Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA

DAN ARAB SAUDI

Disusun Oleh:

Siti Khadijah/S1A119046

Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Halu Oleo

Kendari

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perbandingan
Administrasi Negara Indonesia dengan Negara Arab Saudi”.

Penulisan makalah merupaka salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Perbandingan Administrasi Publik. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal „Alamiin.

Kendari, 9 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...1

C. Tujuan ………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian System Pendidikan ………………………………………………………..2

B. System Pendidikan di Indonesia ………………………………………………...........3

C. System Pendidikan di Arab Saudi ……………………………………………….........4

D. Perbandingan System Pendidikan di Indonesia dan di Arab Saudi …………………..6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………………………...…..11

B. Saran ………………………………………………………………………..………….11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..……………..12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan
dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-
permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Indonesia yang merupakan negara
berkembang, masih harus banyak belajar dengan Negara-Negara Maju dalam pendidikan.
Indonesia Hari ini tidak bisa maju karena pengelolaan system pendidIkan yang belum mampu di
jalankan sehingga pendidIkan kita di Indonesia hari ini adalah merupakan Representatif dari
Negara yang tidak akan pernah bisa maju dan Salah satu bentuk nyata pendidikan kita saat ini
adalah pendidikan yang belum bisa mencerdaskan anak-anak bangsa.Hal ini menuntut perlu
adanya perbaikan system pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Setiap negara di dunia ini tentu saja mempunyai sistem pendidikan mereka sendiri. Sistem
pendidikan yang diterapkan sekarang dirasa sudah sesuai dengan kondisi masyarakat, terutama
para peserta didik. Meskipun sudah diterapkan di suatu negara, bukan berarti sistem pendidikan
tersebut tidak memiliki celah dan titik lemah dalam pelaksanaannya, karena memang tidak ada
yang dapat dikatakan sempurna. Begitu juga apabila suatu sistem pendidikan sudah berhasil
diterapkan di suatu negara, maka tidak berarti sistem tersebut juga dapat berhasil jika diterapkan
di negara lain.
Lalu bagaimana pendidikan di negeri Haji, Arab Saudi. Apakah kelebihan-kelebihan yang
dimiliki pendidikan Arab Saudi, akankah dapat diambil beberapa perbandingan. Kami akan
coba paparkan tentang Sistem Pendidikan di Arab Saudi, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan
untuk menjadi bahan dalam mengembangkan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu System Pendidikan ?
2. Bagaimana System Pendidikan di Indonesia ?
3. Bagaimana System Pendidikan di Arab Saudi ?
4. Bagaimana Perbandingan System Pendidikan di Indonesia dan di Arab Saudi ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui apa itu System Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana System Pendidikan di Indonesia
3. Untuk Mengetahui Bagaimana System Pendidikan di Arab Saudi
4. Untuk Mengetahui Perbandingan System Pendidikan di Indonesia dan di Arab Saudi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian System Pendidikan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam
bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu
strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Definisi tradisional menyatakan bahwa system
adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan.
Definisi modern juga tidak jauh berbeda dengan definisi tradisional seperti apa yang
dikemkakan oleh para ahli, antara lain:
1. Immegart mendefinisikan system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian
yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasi antara satu dengan yang lain,
serta peduli terhadap kontek lingkungannya.
2. Roger A Kanfman mendefinisikan system dengan suatu totalitas yang tersusun dari
bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-sendiri atau bekerja bersama-sama untuk
mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.
Zahara Idris mengemukakan bahwa system adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau element-element, atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai suatu hasil.
Sedangkan kata pendidikan berasal dari kata pedagogi yang juga berasal dari bahasa Yunani
kuno, Paid dan Agagos. Kata paid memiliki arti anak sedangkan agagos berarti mendidik. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau pedagogi adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar dididik
secara aktif dalam rangka mengembangkan potensi diri yang dibutuhkannya dan yang
dibutuhkan dalam masyarakat.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi
atau cara yang akan digunakan didalam proses pendidikan terutama di dalam proses belajar
mengajar agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dibawah ini adalah penjelasan dari berbagai aspek yang akan dibahas dalam
membandingkan sistem pendidikan yang diterapkan di Arab Saudi dan sistem pendidikan yang
saat ini sedang diterapkan di Indonesia.

2
B. System Pendidikan di Indonesia
Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Cara melaksanakan pendidikan
di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan
Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk
kepentingan bangsa Indonesia. Aspek ketuhanan sudah dikembangkan dengan banyak cara
seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui
ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat
mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya.
Bahan-bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para
siswa/mahasiswa.1Namun, sistem pendidikan nasional masih belum dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Ada beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya:
1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.
2. Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta didik diberi
pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai ini disampaikan melalui
pelajaran Pkn, bahkan nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
3. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.
4. Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman,
berfikir kreatif dan inovatif
5. Sistem pendidikan beragam.
6. Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta pendidikan
Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
7. Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu.
8. Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak merasa terbebani
dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
9. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini.
Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan / pergantian dari
waktu ke waktu, hingga sekarang Indonesia menggunakan kurikulum KTSP.

3
C. System Pendidikan di Arab Saudi

Sistem pendidikan di Saudi Arabia pada dasarnya mengambil kurikulum yang ada pada
Negara-negara Arab lainnya, terutama Negri Mesir, dengan lebih menekankan pada mata
pelajaran keagamaan. Kurikulum untuk sekolah-sekolah pria dan wanita pada setiap jenjang
yang sama pada praktiknya, kecuali sekolah wanita ,menambahkan pelajaran manajemen rumah
tangga sementara sekolah pria ,menambahkan mata pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak
diajarkan pada wanita. Sekolah-sekolah swasta diharuskan oleh peraturan mengikuti kurikulum
yang sama seperti pada sekolah-sekolah negeri.
Sungguhpun demikian, banyak sekolah swasta yang boleh menambahkan mata pelajaran
popular seperti bahasa inggris dan komputer. Kementrian Pendidikan dan Badan Administrasi
Umum Pendidikan Wanita (GAGE) sama-sama memiliki bagian kurikulum, walaupun sedikit
sekali yang telah berubah dalam kurikulum mereka semenjak pendiriannya. Kedua lembaga itu,
menyewa pengarang-pengarang untuk menyiapkan buku teks, mencentaknya, serta
membagikannya kesekolah-sekolah. Dengan demikian, terdapat kurikulum yang seragam
diseluruh Saudi Arabia.
Pemilihan metode mengajar, berbeda antara masing-masing mata pelajaran. Guru-guru mata
pelajaran agama lebih menekankan hapalan, dan jarang sekali menggunakan peralatan mengajar
selain dari papan tulis. Guru bahasa arab menggunakan papan tulis di samping menggunakan
metode hapalan teks. Guru bahasa ilmu eksakta menggunakan laboratorium kalau peralatan itu
tersedia di sekolahnya. Tetapi, hampir semua laboratorium sekolah serba tidak lengkap, baik
kekurangan dalam peralatannya, atau dalam tenaga profesional, atau keduanya. Laboratorium
bahasa tersedia hanya pada sekolah-sekolah yang tergolong elit untuk pengajaran bahasa
inggris.
Bahasa Arab merupakan pengantar mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama
sampai kelevel sekolah menengah atas. Pada perguruan tinggi, bahasa arab menjadi bahasa
pengantar pada bidang seni, himaniora, dan ilmu-ilmu sosial. Bahasa inggris merupakan bahasa
pengantar pada bidang engineering, kedokteran dan ilmu-ilmu alami. Jarang sekali buku-buku
teks untuk level perguruan tinggi yang ditulis dalam bahasa arab, dan dosen-dosen yang harus
menggunakan bahasa arab terpaksa mengetik bahan kuliyahnya terlebih dahuli kedalam bahasa
arab dan menggunakannya sebagai bahan dasar perkuliyahannya serta menggunakannya sebagai
buku teks juga.

4
Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab Saudi yang lain adalah dunia pendidikan.
Sistem pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan
syariat Islam. Secara umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama:
1. Pendidikan umum untuk laki-laki
2. Pendidikan umum untuk perempuan
3. Pendidikan Islam untuk laki-laki
Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat kurikulum yang sama dan
ujian tahunan yang sama pula.
Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian:
1. Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun).
2. Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).
3. Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).
4. Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk calon-calon
anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga sebagian menggunakan
kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab. Untuk
pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh)
dan Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitas-universitas umum,
pelajaran agama Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang diambil mahasiswa.
Pada tahun 1985, total anggaran untuk pendidikan mencapai US$ 2.5 milyar atau setara dengan
3.6 percent dari total anggaran belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun
asing di universitas negeri mendapat beasiswa setiap bulan dari kementerian pendidikan sebesar
SAR 800 hingga SAR 1000. Sistem Pendidikan di Arab Saudi terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan sekunder, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai berikut:
Pendidikan Dasar (Primary Education), terdiri dari:
a. Sekolah Dasar Durasi: 6 tahun (umur 6 – 12 tahun) Pelajaran wajib: bahasa arab, seni,
geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan
fisika (khusus laki-laki), studi Islam, dan sains.
b. Sekolah Menengah Durasi: 3 tahun (umur 12 – 15 tahun) Pelajaran wajib: bahasa arab,
seni, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah (khusus perempuan), matematika,
pendidikan fisika (khusus laki-laki), studiIslam,dan sains.

5
Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:
1. Pendidikan Lanjutan Umum Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Pelajaran wajib:
selama tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir dibagi
menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang mempunyai grade 60% atau lebih boleh
memilih keduanya, sedangkan yang kurang 60% harus memilih sosial. Pelajaran umum:
Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga
(khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), dan pendidikan
agama.
2. Pendidikan Lanjutan Agama Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan
literature, bahasa Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama.
Pendidikan Lanjutan Teknik Ada tiga tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu teknikal,
komersial, dan agrikultural. Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).
D. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Arab saudi
a. Sistem Pendidikan Arab Saudi
Sistem pendidikan di Arab Saudi yaitu memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai
dengan syariat Islam. Secara umum Sistem Pendidikan di Arab Saudi terdiri dari pendidikan
dasar, pendidikan sekunder/lanjutan, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh
sebagai berikut:
1. Pendidikan Dasar (Primary Education) , terdiri dari:
a. Sekolah Dasar.
 Durasi: 6 tahun (umur 6 – 12 tahun)
 Pelajaran wajib: bahasa arab, seni, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga
(khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), studi
Islam, dan sains.
b. Sekolah Menengah
 Durasi: 3 tahun (umur 12 – 15 tahun)
 Pelajaran wajib: bahasa arab, seni, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi
rumah (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki),
studi Islam, dan sains.

6
2. Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:
a. Pendidikan Lanjutan Umum
 Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).
 Pelajaran wajib: selama tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2
tahun terakhir dibagi menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang
mempunyai grade 60% atau lebih boleh memilih keduanya, sedangkan yang
kurang 60% harus memilih sosial.
 Pelajaran umum: Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa inggris, geografi, sejarah,
ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika
(khususlaki-laki), dan pendidikan agama.
b. Pendidikan Lanjutan Agama
 Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan literature, bahasa
Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama.
c. Pendidikan Lanjutan Teknik
Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).
Ada 3 ( tiga ) tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu
 Teknikal
Mempelajari : gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika mesin,
mekanika metal, radio dan televisi. Dan pelajaran tambahan bahasa Arab,
kimia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan fisika, dan pendidikan agama.
 Komersial,
Mempelajari : bahasa Arab, akuntansi dan pembukuan, korespondensi
komersial, ekonomi, bahasa Inggris, matematika ekonomi, matematika umum,
geografi, manajemen dan kesekretariatan, dan pendidikan agama.
 Agrikultural.
Mempelajari : ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan hewan,
biologi terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisika terapan, bahasa Arab,
bahasa Inggris, manajemen pertanian dan lahan, holtikultura, pendidikan
agama,pemasaran, dan nutrisi pangan.

7
3. Pendidikan Tinggi (Higher Education)
Pendidikan tinggi atau universitas di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian utama yakni
1) Pendidikan Tinggi Umum
 Universitas,
 Institut untuk perempuan (college for women),
 Institute administrasi publik (institute of public administration)
 Institute keguruan (teacher training college).
2) Pendidikan Tinggi Agama.
Yaitu Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di
Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, Universitas ini berada di bawah supervisi dewan
menteri (Council of Ministers).

b. Sistem Pendidikan Sistem Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia disebut dengan sistem pendidikan nasional yang
mempunyai arti keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sistem pendidikan nasional terbagi menjadi dua (2) bagian;
1. Kelembagaan yang terdiri dari jenjang pendidikan dan jalur pendidikan
1) Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Adapun macam-macam nya sebagai berikut:
a. Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
b. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun
pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

8
c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
d. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang
diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

2) Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Adapun macam-macamnya sebagai berikut:
a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah
pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
b. Pendidikan non formal
Pendidikan ini paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah
TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap masjid dan
Sekolah Minggu yang terdapat di semua gereja.Selain itu, ada juga berbagai kursus,
diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

2. Jenis Pendidikan yang terdiri dari Umum, kejuruan, dan lain-lain.


Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan
suatu satuan pendidikan. Adapun macam-macamnya sebagai berikut:
a. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah ke Atas (SMA).

9
b. Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
c. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program Sarjana dan pascasarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
d. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
Profesional.
e. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang
diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara,
strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”.
System juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Definisi
tradisional menyatakan bahwa system adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Cara melaksanakan
pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia,
sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di
bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Sistem pendidikan di Saudi Arabia pada dasarnya mengambil kurikulum yang
ada pada Negara-negara Arab lainnya, terutama Negri Mesir, dengan lebih menekankan
pada mata pelajaran keagamaan. Kurikulum untuk sekolah-sekolah pria dan wanita pada
setiap jenjang yang sama pada praktiknya, kecuali sekolah wanita ,menambahkan
pelajaran manajemen rumah tangga sementara sekolah pria ,menambahkan mata
pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak diajarkan pada wanita. Sekolah-sekolah
swasta diharuskan oleh peraturan mengikuti kurikulum yang sama seperti pada sekolah-
sekolah negeri. Sungguhpun demikian, banyak sekolah swasta yang boleh
menambahkan mata pelajaran popular seperti bahasa inggris dan komputer.
B. Saran
Arab Saudi dan Indonesia merupakan dua Negara islam terbesar di dunia, dan juga
memiliki hubungan bilateral yang baik selama beberapa tahun. Kami menyarankan di
erasekarang ini, kedua Negara ini lebih mengeratkan kerjasama terutama di bidang
islami agar budaya islam tidak hilang terkikis modernisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Cet. 1 (Bandung:
Lubuk Agung, 2001), hlm. 39

Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 200

Syah Nur, Agustiar. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung: Lubuk Agung
2001). Hal 89

12

Anda mungkin juga menyukai