Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling

Volume 4 Nomor 2 Desember 2018. Hal 105-113


p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518
Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK
DOI: https://doi.org/10.26858/jpkk.v4i2.4316

Hubungan Antara Culture Shock Dengan Hasil Belajar


Mahasiswa Tahun Pertama
Zuni Mitasari
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Indonesia
Email: zmitasari@gmail.com

Yuswa Istikomayanti
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Indonesia
Email: yuswa2710@gmail.com

(Diterima: 31-Oktober-2017; di revisi: 09-Mei-2018; dipublikasikan: 29-Desember-2018)

Abstrack: Adjustment to the new environment occurs both internally and externally, so
students who can make adjustments gradually will be able to avoid the impact of
psychological culture shock. The purpose of this research is to analyze the relationship of
culture shock and adjustment to the first year student learning outcomes at Tribhuwana
Tunggadewi University. This type of research is quantitative descriptive research with
correlational study to determine whether there is a relationship between culture shock and
student learning outcomes. Instrument of research data used is questionnaire to test
culture shock with four likert scale answer option. Statistical test data obtained r = -0,217
and probability value (Sig. 2-tailed) = 0,054. The conclusion, negative correlation with
probability value >0,05 then there is no relation between culture shock with student
learning outcomes.

Keyword: Culture Shock, Learning Outcome, Student, UNITRI

Abstrak: Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru terjadi baik secara internal maupun
eksternal, sehingga mahasiswa yang dapat melakukan penyesuaian diri secara bertahap
akan dapat terhindar dari dampak culture shock secara psikologis. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisa hubungan culture shock dan penyesuaian diri terhadap hasil belajar
mahasiswa tahun pertama di Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan studi korelasional untuk menentukan ada
tidaknya hubungan antara culture shock dengan hasil belajar mahasiswa. Instrumen data
penelitian yang digunakan adalah angket untuk uji culture shock dengan empat pilihan
jawaban skala likert. Data uji statistik diperoleh nilai r sebesar -0,217 dan nilai
probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,054. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat
hubungan negatif dengan nilai probabilitas >0,05 maka tidak ada hubungan antara culture
shock dengan hasil belajar mahasiswa.

Kata kunci: Culture Shock; Hasil Belajar; Mahasiswa; UNITRI

Copyright © 2018 Universitas Negeri Makassar. This is an open access article under the CC BY-NC-ND
license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).

PENDAHULUAN mewujudkan suasana belajar dan kegiatan


pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
Pendidikan merupakan sebuah usaha dapat mengembangkan potensi diri agar
sadar dan terencana dengan tujuan untuk
105
106 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No. 2 Desember 2018

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, negara tetangga, yaitu Timor Leste. Pendidikan
pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, yang diselenggarakan di kampus multikultural
akhlak mulia, dan mempunyai keterampilan pastinya berbeda dengan kampus pada
yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, umumnya karena mahasiswa yang sangat
bangsa, maupun negara (UUD No 20 Tahun heterogen ditinjau dari suku, agama, bahasa,
2003). Pendidikan di perguruan tinggi menuntut budaya, dan adat istiadat. Pendidikan
mahasiswa untuk berperan aktif dan selalu multikultural diartikan sebagai pendidikan
berinisiatif dalam proses pembelajaran, selain tentang keragaman kebudayaan dalam upaya
itu mahasiswa juga dituntut untuk belajar secara untuk merespon perubahan demografis dan
mandiri. kultural lingkungan masyarakat tertentu bahkan
Menempuh perkuliahan di jenjang dunia secara keseluruhan (Arifudin, 2007).
pendidikan tinggi merupakan periode yang Berdasarkan hasil observasi dan survei
penuh dengan stres karena banyak sekali pada bulan April 2016 terhadap mahasiswa
tekanan sehingga sering disebut sebagai terrible UNITRI semester dua maka didapatkan
phase (Gayatri, 2007). Hal tersebut dikarenakan informasi bahwa mahasiswa pada tahun pertama
mahasiswa akan menghadapi berbagai macam mengalami beberapa permasalahan, yaitu 1)
persoalan dalam periode transisi memasuki mahasiswa mengalami kesulitan dalam
perguruan tinggi. Permasalahan tersebut berkomunikasi dengan teman kuliah, seperti dari
diantaranya tekanan akademik, permasalahan segi bahasa, banyak mahasiswa yang memiliki
finansial, rasa kesepian, konflik antar pribadi, logat yang bermacam-macam dan ada beberapa
serta kesulitan menghadapi perubahan dan bahasa yang terkesan berlogat kasar, 2)
permasalahan pengembangan diri (Gajdzik, mahasiswa harus beradaptasi dengan lingkungan
2005). sekitar karena karena warga Malang cenderung
Mahasiswa yang melanjutkan kuliah di lebih sopan, bahasanya halus, dan sopan, 3)
kota besar, seperti Malang sebagian besar mahasiswa yang sulit melakukan penyesuaian
merupakan mahasiswa perantau dari berbagai diri mengaku kesulitan mendapatkan teman, 4)
daerah di Indonesia dengan berlatar belakang sebagian besar mahasiswa berlatar belakang
budaya yang berbeda-beda. Mahasiswa baru ekonomi kurang mampu sehingga terkendala
yang berada pada tahun pertama akan dengan kiriman uang yang terlambat sehingga
mengalami culture shock di daerah dimana ia mereka harus pandai mengatur keuangan
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Hal mereka, dan 5) mahasiswa dari luar jawa
tersebut dikarenakan keadaan lingkungan yang mengaku kebutuhan sehari-hari di pulau Jawa
berbeda jauh dengan daerah asalnya. Culture khususnya di Kota Malang sangat terjangkau
shock adalah keadaan yang dapat menyebabkan berbeda sekali dengan harga di daerah asal
kebingungan terhadap lingkungan dengan meraka. Secara umum pada tahun pertama
budaya yang baru sehingga dapat memicu kuliah mereka masih merasa kesulitan dalam
timbulnya emosi negatif (Hutapea, 2014). penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.
Culture shock ini akan sangat terasa dialami Meskipun demikian, mereka terus berusaha
oleh mahasiswa perantauan yang berasal dari untuk menyesuaikan diri dengan cara
pulau yang berbeda. memahami tradisi baru yang ada di sekitar
Universitas Tribhuwana Tunggadewi mereka.
(UNITRI) merupakan salah satu perguruan Saat memasuki suatu budaya yang
tinggi swasta yang berada di Kota Malang. dianggap asing maka mahasiswa akan
Kampus ini memiliki mahasiswa yang sangat beradaptasi terhadap cara hidup yang baru dan
beragam baik ditinjau dari asal daerah, agama, harus mempelajari hal-hal baru yang ada pada
suku, bahasa, dan budaya sehingga tidak salah dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut maka
jika kampus ini disebut sebagai kampus mahasiswa tersebut akan melakukan
multikultural. Sehubungan dengan hal tersebut, penyesuaian diri agar dapat bersikap adaptif
maka pada awal tahun masuk ajaran baru ada terhadap lingkungan sosial dimana ia tinggal
banyak mahasiswa baru yang datang dari (Hutapea, 2014). Penyesuaian diri ini terjadi
berbagai daerah di Indonesia, terutama berasal baik secara internal maupun eksternal, sehingga
dari Indonesia timur. Mahasiswa UNITRI mahasiswa yang dapat melakukan penyesuaian
diantaranya berasal dari Kalimantan Barat, diri ini secara bertahap akan dapat terhindar dari
Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa dampak culture shock secara psikologis.
Tenggara Timur, Maluku, Papua bahkan dari Kesulitan penyesuaian diri yang dialami oleh
Mitasari, Istikomayanti. Hubungan antara culture... | 107

mahasiswa ini dapat berdampak dalam berbagai tidak memiliki keluarga yang tinggal menetap di
hal terkait dengan kegiatan belajar. Kunci kota Malang.
keberhasilan dari suatu proses belajar adalah
penyesuaian (Novera, 2004). Data culture shock diukur dengan
Penelitian ini penting untuk memodifikasi skala pada indeks stres kehidupan
dilaksanakan karena belum ada penelitian yang terdiri atas lima dimensi kehidupan, yaitu
tentang pendidikan khususnya tentang psikologi 1) masalah finansial, 2) kesulitan bahasa, 3)
pendidikan di UNITRI. Adanya penelitian masalah deskriminasi, 4) permasalahan kultural,
pendahuluan tentang korelasi culture shock dan dan 5) tekanan akademik. Alternatif jawaban
penyesuaian diri terhadap hasil belajar ini menggunakan model skala Likert dengan empat
kedepannya diharapkan dapat menjadi dasar alternatif pilihan dari pilihan “sangat jarang”
bagi penelitian-penelitian pendidikan yang lain (nilai 1) sampai “sangat sering” (nilai 4). Data
di UNITRI. penyesuaian diri diukur melalui skala
Identifikasi faktor-faktor penyebab penyesuaian diri dengan memodifikasi skala
tinggi rendahnya hasil belajar di suatu perguruan penyesuaian diri (Hutapea, 2014). Alternatif
tinggi penting untuk dilaksanakan karena jawaban menggunakan model skala Likert
digunakan sebagai bahan evaluasi institusi dengan empat alternatif pilihan jawaban dari
dalam perbaikan sistem pembelajaran. Hal ini pilihan “sangat buruk” (nilai 1) sampai “sangat
penting karena berkaitan erat dengan baik” (nilai 4) untuk item favorable dan nilai
kompetensi lulusan perguruan tinggi tersebut. sebaliknya untuk item unfavorable.
Selain itu, hasil dari penelitian ini juga Data culture shock, penyesuaian diri,
diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan hasil belajar yang diperoleh selanjutnya
dalam perbaikan kurikulum untuk pendidikan dianalisis statistik dengan analisis korelasi
Indonesia yang lebih baik. pearson untuk menguji keterkaitan variabel
Tujuan penelitian ini adalah bebas (shock culture) dan variabel terikat (hasil
Menganalisa hubungan culture shock dan belajar mahasiswa). Hasil analisis data
penyesuaian diri terhadap hasil belajar dikatakan signifikan jika nilai r ≤ 0,05, sangat
mahasiswa tahun pertama di Universitas signifikan (r = 0,01), dan tidak signifikan (r >
Tribhuwana Tunggadewi. 0,05).

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Aspek pengamatan dalam item angket
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain culture shock meliputi empat hal, yaitu 1)
penelitian ini yaitu studi korelasional untuk Kemampuan adaptasi mahasiswa (8 item), 2)
menentukan ada tidaknya hubungan dua variabel Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya
atau lebih dan sejauh mana keterkaitan antar proses adaptasi (18 item), 3) Bentuk culture
variabel-variabel tersebut. Penelitian ini shock yang dialami oleh mahasiswa (22 item),
dilaksanakan di kampus multikultural dan 4) Upaya mengatasi pengaruh culture shock
Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) terhadap hasil belajar (7 item). Masing-masing
Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah aspek pengamatan tersebut dijabarkan ke dalam
mahasiswa UNITRI sedangkan sampel 34 item pernyataan favourable dan 21 item
penelitian berjumlah 79 orang mahasiswa pernyataan unfavourable. Data asal daerah dan
UNITRI. Metode penentuan sampel yaitu agama mahasiswa responden secara berurutan
purposive sampling, dengan teknik pengambilan disajikan pada Diagram 1 dan 2.
sampel aksidental.
Survei penelitian dilakukan terhadap
mahasiswa yang memiliki syarat-syarat
responden penelitian, yaitu 1) mahasiswa
UNITRI yang berasal dari luar kota Malang, 2)
belum pernah tinggal menetap di kota Malang
sebelumnya, 3) sedang menjadi mahasiswa
untuk program studi di UNITRI dengan lama
studi minimal 1 semester dan berada pada tahun
pertama perkuliahan (semester awal), dan 4)
108 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No. 2 Desember 2018

1. Kondisi Culture Shock yang Dialami oleh


Mahasiswa Tahun Pertama di Kampus
Multikultural
NTT (63)
Berikut ini data persentase berbagai
Kalimantan (9)
bentuk Culture Shock yang dialami oleh
Maluku (4) Mahasiswa (Tabel 2).
Papua (2)
Timor Leste (1) Tabel 2. Bentuk Culture Shock yang Dialami
oleh Mahasiswa
Persent
No Pernyataan
ase (%)
Diagram 1. Jumlah Data Responden
1 Saya merasa tegang saat 60
Penelitian berdasarkan Asal daerah
memasuki wilayah yang
berbeda dengan budaya saya
2 Saya merasa asing dan sendiri 53
berada di lingkungan saya yang
Katholik (44) baru ini
Kristen (20) 3 Sering merasa tidak dihargai 54
Islam (15) oleh orang di lingkungan baru.
4 Saya merasa menjadi lebih 72
sentimen/tersinggung apabila
ada yang menyinggung budaya
saya
Diagram 2. Jumlah Data Responden 5 Saya selalu sedih / menangis 66
Penelitian berdasarkan Agama yang Dianut karena jauh dari keluarga
6 Saya sangat ingin pulang ke 76
Berdasarkan hasil analisis data yang rumah dan bertemu keluarga
diperoleh diketahui bahwa rata-rata kondisi dan teman-teman saya di rumah
culture shock yang dialami oleh mahasiswa (Homesickness)
yaitu sebesar 60% (kategori tinggi) dan faktor- 7 Saya merasa tidak diterima oleh 52
faktor yang menyebabkannya sebesar 48% orang-orang lokal di budaya
(kategori sedang) meskipun demikian yang baru ini
kemampuan adaptasi mahasiswa juga tergolong 8 Saya merasa kehilangan orang- 63
tinggi yaitu sebesar 51%. Kemampuan adaptasi orang yang telah saya kenal
mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor sebelumnya
yang mempengaruhi cepat lambatnya proses 9 Saya marah, benci, dan enggan 48
adaptasi dengan persentase sebesar 54% untuk berinteraksi dengan
(kategori tinggi). Kriteria kemampuan adaptasi orang-orang yang ada di
mahasiswa dijabarkan pada Tabel 1. lingkungan baru saya
10 Saya memandang budaya asli 60
Tabel 1. Kualifikasi Kemampuan Adaptasi saya sebelumnya masih lebih
Mahasiswa baik daripada budaya baru yang
No Kriteria Interval saya hadapi sekarang
1 Sangat Tinggi 76%-100% 11 Saya merasa telah kehilangan 55
2 Tinggi 51%-75% jati diri selama berada di
3 Sedang 26%-50% lingkungan baru ini
4 Rendah 0%-25% 12 Orang- orang di lingkungan 59
Dikutip dari Kholivah (2009) baru membentuk suatu stereotip
(pandangan negatif) terhadap
Berikut ini adalah penjabaran mengenai nilai-nilai budaya saya
kondisi culture shock yang dialami oleh 13 Saya merasa takut akan 62
mahasiswa tahun pertama di kampus keamanan diri karena
multicultural dan pola penyesuaian diri perbedaan latar belakang
mahasiswa. budaya
14 Saya sering membicarakan hal 47
Mitasari, Istikomayanti. Hubungan antara culture... | 109

buruk tentang budaya baru saya mengemukakan pertanyaan


sekarang bila bersama dengan dan pendapat.
orang-orang dalam kelompok 4 Rajin mengunjungi 48
budaya saya perpustakaan atau browsing
15 Saya merasa tertekan setelah 51 internet untuk mencari
saya pindah ke Malang referensi, modul atau buku
16 Saya merasa sedih berada di 56 yang relevan dengan mata
lingkungan yang tidak familiar kuliah yang responden
17 Sangat menyakitkan bagi saya 55 tempuh.
karena orang-orang disini tidak 5 Responden selalu 43
mengerti nilai-nilai budaya saya membiasakan diri untuk
18 Saya merasa minder karena 50 mempelajari dan membaca
latar belakang budaya saya materi yang akan
19 Saya pernah merasa sakit atau 66 disampaikan oleh dosen.
nyeri yang tidak saya tahu 6 Responden terbuka dalam 37
sebabnya selama beradaptasi di menerima pikiran yang
tempat yang baru berbeda dengan pikirannya .
20 Saya pernah mengalami alergi 66 7 Saya mampu mengatur 39
(flu tiap bangun pagi atau waktu dengan baik.
kembung/mual) selama berada 48
Rata-rata
di lingkungan baru ini, yang (Sedang)
sebelumnya saya tidak pernah
mengalaminya Tabel 4. Kemampuan Adaptasi Mahasiswa
21 Saya mempunyai masalah 70 Persentase
dengan pola tidur saya No Pernyataan
(%)
semenjak saya memasuki 1 Selalu menjadi diri sendiri 42
daerah yang masih asing ini selama berinteraksi dengan
22 Saya mempunyai masalah 72 orang-orang di lingkungan
dengan pola makan selama baru.
beradaptasi di lingkungan baru 2 Saya mengerti bahasa yang 62
ini (nafsu makan berkurang/ dipakai oleh orang-orang di
bertambah karena stres) lingkungan baru saya
60 3 Memiliki rasa percaya diri 44
Rata-rata
(Tinggi) (self confidence) yang
tinggi.
2. Pola Penyesuaian Diri Mahasiswa 4 Saya bersifat ekstrovert 45
Berikut ini data persentase berbagai (terbuka) dengan orang-
upaya untuk mengatasi terjadinya Culture Shock orang di sekitar lingkungan
yang dialami oleh Mahasiswa (Tabel 3), baru saya
kemampuan adaptasi mahasiswa (Tabel 4), dan 5 Saya mengetahui yang akan 47
faktor-faktor yang mempengaruhi cepat saya raih di lingkungan
lambatnya proses adaptasi mahasiswa (Tabel 5). baru saya saat ini
6 Saya sudah mengetahui 37
Tabel 3. Upaya Mengatasi Culture Shock bagaimana budaya di
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa lingkungan baru saya
Persentase sekarang ini (Malang)
No Pernyataan
(%) 7 Saya selalu bergaul/ ikut 87
1 Aktif menjalin komunikasi 84 bergabung dengan
dan berelasi dengan teman- himpunan organisasi daerah
teman baik dari dalam saya berasal.
maupun luar kampus. 8 Saya aktif mengikuti 44
2 Aktif dalam kelompok 46 organisasi kemahasiswaan
belajar di luar kampus. (HMJ, BEM atau kegiatan
3 Aktif dalam melibatkan diri 37 UKM lainnya)
di dalam kelas misalnya Rata-rata 51
110 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No. 2 Desember 2018

(Tinggi) 15 Saya merasa bingung dan 54


takut berinteraksi ketika
beradaptasi dengan
Tabel 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan baru
Cepat Lambatnya Proses Adaptasi 16 Saya merasa canggung 68
Persentase berkomunikasi
No Pernyataan menggunakan Bahasa Jawa
(%)
1 Aktif berinteraksi dengan 42 dalam keseharian saya di
orang orang lokal/ orang lingkungan baru
Malang 17 Saya merasa kurang 56
2 Nyaman dengan adat 37 percaya diri dan kurang
istiadat budaya Malang bebas mengekspresikan diri
yang mengutamakan tata di lingkungan baru ini
krama 18 Saya tidak memiliki sense 58
3 Saya memiliki kemampuan 46 of belonging (rasa
kemampuan bersosialisasi memiliki) terhadap
yang tinggi. lingkungan baru saya
4 Bersikap terbuka dalam 41 Rata-rata 54
menghadapi berbagai (Tinggi)
masalah di lingkungan
baru. Seseorang yang pergi ke suatu tempat
5 Saya senang menghabiskan 50 baru dan menetap dalam jangka waktu tertentu
waktu bersama teman- akan menghadapi tantangan hidup berupa
teman baru di lingkungan keadaan lingkungan yang baru dan asing.
saya sekarang. Contohnya adalah mahasiswa dari luar pulau
6 Saya berusaha keras 34 Jawa yang memiliki lingkungan dan budaya
memahami segala sesuatu yang sangat berbeda kemudian melanjutkan
di lingkungan baru saya . pendidikan di jenjang perguruan tinggi di pulau
7 Saya sudah mengenal 67 Jawa. Mahasiswa tersebut akan mengalami
bahasa Jawa Malangan perubahan-perubahan yang dapat
sebelumnya. mengakibatkan culture shock. Culture shock
8 Saya ingin mempelajari 46 adalah keadaan dimana seseorang mengalami
bahasa Jawa kebingungan terhadap lingkungannya dan
(ngoko,madya,krama) lebih menimbulkan emosi negatif (Hutapea, 2014).
dalam Penyesuaian memiliki arti yang sangat
9 Kurang percaya diri (PD) 59 luas dan umum digunakan dalam berbagai
memulai pembicaraan konteks yang mengandung arti manajemen
dengan orang baru perilaku dalam kaitannya dengan lingkungan
10 Keinginan untuk selalu 70 (Chouhan dan Salini, 2006). Masalah utama
mencari orang yang berasal yang dialami mahasiswa berdasar nilai culture
dari daerah yang sama. shock dengan kriteria sangat tinggi yaitu aspek
11 Keinginan untuk tidak 68 sangat ingin pulang ke rumah dan bertemu
mengungkapkan diri terlalu keluarga dan teman-teman saya di rumah
banyak kepada orang lain. (homesickness) sedangkan upaya untuk
12 Pasif bertukar informasi 73 mengatasinya yaitu dengan aktif menjalin
yang berkaitan dengan komunikasi dan berelasi dengan teman-teman
budaya (budaya asal baik dari dalam maupun luar kampus.
dengan budaya baru) Penyesuaian diri yang dihadapi oleh
13 Saya merasa tidak nyaman 52 mahasiswa perantauan menyangkut aspek
dengan hari-hari saya akademis dan non-akademis, anatara lain aspek
ketika berinteraksi sosial psikologis, seperti rasa rindu ingin pulang (home
14 Saya merasa cemas dan 55 sick) dan jarak geografis dari keluarga, aspek
canggung ketika bertemu kultural seperti harus menyesuaikan diri
dengan orang-orang lokal terhadap norma sosial yang baru dan juga
(orang Malang) interaksi antara dosen dan mahasiswa yang
Mitasari, Istikomayanti. Hubungan antara culture... | 111

berbeda pengalaman orientasi nilai, seperti jarak Jika dilihat dari perolehan hasil belajar,
kekuasaan (power distance), selain itu juga diketahui bahwa rata-rata IPK mahasiswa baru
faktor cuaca dan makanan (Hutapea, 2014). yaitu 3,05. Hasil uji hipotesis korelasi product
Hal tersebut dilakukan dengan upaya moment dengan pengambilan keputusan
untuk selalu bergaul/ ikut bergabung dengan (berdasarkan probabilitas (sig.2-tailed)).
himpunan organisasi daerah asal. Upaya  Jika probabilitas (sig.2-tailed) >0,05 maka
penyesuaian diri tersebut dipengaruhi oleh Ho diterima
banyak faktor yang berperan penting,  Jika probabilitas (sig.2-tailed) <0,05 maka
diantaranya: (1) Kemampuan berbahasa jawa; Ho ditolak
(2) Tingkat kepercayaan diri dalam memulai Berdasarkan data uji statistik dengan
berkomunikasi dengan orang lain; (3) program SPSS versi 16.0 data yang diperoleh
Ketergantungan untuk selalu berkumpul dengan dari hasil penelitian yaitu nilai Probabilitas (Sig.
teman yang berasal dari daerah yang sama; (4) 2-tailed) = 0,054 dengan nilai r sebesar -0,217.
Keinginan dalam eksistensi diri; (5) Keaktifan Dengan demikian terdapat hubungan negatif
bertukar informasi dengan lingkungan baru; (6) dengan nilai probablititas >0,05 maka Ho
Kecemasan dan rasa canggung bertemu dengan diterima, artinya tidak ada hubungan antara
orang loka (Malang); (7) Ketakutan dalam culture shock dengan hasil belajar mahasiswa.
berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
baru; (8) Rasa memiliki lingkungan yang baru. kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
Banyak orang belum menyadari bahwa culture shock dengan hasil belajar mahasiswa.
budaya dapat mengatur dan membentuk Hal tersebut dimungkinkan dikarenakan
kepribadian dan perilakunya. Hal tersebut baru mahasiswa baru telah melakukan adaptasi
disadari ketika seseorang pergi ke suatu tempat dengan lingkungan sekitar dengan baik.
baru yang memiliki budaya yang berbeda. Adaptasi yang baik akibat adanya culture shock
Seseorang yang masuk ke suatu budaya yang dipengaruhi oleh adanya kepekaan kultural yang
berbeda akan merasakan keterkejutan. Kondisi baik juga. Kepekaan kultural merupakan modal
inilah yang akan menyebabkan sebagian orang yang besar dalam menciptakan toleransi dan
gangguan mental atau fisik dalam jangka waktu rasa pengertian antara mahasiswa perantau
tertentu. Culture shock memiliki enam dengan budaya masyarakat Malang. Culture
karakteristik, yaitu. shock yang dialami oleh setiap mahasiswa akan
1. Ketegangan dalam penyesuaian psikologis. berbeda-beda terkait seberapa besar culture
2. Merasakan seolah-olah kehilangan teman, shock mempengaruhi hidupnya (Devinta, dkk,
status, peranan sosial, dan posisi personal. 2015). Mahasiswa luar jawa yang menempuh
3. Ketakutan akan ditolak oleh kebudayaan pendidikan di UNITRI melakukan penyesuaian
baru. diri untuk mengatasi culture shock dengan cara
4. Kebingungan dalam peran, nilai, perasaan, aktif menjalin komunikasi dan berelasi dengan
dan identitas diri. teman-teman yang berasal dari kampus UNITRI
5. Keterkejutan dan kecemasan dengan maupun luar kampus. Selain itu juga
adanya kebudayaan yang berbeda. keikutsertaan dalam berbagai kegiatan organsasi
6. Ketidakmampuan dalam beradaptasi dan juga banyaknya teman-teman yang berasal
dengan lingkungan baru (Pyvis dan dari daerah yang sama juga membantu dan
Chapman, 2005). mempercepat kemampuan adaptasi.
Culture shock tidak secara langsung
Hasil belajar juga merupakan hasil mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Hal
interaksi antara kegiatan belajar dan mengajar tersebut dikarenakan capaian pembelajaran di
(Dimyati dan Mudjiono, 2006). Hasil belajar setiap program studi satu dengan yang lain
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu 1) faktor berbeda. Selain itu juga dilihat dengan linearitas
internal, yaitu faktor yang ada dan dimiliki oleh jurusan di sekolah menengah atas dengan
diri individu yang sedang melakukan proses jurusan yang dipilih ketika kuliah. Pada
pembelajaran, seperti faktor jasmani dan dasarnya, setiap individu memiliki kemampuan
psikologis dan 2) faktor eksternal, yaitu faktor dalam menyesuaikan diri tetapi setiap individu
yang berasal dari lingkungan atau luar individu, memiliki tingkat kemampuan penyesuaian diri
seperti faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan
(Sugihartono dkk, 2007). proses penyesuaian diri dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor, diantaranya faktor
112 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No. 2 Desember 2018

personal, finansial, sosial, dan edukasi (Gajdzik, antara culture shock dengan hasil belajar
2005). Hal tersebut diperkuat oleh penelitian mahasiswa. Culture Shock tidak berperan besar
Khawaja dan Dempsey (2007) bahwa stres yang terhadap perolehan hasil belajar, hal tersebut
dialami oleh mahasiswa berkaitan dengan isu dimungkinkan mahasiswa telah melakukan
finansial, akomodasi, akademik, dan juga proses adaptasi yang cepat terhadap lingkungan
lingkungan. Akibatnya, stres ini berdampak baru. Hal tersebut juga didukung oleh
signifikan terhadap penyesuaian diri mahasiswa banyaknya teman-teman yang berasal dari
(Skowron, 2004). Mahasiswa yang memiliki daerah yang sama dan juga kegiatan di kampus
stres tinggi akan mengalami kesulitan dalam yang membantu dalam mempercepat adaptasi
penyesuaian diri, begitu juga sebaliknya mahasiswa baru.
(Hutapea, 2014).
Beberapa peneliti mengelompokkan UCAPAN TERIMAKASIH
penanggulangan stres menjadi empat katagori,
yaitu 1) memutuskan menghadapi target stres Ucapan terima kasih disampaikan
secara langsung, 2) menghindari hal-hal atau kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
situasi yang dapat memicu stres, 3) mengurangi Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset
dampak stres melalui aktivitas religius, dan 4) dan Pengembangan, Kementerian Riset,
memutuskan menerima hidup apa adanya Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah
(Baqutayan, 2011). Penyesuaian diri seorang memberikan dana penelitian ini.
mahasiswa yang merantau di Kota Malang
berkaitan erat dengan dengan kemandiriannya, DAFTAR RUJUKAN
artinya semakin tinggi tingkat kemandirian
mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat Anggraini, E.N. 2013. Hubungan antara
penyesuaian diri mahasiswa baru yang merantau Kemandirian dengan Penyesuaian Diri
tersebut (Anggraini, 2013). pada Mahasiswa Baru yang Merantau di
Indonesia sangat kaya akan Kota Malang. (Online).
kemajemukan ragam etnik dan budaya pada (http://psikologi.ub.ac.id/wp-
masyarakatnya. Multikulturalisme berpotensi content/uploads/2013/10/jurnal-
dalam membangun kekuatan bangsa yang terdiri ERINA.pdf), diakses tanggal 25 Mei
atas berbagai latar belakang etnis, agama, ras, 2016.
budaya dan bahasa (Rosyada, 2014). Pendidikan Arifudin, I. 2007. Urgensi Implementasi
multikultural hendaknya menjunjung tinggi Pendidikan Multikultural di Sekolah.
konsep pendidikan untuk semua dan juga Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan,
memberikan perhatian khusus pada 12(2): 220-233.
pengembangan sikap toleran, peduli terhadap Baqutayan, S.M.S. 2011. The Importance of
perbedaan etnik, budaya, dan juga agama. Religious Orientation in Managing Stress.
Satuan pendidikan dalam hal ini International Journal of Psychological
perguruan tinggi harus merencanakan proses Studies, 3(1): 113-121.
pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap Chouhan, V.L & Salini, V. 2006. Coping
multikultural di kalangan mahasiswa agar dapat Strategies for Stress and Adjustment
menjadi anggota masyarakat yang demokratis, among Diabetics. Journal of The
menghargai HAM, dan keadilan. Selain itu, IndianAcademy of Applied Psychology,
perguruan tinggi yang berbasis multikultural 32(2): 106-111.
harus mempersiapkan kurikulum dan desain Devinta, M., Hidayah, N., dan Hendrastomo, G.
evaluasi, serta mempersiapkan pengajar yang 2015. Fenomena Culture Shock (Gegar
memiliki persepsi, sikap, dan perilaku Budaya) pada Mahasiswa Perantauan di
multikultural sehingga menjadi bagian yang Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi,
memberikan kontribusi positif terhadap 1-15.
pembinaan sikap multikultural bagi Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
mahasiswanya yang beragam. Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gajdzik, P.K. 2005. Relationship between Self-
SIMPULAN DAN SARAN efficiacy Beliefs and Sosio-cultural
Adjustment of International Graduate
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut Students and American Graduate
diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
Mitasari, Istikomayanti. Hubungan antara culture... | 113

Students. (Online). (https://baylor- Angkatan Tahun 2007 Fakultas Ilmu


ir.tdl.org/baylorir/bitstream/handle/2104 Pendidikan Universitas Negeri Malang.
/2682/Gajdzik%2BFinalDissertation.pdf? UM. Skripsi tidak diterbitkan.
sequence=5), diakses tanggal 20 Mei Novera, I.A. 2004. Indonesian Postgraduate
2016. Students Studying in Australia: An
Gayatri, B. 2007. Stressfull Life Events and Examination of Their Academic, Sosial
Behavioural Problems Among Pre and Cultural Experiences. International
University Students. (Online). Education Journal, 5(4): 475-487.
(http://etd.uasd.edu/ft/th9576.pdf), Pyvis, D & Chapman, A. 2005. Culture Shock
diakses tanggal 20 Mei 2016. and The International Student ‘offshore’.
Hutapea, B. 2014. Stres Kehidupan, Journal of Research in International
Religuisitas, dan Penyesuaian Diri Warga Education, 4(1): 23-42.
Indonesia sebagai Mahasiswa Rosyada, D. 2014. Pendidikan Multikultural di
Internasional. Jurnal Makara Hubs-Asia, Indonesia: Sebuah Pandangan
18(1): 25-40. Konsepsional. Jurnal Sosio Didaktika,
Khawaja, N.G. & Dempsey, J. 2008. A 1(1): 1-12.
Comparison of International and Skowron, E.A., Wastern, S.R., & Azen, R. 2004.
Domestic Tertiary Student in Australia. Differentiation of Self-modian Collage
Australian Journal of Guidence & Gives any Adjustment. Journal of
Counselling, 18(1): 30-46. Counseling & Development, 8(2): 62-82.
Kholivah, A. 2009. Pengaruh Culture Shock Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
terhadap Hasil belajar Mahasiswa PPKn Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai

  • Siklus Menu
    Siklus Menu
    Dokumen72 halaman
    Siklus Menu
    Mutiara Permata Sari
    100% (3)
  • 1512 4210 1 PB
    1512 4210 1 PB
    Dokumen20 halaman
    1512 4210 1 PB
    Fibrianti Ratna Sari
    Belum ada peringkat
  • Syarat Diet HD
    Syarat Diet HD
    Dokumen6 halaman
    Syarat Diet HD
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen2 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • DBMP Gizi 2014 PDF
    DBMP Gizi 2014 PDF
    Dokumen6 halaman
    DBMP Gizi 2014 PDF
    Dessy wulan
    Belum ada peringkat
  • Pola Makan Dan Diet Pasien Diabetes
    Pola Makan Dan Diet Pasien Diabetes
    Dokumen24 halaman
    Pola Makan Dan Diet Pasien Diabetes
    Leo Chandra Wisnu P
    Belum ada peringkat
  • Artikel 7
    Artikel 7
    Dokumen111 halaman
    Artikel 7
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 7384 31432 4 PB
    7384 31432 4 PB
    Dokumen9 halaman
    7384 31432 4 PB
    vorniamarzeni
    Belum ada peringkat
  • 17.04.078 Bab1
    17.04.078 Bab1
    Dokumen8 halaman
    17.04.078 Bab1
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Magk 2
    Magk 2
    Dokumen2 halaman
    Magk 2
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Bagian L
    Bagian L
    Dokumen6 halaman
    Bagian L
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • MSPM 2
    MSPM 2
    Dokumen3 halaman
    MSPM 2
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • A PDF
    A PDF
    Dokumen2 halaman
    A PDF
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • DBMP
    DBMP
    Dokumen4 halaman
    DBMP
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen2 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • A PDF
    A PDF
    Dokumen2 halaman
    A PDF
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 20retno Astrini W
    20retno Astrini W
    Dokumen14 halaman
    20retno Astrini W
    theycantimitateyou
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • HACCP
    HACCP
    Dokumen42 halaman
    HACCP
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Proposal Aafi Sponsor
    Proposal Aafi Sponsor
    Dokumen19 halaman
    Proposal Aafi Sponsor
    Devinia Nurul Ihsani
    100% (1)
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat
  • Tiga
    Tiga
    Dokumen5 halaman
    Tiga
    Devinia Nurul Ihsani
    Belum ada peringkat