Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK TENAGA LISTRIK DASAR

Oleh : Hamzah Berahim

Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2011

Hak Cipta  2011 pada penulis,


Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa
izin tertulis dari penerbit.

Ruko Jambusari No. 7A


Yogyakarta 55283
Telp. : 0274-889836; 0274-889398
Fax. : 0274-889057
E-mail : info@grahailmu.co.id

rahim, Hamzah
KNIK TENAGA LISTRIK DASAR/Hamzah Berahim
Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2011 x + 126 hlm, 1 Jil. : 23 cm.

BN: 978-979-756-781-1

1. Teknik I. Judul
Kata Pengantar

B
uku Teknik Tenaga Listrik Dasar ini mempelajari dasar-dasar
Sistem Tenaga, mulai dari dasar-dasar pembangkitan, sistem transmisi,
perancangan dan perencanaan Sistem Tenaga Listrik, prinsip dasar
ketenagaan listrik, parameter saluran transmisi, unjuk kerja ajeg saluran
transmisi, dan gambaran umum sistem tenaga listrik.
Buku ini disusun dengan teori ringkas, yang merupakan dasar, dan
dapat dikembangkan lebih lanjut, serta untuk memudahkan
pemahamannya diberikan banyak contoh soal lengkap dengan
pembahasannya.
Para pemakai buku ini, akan mendapatkan manfaat yang optimal,
apabila paling sedikit telah mempunyai pengetahuan dasar tentang dasar
Teknik Elektro.
Meskipun penyusunan sistematika buku ini diarahkan ke tujuan
untuk mempermudah proses belajar mengajar dalam satu semester,
namun setiap bab dapat berdiri sendiri dan dapat dipelajari secara terlepas
sesuai dengan urutan dan pilihan yang dikehendaki.
Atas terbitnya buku ini, kepada semua pihak yang telah membantu,
tidak lupa diucapkan terima kasih.
vi Kata Pengantar

Akhirnya setiap saran yang disampaikan demi perbaikan dan


penyempurnaan buku ini akan diterima dengan segala senang hati, serta
tidak lupa di ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2011


Penyusun

Prof. Dr. Ir. Hamzah Berahim, MT


Daftar Isi

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Umum 1
1.2 Sistem Pembangkitan 3
1.3 Sistem Transmisi 8
1.4 Sistem Distribusi 9
1.5 Perancangan dan Perencanaan Sistem Tenaga Listrik 9
BAB 2 PRINSIP DASAR KETENAGAAN LISTRIK 13
2.1 Umum 13
2.2 Daya Kompleks Dipergunakan untuk Melayani
Untai Satu Gerbang 13
2.3 Konservasi dari Daya Kompleks 20
2.4 Tiga Fasa Seimbang 25
2.5 Analisis Per Fasa 32
2.6 Daya Tiga Fasa Seimbang 35
BAB 3 PARAMETER SALURAN TRANSMISI 37
3.1 Umum 37
3.2 Ukuran Penghantar 44
viii Daftar Isi

3.3 Konstanta Saluran Transmisi 47


3.4 Resistans 47
3.5 Induktans dan Reaktans Induktif 48
3.6 Kapasitans dan Reaktans Kapasitif 52
3.7 Tabel dari konstanta saluran 55
3.8 Penghantar berkas 57
BAB 4 UNJUK KERJA AJEG SALURAN TRANSMISI 63
4.1 Gambaran umum saluran 63
4.2 Saluran transmisi pendek
(sampai dengan 50 mil, atau 80 km) 65
4.3 Saluran transmisi jarak menengah
(sampai dengan 150 mi, atau 240 km) 78
4.4 Saluran transmisi jarak jauh (diatas 150 mi atau 240 km) 87
BAB 5 GAMBARAN UMUM SISTEM TENAGA LISTRIK 105
5.1 Diagram saluran tunggal atau diagram satu kutub atau
diagram segaris (one line diagram) 105
5.2 Diagram impedans dan reaktans 109
5.3 Perhitungan dalam sistem perunit (pu) atau persatuan 110
5.4 Mengubah harga basis dari kuantitas perunit 113
5.5 Nilai pu dari besaran-besaran sistem tenaga 115
DAFTAR PUSTAKA 123

-oo0oo-
Bab 1
Pendahuluan

1.1 UMUM

S
ebagian energi yang dibutuhkan masyarakat sekarang dipenuhi oleh
energi listrik, melalui sistem tenaga listrik yang terbagi dalam tiga
subsistem sebagai berikut:
1. Sistem Pembangkitan
2. Sistem Transmisi
3. Sistem Distribusi
Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi membangkitkan energi
listrik melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik. Pada
pembangkit tenaga listrik ini sumber-sumber energi alam diubah oleh
penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau
putaran yang selanjutnya energi mekanis tersebut diubah menjadi energi
listrik oleh generator. Sumber-sumber energi alam ini dapat berupa:
1. Bahan bakar yang berasal dari fossil seperti batubara, minyak bumi
dan gas alam.
2. Bahan galian seperti uranium dan thorium.
3. Tenaga air, terutama yang penting adalah tinggi jatuh air dan
debitnya.
4. Tenaga angin untuk daerah pantai dan pegunungan.
5. Tenaga matahari.
2 Pendahuluan

Sistem transmisi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari


pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi, karena ada
kalanya pembangkit tenaga listrik dibangun di tempat yang jauh dari
pusat-pusat bebannya, seperti misalnya pembangkit listrik tenaga air di
bangun dekat sumber energi alam misalnya berupa air terjun yang jauh di
pedalaman, sedangkan pusat beban atau konsumen tenaga listrik misalnya
pabrik, industri, komersial, perumahan dan sebagainya kebanyakan di
perkotaan. Saluran transmisi ini akan mengalami rug-rugi tenaga, maka
untuk mengatasi hal tersebut tenaga yang dikirim dari pusat pembangkit
ke pusat beban harus ditransmisikan dengan tegangan tinggi maupun
tegangan ekstra tinggi.
Sistem Distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri, perumahan dan sebagainya.
Transmisi tenaga dengan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra
tinggi pada saluran transmisi diubah pada gardu induk menjadi tegangan
menengah atau tegangan distribusi primer, yang selanjutnya tegangannya
dapat diubah lagi menjadi tegangan untuk konsumen. Energi listrik pada
sisi konsumen ini dapat diubah lagi menjadi energi mekanis yang terpakai
melalui motor listrik untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik baik di
pabrik maupun di industri, dan peralatan listrik di rumah tangga seperti
pompa air, kipas angin, mesin pendingin dan penyejuk ruangan, untuk
kompor, strika, penerangan dan sebagainya.
Sistem pembangkit, sistem transmisi dan sistem distribusi ini dapat
digambarkan menjadi diagram satu saluran (one line diagram) secara
sederhana seperti gambar 1.1.
Sistem tenaga yang sederhana seperti pada gambar 1.1, tenaga
listrik yang dibangkitkan pada pembangkit tenaga listrik dengan tegangan
3/6/13/26 kV oleh transformator tenaga dapat dinaikkan tegangannya
menjadi tegangan saluran transmisi 70/150/345/500/750 kV yang
selanjutnya disisi penerimaan saluran transmisi yakni di gardu induk
tegangannya diturunkan lagi menjadi tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer 33/20//11/6 kV. Dari tegangan distribusi primer ini

Anda mungkin juga menyukai