Anda di halaman 1dari 12

Nama : Aulia Yulia Maryani

NIM : M0419011

Kelompok :4

ACARA 5

DETERMINASI

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan determinasi makhluk hidup
2. Mahasiswa dapat menggunakan kunci determinasi makhluk hidup
II. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Mikroskop cahaya ( 1 buah )
2. Mikroskop inverted ( 1 buah )
3. Jarum ( 1 buah )
4. Lup ( 1 buah )
5. Scalpel ( 1 buah )
6. Dissecting kit ( 1 buah )
7. Landasan pengiris ( 1 buah )
B. Bahan
1. Kangkung ( Ipomea sp. ) ( 1 buah )
2. Lidah Buaya ( Aloe vera ) ( 1 buah )
3. Bayam ( Amaranthus sp. ) ( 1 buah )
4. Daun Bawang ( Allium sp. ) ( 1 buah )
5. Ikan Cupang ( Betta sp. ) ( 1 buah )
6. Jangkrik ( Acheta sp. ) ( 1 buah )
7. Cacing ( Pheretima sp. ) ( 1 buah )
8. Kucing ( Felis catus ) ( 1 buah )
III. Hasil
A. Determinasi Spesimen menggunakan Buku Referensi

No. Nama Spesimen dan Foto Klasifikasi


1. Kangkung ( Ipomea sp. )  Kingdom (Kerajaan) :  Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryophyta
 Division (Divisi) : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Class (Kelas) : Magnoliopsida
 Ordo : Solanales
 Famili : Convolvulaceae
 Genus : Ipomoea L
 Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk
(Kangkung Air)
 Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung
Darat)

2. Lidah Buaya ( Aloe vera )  Kerajaan : Plantae


 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Bangsa : Asparagales
 Suku : Xanthorrhoeaceae
 Genus : Aloe
 Spesies : Aloe vera L. Burm.f.

3. Bayam ( Amaranthus sp. )  Kingdom: Plantae


 Subkingdom: Tracheobionta
 Superdivisi: Spermatophyta
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Subkelas: Caryophyllidae
 Ordo: Caryophyllales
 Famili: Amaranthaceae
 Genus: Amaranthus
 Spesies: Amaranthus spinosus L.
4. Daun Bawang ( Allium sp. )  Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Super divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Sub kelas : Lilidae
 Ordo : Liliales
 Famili : Liliaceae
 Genus : Allium
 Spesies : Allium cepa L. var. aggregatum
5. Ikan Cupang ( Betta sp. )  Kerajaan : Animalia
 Filum : Chordata
 Kelas : Actinopterygii
 Ordo : Perciformes
 Famili : Osphronemidae
 Genus : Osphronemus
 Spesies : Betta sp.
6. Jangkrik ( Acheta sp. )  Kerajaan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Kelas : Insecta
 Ordo : Orthoptera
 Subordo : Ensifera
 Super famili : Ensifera
 Famili : Gryllidae
 Genus : Acheta
 Spesies : Acheta sp.
7. Cacing ( Pheretima sp. )  Kerajaan : Animalia
 Filum : Annelida
 Kelas : Oligochaeta
 Ordo : Ophistopora
 Famili : Megascolecidae
 Genus : Pheretima
 Spesies : Pheretima sp.
8. Kucing ( Felis catus )  Kerajaan : Animalia
 Filum : Chordata
 Kelas : Mamalia
 Ordo : Karnivora
 Famili : Felidae
 Genus : Felis
 Spesies : Felis catus

B. Determinasi Spesimen menggunakan Kunci Determinasi


A. Hewan
1a – 2b – 3b………………………………………………………………………..Betta sp.
1a – 2a – 3a – 4a – 5a……………………………………………………………...Felis catus
1a – 2a – 3a – 4b – 5b – 6a………………………………………………………...Acheta sp.
1a – 2a – 3a – 4b – 5b – 6b………………………………………………………...Pheretima sp.

B. Tumbuhan
1b – 2b – 3b………………………………………………………………………...Aloe vera
1a – 2b – 3a – 4a…………………………………………………………………….Allium sp.
1b – 2a – 3a – 4b – 5a………………………………………………………………Ipomea sp.
1a – 2a – 3a – 4b – 5b………………………………………………………… Amaranthus sp.

IV. Pembahasan
Menurut KBBI, determinasi berarti menentukan. Determinasi merupakan suatu kegiatan
menentukan pengelompokan makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu sehingga diperoleh kelompok
makhluk hidup dalam jenjang yang berbeda sehingga lebih mudah dipelajari dan mudah diingat dalam
melakukan pengamatan. Determinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu membandingkan ciri-ciri
suatu makhluk hidup yang ditemukan dengan deskripsi determinasinya dan kesamaan dengan organisme
yang sudah dikenal dan gambarnya dari berbagai referensi (Dahang, 2018). Tujuan dari dilakukannya
determinasi adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan suatu makhluk hidup berdasarkan ciri fisiknya,
sehingga didapatkan spesies yang spesifik dan tepat sasaran. Manfaat dari melakukan determinasi adalah
dapat mengetahui keragaman dan hubungan kekerabatan antar spesies, mempermudah dalam memilih
karakter morfologi yang diinginkan, dan mengetahui persamaan serta perbedaan yang dimiliki antar spesies
(Rahmadani dan Purwantoro, 2020).
Menurut Hasanuddin (2018), Determinasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
menggunakan ingatan, bantuan ahli, specimen acuan (herbarium), pustaka/buku, komputer serta kunci
determinasi. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melakukan pembandingan dengan koleksi yang
dimiliki.
a. Menggunakan ingatan
Determinasi dilakukan dengan mengandalkan ingatan misalnya mengingat suatu penelitian
yang merujuk dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup atau ketika
berkunjung ke museum atau kebun raya. Kelemahan dari metode ini adalah kurang akurat dan
reliable sehingga perlu dilakukan tambahan riset jurnal dan pustaka untuk membantu identifikasi
spesies.
b. Menggunakan bantuan ahli
Determinasi dilakukan dengan bertanya pada seseorang yang telah ahli atau yang
berpengalaman dalam melakukan identifikasi atau taksonomi makhluk hidup
c. Menggunakan specimen acuan (herbarium)
Determinasi yang diakukan dengan memanfaatkan awetan yang disimpan pada suatu
lembaga atau herbarium, yang merupakan suattu lembaga/pusat yang melakukan studi dan
penyimpanan koleksi bahan studi yang diawetkan. Determinasi dilakukan pengamatan dan
pembandingan karakter awetan specimen dengan karakter makhluk hidup yang akan
dideterminasi.
d. Menggunakan pustaka/buku
Determinasi yang dilakukan dengan membandingkan karakter makhluk hidup yang
ditemukan dengan karakter pada gambar dalam buku referensi. Pada umumnya referensi yang
berupa buku dengan gambar akan menampilkan gambar-gambar spesies dalam satu class atau
dapat dari berbagai class.
e. Menggunakan computer dan kunci determinasi
Determinasi dilakukan dengan menggunakan bantuan buku kunci determinasi yang memuat
pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri khususnya. Dengan kemajuan teknologi juga
memunculkan adanya program-program yang dapat mengolah, menyimpan dan memberikan
keterangan-keterangan mengenai spesies makhluk hidup. Pendeterminasian menggunakan
dilakukan dengan memasukkan ciri-ciri taksonomi makhluk yang akan diidentifikasi dan akan
terjawab hasilnya oleh program (Hasanuddin, 2018).
f. Membandingkan dengan koleksi
Determinasi dilakukan dengan membandingkan individu dengan berbagai koleksi yang
dimiliki, contohnya pada Kebun Raya dipelihara berbagai spesies yang telah diketahui nama
spesiesnya.
Kunci determinasi atau disebut juga kunci dikotomi adalah daftar ciri/karakter yang disusun untuk
mengidentifikasi spesies pada suatu makhluk hidup. Kunci determinasi bersifat dikotomis, memuat
keterangan yang saling berlawanan pada setiap bait, dan tidak menimbulkan overlapping. Pada susunan
kunci determinasi terdiri dari bait (lead) dan kuplet (couplets). Kuplet adalah baris-baris yang berpasangan
yang memberikan pilihan, sedangkan bait adalah masing-masing baris yang terdapat pada kunci
determinasi. Pilihan yang diberikan berisi deskripsi tentang karakteristik utama suatu organisme. Pada
setiap bait terdiri dari pokok (subyek) dan keterangan (obyek). Seluruh karakter yang dimasukkan harus
jelas, tidak bertele-tele, dan tidak ambigu. Pada prinsipnya, kunci dikotomus sederhana yang digunakan
harus akurat dan harus selalu mengarah pada identifikasi yang benar asalkan spesimen yang ada di tangan
benar-benar termasuk dalam salah satu taksa yang tercakup oleh kunci dan tidak kehilangan karakter
penting (Sinh et al., 2017).
Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Vogel (1989) antara lain:
1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan apabila penting.
2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum dan mudah dipahami
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin dan menghindari kalimat deskripsi
5. Mencantumkan nomor couplet
6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas
Berdasarkan hasil determinasi menggunakan kunci determinasi didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Betta sp.
1a – 2b – 3b………………………………………………………………………..Betta sp.
Famili : Osphronemidae
1a Hewan yang memiliki tulang belakang
2b Berasal dari habitat akuatik
3b Memiliki alat gerak berupa sirip
2) Felis catus
1a – 2a – 3a – 4a – 5a……………………………………………………………...Felis catus
Famili : Felidae
1a Hewan yang memiliki tulang belakang
2a Berasal dari habitat terrestrial
3a Memiliki alat gerak berupa ekstermitas
4a Memiliki pelindung tubuh berupa rambut
5a Merupakan hewan mamalia
3) Acheta sp.
1a – 2a – 3a – 4b – 5b – 6a………………………………………………………...Acheta sp.
Famili : • Famili : Gryllidae
1a Hewan yang memiliki tulang belakang
2a Berasal dari habitat terrestrial
3a Memiliki alat gerak berupa ekstermitas
4b Memiliki pelindung tubuh yang bukan rambut yaitu eksoskeleton
5b Bukan merupakan hewan mamalia melainkan berkembang biak dengan bertelur (ovipar)
6a Memiliki sayap
4) Pheretima sp.
1b – 2a – 3a – 4b – 5b – 6b………………………………………………………...Pheretima sp.
Famili : Megascolecidae
1a Hewan yang tidak memiliki tulang belakang
2a Berasal dari habitat terrestrial
3a Memiliki alat gerak berupa ekstermitas (tubuhnya)
4b Memiliki pelindung tubuh yang bukan rambut yaitu kulit
5b Bukan merupakan hewan mamalia melainkan berkembang biak dengan bertelur (ovipar)
6b Tidak memiliki sayap
5) Aloe vera
1b – 2b – 3b………………………………………………………………………...Aloe vera
Famili : Asphodelaceae
1b Berasal dari habitat perdu
2b Memiliki akar serabut
3b Memiliki batang yang dikelilingi pelepah daun
6) Allium sp.
1a – 2b – 3a – 4a…………………………………………………………………….Allium sp.
Famili : Liliaceae
1a Berasal dari habitat terna
2b Memiliki akar serabut
3a Memiliki batang herbaceous
4a Memiliki pertulangan daun sejajar
7) Ipomea sp.
1b – 2a – 3a – 4b – 5a………………………………………………………………Ipomea sp.
Famili : Convolvulaceae
1b Berasal dari habitat herba
2a Memiliki akar tunggang
3a Memiliki batang herbaceous
4b Memiliki pertulangan daun menyirip
5a Memiliki bunga tipe tunggal
8) Amaranthus sp.
1a – 2a – 3a – 4b – 5b………………………………………………………… Amaranthus sp.
Famili : Amaranthaceae
1a Berasal dari habitat terna
2a Memiliki akar tunggang
3a Memiliki batang herbaceous
4b Memiliki pertulangan daun menyirip
5b Memiliki bunga majemuk tipe tukal
V. Kesimpulan
1. Determinasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan menggunakan buku/pustaka yang dijadikan acuan
pembanding, menggunakan dan menanyakan kepada ahli determinasi, menggunakan specimen dari
herbarium sebagai bahan pembanding pengamatan, mengandalkan ingatan, membandingkan dengan
koleksi pada suatu instansi, atau menggunakan kunci determinasi/identifikasi sebagai petunjuk/daftar ciri-
ciri dan karakter yang dimiliki organisme. Pada praktikum ini dilakukan determinasi menggunakan
metode kunci determinasi, dimana specimen dicocokkan ciri dan karakternya berdasarkan kunci
deteminasi, kemudian disusun sebagai kunci determinasi dari spesies.
2. Kunci determinasi digunakan dengan cara mengamati karakter morfologi makhluk hidup yang akan
dideterminasi, kemudian mencermati setiap pasang pertanyaan pada buku kunci determinasi dan hasil
pengamatan karakter specimen dicocokkan dengan kunci determinasi. Selanjutnya dapat digunakan untuk
memudahkan dalam mempelajari karakter suatu organisme dan mengetahui hubungan kekerabatan antar
spesies.
VI. Daftar Pustaka

Admin. 2010. Bawang Merah (Allium cepa L.). https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2170 . Diakses


pada 22 April 2021.
Agrotek. 2021. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kangkung. https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-kangkung/#:~:text=Klasifikasi%20Tanaman%20Kangkung,-Tanaman%20kangkung
%20merupakan&text=Kingdom%20(Kerajaan)%20%3A%20Plantae,Super%20Divisi%20%3A
%20Embryophyta . Diakses pada 22 April 2021.
Dahang, D. 2018. Analisis Vegetasi Gulma Pada Ladang Broccoli (Brassica Oleraceaevar.Italica L) Di
Kebun Pendidikan Universitas Quality Berastagi. Jurnal Agroteknosains. 2 (2) : 222-229.
Hasanuddin. 2018. Botani Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh : Syaih Kuala University Press.
Hasibuna., S. Syarifah., S. R. Syara., dan R. Ahadi. 2018. Jenis Cacing Tanah Di Kawasan Deudap Pulo
Aceh Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 75-78.
Jenis.net. 2021. Jangkrik. https://jenis.net/jangkrik/ . Diakses pada 22 April 2021.
Plantamor. 2021. BAYAM DURI (Amaranthus spinosus).
http://plantamor.com/species/info/amaranthus/spinosus. Diakses pada 22 April 2021.
Rahmadani L. dan A. Purwantoro. 2020. Keragaman Morfologi dan Analisis Kekerabatan Anggrek
Phalaenopsis Spesies dan Hybrid. Vegetalika. 9 (4) : 535 – 546.
Set of Indonesian Cyclopedia. 2021. Kucing. http://p2k.itbu.ac.id/en3/3080-2950/Kucing_24133_set-of-
indonesian-cyclopedia-q-itbu.html . Diakses pada 22 April 2021.
Sinh, N. V., M. Weimers., and J. Settele. 2017. Proposal for an index to evaluate dichotomous keys.
ZooKeys. 685 : 83-89.
STIKI Malang. 2021. Cupang. https://p2kp.stiki.ac.id/ind/3068-2956/Ikan-Cupang_59632_stiki-
malang_p2kp-stiki.html . Diakses pada 22 April 2021.
Wahyuni, D. K., W. Ekasari., J. R. Witono., dan H. Purnobasuki. 2016. Toga Indonesia. Surabaya :
Airlangga University Press.
VII. Lampiran
1. Abstrak jurnal (3 halaman)

Anda mungkin juga menyukai