Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

PRINSIP-PRINSIP PENGADILAN INTERNAL PERUSAHAAN


Berdasarkan COSO Framework tahun 2013 terdapat 17 prinsip Pengendalian
yang merepresentasikan konsep-konsep pada setiap komponen pengendalian internal.
Berikut adalah prinsip-prinsip pengendalian tersebut:

A. Lingkungan Pengendalian
1. Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika.
2. Dewan komisaris (atau dewan pengawas) menunjukkan independensi dari
manajemen dan melaksanakan pengawasan atas pengembangan dan
pelaksanaan pengendalian internal.
3. Di bawah pengawasan dewan komisaris (atau dewan pengawas), manajemen
menetapkan struktur organisasi, garis pelaporan, serta wewenang dan tanggung
jawab yang tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
4. Organisasi menunjukkan komitmen dalam merekrut, mengembangkan, dan
mempertahankan individu-individu yang kompeten sesuai dengan tujuan yang
diterapkan.
5. Organisasi memberikan dukungan bagi individu-individu yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengendalian internal sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
B. Penilaian Risiko
1. Organisasi menetapkan tujuan-tujuan yang jelas agar identifikasi dan penilaian
risiko terkait tujuan-tujuan itu bisa dilakukan.
2. Organisasi melakukan identifikasi risiko atas pencapaian tujuan entitas secara
menyeluruh dan melaksanakan analisis risiko sebagai landasan untuk
menetapkan manajemen risiko.
3. Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan (fraud) dalam melakuan
penilaian risiko atas pencapaian tujuan.
4. Organisasi melakukan identifikasi dan penilaian atas perubahanperubahan yang
mungkin berdampak signifikan terhadap sistem pengendalian internal.
C. Aktivitas Pengendalian
1. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas-aktivitas pengendalian yang
akan memberikan kontribusi dalam meminimalkan risiko atas pencapaian tujuan
hingga mencapai tingkat riiko yang bisa diterima.
2. Organisasi memilih dan meengembangkan aktivitas-aktivitas pengendalian
umum atas teknologi pendukung pencapaian tujuan.
3. Organisasi memberlakukan aktivitas-aktivitas pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang diharapkan dan melalui prosedur yang menjabarkan
kebijakan menjadi tindakan.
D. Informasi dan Komunikasi
1. Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk mendukung komponenkomponen pengendalian
internal lain berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Organisasi melakukan komunikasi informasi secara internal, termasuk tujuan dan
tanggung jawab pengendalian internal, yang diperlukan untuk mendukung
pengendalian internal berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Organisasi menjalin komunikasi dengan pihak-pihak eksternal terkait hal-hal
yang mempengaruhi berfungsinya komponen-komponen pengendalian internal
lainya.
E. Pengawasan
1. Organisasi memilih, mengembangkan, dan melaksanakan evaluasi, baik yang
dilakukan secara terus-menerus (berkelanjutan) maupun yang dilakukan secara
terpisah untuk memastikan apakah komponen-komponen pengendalian internal
ada dan berfungsi.
2. Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahankelemahan
pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihakpihak yang bertanggung
jawab untuk mengambil tindakan korektif, termasuk manajemen
3. puncak dan dewan komisaris (atau dewan pengawas serupa), sebagaimana
mestinya.

Salah satu komponen pengendalian internal menurut COSO adalah aktivitas


pengendalian (control activities). Aktivitas pengendalian menunjukkan usaha
perusahaan untuk mengidentifikasi resiko yang sedang dihadapi, seperti kecurangan
(fraud).
Ada 6 prinsip dari aktivitas pengendalian, antara lain:

1. Establishment of responsibility (Pembentukan Tanggung Jawab)


Sebuah prinsip penting dari pengendalian internal adalah dengan menetapkan
tanggung jawab kepada karyawan tertentu. Pengendalian menjadi efektif ketika hanya
seorang yang ditugaskan untuk tanggung jawab tertentu. Pembentukan tanggung jawab
sering mengharuskan pembatasan akses kepada karyawan yang memiliki otorisasi.

2. Segregation of duties (Pemisahan Tugas)


Pemisahan tugas sangat penting dalam sistem pengendalian internal. Contohnya,
karyawan yang merancang sistem komputer tidak boleh ditugaskan untuk pekerjaan
yang menggunakan sistem tersebut, kaerena mereka bisa saja merancang sistem yang
menguntungkan mereka secara pribadi dan melakukan kecurangan.

3. Documentation procedures (Prosedur Dokumentasi)


Perusahaan harus membangun prosedur untuk mendokumentasi setiap transaksi.
Perusahaan seharusnya menomorkan setiap dokumen transaksi sehingga kejadian
transaksi dicatat dua kali dapat terhindar.

4. Physical controls (Pengendalian Secara Fisik)


Pengendalian secara fisik berhubungan dengan penjagaan aset dan memastikan
ketepatan dan reliabilitas catatan akuntansi. Beberapa pengendalian secara fisik
seperti safety deposit boxes untuk penempatan kas, fasilitas komputer
dengan password, pemantauan dengan TV, penggunaan alarm, time clock untuk
mencatat waktu kerja.
5. Independent internal verification (Verifikasi Internal yang Independen)
Prinsip ini melibatkan pemeriksaan data yang diperiksa oleh karyawan. Pemeriksaan
catatan secara berkala atau secara mendadak seharusnya dilakukan oleh perusahaan.
6. Human resource controls (Pengendalian Sumber Daya Manusia)
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sehubungan dengan pengendalian sumber
daya manusia antara lain adalah memantau karyawan yang memegang kas, merotasi
pekerjaan karyawan dan memberikan karyawan kesempatan untuk berlibur, melakukan
pemeriksaan latar belakang. Yang dimakudkan dengan pemeriksaan latar belakang
adalah mengecek apakah pelamar kerja merupakan lulusan dari sekolah yang terdaftar
di list perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai