Anda di halaman 1dari 42

ETIKA & PELANGGARAN ETIKA Dr SN Nurul Makiyah, S.Si., M.Kes.

DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH


TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami tentang etika dan kode etik penulisan karya tulis ilmiah,
2. Mahasiswa mampu memahami tentang pelanggaran etik dalam penulisan karya ilmiah
3. Mahasiswa mampu mendeteksi plagiasi
4. Mahasiswa mampu memahami cara melakukan paraphrase
5. Mahasiswa mampu memahami dan mempraktekkan penulisan karya tulis ilmiah sesuai
kaidah yang baik dan benar
PENGERTIAN ETIKA
“Konsep nilai yang mengarah pada perilaku yang baik dan
pantas berdasarkan norma, moralitas, pranata, baik
kemanusiaan maupun agama”

“Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq)” KBBI
SIFAT ETIKA PENULISAN ILMIAH
•kejujuran (honesty),
•bebas dari plagiarisme,
•menjunjung hak cipta,
•keabsahan (validity),
•keterandalan (reliability: accuracy and consistency).

Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus


dimiliki oleh penulis.
SIFAT ETIKA PENULISAN ILMIAH
1. Kejujuran (Honesty)
Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh
penulis.
Penulis yang mengungkapkan hasil dari suatu metode ilmiah atau
aplikasi ilmiah harus bebas dari berbagai pengaruh dan tekanan
mana pun.
Penulis dituntut untuk mengungkapkan apa adanya secara baik agar
tidak menyimpang dari kaidah yang sudah baku sehingga tulisannya
dapat lebih mudah dapat dipertanggungjawabkannya.
2. BEBAS DARI PLAGIARISME

Penyusunan karya tulis ilmiah harus bebas dari plagiarisme, yaitu penggunaan suatu
gagasan, hasil, pernyataan, ataupun kalimat orang lain yang diakui sebagai karya
tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya.
Pencantuman sumber itu sangat penting guna memberikan penghargaan kepada
penulisnya berupa pengakuan yang semestinya atas tulisan tersebut.
Pengakuan tersebut dapat dengan menyebutkan sumber kutipannya, seperti nama
penulis, tahun terbitan, dan halaman yang dikutip.
PENGERTIAN PLAGIAT

Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja mengutip sebagian atau seluruh karya
atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai
(Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010, Pasal 1 ayat 1).

Plagiat lebih mengutamakan pada pencantuman sumbernya


JENIS PLAGIAT:
(1) pengambilan kutipan langsung penulis lain secara keseluruhan gagasan atau hasil pemikiran
penulis lain tanpa menyebutkan sumbernya;
(2) pengambilan kutipan langsung penulis lain hanya sebagian dari pernyataan atau kalimatnya
tanpa menyebutkan sumbernya; serta dapat juga
(3) pengambilan kutipan tidak langsung yang diuraikan dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat penulis sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
Dalam hal ini, pengertian kutipan dapat yang sudah dipublikasikan ataupun yang tidak
dipublikasikan dan pengertian sumber adalah dapat berasal dari penulis orang lain dan dapat
juga berasal dari penulis itu sendiri.
3. MENJUNJUNG HAK CIPTA

Hak cipta adalah hak penemu atas keaslian hasil temuannya dalam ilmu dan
pengetahuan serta hak untuk mengumumkan atau memperbanyak hasil temuannya,

UndangUndang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (2002).
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku (p.1).
4. KEABSAHAN (VALIDITY)
Suatu karya tulis ilmiah memiliki sifat keabsahan.
Keabsahan terkait dengan konsep atau gagasan yang diungkapkan.
Setiap penulis karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan konsep atau gagasan
yang diuraikannya secara baik bahwa gagasannya adalah sebenar-benar gagasan
yang menjadi dasar uraiannya.
Sejak awal suatu tulisan, penulis harus mampu mengungkapkan gagasannya dengan
baik, sehingga dapat memberikan makna lain dari hasil tulisannya.
5. KETERANDALAN (RELIABILITY:
ACCURACY AND CONSISTENCY).
Keterandalan adalah ketepatan (accuracy) dan kemantapan (consistency) atas materi
karya ilmiah.
Karya ilmiah harus bisa diungkapkan secara tepat sesuai dengan maknanya,
sekaligus konsisten setiap uraiannya.
Keabsahan memiliki keterkaitan dengan keterandalan (valid).
Karya ilmiah yang valid dapat dipastikan bahwa tulisan tersebut juga andal
(reliable).
Sebaliknya, apabila karya ilmiah tersebut andal (reliable), maka karya ilmiah
tersebut belum tentu abash (valid).
PELANGGARAN ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
1.Plagiarism dan Self-Plagiarism
2.Fabrikasi. dan Falsifikasi Data
3.Memanfaatkan data/informasi bukan dari Sumber asal
4.Salami Slicing: Penggunaan data secara berulang pada dua artikel
5.Pelanggaran hak kepenulisan (Ghost, Guest, and Gift Authorship),
kepemilikan (ownership) dan ucapan terima kasih
6.Konflik kepentingan.
7.Publikasi Ganda
8.Konflik Kepentingan (Kepengarangan tidak sah).
PLAGIARISM DAN SELF-PLAGIARISM
Plagiarisme: mengambil kata-kata atau kalimat atau
teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment
(dalam bentuk sitasi) yang secukupnya.
Plagiarisme diri mengacu pada praktik menyajikan
karya sendiri yang diterbitkan sebelumnya seolah-olah
itu baru”.
Obyek Plagiasi: Ide, Konsep, Kata-kata, Kalimat, Data,
Benda/karya lainnya
PLAGIASI
(PASAL 1, PERMENDIKNAS NO.17/2010)

□ Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai;

□ Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing
bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan;

□ Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi
yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya;

□ Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan
tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
LINGKUP DAN PELAKU
Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada (pasal 1, ayat 1) :

a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data


dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau
kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan
sumber dalam catatan kutipan dan/atau menyatakan sumber secara
memadai;
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan
sumber secara memadai
Yang dimaksud dengan sumber terdiri atas (pasal 1, ayat
2):
Orang perseorangan atau kelompok orang, masing-
masing bertindak untuk diri sendiri atau kelompok atau
untuk dan atas nama suatu badan, atau anonim penghasil
satu atau lebih karya dan/atau karya ilmiah yang dibuat,
diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat dalan bentuk
tertulis baik cetak mapun elektronik;
Yang dimaksud dengan yang dibuat dapat berupa (pasal 1,
ayat 3) :
1. komposisi musik;
2. perangkat lunak komputer;
3. fotografi;
4. lukisan;
5. sketsa;
6. patung; atau
7. karya dan atau karya ilmiah sejenis yang tidak
termasuk kategori angka 1 s.d 6.
Yang dimaksud dengan diterbitkan dapat berupa (pasal 1, ayat 4) :
1.Buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit atau perguruan tinggi;
2.Artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah, atau surat kabar;
3.Kertas kerja atau makalah profesional dari organisasi tertentu;
4. Isi laman elektronik; atau
5. Hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak termasuk pada
angka 1 s.d 4.
Yang dimaksud dengan dipresentasikan dapat berupa (pasal 1, ayat
5) :
1. Presentasi di depan khalayak umum atau terbatas;
2. Presentasi melalui radio/televisi/video/cakram padat/ cakram
video digital; atau
3. Bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk pada angka 1
dan 2.
SELF-PLAGIARISM
1. Mengakui karya sendiri yang pernah diterbitkan sebagai
karyanya yang baru, tanpa mencantumkan sitasinya.

2. Tidak boleh ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah yang telah
diterbitkan sebelumnya, dituliskan kembali oleh penulisnya pada
karya ilmiah berikutnya tanpa sistem penulisan rujukan yang baku.
BEBERAPA KASUS PLAGIASI

1. Copy paste kalimat dari karya ilmiah lain tanpa sistem acuan
yang baku
2. Penambahan teks dari karya ilmiah lain
3. Melakukan substitusi kata (sinonim) dari kalimat pada karya
ilmiah lain
4. Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya dari
karya lain
5. Paraphrase tanpa acuan, yaitu membuat kalimat lain, tapi
idenya sama tanpa sumber acuan
MENGAPA ORANG MELAKUKAN PLAGIARISME?
(SUTOPO, 2014)

• (Don’t know) Tidak tahu bahwa plagiarisme adalah tindak


kejahatan akademik.
• (Don’t know how) Tahu bahwa plagiarisme adalah tindak ilegal,
tapi tidak tahu bagaimana caramenghidarinya.
• (Don’t care) Tahu bahwa plagiarisme adalah tindak ilegal, tapi
tidak peduli (nikmat, cara gratis mendapat nilai, dan menjadi
sarjana/peneliti )
• Managemen waktu yang buruk.
BAGAIMANA MENGHINDARI PLAGIARISME
Menyatakan secara jelas dan benar setiap saat kita menggunakan:
- ide, pendapat dan teori orang lain
- setiap fakta, data statistic, grafik, gambar, informasi, yang bukan merupakan
common knowledge
- mengutip (memberi tanda “…”) pada tulisan atau perkataan orang lain (kalimat
langsung) dengan tetap menyebutkan sumber.
- Melakukan paraphrase (menuliskan/mengucapkan ide orang lain dengan kalimat
kita sendiri) dan tetap menyebutkan sumbernya
KUOTASI (KUTIPAN LANGSUNG)
- Menggunakan persis sama kata-kata orang lain
--Pergunakan tanda kutip atau penulisan paragraph yang berbeda (masuk ke
dalam/”indentasi”)
-Tuliskan sumber referensi sesuai dengan gaya penulisan yang diterima
KAPAN KUOTASI DIGUNAKAN ?
- mengurikan bagian dari suatu undang-undang, suatu aturan, atau suatu dokumen
resmi;
-menguraikan suatu rumus ilmu pasti, suatu pernyataan ilmiah atau suatu definisi
yang penting;
-menguraikan suatu pendirian atau ucapan dari seorang tokoh penting yang
mengandung gaya atau istilah-istilah yang amat khas;
-menguraikan pendirian dari orang lain yang mengandung arti yang demikian ketat
sehingga akan berubah artinya bila kata-katanya diubah.
CONTOH MENGUTIP
TEKNIK MELAKUKAN PARAPHRASE
-Baca dan baca lagi bacaan asli hingga anda mengerti
-Ganti sebanyak mungkin kata dari bacaan asli dengan sinonim yang sesuai
-Ganti bentuk tata Bahasa (misal dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif)
-Jangan pernah menggunakan kata-kata yang sama dengan kata-kata pada
bacaan asli, kecuali kata-kata yang tidak ada sinonimnya (misal: unsur kimia, nama
tempat, nama orang, penyakit, dll.)
-Jangan membuat urutan cerita yang sama dengan bacaan asli.
-Kelompokkan/gabungkan/susun ulang ide-ide dari bacaan asli tanpa mengubah
makna.
STRATEGI MENGHINDARI PLAGIASI
PLAGIARISM CHECKER
OFFLINE
 http://www.plagiarism-detector.com/plagiarism- detector-demo-download.php
 http://antiplagiarist.en.softonic.com/download
 http://plagiarism-checker-
x.en.softonic.com/download
ONLINE
- http://www.plagscan.com/seesources/analyse.php
-http://smallseotools.com/plagiarism-checker/
FABRIKASI. DAN FALSIFIKASI DATA

Fabrikasi Data  mempabrik data atau membuat data yang sebenarnya tidak ada
atau membuat data fiktif, pemalsuan hasil penelitian, mengarang, mencatat dan/atau
mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian.

Falsifikasi Data  pemalsuan data penelitian


memanipulasi bahan penelitian, peralatan atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data
atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam catatan
penelitian;
EKSPLOITASI
• pemerasan tenaga Peneliti dan pembantu peneliti
• Misal : Peneliti senior memeras tenaga Peneliti junior dan pembantu penelitian untuk
mencari keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh pengakuan
atas hasil kerja pihak lain;
INJUSTICE
-perbuatan tidak adil sesame peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan
cara tidak mencantumkan nama pengarang dan atau salah satu salah mencantumkan
urutan nama pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang peneliti
-peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasikan data
dan/atau hasil penelitian tanpa ijin Lembaga penyandang dana penelitian atau
menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan Lembaga penyandang dana
tentang hak milik karya intelektual (HKI) hasil penelitian;
INTENDED CARELESS
• kecerobohan yang disengaja
• Dapat berupa : tidak menyimpan data penting
selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan
data tanpa izin pemiliknya, atau tidak
mempublikasikan data penting atau
penyembunyian data tanpa penyebab yang dapat
diterima.
DUPLICATION
Pempublikasian pecahan-pecahan dari 1 (satu) temuan yang
bukan merupakan hasil penelitian inkremental, multi-disiplin dan
berbeda-perpektif adalah duplikasi atau salami publication.
pempublikasian temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari1
(satu) saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data,
dan/atau tidak merujuk publikasi sebelumnya.
Etika Penulisan Karya Ilmiah
1. Mengikuti Petunjuk Bagi Penulis (GFA, IFA)
2. Tidak menggunakan data dan hasil olah data tertentu secara
berulang tanpa kaidah acuan
3. Melakukan rujukan yang diambil langsung dari sumber aslinya
4. Menulis semua sumber acuan di daftar pustaka
5. Tidak melakukan klaim atas hasil penelitian yang dibiayai pihak
lain
6. Mencantumkan ucapan terima kasih kepada pihak yang berhak
7. Menggunakan bahasa yang baik
- Menghasilkan karya yang orisinil
- Menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan
sehingga tidak menyesatkan
-Menulis secara cermat, teliti dan tepat
-Bertanggung jawab atas tulisannya secara akademis
-Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna
-Dalam kaitannya dengan berkala ilmiah, menjadi kewajiban penulis untuk mengikuti
gaya selingkung berkala yang dituju
-menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju
-menjunjung tinggi hak, pendapat, atau temuan orang lain
-menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah (Fabrikasi,
Falsifikasi, Plagiat

Anda mungkin juga menyukai