DISUSUN OLEH :
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan praktek kuliah lapangan yang berjudul
Laporan penerapan e government di pemerintahan kota Bau-Bau. Terima kasih kami ucapkan
kepada Bapak TAUFIK S,H,MPA yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
lembaga pemerintah bau-bau terdapat konten yang dapat kami akses sehingga mempermudah
kami untuk melakukan penelitian pada website yang disediakan oleh pemerintah Bau-bau.
Apakah bisa diakses?Ya Apakah ada isinya? Ya Berada di level mana Publish, Interact, atau
Transact? Website yang disediakan oleh pemerintah Bau-bau tersebut berada pada level interact
karena web tersebut menyediakan kontak aduan konten sehingga pada skala ini terjadi
Jawab :
Kota Baubau berada di Pulau Buton yang terletak di sebelah tenggara jazirah
Pulau Sulawesi. Pulau ini diapit oleh lautan, yaitu Laut Banda di sebelah utara dan timur,
kemudian Laut Flores di sebelah selatannya, sedangkan di sebelah barat terdapat Selat
Buton dan Teluk Bone (Lihat Gambar 1. Peta Keletakan Pulau Buton).
Dari sisi letak secara nasional, Kota Baubau merupakan kota yang memiliki letak
strategis. Kota Baubau adalah daerah penghubung (connecting area) antara Kawasan
Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Selain itu bagi
Selatan), Kota Baubau berperan sebagai daerah akumulator hasil produksi dan distributor
kebutuhan daerah tersebut. Kota Baubau yang berada pada Selat Baubau dan merupakan
mulut Tenggara dari wilayah Laut Teluk Bone berada pada pergeseran titik episentrum
ekonomi kelautan kawasan pasifik sebagai masa depan bagi pertumbuhan kawasan Timur
Indonesia.
Dalam rangka desentralisasi wewenang (otonomi daerah), maka pembangunan
Kota Baubau berbasis kepulauan untuk membangun masa depan dengan memanfaatkan
nilai strategis Kota Baubau yang terletak pada Kawasan Wallacea dan pusat segitiga
karang dunia (coral triangle). Posisi geografis yang stategis ini juga menjadikan Baubau
memiliki peranan penting dalam jalur pelayaran nasional dan berkembang sebagai pusat
aktifitas penduduk terutama di sektor perdagangan dan jasa. Pelabuhan di kota ini
berfungsi sebagai jalur transit atau persinggahan yang menghubungkan jalur pelayaran
antara Makassar, Maluku dan Papua. Bahkan peranannya sebagai pelabuhan transit telah
Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik diuraikan dalam bentuk penjelasan karakteristik fisik dasar Kota
Baubau sebagai bagian tinjauan fisik kota sebagai rujukan dalam pengambilan
Kota Baubau secara geografis terletak di bagian Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara
yang berupa wilayah kepulauan. Kota Baubau berada di Pulau Buton, terletak pada
5021’ - 5030’ LS dan diantara 122030’ – 122045’ BT. Kota Baubau terletak pada
Selat Buton yang mempunyai aktifitas kelautan yang sangat tinggi dan
Tahun
Selatan.
Luas wilayah Kota Baubau berdasarkan Undang? Undang Nomor 13 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kota Baubau adalah seluas 221 Km² atau 22.110 hektar, namun
berdasarkan hasil digitasi atas peta rupabumi Bakosurtanal luas wilayah adalah
2. Kebijakan dan produk hukum Pemerintah Daerah? Informasi terkait anggaran atau
keuangan daerah?
Jawab : Peraturan
Tersedia Dokumen
Materi
Jawab :
KAUM DHUAFA
Jawab : Ya, ada tertera tentang aduan konten dalam website tersebut.
7. Apakah Web Site Pemerintah Daerah menggunakan NAVIGASI (web navigation) yang
mengutamakan kemudahan bagi semua pengguna? YA
Apakah ada fitur pencarian (search bar) konten dalam web site? YA,ADA
POLRI KPU
SETNEG BPKP
KEMENKEU BAWASLU
SETKAB LAN
SEKRETARIAT POLHUKAM
BAPPENAS DAGRI
NASIONAL
ASEAN
BPN
1. ORI
Publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk
yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Miliki Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan
Badan Hukum milik Negara serta Badan Swasta atau perseorangan yang diberi tugas
menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari anggaran pendapatan dan belanja Negara dan/atau anggran pendapatan dan belanja daerah
mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan Lembaga Negara dan instansi
1. Kepatutan
2. Keadilan
3. Non-diskriminasi
4. Tidak memihak
5. Akuntabilitas
6. Keseimbangan
7. Keterbukaan dan
8. Kerahasiaan
a. Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841
diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah
Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin
diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia
Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch
Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di
Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor.
Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal
seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada
tahun 1928.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi
meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah
menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas
Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di
Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum
dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh
Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda,
Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika
dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950
Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World
Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika
menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga
Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya
dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan
Udara.
Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika,
kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara.Pada tahun 1972, Direktorat
Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu
instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya
dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan
Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.Pada tahun 2002,
dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah
menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi
dan Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan
Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.Pada tanggal 1 Oktober 2009
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh
Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).
Tugas
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika menyelenggarakan fungsi :
3. POLRI
Visi
Terwujudnya pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat yang prima, tegaknya hukum
dan keamanan dalam negeri yang mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif.
Misi
Fungsi :
Dasar hukum:
Pada Pasal 3 dalam Peraturan Presiden dimaksud termaktub pula bahwa Sekretariat Nasional
ASEAN-Indonesia menyelenggarakan fungsi:
Masyarakat ASEAN adalah suatu masyarakat yang berlandaskan pada Visi ASEAN untuk
menciptakan masyarakat yang terintegrasi, damai, dan stabil dengan kesejahteraan bersama yang
dibangun melalui aspirasi dan komitmen terhadap Piagam ASEAN.
Organisasi kementerian yang saat itu masih bernama Kementerian Pengajaran pun masih
sangat sederhana. Tapi kesadaran untuk menyiapkan kurikulum sudah dilakukan. Menteri
Pengajaran yang pertama dalam sejarah Republik Indonesia adalah Ki Hadjar Dewantara. Pada
Kabinet Syahrir I, Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Mulia. Mr. Mulia melakukan
berbagai langkah seperti meneruskan kebijakan menteri sebelumnya di bidang kurikulum
berwawasan kebangsaan, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta menambah jumlah
pengajar.
Pada Kabinet Syahrir II, Menteri Pengajaran dijabat Muhammad Sjafei sampai tanggal 2
Oktober 1946. Selanjutnya Menteri Pengajaran dipercayakan kepada Mr. Soewandi hingga
27
Juni 1947. Pada era kepemimpinan Mr. Soewandi ini terbentuk Panitia Penyelidik Pengajaran
Republik Indonesia yang diketuai Ki Hadjar Dewantara. Panitia ini bertujuan meletakkan dasar-
dasar dan susunan pengajaran baru.
Dapat dikatakan pada masa ini stabilitas politik menjadi sesuatu yang langka, demikian
halnya dengan program yang bisa dijadikan tonggak, tidak bisa dideskripsikan dengan baik.
Selama masa demokrasi liberal, sekitar sembilan tahun, telah terjadi tujuh kali pergantian
kabinet. Kabinet Natsir yang terbentuk tanggal 6 September 1950, menunjuk Dr. Bahder Johan
sebagai Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan (PP dan K). Mulai bulan April 1951
Kabinet Natsir digantikan Kabinet Sukiman yang menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Menteri
PP dan K. Selanjutnya Dr. Bahder Johan menjabat Menteri PP dan K sekali lagi, kemudian
digantikan Mr. Mohammad Yamin, RM. Soewandi, Ki Sarino Mangunpranoto, dan Prof. Dr.
Prijono.
Pada periode ini, kebijakan pendidikan merupakan kelanjutan kebijakan menteri periode
sebelumnya. Yang menonjol pada era ini adalah lahirnya payung hukum legal formal di bidang
pendidikan yaitu UU Pokok Pendidikan Nomor 4 Tahun 1950.
Era Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mengakhiri era demokrasi parlementer, digantikan era
demokrasi terpimpin. Di era demokrasi terpimpin banyak ujian yang menimpa bangsa Indonesia.
Konfrontasi dengan Belanda dalam masalah Irian Barat, sampai peristiwa G30S/PKI menjadi
ujian berat bagi bangsa Indonesia.
Dalam Kabinet Kerja I, 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960, status kementerian diubah
menjadi menteri muda. Kementerian yang mengurusi pendidikan dibagi menjadi tiga menteri
muda. Menteri Muda Bidang Sosial Kulturil dipegang Dr. Prijono, Menteri Muda PP dan K
dipegang Sudibjo, dan Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat dipegang Sujono.
Menteri pendidikan dan kebudayaan di era Orde Baru antara lain Dr. Daud Joesoef, Prof.
Dr. Nugroho Notosusanto, Prof. Dr. Faud Hassan, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, dan
Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar
Setelah berjaya memenangkan enam kali Pemilu, Orde Baru pada akhirnya sampai pada
akhir perjalanannya. Pada tahun 1998 Indonesia diterpa krisis politik dan ekonomi. Demonstrasi
besar-besaran di tahun tersebut berhasil memaksa Presiden Soeharto meletakkan jabatannya.
Kabinet pertama di era reformasi adalah kabinet hasil Pemilu 1999 yang dipimpin Presiden
Abdurrahman Wahid. Pada masa ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diubah menjadi
Departemen Pendidikan Nasional dengan menunjuk Dr. Yahya Muhaimin sebagai Menteri
Pendidikan Nasional.
Pada tahun 2001 MPR menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid dalam sidang
istimewa MPR dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Di era pemerintahan
Presiden Megawati, Mendiknas dijabat Prof. Drs. A. Malik Fadjar, M.Sc. Pemilihan Umum 2004
dan 2009 rakyat Indonesia memilih presiden secara langsung. Pada dua pemilu tersebut Susilo
Bambang Yudhoyono berhasil terpilih menjadi presiden. Selama kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Mendiknas dijabat Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Dan Prof. Dr. Ir.
Mohammad Nuh.
Pada tahun 2011 istilah departemen diganti menjadi kementerian dan pada tahun 2012
bidang pendidikan dan kebudayaan disatukan kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Kebijakan pendidikan di era reformasi antara lain perubahan IKIP menjadi
universitas, reformasi undang-undang pendidikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003, Ujian Nasional (UN), sertifikasi guru dan dosen, Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), pendidikan karakter, dan lain-lain.
Tugas Kemendikbud:
Kemendikbud mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan
dan kebudayaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Fungsi Kemendikbud:
“Sekretariat Kabinet yang berwibawa dan andal dalam membantu Presiden dan Wakil Presiden
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong.”
“Sekretariat Kabinet melaksanakan misi Presiden dan Wakil presiden dengan memberikan
dukungan manajemen kabinet yang berkualitas melalui:
1. Pengkajian dan pemberian rekomendasi atas rencana kebijakan dan program pemerintah;
2. Penyelesaian masalah atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang
mengalami hambatan;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah;
4. Pengkajian dan pemberian rekomendasi atas rencana kebijakan kementerian/lembaga
dalam bentuk peraturan menteri/kepala lembaga yang perlu mendapatkan persetujuan
Presiden;
5. Penyampaian rekomendasi atas hasil pengamatan dan penyerapan pandangan terhadap
perkembangan umum;
6. Penyiapan, pengadministrasian, penyelenggaraan, dan pengelolaan sidang kabinet, rapat,
atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden,
penyiapan naskah bagi Presiden dan/atau Wakil Presiden, pelaksanaan
penerjemahan, serta penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan keprotokolan;
7. Penyelenggaraan dukungan teknis dan administrasi dalam pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya, dan Pejabat lainnya melalui Tim Penilai Akhir;
8. Penyelenggaraan pembinaan Jabatan Fungsional Penerjemah;
9. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Sekretariat Kabinet;
10. Pemberian pelayanan dan dukungan administrasi perencanaan, keuangan, penyediaan
sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, serta pelayanan dan dukungan
administrasi lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;
11. Pengumpulan, pengolahan, dan pemberian dukungan data dan informasi serta penyediaan
sarana dan prasarana pengembangan teknologi informasi di lingkungan Sekretariat
Kabinet;
12. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet; dan
13. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden.
10. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas)
11. Bapertarum
Sejarah
1. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil untuk memiliki
rumah yang layak.
2. Terbatasnya kemampuan Pegawai Negeri Sipil untuk membayar uangmuka pembelian
rumah dengan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR
3. Tabungan perumahan PNS dapat membentuk dana untuk mengatasi kendala tersebut
yang merupakan kegotong-royongan di antara Pegawai Negeri Sipil dalam upaya
peningkatan kesejahteraan antara Pegawai Negeri Sipil.
Sejak didirikan tahun 1993 BAPERTARUM-PNS telah melakukan beberapa kebijakan dan
upaya yang bertujuan untuk semakin meningkatkan kelayanannya kepada
PNS.
12. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
Komisi Aparatur Sipil Negara (disingkat KASN) adalah lembaga nonstruktural yang
mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan Pegawai ASN yang profesional dan
berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta menjadi perekat dan pemersatu
bangs. KASN dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. KASN terdiri atas tujuh orang anggota yang dua orang diantaranya merangkap sebagai
ketua dan wakil ketua. KASN melaporkan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya,
termasuk yang berkaitan dengan kebijakan dan kinerja ASN paling kurang 1 (satu) kali pada
akhir tahun kepada Presiden.
Fungsi
KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah.
Tugas
KASN bertugas:
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (disingkat KPU RI) adalah lembaga
negara yang menyelenggarakan pemilih an umum di Indonesia.
Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan
Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan
Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum,
dijelaskan bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas kewenangan
sebagai berikut:
Dalam Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 terdapat tambahan huruf:
1. Tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun
1999 tentang Pemilihan Umum.
Sedangkan dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tersebut juga ditambahkan,
bahwa selain tugas dan kewenangan KPU sebagai dimaksud dalam Pasal 10, selambat-lambatnya
3 (tiga) tahun setelah Pemilihan Umum dilaksanakan, KPU mengevaluasi sistem Pemilihan
Umum.
14. Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU)
Bawaslu berkewajiban:
bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu
pada semua tingkatan;
menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan
adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai
Pemilu;
menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden, Dewan Perwakilan
Rakyat, dan KPU sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan
kebutuhan; dan
melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
15. POLHUKAM
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas membantu
Presiden dalam menyinkronkan dan mengoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan
pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Dalam melaksanakan tugas,
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
Arsip Nasional Republik Indonesia (disingkat ANRI) merupakan salah satu lembaga
pemerintah nonkementerian yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.7/1971
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan yang kemudian diubah menjadi Undang-
Undang No. 43/2009 Tentang Kearsipan dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan dibidang kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Melalui arsip dapat tergambar perjalanan sejarah bangsa dari masa ke masa. Memori
kolektif tersebut adalah juga identitas dan harkat sebuah bangsa. Kesadaran akademis yang
dilandasi oleh beban moral untuk menyelamatkan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban nasional sekaligus sebagai warisan budaya bangsa, dapat
menghindari hilangnya informasi sejarah perjalanan sebuah bangsa serta harkat
sebagai bangsa yang berbudaya.
Tugas
Fungsi
Tugas BKN
Fungsi BKN
Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada Presiden selaku kepala
pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam
menjalankan pemerintahan dan memenuhi kewajiban akuntabilitasnya. Hasil pengawasan BPKP
juga diperlukan oleh para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang
dipimpinnya.
Menteri Dalam Negeri secara bersama-sama dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri
Pertahanan bertindak sebagai pelaksana tugas kepresidenan jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan.
Tugas dan fungsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan
dalam negeri untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo fungsi dan tugas dari organisasi Badan
Pertanahan Nasional dan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian
Pekerjaan Umum digabung dalam satu lembaga kementerian yang bernama Kementerian
Agraria dan Tata Ruang. Sejak 23 Oktober 2019 jabatan Kepala BPN dipangku oleh Menteri
Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas, BPN menyelenggarakan
fungsi: