Anda di halaman 1dari 10

2.

PENATAAN RUANG KOTA


DALAM PRESPEKTIF ISLAM

Oleh:
Nur Syam AS
Teknik PWK-UIN Alauddin Makassar
PENATAAN RUANG KOTA
Kota Islam pertama adalah kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad,
yakni Kota Madinah al-Munawwarah (Kota yang damai)

Nabi Muhammad saw, baik selaku Nabi/Rasul Allah maupun selaku


pribadinya sebagai perencana/perancang kota

Rasulullah membangun kota Islam dengan gagasan, tangan dan rekayasa


yang bersumber pada dirinya sendiri

Kota Madinah dibangun Didasarkan pada syariat Islam

Yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah adalah Masjid yang lokasinya
berpisah dengan permukiman Kaum Anshar
PENATAAN RUANG KOTA

Kota Islam (Kota Madinah) rancang-bangunnya disesuaikan dengan


kondisi dan sifat lingkungan setempat, yakni ekosistem gurun, di mana
bangunan-bangunan dikembangkan dengan halaman-halaman pusat
yang luas, sementara bangunan-bangunannya didirikan mengelilingi
halaman yang luas itu, mengikuti arah angin, sehingga secara relatif
udara segar dan angin yang sedikit sejuk khususnya pada malam hari
tetap memasuki rumah-rumah yang ada di sekeliling halaman pusat
yang luas itu. Konsep dasar inilah yang kemudian menjiwai rancang
bangun masjid, rumah, istana dan kota-kota Islam khususnya di Arab,
Persia, dan Afrika Utara yang memiliki ekosistem gurun pasir.
PENATAAN RUANG KOTA
 Deskripsi tata-letak "kota" Islam pertama ini pernah pula diajukan
oleh Creswell (1979) yang didasarkan pada riwayat hidup
Rasullullah yang disusun oleh Ibn Sa'ad (845 M).
 Rekontruksi tata letak tersebut berhasil menggambarkan
perkembangan masjid dan kota Madinah al-Munawwarah (a)
sebelum dan sesudah terjadinya perubahan kiblat, dan (b)
pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh Umar bin
Khattab pada tahun 638 M dan Khalifah Usman bin Affan pada
tahun 644 M.
 Konsep adaptasi terhadap ekosistem gurun yang diperkenalkan
Muhammad, diperkuat pula oleh fondasi ajaran persaudaraan Islam
serta kesederhanaan, yang mencerminkan persatuan dan ras
sedrajat alam ujud komunitas “ummah”.
KONSEP PENATAAN RUANG KOTA
Ketika Nabi Muhammad SAW membangun Madinah al-Munawwarah sebagai pusat
pemerintahan Negara Islam, ditetapkan empat unsur pokok dalam tata ruang dan
pembangunan kota, yakni :

 Masjid jami’, yaitu Masjid Nabawi.

 Kediaman sang pemimpin agung, baginda Nabi SAW yang berdekatan dengan
Masjid Nabawi.

 Pasar, yang kemudian dikenal dengan Suqu an-Nabi (pasar Nabi).

 Pemukiman penduduk yang dihuni berbagai kabilah.

Konsep ini dilanjutkan ketika yang menjadi Khalifah, Umar bin al-Khatthab,
membangun sejumlah kota baru, seperti Kufah, Bashrah dan Fusthath
KONSEP PENATAAN RUANG KOTA
Ketika Nabi menjadi kepala negara di Madinah, urusan tata kota dan pembangunan ini ditangani
sendiri oleh Nabi SAW sebelum kemudian diserahkan kepada Umar bin al-Khatthab untuk Madinah,
dan kepada Amr bin al-‘Ash untuk Makkah al-Mukarramah.

Ketika Umar bin al-Khatthab menjadi khalifah, beliau mendirikan biro khusus yang disebut dengan
nama Dar al-Hisbah. Selain biro khusus, Umar juga dibantu dengan para petugas khusus yang
menangani urusan tata kota dan pembangunan ini.

Dalam kitab al-Ahkam as-Sulthaniyyah, al-Mawardi menyatakan, “Qadhi Hisbah-yang mengepalai Dar
al-Hisbah-berhak untuk melarang orang yang mendirikan bangunan di jalan yang digunakan laluan,
sekaligus bisa menginstruksikan kepada mereka untuk menghancurkan bangunan yang mereka dirikan.
Sekalipun bangunan tersebut adalah masjid. Karena kepentingan jalan adalah untuk perjalanan, bukan
untuk bangunan. Qadhi Hisbah juga berhak untuk melarang siapapun meletakkan barang-barang
dagangan dan bahan-bahan/alat bangunan di jalan-jalan dan pasar, jika barang dan bahan tersebut
bisa memudaratkan orang. Dalam hal ini, Qadhi Hisbah berhak untuk melakukan ijtihad dalam
menentukan mana yang mudarat dan mana yang tidak. Karena ini merupakan ijtihad dalam masalah
konvensi (kepantasan umum), bukan masalah syar’i.” (Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hal.
430-431).
WUJUD PENATAAN RUANG KOTA
Pada tahun 754 M Bagdad
dibangun sebagai suatu kota
berdenah bulat. Istana kerajaan
dan masjid terdapat di tengah
lapangan terbuka, di mana juga
terdapat rumah-rumah para
pangeran dan dapur-dapur. Sistem
perlindungan dilengkapi dengan
tembok keliling dan jalan keliling
yang menghubungkan setiap
rumah. Juga terdapat jalan-jalan
patroli yang dilengkapi dengan
kamar-kamar penjaga pada pintu
utama. Hampir seluruh bagian
atau sistem dalam pemukiman ini
dikaitkan dengan masalah
pertahanan/perlindungan karena
banyak terjadi peperangan.
PENUTUP
 Perlakukan Lingkungan Fisik sangat menentukan arah penataan ruang karena ruang memiliki
batasan atau daya dukung untuk : 1) dijadikan sebagai tempat untuk bermukim dengan segala
fasilitasnya yang kemudian tumbuh dan berkembang; dan 2) kapasitas yang terbatas, sementara
pertumbuhan dan perkembangan terus berlangsung. Kedua aspek ini yang kemudian dikenal
sebagai daya dukung lingkungan dan daya tampung ruang.

 Ruang harus ditata sesuai dengan orientasi yang mempengaruhinya. Penataan ini akan
mengarahkan jenis dan lingkup kegiatan yang dikembangkan guna menghasilkan tata ruang yang
efektif dan efisien.

 Ruang memerlukan pengelolaan untuk memastikan tidak adanya ketidak sesuaian atas penggunaan
atau pemanfaatannya. Pengelolaan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten guna
menghindari munculnya permasalahan yang dapat menurunkan kualitas dan produktifitas ruang
yang telah direncanakan dari awal. Kondisi ini mengindikasikan agar menghindari terjadinya alih
fungsi lahan yang akan memberikan pengaruh baru terhadap kualitas lingkungan yang telah
terbentuk.
TUGAS

Buat bahan materi (makalah) tentang penataan ruang kota yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW dengan muatan analisis sebagai berikut :
1. Apa makna yang tersirat Kota Madinah dikembangkan tanpa berubah fisik
lingkungannya dan justru menjadikan sebagai potensi bagi suatu kota
2. Perletakan fungsi-fungsi bangunan disesuaikan dengan karakteristiknya,
seperti perletakan Masjid, Istana, pasar dan permukiman penduduk. Hal ini
dikembangkan dalam pembangunan Kota Bagdad Pada tahun 754 M
3. Sertakan ayat/hadist yang mendasari
4. Sertakan gambar jika perlu
5. Lengkapi dengan pustakanya

Catatan : Silahkan ajukan pertanyaan atau ruang diskusi terkait dengan materi perkuliahan
Islam melalui Al-Quran dan Al-
Sunnah sebagai pedoman dalam
mengarungi kehidupan yang penuh
kepastian bagi yang mengikutinya

Apakah Bumi semakin tua?


Ataukah manusia yang lupa
atas kodratnya sebagai
khalifah wakil tuhan?

10

Anda mungkin juga menyukai