OLEH :
NAMA : ELISA
KELAS : A
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah pelayanan publik yang terjadi di Indonesia merupakan masa krisis kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah sebagai birokrasi publik. Gejala ini mulai tampak dengan
semakin rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi publik yang ditandai adanya
protes dan demonstrasi oleh berbagai komponen masyarakat, baik ditingkat pusat ataupun daerah.
Pelayanan kesehatan merupakan tempat yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan
masyarakat. Hampir semua lapisan orang tidak tergantung usia dan tingkat sosial yang
menyadari pentingnya kesehatan akan datang memeriksakan kesehatannya di tempat
penyelenggara medis, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dokter, perawat, bidan dan petugas
medis lainnya.
Rumah Sakit Umum Daerah merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap
pelayanannya menghasilkan limbah medis maupun nonmedis baik cair maupun padat dalam
jumlah yang tidak sedikit. Limbah medis padat dan limbah medis cair di Puskesmas berasal dari
poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik KIA, laboratorium, bagian farmasi/apotek dan ruang
perawatan (Puskesmas rawat inap). Beberapa contoh limbah medis di Puskesmas antara lain
berbagai bahan perawatan luka, botol cairan infus, jarum suntik, obat-obatan, cairan tubuh
(darah), dan bahan kimia yang berasal dari laboratorium. Limbah medis jika tidak dikelola
dengan benar akan menjadi sumber bahaya bagi kesehatan manusia maupun penyebaran
penyakit di lingkungan masyarakat (WHO, 2005).
“Karena kendalanya selama ini selain dokter spesialis, juga tidak adanya Perda yang
mengatur retribusi pelayanan kesehatan sebagai dasar kami,” terangnya, Rabu (26/6/2019).
Pelayanan kali ini, kata dia, cakupannya meluas, tidak terbatas Surat Keterangan Berbadan
Sehat dan pemeriksaan narkoba saja. Namun UGD, rawat inap, rawat jalan, laboratirium, gizi
dan lain sebagainya bisa dilayani di RSUD Buteng.
Pihak rumah sakit hanya melayani pasien umum, sementara pasien peserta BPJS kesehatan
belum dilakukan karena belum terakreditasi dan belum dilakukan kerja sama.
“Syarat kerja sama dengan BPJS minimal RSUD tersebut terakreditasi dan ada dokter
spesialisnya. Insya Allah September akan ada penilaian akreditasinya, mudah-mudahan bagus
penilaiannya,”
Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan peneliti tentang efektivitas kualitas
pelayanan publik, permasalahan yang dihadapi Rumah Sakit Umum Daerah Buton Tengah yaitu
kurangnya jumlah tenaga kesehatan atau sumber daya manusia di beberapa unit seperti dibagian
pendaftaran dan kasir hanya satu petugas yang melayani pasien per hari.
Dalam melaksanakan pekerjaan hampir seluruh petugas di Rumah Sakit Umum Daerah
Buton Tengah merangkap pekerjaan. Bagian pelayanan yang petugasnya masih kurang yaitu di
bagian pendaftaran, kasir, Tata Usaha, sopir ambulance, obat-obatan. Di bagian bagian
pendaftaran dan kasir hanya satu orang, Tata Usaha tiga petugas yang melayani, sopir ambulance
tidak ada dan bagian obat-obatan hanya satu petugas sehingga dalam menjalankan pekerjaannya
dibantu oleh petugas lain yang tidak sesuai keahliannya atau bidangnya. Maka dari itu segi
profesionalitas akan pekerjaan menjadi terganggu. Jumlah petugas dalam melayani pasien tidak
sesuai dengan yang diharapkan, kinerja pegawai perlu diperbaiki agar dapat memenuhi harapan
setiap pasien.
Dalam memberikan pelayanan Puskesmas Cangkringan kurang dibarengi dengan adanya
kedisiplinan berkaitan dengan ketepatan waktu. Jam kerja Rumah Sakit Umum Daerah Buton
Tengah yaitu6-7 jam per hari menjadi permasalahan bagi publik untuk menggunakan jasa
pelayanannya. Di papan informasi jam buka mulai pukul 07.30-12.00 kecuali hari Jum’at dan
Sabtu. Namun, pelayanan dibuka pada pukul 08.00 dan pendaftaran ditutup sampai pukul 10.00.
Ketepatan waktu sesuai dengan aturan yang berlaku masih kurang diterapkan oleh petugas
sehingga pelayanan untuk masyarakat tertunda.
Serta fasilitas sarana dan prasarana nya belum memadai seperti internet dan telepon juga
belum tersedia di setiap ruangan. Melihat kondisi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Buton
Tengah tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti permasalahan mengenai
“ Efektivitas Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Terhadap Kepuasan Masyarakat di Rumah
Sakit Umum Daerah Buton Tengah”.
Berdasarkan judul masalah diatas, maka permasalahan yang ada dirumuskan sebagai berikut:
Tujuan penelitian ini mengacu pada masalah yang telah disebutkan diatas, yaitu :
Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah di Buton
Tengah, maka manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah :
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis yaitu melalui sumbangan teori
dan analisisnya untuk kepentingan penelitian di masa yang akan datang yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Secara Praktis
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan serta pegawai Rumah Sakit
Umum Daerah Buton Tengah untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
2. Bagi Peneliti
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan tugas perkuliahan di
Program Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka untuk bahan bacaan dan kajian
mahasiswa Universitas HaluOleo khususnya mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi
Publik.
BAB II
Menurut Ravianto (2014:11), pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang
dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya,
apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya,
maupun mutunya, maka dapat di katakan efektif. Menurut Wiyono (2007:137) Efektivitas
diartikan suatu kegiatan yang dilaksanakan dan memiliki dampak serta hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Sedangkan menurut Abdurrahmat (2003:92) Efektivitas adalah manfaat sumber daya,
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya.Tercapainya tingkat efektivitas yang tinggi perlu memperhatikan kriteriakriteria
efektivitas sebagaimana yang dikemukakan oleh Richard M Steers (1985:46) adalah
produktivitas, kemampuan berlaba dan kesejahteraan pegawai. Gibson (1997:32) mencoba
mengungkapkan kriteria pengukuran efektivitas, meliputi : kriteria efektivitas jangka pendek
(produksi, efisiensi, kepuasan) dan kriteria efektivitas jangka panjang (kelangsungan hidup).
Dengan mempertimbangan dimensi waktunya, organisasi dapat dikatakan efektif dari segi
kriteria produktivitas, kepuasan, adaptasi dan pengembangan.
Pengertian pelayanan menurut Moenir (2000: 17) “adalah proses memenuhi kebutuhan
melalui aktivitas orang lain, layanan yang diperlukan manusia pada dasarnya terbagi atas 2 jenis,
yaitu layanan fisik yang sifatnya pribadi serta layanan administratif yang diberikan orang lain
selaku anggota organisasi (organisasi massa atau organisasi negara).”
Raminto (2005:5) dalam Datinggo (1998:12), Pelayanan Publik dapat di artikan sebagai
perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurus hal-hal yang
diperlukan masyarakat atau khalayak umum. Dengan demikian, Kewajiban pemerintah adalah
memberikan playanan public yang menjadi hak setiap warga negara.
Agung kurniawan (Pasolong, 2007:135) pelayanan public adalah pemberian pelayanan
(melayani) keperluim orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. Sedangkan menurut Sadu
wasistino dalam Handayaningrat (1994), pelayanan umum adalah pemberian jasa baik oleh
pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat dengan atau tanpa pembayaran guna
memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.
Kepuasan pelanggan (customer satifaction) atau sering disebut juga dengan total customer
satisfaction menurut barkelay dan saylor merupakan fokus dari proses Costomer-Driven
ProjectManagement (CDPM), bahkan dinyatakan pula bahwa kepuasan pelanggan adalah
kualitas.Definisi singkat tentang kualitas kualitas adalah kepuasan pelanggan (Juran, 1993).
Menurut Kotler bahwa kepuasan pelanggan/ pengguna jasa adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya
(Tjiptono, 2001). Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Kualitas termasuk semua elemen yang diperlukan untuk memuaskan
tujuan pelanggan, baik internal maupun ekternal, juga termasuk tiap-tiap item dalam produk
kualitas, kualitas layanan, performance, availibility, durability, aesthetic, reability,
maintainability, logistic,supprtability, costomer service, training, delivery, billing, shipping,
repairing, marketing, warranty, dan life cycle cost. Melalui komunikasi, baik yang terjadi
diantara masyarakat maupun dengan Rumah Sakit akan menjadikan ukuran harapan bagi
masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit. Kemampuan
komunikasi yang baik dijalin agar pelaksanakegiatan di Puskesman dapat berunding satu sama
lain, dan menemukan kesepahaman/ konsensus di antara mereka yang saling menguntungkan.
Konsensus dapat meningkatkan kinerja dengan menemukan situasi win-win solution pada setiap
permasalahan (Ramdhani & Suryadi, 2005).
Menurutku Kotler terdapat empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan (Tjiptono,
2001), yaitu sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan saran, artinya setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan
perlumemberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan
meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu
komentar, menyediakan saluran telepon.
4. Lost customer analysis, artinya organisasi menghubungi para pengguna jasanya yang
telahberhenti menggunakan jasa atau yang telah beralih ke organisasi lain, dan
diharapkandiperoleh informasi penyebab terjadinya hal tersebut.
1. untuk mengetahui dengan baik bagaimana jalannya proses bisnis dalam layanan
kesehatan kepada masyarakat;
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya
untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu kajian terdahulu
membantu penelitian dalam memposisikan penelitian serta menunjukkan orsinalitas dari
penelitian. Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang
terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik
penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan ( jurnal tesis, disertasi dan
sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sejauh mana orisinalitas
dan posisi penelitian yang hendak dilakukan. Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan
dengan kajian ini antara lain:
4. Yonatan Indra Fajar Pratomo, Kristina Setyowati dengan judul jurnal Kepuasan
Pengguna Layanan Kesehatan RSUD Kota Surakarta (Studi Deskriptif Kuantitatif
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Surakarta). Kesehatan adalah salah
satu hak yang harus dipenuhi oleh negara untuk warganya. Ketersediaan fasilitas
kesehatan berkualitas seperti rumah sakit adalah salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah. Masih adanya keluhan terhadap layanan rumah sakit adalah indikasi umum
ketidakpuasan terhadap fasilitas kesehatan. Berdasarkan fenomena, studi ini bermaksud
untuk menentukan tingkat kepuasan layanan rawat jalan di RSUD Surakarta, yang
merupakan salah satu fasilitas kesehatan Badan Layanan Umum pemerintah kota
Surakarta. Studi ini menerapkan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei,
penyebaran kuesioner pada responden. Atribut pertanyaan yang disusun berdasarkan lima
dimensi mutu berdasarkan teori-teori Zeithaml, Berry dan Parasuraman. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari indikator kualitas
pelayanan publik dan/atau data terkait untuk oasien atau masyarakat. Studi ini mengambil
sampel responden sebanyak 241 yang dirawat di RSUD Surakarta. Abalisa data
dilakukan dengan teknik Importance Performance Analysis (IPA) dan didukung dengan
SPSS. Berdasarkan analisis Cartesian diagram menunjukkan bahwa ada 2 pertanyaan di
kuadran A, 2 kuadran di B, 5 pertanyaan di kuadran C, 9 pertanyaan dikuadran D, 2
pernyataan dalam kuadran A menujukkan bahwa atribut ruang tunggu nyaman dan
ketepatan waktu keakuratan tenaga medis adlah prioritas harapan pasien yang belum
memuaskan karena kinerja RSUD belum maksimal. Dari total nilai rata-rata kinerja
penilaian adaah 4.0 dan harapan 4.14, artiya tingkat harapan masih lebih besar dari
tingkat kinerja RSUD Surakarta. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa pasien belum puas dengan layanan RSUD Surakarta.
Dari kelima jurnal penelitian tersebut dapat diketahui beberapa persamaan dan perbedaan
antara penelitian yang dilakukan dengan 5 penelitian tersebut. Persamaan dan perbedaan dapat
diketahui sebagai berikut:a. Persamaan
1. Persamaan penelitian pertama dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang
efektivitas pelayanan publik di bidang kesehatan.
2. Persamaan penelitian kedua dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang
Efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Persamaan penelitian ketiga dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat..Persamaan penelitian
keempat dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang bagaimana kepuasan
pengguna layanan kesehatan.
4. Persamaan penelitian kelima dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang
bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
b. Perbedaan
1. Perbedaan penelitian pertama dengan penelitian ini yaitu perbedaan dari segi pembahasan,
penelitian pertama tersebut lebih difokuskan pada pelayanan kartu Indonesia sehat dan
sedangkan penelitian lebih fokus pelayanan secara umum.
2. Perbedaan penelitian kedua dengan penelitian ini yaitu fokus penelitian di fokuskan ke
pelayanan yakni tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty
mempunyai korelasi (kontribusi positif) terhadap kualitas pelayanan. Berbeda dengan
penelitian yang saat ini dilakukan.
3. Perbedaan penelitian ketiga dengan penelitian ini yaitu Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat
pada Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Jenis penelitian ini adalah analitik
korelasional. Teknik sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random
sampling menggunakan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan analisa regresi linear
sederhana. Berbeda dengan tujuan penelitian yang saat ini di lakukan.
4. Perbedaan penelitian keempat dengan penelitian ini yaitu fokus penelitian keempat lebih
membahas tentang ketidakpuasan ketersediaan terhadap fasilitas kesehatan. Sedangkan
penelitian saat ini mengkaji lebih dalam tidak hanya ketersediaan fasilitas.
5. Perbedaan penelitian kelima dengan penelitian saat ini yaitu Tujuan penelitian adalah
menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat Sampang.
Penelitian ini didesaian penelitian kuantitatif dengan cross sectional pendekatan. Berbeda
dengan fokus penelitian yang dilakukan saat ini.
Kerangka konsep dari penelitian ini adalah melihat adanya efektivitas pelayanan publik
terhadap kepuasan masyarakat. Dalam penelitian ini akan dipaparkan tentang adanya keterkaitan
antara efektivitas pelayanan kesehatan terhadap kualitas pelayanan publik yang mempengaruhi
kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan
Efektivitas tersebut.
pelayanan publik diBerdasarkan
bidang
kesehatan terhadap kepuasan masyarakat
pada analisis diatas, maka kerangka konsepRSUD
penelitian ini di tunjukkan pada Gambar 1.1,yaitu
Buton Tengah
Efektivitas Pelayanan
Kepuasan Masyarakat
(Kesehatan)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif.
Metode kuantitatif merupakan metode yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif,
dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di-
interpretasikan dalam suatu uraian. Sementara metode deskriptif adalah metode yang
menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik oleh penulis sendiri maupun secara
kelompok.Oleh karena itu, seperti yang seharusnya bahwa ciri-ciri metode deskriptif adalah
memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-
masalah yang aktual, dan kemudian data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan dianalisis
sehingga memperoleh sebuah kesimpulan.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung). Dalam
penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas (independent variable) atau variabel X adalah variabel yang dipandang sebagai penyebab
munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya. Sedangkan variabel terikat
(dependent variable) atau variabel Y adalah variabel (akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi
mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas. Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita
ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger, 1992:58-59).
1. Variabel Bebas (Independent) : Efektivitas Pelayanan Publik (X)
n= N
1+ Ne²
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
diinginkan sekitar 10%
Dengan jumlah populasi sebanyak 93 jiwa, maka penentuan besaran sampelnya dilakukan
sebagai berikut:
n= N
1+ Ne²
= 93
1+ 93x(0,10)²
1+ 93x(0,010)
Jadi berdasarkan perhitungan dari rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yang akan
penulis ambil dalam penelitian ini adalah 48 jiwa.
Adapun teknik teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan teknik non-
probability sampling yang mana dalam penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan
menggunakan hukum probability artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan
untuk dijadikan sampel penelitian.
Menurut Sugiono teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.
3.5.1 Teknik Pengamatan/Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Observasi ini dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan langsung di Lombe Kecamatan Gu, Kabupaten/Kota
Buton Tengah dengan mengidentifikasi permasalahan nyata yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan memanfaatkan data sekunder
yang telah tersedia, baik itu dari instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin
kebenarannya. Data sekunder ini antara lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti arsip, peta
lokasi penelitian, geografis dan demografis (Data Penduduk). Sementara data yang dikumpulkan
melalui sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi/studi pustaka, yang meliputi peraturan
perundang-undangan, peraturan teknis, buku-buku, artikel, internet, dan sebagainya yang sesiai
dengan masalah yang dikaji dan diteliti.
3. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Angket atau kuesioner berisi suatu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesis. Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis akan memberikan angket kepada
responden yang akan dimintai pendapat/jawabannya untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
Adapun jenis angket yang digunakan adalah kuesioner/angket yang sifatnya tertutup dan
langsung, yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa pertanyaan serta pernyataan, sehingga
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda ceklist (√).
Butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner diberikan bobot dengan pengukuran
menggunakan skala Likert. Setiap jawaban dari angket pertanyaan/pernyataan disediakan empat
(4) alternatif jawaban yakni: sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa
angket yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh para subjek penelitian.
Penyusunan angket tersebut berdasarkan pada kontruksi teoritis yang telah disusun sebelumnya.
Kemudian atas dasat teoristik tersebut dikembangkan dalam indikator-indikator dan selanjutnya
dikembangkan dalam butir-butir pertanyaan dimana pemberian skornya menggunakan sakala
likert.
b. Item atau butir instrumen dikonsultasikan dengan ahlinya (pembimbing), apakah sudah
sesuai dengan ruang lingkup dan kedalaman variabel yang akan diukur.
c. Uji coba dilaksanakan terhadap kelompok peserta didik yang memiliki kesamaan
karakteristik dengan responden yang akan diteliti.
d. Selanjutnya hasil uji coba diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasny
1. Mean
M = ∑x
Keterangan :
M = Mean atau Rata-rata hitung
∑x= Jumlah semua nilai kusioner
N= Jumlah Responden.
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan Proposal X
2 Penyusunan Instrumen X
5 Penentuan Sampel X
6 Pengumpulan Data X
7 Analisis Data X
9 Seminar Laporan
10 Penyempurnaan Laporan
Budo, Aswar, Fammy Tulisan dan Gustaaf Buddy Tampi. 2020. EFEKTIVITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH MANADO. Jurnal Administrasi
Publik. 6 (94).
Pundenswari, Pupung. 2017. Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik bidang Kesehatan
terhadap Kepuasan Masyarakat. Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara
Vol 11 No (1), Hlmn 13-21.
Pratomo, Yonatan Indra Fajar, dan Kristina Setyowati. 2017. Kepuasan Pengguna Layanan
Kesehatan RSUD Kota Surakarta (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Jalan RSUD Kota Surakarta). Jurnal Wacana Publik. Vol 1 No 2 hlm 11 - 23.
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi aksara, 2004.
Lijan Poltak Sinambela, dkk, reformasi pelayanan public,Jakarta : Bumi Aksara. 2010.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008.
Moethar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.