PENDAHULUAN
upaya untuk salah satu hak dasar rakyat yaitu hak untuk memperoleh hak atas
akses kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu ada hak kesehatan reproduksi
yang mengacu pada hak asasi manusia seperti tercantum dalam hukum
internasional dan nasional. Salah satu hak kesehatan reproduksi pada wanita atau
wanita usia subur yaitu untuk mencapai standart tertinggi dari kesehatan
reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun (depkes RI, 2008).
Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak
kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki
kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun hingga
90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi
40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil
(Anggraini, 2012). Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan
rajin membersihkannya. Oleh karena itu wanita usia subur dianjurkan untuk
1
2
merawat diri agar mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain dengan
melihat siklus menstruasinya (WHO, 2009). Wanita usia subur tidak boleh terlalu
banyak wanita usia subur yang makan tidak teratur, tidak sarapan pagi misalnya
atau sering makan junk food yang kadar gizinya tidak seimbang. Status gizi
lemak tubuh pada awal siklus haid, dan 22 % sepanjang siklus haid tersebut.
Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yaitu sejenis enzim yang dibutuhkan
disertai pelepasan endometrium. Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal
mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan
dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi yang normal yaitu 28
hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga
pada wanita yang sama. Panjang siklus haid atau menstruasi dipengaruhi oleh usia
seseorang. Rata – rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun, 25 hari, pada
wanita usia 43 tahun, 27 hari, dan pada wanita usia 55 tahun, 51 hari. Jadi panjang
siklus haid 28 hari tidak sering dijumpai. Panjang siklus pada manusia biasa ialah
25-32 hari, dan 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18- 42
hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur,
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah berada dibawah normal (Manajemen anemia
2008). Setiap ibu hamil menghadapi resiko terjadinya kematian, sehingga salah
satu upaya untuk menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status
kesehatan ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil sampai nifas.
tahun adalah 21,7 persen, pada balita 12-59 bulan adalah 28,1 persen, dan ibu
hamil sebesar 37,1 persen. Sebanyak 26,9% wanita usia subur mengalami anemia
pada masalah gizi “Ganda” yaitu masalah gizi kurang dalam bentuk kurang
besi (AGB) dan penyakit degenerative, berbagai upaya dilakukan di jawa timur
tes darah ternyata 33% diantaranya anemia (Profil kesehatan jawa timur 2014).
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
27 %, tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90mmHg) sebanyak
14%, oedeme nyata, eklampsia 15%, perdarahan pervaginam 20%, ketuban pecah
dini 15%, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu 8%, letak sungsang pada
primigravida 5%, infeksi berat/ sepsis 5%, persalinan premature 10% (Riskesdas ,
2014). Anemia bisa terjadi pada siapa saja dan segala usia, namun perempuan
lebih besar risiko, terutama anemia yg disebabkan kekurangan zat besi saat
menstruasi. Dalam hal ini remaja putri memerlukan perhatian lebih dalam hal
4
kesehatan, begitu juga pada status Gizi persiapan kehamilan karena apabila tidak
segera dilakukan solusi akan berdampak mikro maupun mikro pada dampak
mikro salah satunya yg berdampak pada tubuh yaitu lemah letih lesu,menurun
anusia), terutama pada WUS Untuk persiapan kehamilan, oleh karena itu hal yg
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan segera mengetahui
menstruasi dan status gizi penyebab anemia yg banyak yaitu karena anemia zat
besi yg banyak terjadi karena siklus menstruasi. Indikator yang paling umum
digunakan untuk mengetahui anemia akibat kekurangan zat besi adalah nilai
gr/dl, 7-8,9 gr/dl anemia sedang, < 7 gr/dl anemia berat (WHO, 2009).
Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada wanita usia subur usia 20-45
tahun kelurahan Dinoyo kota malang tahun 2017 pada tanggal 19 November
2017, terhadap 15 wanita usia subur ini diperoleh 12 orang yang mempunyai
penelitian terhadap Hubungan siklus menstruasi dan status gizi dengan kejadian
anemia pada wanita usia subur usia 20-45 tahun di Wilayah Kelurahan Sarirejo
penelitian “ Adakah Hubungan siklus menstruasi dan status gizi dengan kejadian
anemia pada wanita usia subur usia 20-45 tahun di Wilayah Kelurahan Sarirejo
1.3 Tujuan
siklus menstruasi dan status gizi dengan kejadian anemia pada wanita usia subur
Mojokerto “
Mojokerto
Mojokerto
subur
6
tentang Siklus menstruasi dan status gizi dengan kejadian anemia pada