Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH AMERIKA

SISTEM PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL

DAN PORTUGIS DI AMERIKA

DOSEN PENGAMPU :

Dra. FLORES TANJUNG, M.A. & PULUNG SUMANTRI, M.Si

DITA AULIA PUTRI (3193121018)

KHALISHATUN ZAHRA (3193121004)

RIDHO IQBAL DWITAMA (3193121015)

RINA YUSRAINI (3191121005)

VINIEL MANULLANG (3193321003)

KELAS A REGULER 2019

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah yang berjudul “Sistem Penjajahan Bangsa Spanyol dan
Portugis Di Amerika” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih atas dorongan dan bimbingan dari dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Amerika, Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A., dan Bapak Pulung
Sumantri, M.Si, dengan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan baik dari isi maupun cara penulisanya, demi kesempurnaan tugas
yang akan dating penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca. Atas perhatian semua pihak, di sampaikan
terimakasih.

Medan, 31 Agustus 2021

Penulis

(i)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................(i)
DAFTAR ISI...................................................................................(ii)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ekspedisi dan ekspansi Spanyol ke Amerika.........................2
B. Ekspedisi dan ekspansi Portugis ke Amerika.........................8
C. Strategi Penjajahan Spanyol dan Bangsa
Portugis di Amerika ...............................................................12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................15
B. Saran.......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pejelajahan yang dilakukan bangsa Eropa dalam mencari dunia baru telah
mengakibatkan adanya kolonialisme. Kebudayaan Eropa yang mempunyai
pengaruh besar adalah Spanyol dan Portugis. Di Amerika Latin khususnya
masuknya bangsa Spanyol memberikan pengaruh yang luas terhadap penduduk
asli Amerika Latin yaitu suku Maya, Inca dan Astek, yang mulai terusik dengan
kedatangan bangsa Spanyol . Para ekspedisi Spanyol yang datang pertama kali ke
Amerika Latin antara lain : Henando Cortes yang melakukan penjelajahan atas
Mexico, Fransisco Pizzaro yang melakukan penjelajahan atas Peru, Jimenez
Quesada yang melakukan penjelajahan atas Colombia dan Pedro de Valdivia yang
melakukan penjelajahan atas Chili. Dari riwayat penjelajahan bangsa Spanyol atas
Amerika Latin yang dirintis oleh para ekspidisi tersebut dapat diketahui bahwa
penjelajahan itu sifat mulanya adalah petualangan belaka dari segelintir manusia
yang memiliki motivasi petualangan, hasrat akan keharuman nama pribadi, hasrat
untuk memperoleh kekayaan atau sering disebut oleh para penulis dengan 3 G
yakni Gold, Glory dan Gospel. Sehingga setelah berhasil menemukan wilayah-
wilayah baru dengan demikian didelegasikan pula kolonialisme dan eksploitasi
bangsa-bangsa Amerika Latin oleh bangsa Spanyol.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ekspedisi dan ekspansi Spanyol ke Amerika ?
2. Bagaimana ekspedisi dan ekspansi Portugis ke Amerika?
3. Bagaimana sistem penjajahan Portugis dan Spanyol di Amerika?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami
1. Bagaimana ekspedisi dan ekspansi Spanyol ke Amerika
2. Bagaimana ekspedisi dan ekspansi Portugis ke Amerika
3. Bagaimana sistem penjajahan Portugis dan Spanyol di Amerika

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekspedisi dan Ekspansi Spanyol ke Amerika.


1. Pelayaran Bangsa Spanyol dan Portugis
Pada abad ke-15, di eropa terjadi suatu perubahan-perubahan yang penting.
Perubahan ini terjadi dalam dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam
bidang sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan. Hal ini disebabkan
terjadinya transisi pola pikir masyarakat Eropa dari jaman kuno ke era menuju
modern yang sering dikenal dengan istilah Renaissance. Perubahan ini melahirkan
suatu pergeseran dalam berbagai kegiatan di Eropa salah satu di antaranya adalah
terjadinya pelayaran-pelayaran dan penjelajahan-penjelajahan yang sebelumnya
tidak pernah terjadi.
Masyarakat Eropa yang sampai abad 15 merupakan suatu masyarakat yang
berdasarkan suatu susunan feudal, memberikan peluang yang sangat besar bagi
lahirnya Negara-negara nasional. Persaingan di antara kaum bangsawan yang
terjadi di Eropa pada abad ke 13 dan 14 menyebabkan tumbuhnya beberapa
negara seperti Spanyol, Portugis, Inggris, dan Perancis. Di antara negara-negara
ini kemudian saling bersaing untuk mencapai suatu kemajuan, dimana masing-
masing negara ingin mengembangkan perdagangannya. Inilah yang kemudian
menjadi embrio. suatu politik perekonomian di negara-negara tersebut yang
cenderung mengarah kepada politik perekonomian yang Merkantilisme.
Dengan politik ini, penguasa disetiap negara berusaha melindungi tumbuh dan
berkembangnya kalangan pedagang, sehingga secara perlahan lahan lahirlah
golongan menengah dalam masyarakat. Pertumbuhan kalangan pedagang ini
berarti menyokong bagi stabilitas penguasa, karena mereka memenuhi kewajiban
berupa pajak serta kutipan-kutipan lain dari negara. Pemerintah kemudian tidak
lagi bergantung kepada kaum bangsawan dan ini dapat menciptakan suatu
pemerintahan yang absolute guna menuju sentralisasi. Dengan adanya sumber
keuangan yang cukup bagi raja-raja pada masa itu, mereka dapat pula melakukan
kegiatan kegiatan pelayaran, karena hal ini merupakan suatu pendukung politik
merkantilisme.

2
Renaissance yang merupakan babakan baru bagi Eropa dalam bidang
kehidupan, memberikan pengaruh yang cukup besar. Di Eropa terdapat
penemuan-penemuan seperti kompas, astrolabium, alat cetak dan mesiu.
Penemuan alat cetak ini mengakibatkan ilmu pengetahuan sangat cepat menyebar.
Kalau dahulu ilmu itu hanya dipelajari di biara-biara, tetapi sekarang telah
dipelajari oleh kalangan menengah atau rakyat biasa melalui media cetak.
Pemilihan buku lebih meluas karena harga buku menjadi lebih murah sehingga
belajar telah memasyarakat.
Dengan adanya buku dan meluasnya ilmu pengetahuan, maka dalam
masyarakat telah tumbuh bermacam-macam aliran pemikiran yang semuanya
ingin merubah kehidupan manusia yang lebih baik dan sempurna. Kalau dahulu
sebelum mereka mengenal pengetahuan, mereka telah merasa puas bila dapat
hidup secara sederhana, tetapi sekarang mereka ingin lebih dari itu. Perdagangan
ingin diperluas, pertanian ingin dikembangkan, sehingga hal-hal yang menjadi
batas atau halangan mereka abaikan. Perguruan tinggi juga lahir pada masa itu
seperti di Roma dan Paris.
Kenyataan ini menyebabkan pengetahuan mereka berkembang dan dalam hal
ini di antaranya yang sangat penting adalah pengetahuan tentang navigasi dan
pelayaran. Mereka dengan ilmuwan menyatakan bahwa bumi ini bulat, kompas
dapat menentukan arah dan astrolabium dapat menentukan garis lintang, sehingga
mereka dapat melakukan pelayaran-pelayaran ke dunia yang sangat jauh.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, bahwa di Eropa telah tumbuh
golongan menengah dan penguasa-penguasa yang mempunyai perhatian yang
sangat besar terhadap perdagangan, maka seluruh faktor tersebut memberikan
peluang bagi perluasan wilayah dagang pada masa itu. Perdagangnan antara
Timur dan Barat yang pada saat itu menanjak, melahirkan hasrat bagi penduduk
Eropa untuk meluaskan perdagangan ke Asia. Sewaktu kerajaan-kerajaan Islam
menguasai wilayah Laut Tengah, arus perdagangan dengan Asia sangat merugi,
ditandai dengan kota-kota yang tumbuh pada zaman akhir kerjaan Romawi
banyak kota yang sepi dari perdagangan. Tetapi setelah Perang Salib, arus
perdagangan dengan bangsa Asia menjadi lebih meningkat.

3
Para kesatria Perang Salib membawa barang dagangannya dari Asia kecil ke
tempat asalnya, keadaan ini menimbulkan keinginan bagi penduduk Eropa
membeli lebih banyak lagi barang-barang dari Asia seperti rempah rempah,
permadani, wangi-wangian serta perisai. Pada masa itu Eropa memerlukan lebih
banyak lagi barang-barang dari Asia, sehingga Bandar di Italia memperoleh
keuntungan besar seperti di Venesia dan Genoa, hal ini melahirkan lebih banyak
kaum kapitalis di Eropa. Perubahan ini sering disebut awal lahirnya kapitalisme
perdagangan di Eropa. Selain itu, di Eropa juga telah tumbuh para pengrajin-
pengrajin yang dapat mengumpulkan barang-barang hasil dagangan seperti
anggur, kain wol, yang semuanya diperdagangkan. Pertumbuhan perdangan ini
membentuk suatu golongan baru seperti pemilik perusahaan, pedagang, dan para
tenaga ahli yang semuanya disebut dengan golongan menengah.
Sejak perdagangan dengan dunia timur meningkat, perjalanan dagang para
khalifah yang awalnya melalui jalur darat mulai berkurang, karena menghindari
resiko terjadinya perampokan. Hal ini menyebabkan, perjalanan melalui laut
semaklin meningkat. Karena peranan perdagangan sebagian besar dimonopoli
oleh perdagangan dari Itali, maka keadaan ini sangat merugikan bandar-bandar di
lautan Atlantik seperti Lisboa. (Portugis) dan Antwerp (Belgia). Para pedangang
dari kota pelabuhan ini melakukan berbagai persiapan untuk mengawali
perjalanan ke Asia: melalui lautan.
Usaha pelayaran yang mereka lakukan akhirnya mendapat dukungan dari Paris
di Vatikan Roma, karena pada waktu itu timbul hasrat untuk menyebarkan agama
Kristen di luar Eropa termasuk Asia. Perjanjian Thordecellas yang disetujui oleh
Paus, merupakan suatu kesempatan bagi bangsa Portugis dan Spanyol untuk
melakukan pelayaran ke Timur. Orang-orang Portugis mempunyai pengetahuan
pelayaran ke Timur, kerana mereka telah banyak yang turut dalam pelayaran
kapal-kapal Italia pada kegiatan pelayaran di lautan Tengah.
2. Spanyol dan Portugis Menduduki Amerika
Dengan motivasi seperti yang telah dikemukakan di atas, kedua bangsa itu
mulai melakukan kegiatan-kegiatan dalam pelayaran ke Timur jauh tempatnya
kawasan Asia. Portugis sebagai bangsa Eropa yang menemukan pelayaran ke
Timur, dengan keberuntungan letak bandar Venesia di lautan Tengah, bangsa

4
Portugis berkeinginan pula mencari usaha perdagangan ke Timur. Pada masa
kekuasaan Pangeran Hendrik, pelaut Portugis menumpahkan perhatian yang
sangat besar terhadap pelayaran ke Timur.
Dia mengembangkan pendidikan dengan mempelajari segala sesuatu mengenai
kelautan. Sejak saat itu, bangsa Portugis mulai menyusuri laut di sepanjang pantai
Afrika Barat mulai dari Sierra leone hingga ke Tanjung Pengharapan. Pada tahun
1486, Bathelemeus Diaz akhirnya mencapai ujung Selatan Afrika yakni Tanjung
Pangharapan. Di Tanjung Pengharapan ini pelaut Portugis banyak bertemu dengan
pelaut-pelaut Arab, dan dari mereka itu pula pelaut Portugis mempelajari
penggunaan angin dalam pengaruh laut bebas. Dengan pengetahuan tersebut,
maka dua belas tahun kemudian Vasco Da Gama sampai di Calicut Indian.
Kemajuan-kemajuan yang di capai bangsa Portugis kemudian diikuti pula oleh
bangsa Spanyol. Columbus dengan satu dasar pemikiran bahwa ia dapat mencapai
Asia dengan pelayaran menuju barat, sesuai dengan dasar pengetahuan bahwa
bumi ini bulat. Pendapat ini didukung oleh Ferdinand De Aragon, raja Spanyol
yang baru saja memperoleh kemenangan dari bangsa Arab. Raja tersebut
menghadiahkan tiga buah kapal kepada Columbus yakni Santa Maria, Pinata dan
Nina. Columbus kemudian menemukan pulau Bahama yang merupakan bagian
dari Benua Amerika pada bulan Oktober 1442. la kembali ke Eropa dengan
perasaan gembira, bahwa ia telah menemukan jalan ke Asia karena kepulauan itu
dianggapnya merupakan pulau yang berada di Asia. Oleh kerana itu penduduk asli
di pulau itu disebutnya dengan Indian.
Pendapat Columbus ini ternyata keliru karena setelah dilakukan pelayaran-
pelayaran selanjutnya, menunjukkan bahwa wilayah yang ditemukan itu bukanlah
Asia tetapi benua baru. Kekeliruan Columbus ini melahirkan frustasi bagi dirinya
sampai ia kembali dan meninggal dunia di tahun 1506. Sementara itu, bangsa
Portugis sejak Vasco Da Gama berhasil menemukan India, berhasil pula
membawa barang-barang dagangan yang berharga. Sebaliknya karena kegagalan
Columbus menemukan jalan ke Asia, ia dilupakan oleh bangsa Spanyol walaupun
usahanya itu memberikan suatu dampak baru bagi perkembangan peradaban
dunia.

5
Pelayaran Columbus memang tidak menguntungkan Spanyol, tetapi pelayaran-
pelayaran dan ekspedisi kearah pelayaran Columbus terus berlanjut. Seorang
pelaut Italia yang bernama Chaboto bekerja untuk Inggris melakukan pelayaran
pada tahun 1497, dan ia berhasil mencapai Labrador yang kemudian menyatakan
daerah ini sebagai wilayah Inggris.
Pada tahun 1500, Pedro Cabrol yang menyusuri pantai Afrika barat terbawa
oleh angin dan melintasi lautan Atlantik hingga mencapai pantai Brazil. Portugis
menyatakan daerah tersebut menjadi wilayah kekuasaannya. Hampir dalam waktu
yang bersamaan, Americo Vespuci atas nama negara Spanyol kemudian Portugis
berhasil melayari daerah Amerika Selatan sehingga ia kemudian menyatakan
bahwa daerah yang ditemukannya itu bukan suatu wilayah Asia tetapi merupakan
benua yang didiami oleh bangsa Indian.
Bangsa Inca telah mengenal pengetahuan dan sistem pertanian serta sistem
arsitektur yang lebih unggul dibandingkan dengan bangsa lain di dunia pada masa
itu. Tetapi sayang, Pizarno tidak mempunyai perhatian terhadap hal itu sehingga
memusnahkan seluruhnya. Dalam menghadapi hal ini, suku Inca tidak berdaya.
Pada masa yang hampir bersamaan beberapa petualang Spanyol melakukan
ekspedisi ke bagian Utara, misalnya Poncho Leon berhasil memasuki daerah
Florida, Cabeza de Vasa kandas di Teluk Meksiko. Demikian pula Coronado,
berhasil melakukan eksplorasi di bagian Teluk Meksiko yang kemudian
dinyatakan sebagai wilayah Spanyol. Tetapi wilayah ini hanya dihuni sebagian
orang Spanyol saja, tepatnya di kawasan Florida.
Dengan adanya wilayah-wilayah baru Spanyol di Amerika Latin, bangsa
Spanyol mulai melakukan migrasi ke wilayah ini. Dipenghujung abad ke 15,
hampir 200.000 penduduk Spanyol bermukimdi kawasan ini. Dengan demikian,
bangsa Spanyol merupakan perintis utama sebagai pembuka jalan hingga
menduduki wilayah tersebut. Baru kemudian bangsa Eropa. lainnya menyusul
seperti Inggris, Belanda, Prancis, dan bangsa Eropa Barat lainnya. Sebagai
penguasa pertama, bangsa Spanyol mulai melakukan Spanyolisasi dengan cara
memasukkan unsur-unsur kebudayaannya. melalui pembangunan gereja-gereja,
sekolah-sekolah, kota-kota dan lain. sebagainya dalam bentuk dan gaya Spanyol.
Bahasa yang dipergunakan dalam pemerintahan juga bahasa Spanyol sehingga

6
lambat laun bahasa penduduk asli Indian menjadi punah. Dominasi kebudayaan
Spanyol inilah yang melahirkan suatu gambaran jati diri dan ciri Amerika Latin
dewasa ini. Selanjutnya, bangsa Spanyol juga memasukkan sesuatu dalam
kehidupan.bangsa Indian di Amerika tengah seperti kuda dan buah-buahan yang
dikenal di Eropa. Disamping itu juga, bangsa Spanyol membangun perkebunan-
perkebunan seperti tebu dan jagung yang hasilnya dibawa ke daratan Eropa.
Pendudukan wilayah baru itu juga sangat penting bagi Spanyol karena banyak
menghasilkan logam mulia yang dibutuhkan pemerintahannya. Setiap kapal yang
berangkat ke Spanyol membawa penuh muatan dengan emas dan logam mulia.
Dengan adanya pemasukan etnis ini, Spanyol menjadi negara terkaya pada
masa itu di Eropa. Raja Spanyol dapat melakukan peperangan dan mudah
mendatangkan segala kebutuhan kebutuhannya. Hanya sangat disayangkan,
bahwa emas sebanyak itu tidak dipergunakan sebagai modal untuk munumbuhkan
perekonomian, dimana industri kerajinan tidak ditumbuhkan sehingga rakyat
Spanyol sangat tergantung dari hasil produksi negara luar. Pada tahun 1588,
armada Spanyol dihancurkan Inggris, mengakibatkan Spanyol mulai.mengalami
kemerosotan ditandai dengan pemasukan emas tidak ada agi. Karena tidak adanya
pengawasan yang ketat, lambat laun wilayah-wilayah kekuasaannya mulai
melepaskan diri satu persatu. Mengalirnya emas ke Eropa mempunyai pengaruh
yang sangat besar bagi kehidupan sosial, politik dan perekonomian di Eropa.
Perubahan yang terjadi dari berbagai sendi kehidupan ini, merupakan cikal bakal
lahinrnya kehidupan modern di Eropa kemudian hari.
Kota-kota mulai tumbuh sebagai akibat kegiatan perdaganga mulai meningkat
ditandai dengan munculnya kota-kota yang menjadi tempat pemukiman baru bagi
para pedagang. Sistem perdagangan mulai mengarah pada kaum kapitalisme
perdagangan. Para petani mulai kelimpahan rezeki karena banyaknya permintaan
akan hasil pertanian. Hal ini menyebabkan munculnya petani kaya sehingga
melahirkan petani yang kapitalis. Sistem produksi juga mulai berubah dengan
munculnya pengusaha yang memproduksi barangnya untuk pasar. Bahkan, petan
dan pihak pengrajin hanya menghasilkan barang sesuai dengan kebutuhan
penduduk sekitarnya. Adanya kota-kota juga turut merubah suatu sistem sosial
dan budaya yang baru. Perubahan-perubahan itu jelas ditemukan dari tumbuhnya

7
kelompok-kelompok dalam masyarakat seperti tukang pedagang, dan petugas-
petugas penjual jasa bank sebagai tempat peminjam modal menggantikan rentenir.
Cara berpikir manusiapun mulai berubah seperti pemikiran yang lebih rasional,
dan semakin berkembang setelah para pemikir menemukan berbagai hal baru.
Perubahan pola pikir masyarakat Eropa kala itu sangat besar pengaruhnya
terhadap lahirnya penemuan baru manusia seperti alat cetak, buku-buku dan
perkembangan iptek lainnya. Karena itu, abad ke 15 sering disebut dengan abad
lahirnya permulaan zaman baru (Tanjung dan Eva, 2013 : 5-7)

B. Ekpedisi dan Ekspansi Portugis Ke Amerika


1. Penjelajahan Bangsa Portugis
Eksplorasi yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh
bangsa Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-
1460). Henry berambisi untuk mengembangkan kejayaan Portugal dan oleh
karena itu mendorong setiap penjelajah Portugal untuk melakukan penjelajahan
dan menemukan rute baru ke kawastin yang kaya akan rempah-rempah, emas dan
perak. Melalui kepeloporan Henry, bangsa Portugis memperoleh emas dari Afrika
dan menjadikan jalur Portugal dan pantai Afiika Barat sebagai jalur perdagangan
mereka. Sejak tahun 1500 bangsa-bangsa Eropa lainnya memperoleh emas dari
Lisabon sebagai pusat perdagangan emas di Eropa.
Pada tahun 1487 Bartholomew Diaz mencapai ujung selatan Afrika Selatan.
Setelah mencapai Tanjung Harapan, Diaz kembali ke Portugal. Penjelajahan ini
kemudian diteruskan oleh seorang marinir Portugal bernama Vasco da Gam a
Dalam ekspedisi ketlua (1497-1499), Vasco da Gama mencapai pelabuhan-
pelabuhan India, dan sekembalinya ke Lisabon dia membawa barang-barang yang
sangat berharga di pasaran Eropa. Melihat banyaknya barang-barang dagangan
yang dibawa Diaz, raja Spanyol, Manuel (1495-1521) mengirimkan 13 kapal baru
ke India dibawah pimpinan Pedro AJvares Cabral. Tujuannya adalah mendirikan
pangkalan dagang di pelabuhan-pelabuhan India.
Pelabuhan-pelabuhan penting yang dikuasai bangsa Portugis akhirnya
diserahkan pada kekuasaan tahta Portugal. Misalnya pelabuhan-pelabuhan di
Brazil, Amerika Selatan, yang telah dikuasai para pedagang Portugis diserahkan

8
kepada tahta Spanyol. Demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan dagang di
Afiika, Jazirah Arab dan India diakui sebagai milik tahta Portugal. Ekspedisi
Pedro Alvares Cabral ke Brazil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan
bangsa Portugis atas wilayah Amerika Selatan. Para penguasa dan pedagang lokal
di daerah yang didatanginya dan yang tidal: mau tunduk pada Portugal diserang
dan ditaklukkannya. Kota-kota pelabuhan India, seperti Calicut dan Goa dan
pelabuhan Ormuz di Iran diserangnya. Dibawah gubernur Portugal di India,
Alfonso Albuquerque (menjabat antara 1509-1515), kota-kota tersebut diserahkan
kepada tahta Portugal. Demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya yang
semula dikuasai para pedagang Islam dari Arab, India, Melayu, Maluku dan
Malaka ditaklukkannya. Pelabuhan Malaka yang sangat raniai dan strategis di
Selat Malaka direbutnya tahun 1511, demikian juga dengan pelabuhan-pelabuhan
Maluku, sebagai pusat penghasil rempah-rempah, dikuasainya.
Dengan penguasaan langsung-daerah-daerah yang ditaklukkannya maka negara
Portugal mulai merintis politik imperialisme, yaitu politik untuk menjadikan
daerah yang ditaklukkannya sebagai bagian dari imperium seberang lautan
Portugal, dan dikuasai langsung oleh pemerintah pusat di ibukota Lisabon,
Portugal. Portugal merupakan negara pertama sejak jaman penjelajahan yang
menguasai daerah imperium seberang lautan. Melalui politik imperialisme,
Portugal memaksa bangsa-bangsa yang dikuasainya untuk tunduk pada aturan
politik dan ekonomi yang dibuatnya. Dengan deniikian para pedagang yang
berada di bawah kekuasaan bangsa Portugis harus menyerahkan barang hasil
produksinya dengan harga yang ditentukan oleh mereka.
2. Eksplorasi Portugis
Posisi geografis Portugis yang menghadap ke Atlantik menyebabkan
kurangnya hubungan langsung dengan keramaian lalu-lintas perdagangan di Laut
Tengah. Kebutuhannya akan rempah-rempah dari India dan Cina dibeli dari
dagangan yang dibawa oleh pedagang Arab yang merapat di pelabuhan-pelabuhan
bagian timur Mediterania. Dari sana, kapal-kapal Italia membawa barang-barang
tersebut melintasi Mediterania ke Eropa.
Selama tahun 1400-an, Portugal diperintah oleh beberapa orang raja yang
ambisius dalam meningkatkan kesejahteraan bangsanya. Mereka menyokong

9
pelayaran-pelayaran untuk mendapatkan emas. Mereka juga melihat bahwa satu-
satunya jalan untuk meraih bagian laba yang lebih besar dari jalur perdagangan
rempah-rempah yang sangat menguntungkan itu hanya dengan mem-by pass
pedagang-pedagang Muslim dan Italia yang mengendalikan perdagangan di
Mediterania. Raja Henry (1394-1460 M) yang dikenal dengan Pangeran Henry
Sang Navigator (Henry the Navigator) memerintahkan dilakukannya eksplorasi
yang pertama oleh bangsa Portugis. Pertama-tama bangsa Portugis mencoba
membuka jalur perdagangan dengan menyisir dan menaklukkan kota-kota pantai
di Afrika Utara. Kemudian mereka mencari sumber emas dengan menaklukkan
pantai barat Afrika. Rute pelayaran sepanjang pantai Afrika tidak begitu populer
sebab arus laut dan tiupan angin kencang di kawasan itu seringkali menyebabkan
kapal-kapal terhempas dan hancur menabrak karang. Untuk menghindari hal
tersebut, para pelaut Portugis memetakan rute baru. Mereka berlayar ke Barat, di
mana kemudian mereka menemukan dua kelompok kepulauan di tengah lautan
Atlantik, yakni Madeira dan Azores. Dari kedua kepulauan ini mereka menunggu
tiupan angin dan arus laut yang menguntungkan yang membantu mereka berlayar
ke selatan dengan aman di sepanjang pantai barat Afrika. Di sepanjang pantai
barat Afrika tersebut mereka membangun stasiun-stasiun perdagangan dan
membeli emas langsung dari penduduk di wilayah-wilayah itu sehingga pantai di
situ kemudian disebut Pantai Emas (Gold Coast). Selain itu kemudian orang
Portugis mulai membeli budak yang mengakibatkan setelah sistim jual-beli budak
itu meluas dalam waktu satu abad berikutnya menyebabkan runtuhnya banyak
kerajaan-kerajaan Afrika.
3. Perjanjian Tordesillas
Pelayaran Columbus menyulut persaingan antara Spanyol dan Portugis. Raja
John II dari Portugal menolak klaim Spanyol atas kepulauan Karibia. Masing-
masing negara itu mempertengkarkan soal siapa yang berhak mengeksplorasi
Dunia Baru tersebut. Untuk menengahinya, Paus Alexander VI (bertahta dari
1492 s.d. 1513) merancang suatu persetujuan. Setelah dilakukan negosiasi yang
cukup lama, pada tahun 1494 Spanyol dan Portugis menyepakati Perjanjian
Tordesillas (Treaty of Tordesillas) yang menetapkan garis demarkasi membujur

10
bari utara ke selatan pada jarak kurang lebih 1.100 mil (1.770 km) di sebelah barat
Kepulauan Azores.
Perjanjian tersebut memberi hak pada Spanyol untuk menguasai pulau-pulau di
sebelah barat garis demarkasi, dan Portugis diberi hak untuk berdagang dan
mengkolonisasi wilayah sebelah timur garis demarkasi. Diperkirakan saat itu
Spanyol akan menguasai daratan Amerika Utara dan Selatan, sekalipun tak
seorangpun juga yang mengetahui seberapa luasnya benua “baru” tersebut. Pada
tahun 1500, Pedro Cabral, seorang pelaut Portugis terdampar di sebuah pantai
Amerika Selatan akibat kapalnya terserang badai di Atlantik. Dia mendarat di
pantai Brasil. Setelah diketahuinya bahwa Brasil terletak di sebelah timur garis
demarkasi dalam perjanjian Tordesillas, maka Portugis mengklaim bagian
Amerika Selatan tersebut sebagai koloninya.
Periode tahun 1450 s.d. 1750 yang disebut sebagai periode eksplorasi itu
dipelopori oleh Portugis dan Spanyol kemudian diikuti oleh Inggris, Prancis,
Belanda, dan Swedia. Terdapat empat signifikansi dari periode eksplorasi
tersebut, yakni:
a. Bangsa Eropa belajar memanfaatkan laut sebagai jalur pelayaran;
b. Bangsa Eropa berhasil “menemukan” daratan luas di belahan bumi barat
yang sebelumnya belum pernah dipetakan sebab merupakan daerah yang tak
dikenal (terra incognita) oleh bangsa Eropa dan kemudian setelah ditemukan
disebut Dunia Baru (Novus Mundus atau New World);
c. Penemuan rute pelayaran yang baru dan Dunia Baru tersebut memacu
tumbuhnya penguasaan perdagangan di Asia maupun di Amerika; dan
d. Perkembangan perdagangan dan penemuan kekayaan (terutama emas dan
perak) di Dunia Baru itu secara berarti telah meningkatkan taraf
perekonomian bangsa Eropa.

4. Koloni-koloni Spanyol dan Portugal di Amerika


Pada tahun 1500-an dan 1600-an, bangsa Eropa meningkatkan perdagangan
dengan Asia. Namun seringkali para penguasa di Asia mendikte cara-cara
perdagangan bangsa Eropa serta membatasi gerak mereka. Tetapi di Amerika,

11
bangsa Eropa mempunyai pengalaman yang sangat berbeda. Mereka mendirikan
koloni serta menguasainya. Spanyol dan Portugis merupakan dua bangsa yang
pertama-tama mendirikan koloni di Amerika, yakni sejak awal tahun 1500-an.
Bisa dikatakan bahwa benua Amerika adalah benua terakhir yang ditemukan oleh
bangsa Barat, namun merupakan benua pertama yang terbaratkan.

C. Strategi Penjajahan Spanyol dan Bangsa Portugis di Amerika


Koloni-koloni Spanyol dan Portugal di Amerika Pada tahun 1500-an dan 1600-
an, bangsa Eropa meningkatkan perdagangan dengan Asia. Namun seringkali para
penguasa di Asia mendikte cara-cara perdagangan bangsa Eropa serta membatasi
gerak mereka. Tetapi di Amerika, bangsa Eropa mempunyai pengalaman yang
sangat berbeda. Mereka mendirikan koloni serta menguasainya. Spanyol dan
Portugis merupakan dua bangsa yang pertama-tama mendirikan koloni di
Amerika, yakni sejak awal tahun 1500-an. Bisa dikatakan bahwa benua Amerika
adalah benua terakhir yang ditemukan oleh bangsa Barat, namun merupakan
benua pertama yang terbaratkan.
1. Kekaisaran Spanyol di Amerika
Setelah periode penaklukan itu, penguasaan Spanyol atas tanah Amerika
berlangsung selama hampir 300 tahun. Bangsa Spanyol kemudian membagi
wilayah kekuasaannya itu menjadi 5 provinsi (New Spain, New Grenada, Rio de
La Plata, Peru, dan Kepulauan Hispaniola) dan di antaranya yang terpenting
adalah provinsi New Spain (Mexico),dan Peru. Raja Spanyol menunjuk seorang
viceroy sebagai wakilnya di setiap provinsi. Raja juga membentuk Council of the
Indies. Dewan ini mengadakan sidang di Spanyol dan membuat peraturan-
peraturan perundangan bagi koloni tersebut. Sekalipun demikian, antara viceroy
dan Dewan seringkali bertentangan pendapat tentang pelaksanaan kekuasaan di
Dunia Baru itu. Selain itu Raja juga menetapkan adanya pemerintah daerah yang
penguasanya disebut cabildo atau Dewan Kota. Dewan Kota ini mempunyai
kekuasaan yang ekstensif yang digunakan untuk melayani kemauan dan
menyebarkan peradaban Spanyol
2. Kebijakan-kebijakan Spanyol terhadap Penduduk Asli

12
Pada awal tahun 1500-an, para conquistador, pemukim, dan misionaris Kristen
berdatangan ke koloni Spanyol itu. Penguasa Spanyol memberi hak mereka
berupa encomiendas, yakni hak untuk meminta pajak atau tenaga kerja dari bangs
Indian yang ada di sana. Pada mulanya encomiendas dimaksudkan untuk
melindungi tanah-tanah bangsa Indian, tetapi kenyataannya hal ini berkembang
menjadi sistem perbudakan dan kerja paksa yang mengikat bangsa Indian di
tanah-tanahnya sendiri. Pemerintah Spanyol pada tahun 1542 akhirnya melarang
memperbudak bangsa Indian, sekalipun larangan tersebut kadang-kadang tidak
dihiraukan juga. Tetapi untuk menggantikan budak bangsa Indian itu kemudian
para tuan tanah dan eksportir hasil perkebunan mulai mendatangkan budak hitam
dari Afrika.
3. Kekaisaran Portugis di Brazil
Portugis mendirikan sistem penguasaannya sendiri di Brazil. Raja Portugis,
John III, menunjuk seorang kapten jenderal untuk menjelajah koloni tersebut
secara menyeluruh.
Dia mendapati wilayah Brazil sangat luas (hampir 1/3 wilayah Amerika
Selatan). Kemudian Raja mengangkat donatario atau tuan tanah untuk memerintah
teritorial itu, dan sang tuan tanah tersebut mendaftar para pemukim yang akan
bercocok-tanam atau berdagang di wilayah tersebut Pada tahun 1580, Brazil juga
dikembangkan oleh Portugis sebagaimana wilayah lainnya dikembangkan oleh
Spanyol. Portugis mendatangkan ribuan budak hitam untuk bekerja di perkebunan
tebu. Di akhir tahun 1600-an, Portugis menemukan deposit intan dan zamrud di
pedalaman Brazil. Akibatnya, beribu-ribu pemukim baru berdatangan ke Brazil.
Demikianlah, di tahun 1500-an hingga akhir 1600-an, baik Spanyol maupun
Portugis mengokohkan kekaisaran koloninya di Amerika. Mereka memandang
bahwa koloni baru tersebut merupakan sumber kekayaan yang bisa dieksploitasi
demi keuntungan mereka sebesar-besarnya. Dan sejak tahun 1600-an, bangsa-
bangsa Eropa lainnya mencoba mengambil bagian juga untuk mengkoloni
wilayah Amerika dalam rangka memperoleh bagian kekayaannya:
a. Spanyol menguasai sebagian besar Dunia Baru;
b. Portugis menguasai wilayah Brazil;
c. Inggris menguasai British Honduras dan British Guiana;

13
d. Prancis menguasai Haiti dan French Guiana; dan
e. Belanda menguasai Dutch Guiana atau yang sekarang disebut Suriname
Pemapanan Struktur Masyarakat Kolonial Dalam perkembangan kekaisaran
kolonial Spanyol di Amerika berjalan selama 300-an tahun, mapanlah suatu
struktur sosial dwi-klas yang rigid dan bersifat otoritarian-korporatis. Pada puncak
masyarakat kolonial itu terdapat sejumlah kecil orang yang mempunyai hak-hak
istimewa di bawah Raja, yakni peninsulares. Peninsulares adalah para pejabat
yang berasal dan dikirim dari Spanyol untuk memerintah koloni tersebut,
misalnya sebagai seorang viceroy. Hanya merekalah yang berhak menjabat
kedudukan tinggi atau menjadi pejabat tinggi Gereja. Raja Spanyol kadang-
kadang juga menghadiahi mereka tanah-tanah yang sangat luas di koloni tersebut
yang menyebabkan mereka menjadi sangat kaya.
Di bawah peninsulares adalah criollos (creole), yakni para anak keturunan
pemukim Spanyol yang lahir di tanah Amerika. Secara ras, creole itu sederajat
dengan peninsulares, namun pada praktik kesehariannya, kaum creole dilarang
menduduki posisi pejabat tertinggi semacam viceroy atau pejabat tinggi Gereja.
Padahal banyak juga kaum creole yang kaya-raya dan memiliki tanah-tanah luas
atau pertambangan, sedangkan yang lain banyak pula yang aktif dalam
perdagangan dan industri. Setelah creole, di bawahnya lagi terdapat orang-orang
Mestizo, yakni keturunan campuran antara orang Eropa dan Indian. Ras Mestizo
bekerja di berbagai bidang pekerjaan, dari buruh harian, petani perkebunan,
hingga ahli hukum. Di antara tahun 1600-an hingga 1700-an, populasi kaum
Mestizo tumbuh dengan cepat. Di bagian terbawah dari struktur masyarakat
kolonial yakni budak Indian dan budak hitam yang berasal dari Afrika.
Kecuali bagi peninsulares, setiap kelompok mempunyai alasan untuk menolak
pemerintah kolonial, sebab sistem itu memberi kepada peninsulares posisi sosial,
politik, dan ekonomi yang superior. Lebih-lebih banyak kaum creole yang
berpendidikan Eropa, di mana mereka telah menyerap ajaran-ajaran Pencerahan
tentang kebebasan. Pada saat mereka pulang kampung, mereka menyebarluaskan
ajaran tersebut. Maka dari itu penguasa Spanyol segera melarang tulisan-tulisan
Rousseau dan Voltaire disebarluaskan di koloni Spanyol tersebut sebab mereka

14
menganggap bahwa ide-ide dari keduanya akan mengancam kelangsungan
pemerintahan kolonial.
Kaum Mestizo tidak menyukai pemerintah kolonial sebab mereka dianggap
sebagai warga negara kelas tiga dan dibenci orang Spanyol maupun para creole.
Sedangkan orang Indian, pada prinsipnya bebas, namun kebanyakan mereka
dipaksa bekerja untuk orang Eropa. Tumpukan ketidakpuasan dari berbagai
segmen sosial itu kemudian menghasilkan semangat untuk berjuang
memerdekakan diri.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Renaisance memunculkan persaingan antara kaum bangsawan di Eropa pada
abad 13 dan 14 karena ilmu pengetahuan berkembang diantaranya munculnya
merkantilisme dan perdagangan dunia yang meningkat menjadi pendorong bangsa
Spanyol dan Portugis sampai ke benua Amerika. Colombus dari Spanyol berhasil
mendarat di Bahama pada Oktober 1442, Pedro Cabrol seorang Portugis sampai di
pantai Brazi pada tahun 1500. Pada waktu yang bersamaan Americo V. 21/197
Spanyol berhasil menelusuri Amerika selatan, dan masa itu juga unckoda Leon
berhasil memasuki Florida, dan Cobeza de Vasa di teluk Meksiko. Pelayaran
bangsa-bangsa Eropa pada abad ke 15 dikenal sebagai abad permulaan ekspansi
atau permulaan zaman baru.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber dan kritik yang membangun
dari para pembaca

16
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Bambang Wahyu. 2016. Studi Amerika Latin. Yogyakarta; Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta.

Tanjung, Flores, dan Lister Eva. 2013. Amerika Selayang Pandang. Medan :
Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai