perawat

- Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut

- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang tersebut

2) Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri / tidak mau


bergaul dengan orang lain
3) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya

Rasional :

Dengan mengetahi tanda-tanda dan gejala, kita dapat


menentukanlangkah intervensi selanjutnya

3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan


kerugian menarik diri

Setelah 2 X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan


berhubungan sosial, misalnya :

a) Banyak teman
b) Tidak kesepian
c) Saling menolong
Dan kerugian menarik diri misalnya :
a) Sendiri
b) Kesepian
c) Tidak bisa diskusi
Intervensi
1) Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan sosiial

- Kerugian menarik diri

2) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial


dan kerugian menarik diri
3) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
Rasional : Reinforcement dapat meningkatkan harga diri klien
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara


bertahap dengan :

a. Perawat

b. Perawat lain

c. Kelompok

Intervensi :

1) Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial


2) Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi
dengan perawat lain, klien lain, kelompok
3) Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4) Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
5) Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang
telah dibuat
6) Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya
melalui aktifitas yang dilaksanakan
Rasional : Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang
berhubungan dengan orang lain
5. Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial
Setelah 2X interaksi klien dapat menyebutkan perasaanya setelah
berhubungan sosial dengan :

a) Orang lain
b) Kelompok
Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhbungan
sosial dengan :
a. Orang lain
b. Kelompok
2) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
Rasional : Agar klien lebih percaya diri untuk berhungan dengan
orang lain
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan
sosial
Setelah 2X pertemuan, keluarga dapat menjelaskan :
 Pengertian menarik diri
 Tanda dan gejala menarik diri
 Penyebab dan akibat menarik diri
 Cara merawat klien menarik diri dan mempraktekkannya
Intervensi :
1) Diskusikan pentingya peran serta keluarganay sebagai
pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
2) Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
perilaku menarik diri
3) Jelaskan pada keluarga tentang :
 pengertian menarik diri
 tanda dan gejala menarik diri
 penyebab dan akibat menarik diri
 cara merawat klien menarik diri
4) Latih keluarga cara merawat klien menarik diri
5) Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan
6) Beri motivasi keluarga agar membantu klien bersosialisasi
7) Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien
dirumah sakit
Rasional : Agar klien lebih percaya diri dan tau akibat tidak
berhubungan dengan orang lain
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

Setelah 2X interaksi klien menyebutkan :

a) Manfaat minum obat


b) Kerugian tidak meminum obat
c) Nama, warna, dosis, efek terapi, efek samping obat
d) Penggunaan obat dengan benar
e) Menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan kerugian tidak
minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek
samping penggunaan obat.
2) Pantau klien saat penggunaan obat
3) Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
4) Diskusikan berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan
dokter
5) Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Rasional : Minum obat dapat menyembuhkan penyakit klien
4.1.4 Implementasi
 Pertemuan 1
 Tanggal/waktu : 17 oktober 2020/ 08.00 Wit
 Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

 Implementasi :

 Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial

1. Orientasi
a. Salam terapeutik

“ Selamat pagi Pak?”

”Nama saya Jacob, bapak bisa panggil saya mantri Yopi. Saya Mahasiswa yang
sedang praktek disini selama 1 minggu”

”Nama bapak siapa? Panggilannya siapa?

b. Evaluasi / validasi

”Bagaimana keadaan bapak hari ini?”

”Apakah bapaktadi malam tidur nyenyak?”

c. Kontrak

Topik : ” Bapak hari ini saya ingin berbincang-bincang tentang tanda


dan gejala yang bapak alami ?”

Waktu : “Bisa kita bicara pak? 30 menit saja!”

Tempat: “ Pak mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi
depan?”

2. Fase kerja

1) Siapa yang membawa bapak ke rumah sakit?


2) Apakah bapak tahu kenapa bapak suka menyendiri?
3) Apakah betul bapak tidak suka berkenalan dengan orang lain?
4) Apakah betul bapak tidak suka keramaian?
Oke, baiklah pak dari pernyataan bapak, saya dapat simpulkan bahwa bapak
mengalami isolasi social:menarik diri.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif ( Klien )

“bagaimana perasaan pak setelah kita berkenalan?”


b. Evalasi Obyektif ( perawat )

“Sekarang coba bapak ulangi apa yang tadi telah saya katakan tentang tanda dan
gejala mengalami isolasi social:menarik diri!

“Bagus sekali pak, bisa mengulanginya lagi pak..!

c. Rencana Tindak Lanjut

“ Baiklah pak, saya harap bapa dapat mengingat nama saya, dan terlebih lagi
bapak dapat menyebutkan tanda dan gejala dari isolasi social: menarik diri.”

a. Kontrak yang akan dating

  Topik: “Bagaimana kalau sebentar saya kembali dan kita berdiskusi tentang
keuntungan berinteraksi/memiliki teman...?

  Waktu : “sebentar setelah makan siang,sekitar jam 14.00. apakah bapak


bersedia?”

  Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?

 Pertemuan 2

Tanggal/Waktu: 17 Oktober 2020/ 14.00 Wit

 “Mendiskusikan keuntungan berinteraksi/mempunyai teman”


1. Orientasi
a. Salam terapeutik

“assalamualaikum Selamat siang pak? Apakah bapak masih mengingat nama


saya??”

Oke baiklah pak, karena bapak tidak mengingat nama saya, maka saya akan
memperkenalkan nama saya ulang .Nama saya Jacob,bapak bisa panggil saya mantri
Yopi. Saya Mahasiswa yang sedang praktek disini selama 1 minggu”

b. Evaluasi / validasi
”Sudah tidur siang pak?”

“bagiamana perasaan bapak setelah makan siang tadi pak??

c. Kontrak

Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita berdiskusi mengenai keuntungan


berinteraksi/mempunyai banyak teman?”

Waktu : “Bisa kita bicara? 30 menit saja!”

Tempat: “pak mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi
depan?”

2. Fase kerja
a. Bagaimana kebiasaan bapak dalam berinteraksi dengan orang lain?
b. Apa yang menyebabkan bapak tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain?
c. Apa saja keuntungan dari bapak memiliki teman?
d. Apa saja kerugian bila bapak hanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain?

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif

“bagaimana perasaan Pak setelah berdiskusi dengan saya?”

“Apakah bapak merasa senang berbincang-bincang dengan saya?”

b. Evaluasi Ojektif

“Apakah bapak bisa mengulangi apa yang tadi kita diskusikan?”

“Bagus sekali pak, Coba ulangi sekali lagi pak.

c. Rencana Tindak Lanjut


Nah pak, mulai sekarang coba bapak membuat daftar keuntungan dan
kerugian yang bapak rasakan jika tidak berinteraksi dengan orang lain . besok
saya akan periksa daftar yang bapak buat.!

d. Kontak yang akan datang

d. Topik : ”Bapak, bagaimana kalau besok kita latihan tentang cara


berkenalan dengan orang lain?” Apakah bapak bersedia?”

e. Waktu: Besok sekitar jam 10.00 pagi saya akan kembali ya pak.

f. Tempat: Besok kita berbincang-bincang disini atau dimana pak?

 Pertemuan 3
Tanggal/Waktu : 18 Oktober 2020/08.00 Wit
 “Latih Pasien Berkenalan Dengan Orang Lain”
1. Fase Orientasi
a. Tahap Teraupetik
“Assalammualaikum selamat pagi pak, bapak masih ingat nama saya?
Ya, benar sekali pak, nama saya mantri yopi.”
b. Tahap Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini ?” Apakah semalam bapak tidur nyenyak ?”
c. Kontrak
 Topik : Baiklah pak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan
Latihan bagaimana berkenalan dengan orang lain, agar bapak
semakin banyak memiliki teman. Apakah bapak bersedia?
 Waktu : berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaimana
kalua 20 menit?
 Tempat : Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalua
disini?
2. Fase Kerja
Baiklah pak, hari ini saya akan mengajarkan bapak cara berkenalan dengan orang
lain. Nah untuk memulainya, sekarang bapak Latihan berkenalan degan saya
terlebih dahulu. Begini pak , untuk berkenalan dengan orang lain, kita sebutkan
dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya nama saya Jacob
senang di panggil yopi. Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang di ajak
berkenalan. Contohnya: nama bapak siapa? Bapak senang di panggil apa? Ayo
pak coba praktekkan. Coba bapak berkenalan dengan saya. “ ya bagus sekali pak.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah di ajar untuk berkenalan dengan orang
lain?
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak praktekkan Kembali cara berkenalan dengan orang lain.!
“ Bagus seekali pak,coba ulangi sekali lagi pak,.!
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah pak, dalam 1 hari ini bapak mau berkenalan dengan berapa orang?
d. Kontrak yang akan dating
 Topik : Baiklah pak, bagaimana kalau besok kita berlatih untuk
berkenalan dengan 2-3 orang ?
 Waktu : besok saya akan Kembali sekitar jam 09.00 ya pak. Waktu
yang saya perlukan sekitar 20-30 menit ya pak, apakah bapak
bersedia?
 Tempat : bapak mau kita berbincang-bincang dimana pak? Disini
saja atau di teras pak?

 Pertemuan 4
Tanggal/Waktu : 19 Oktober 2020/09.00 Wit
 “Latih Pasien Berkenalan Dengan Orang Lain”
1. Fase Orientasi
d. Tahap Teraupetik
“Assalammualaikum selamat pagi pak, bapak masih ingat nama saya?
Ya, benar sekali pak, nama saya mantri yopi.”
e. Tahap Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini ?” Apakah semalam bapak tidur nyenyak ?”
f. Kontrak
 Topik : Baiklah pak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan
Latihan bagaimana berkenalan dengan 2-3 orang, agar bapak
semakin banyak memiliki teman. Apakah bapak bersedia?
 Waktu : berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaimana
kalua 30 menit?
 Tempat : Bapak kita berbicara di kamar pasien saja ya pak.?
2. Fase Kerja
(Mendampingi pasien mendekati pasien lain) . selamat pagi, ini ada pasien saya
yang ingin berkenalan. Baiklah pak, sekarang bapak bisa berkenalan dengannya
seperti yang telah bapak lakukan sebelumnya. ( Pasien mendemonstrasikan cara
berkenalan : Memberi salam, menyebutkan nama, serta nama panggilan, dan
menanyakan hal yang sama ). Ada lagi yang bapak ingin tanyakan kepada Tn.A
dan Tn.M? kalau tidak adalagi yang ingin di bicarakan, bapak bisa sudahi
perkenalan ni . lalu bapak bisa membuat janji untuk bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi jam 4 sore nanti. (Pasien membuat janji untuk bertemu kembali
dengan pasien). Baiklah Tn.A dan Tn.M, karena bapak S sudah selesai
berkenalan, saya dan bapak S akan kembali ke ruangan. selamat pagi ( bersama-
sama meninggalkan pasien lain untuk melakukan terminasi dengan pasien di
tempat laiin).
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan Tn.A dan Tn.M?
b. Evaluasi Objektif
“Dibandingkan dengan kemarin, bapak lebih baik saat berkenalan dengan
Tn.A dan Tn,M. pertahankan apa yang telah bapak lakukan tadi. Jangan lupa
ya pak, untuk bertemu dengan mereka kembali lagi nanti pukul 16.00 Wit.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Selanjutnya bagaimana kalau ditambah lagi kegiatan bercakap-cakap
dengan orang lain sebanyak 3 kali, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam 8
malam, bahgaimana pak, apakah bapak bersedia?
d. Kontrak yang akan dating
 Topik : Baiklah pak, bagaimana kalau besok saya melatih bapak
untuk berbelanja di kios pak? Apakah bapak bersedia?
 Waktu : besok saya akan Kembali sekitar jam 09.00 wit ya pak.
Waktu yang saya perlukan sekitar 20-30 menit ya pak, apakah bapak
bersedia?
 Tempat : bapak mau kita berbincang-bincang dimana pak? Disini
saja atau di teras pak?

4.1.5 Evaluasi

a. Pertemuan 1

Tanggal/Waktu : 17 Oktober 2020/ 12.30 Wit

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Evaluasi :

S: Pasien mengatakan masih belum mampu memulai pembicaraan duluan,


sering menyendiri.

O: pasien tampak lebih banyak menunduk sambil,kontak mata minimal, afek


labil.

A: mengidentifikasikan tanda dan gejala isolasi sosial: menarik diri

P: Mendiskusikan Keuntungan Berinteraksi?mempunyai banyak teman

b. Pertemuan 2

Tanggal/Waktu : 17 Oktober 2020/ 15.30 Wit

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Evaluasi :

S: Pasien mengatakan masih belum mampu memulai pembicaraan duluan, sering


menyendiri.
O: pasien tampak masih menunduk ,afek sesuai, kontak mata minimal, afek labil.

A: Mendiskusikan Keuntungan Berinteraksi?mempunyai banyak teman

P: melatih pasien berkenalan dengan orang lain

c. Pertemuan 3

Tanggal/Waktu : 18 Oktober 2020/ 11.30 Wit

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Evaluasi :

S: Pasien mengatakan mulai ingin berkenalan dengan orang lain

O: pasien tampak masih menunduk sambil kontak mata minimal, afek sesuai

A: Melatih Pasien berkenalan dengan orang lain

P: melatih pasien berkenalan dengan 2-3 orang

d. Pertemuan 4

Tanggal/Waktu : 19 Oktober 2020/ 11.30 Wit

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

S : Pasien mengatakan sudah mulai berkenalan dengan teman sebelah kamar,


pasien sudah tidak terlalu menyendiri,mulai mengikuti arahan yang di berikan.

O: pasien tampak memulai pembicaraan, kontak mata masih belum terlalu tetap,
afek sesuai, mulai tersenyum, mulai berkenalan dengan teman sebelah kamar.

A: Latihan Berkenalan Dengan 2-3 orang

P : Latih pasien bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Anda mungkin juga menyukai