“Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq)” KBBI
SIFAT ETIKA PENULISAN ILMIAH
•kejujuran (honesty),
•bebas dari plagiarisme,
•menjunjung hak cipta,
•keabsahan (validity),
•keterandalan (reliability: accuracy and consistency).
Penyusunan karya tulis ilmiah harus bebas dari plagiarisme, yaitu penggunaan suatu
gagasan, hasil, pernyataan, ataupun kalimat orang lain yang diakui sebagai karya
tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya.
Pencantuman sumber itu sangat penting guna memberikan penghargaan kepada
penulisnya berupa pengakuan yang semestinya atas tulisan tersebut.
Pengakuan tersebut dapat dengan menyebutkan sumber kutipannya, seperti nama
penulis, tahun terbitan, dan halaman yang dikutip.
PENGERTIAN PLAGIAT
Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja mengutip sebagian atau seluruh karya
atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai
(Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010, Pasal 1 ayat 1).
Hak cipta adalah hak penemu atas keaslian hasil temuannya dalam ilmu dan
pengetahuan serta hak untuk mengumumkan atau memperbanyak hasil temuannya,
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (2002).
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku (p.1).
4. KEABSAHAN (VALIDITY)
Suatu karya tulis ilmiah memiliki sifat keabsahan.
Keabsahan terkait dengan konsep atau gagasan yang diungkapkan.
Setiap penulis karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan konsep atau gagasan
yang diuraikannya secara baik bahwa gagasannya adalah sebenar-benar gagasan
yang menjadi dasar uraiannya.
Sejak awal suatu tulisan, penulis harus mampu mengungkapkan gagasannya dengan
baik, sehingga dapat memberikan makna lain dari hasil tulisannya.
5. KETERANDALAN (RELIABILITY:
ACCURACY AND CONSISTENCY).
Keterandalan adalah ketepatan (accuracy) dan kemantapan (consistency) atas materi
karya ilmiah.
Karya ilmiah harus bisa diungkapkan secara tepat sesuai dengan maknanya,
sekaligus konsisten setiap uraiannya.
Keabsahan memiliki keterkaitan dengan keterandalan (valid).
Karya ilmiah yang valid dapat dipastikan bahwa tulisan tersebut juga andal
(reliable).
Sebaliknya, apabila karya ilmiah tersebut andal (reliable), maka karya ilmiah
tersebut belum tentu abash (valid).
PELANGGARAN ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
1.Plagiarism dan Self-Plagiarism
2.Fabrikasi. dan Falsifikasi Data
3.Memanfaatkan data/informasi bukan dari Sumber asal
4.Salami Slicing: Penggunaan data secara berulang pada dua artikel
5.Pelanggaran hak kepenulisan (Ghost, Guest, and Gift Authorship),
kepemilikan (ownership) dan ucapan terima kasih
6.Konflik kepentingan.
7.Publikasi Ganda
8.Konflik Kepentingan (Kepengarangan tidak sah).
PLAGIARISM DAN SELF-PLAGIARISM
Plagiarisme: mengambil kata-kata atau kalimat atau
teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment
(dalam bentuk sitasi) yang secukupnya.
Plagiarisme diri mengacu pada praktik menyajikan
karya sendiri yang diterbitkan sebelumnya seolah-olah
itu baru”.
Obyek Plagiasi: Ide, Konsep, Kata-kata, Kalimat, Data,
Benda/karya lainnya
PLAGIASI
(PASAL 1, PERMENDIKNAS NO.17/2010)
□ Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai;
□ Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing
bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan;
□ Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi
yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya;
□ Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan
tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
LINGKUP DAN PELAKU
Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada (pasal 1, ayat 1) :
2. Tidak boleh ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah yang telah
diterbitkan sebelumnya, dituliskan kembali oleh penulisnya pada
karya ilmiah berikutnya tanpa sistem penulisan rujukan yang baku.
BEBERAPA KASUS PLAGIASI
1. Copy paste kalimat dari karya ilmiah lain tanpa sistem acuan
yang baku
2. Penambahan teks dari karya ilmiah lain
3. Melakukan substitusi kata (sinonim) dari kalimat pada karya
ilmiah lain
4. Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya dari
karya lain
5. Paraphrase tanpa acuan, yaitu membuat kalimat lain, tapi
idenya sama tanpa sumber acuan
MENGAPA ORANG MELAKUKAN PLAGIARISME?
(SUTOPO, 2014)
Fabrikasi Data mempabrik data atau membuat data yang sebenarnya tidak ada
atau membuat data fiktif, pemalsuan hasil penelitian, mengarang, mencatat dan/atau
mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian.