Anda di halaman 1dari 3

Embryogenesis :  

proses pembentukan dan perkembangan embrio.


A. Proses fertilisasi
Sebelum terjadinya proses embriogenesis terlebih dahulu proses fertilisasi yakni proses
pembuahan. yakni Suatu proses peleburan dua jenis sel gamet laki-laki dan perempuan.
Fertiliasi umumnya terjadi di saluran tuba Fallopii. membran sel ovum segera mengeras
untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses fertilisasi dimuali dari
 sperma mauk kedalam rahim yang terjadi senggama.
 Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium ditangkap oleh fimbrae dibawa kedalam tuba
falopii.
 Hanya 1 sperma yang membuahi ovum, sperma yang memiliki DNA yang tinggi dan
bergerak lebih cepat untuk sampai pada ovum.
 Peleburan inti sperma dan inti ovum membentuk zigot

B. Proses embriogensis
Proses embriogenesis adalah rangkaian proses yang terjadi sesaat setelah terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma.
Proses embriogenesis meliputi
 Fase cleavage(pembelahan)zigot
 Fase morula
 Fase blastula
 Fase gatrula
 Difrensiasi sel
1. Fase cleavage
 Sel telur terbagi menjadi dua belahan yang berbeda, yaitu animal hemiphere
dan vegetal hemisphere akibat kandungan itoplasma yang tidak menyebar
merata, yang dipisahkan oleh gray crescent
 Animal hemisphere akan terfertilisasi oleh sperma dan biasanya akan tampak
lebih gelap dibandingkan vegetal hemisphere.
 Fase ini merupakan pembelahan sel secara mitosis yang menghasilkan 2,4,8
dan 16 blatomere
 Pembelahan sel ini berlangsung secara cepat namun tidak menambah ukuran
zigot. Pada tahap pembelahan ini zigot masih diselubungi oleh zona pelusida
2. Fase morula
 Terjadi setelah pembelahan zigot menjadi 16 sel, terjadi lagi pembelahan
menjadi 32 sel yang disebut morula
 Fase morula merupakan bola padat yang penuh dengan sel-sel hasil
pembelahan dan masih diselimuti zona pelusida
 Blastomer terus mengalami pembelahan menjadi 64
 Pembelahan terus berlangsung disepanjang saluran oviduk
3. Fase blastula
 Setelah hari ke 4-5 hari, zigot berubah menjadi bola padat yang diikuti dengan
migrai sel-sel blastomer menuju vegetal pore, sehingga terbntuk rongga
dibagian animal pore yang di sebut blastocoel.
 Tahapan ini menghasilkan blastosit
 Pada hari 6-7 setelah fertilisasi, blastocyt siap berimplantasi di dalam dinding
rahim (uterus)
 Implantai blastosit kedinding endometrium memerlukan waktu yang sangat
singkat
 Lapisan zona pelusida baru akan melebur
 Blastosit mengeluarkan enzim yang berpenetrasi kedalam dinding
endometrium
 Sel blastosit ini mendapat makanan dari pembuluh darah pada dinding
endometrium.

4. Fase gastrula
 Setelah blastosit berimplntasi, sel-sel trophoblast dari blastosit berinvaginasi
kedinding endometrium
 Blastosit berkembang membentuk lapisan dari dalam ke luar yaitu : hipoblast,
epiblast dan trophoblast
 Selanjutnya zigot memasuki fase gastrula dengan terbentuknya rongga
gastrocoel akibat pelekukan blastopor kebagian dalam roongga blastocoel.
 Pelekukan itu mengakibatkan terbentuknya rongga gatrocoel dan arkenteron.
 Arkenteron itu akan menjadi saluran pencernaan
 Blatoporos akan menjadi anus
 Lekukan sel-sel akan mendesak rongga blatocoel menjadi lebih sempit dan
terbentuklah 3 lapisan embrional, yakni ektoderm, meoderm dan entoderm

5. Embrio
Embrio di lapisi oleh 2 lapisan yaitu korion dan amnion cavity.embrio terantung pada rongga
korion melalui tangkai penghubung.pada hari ke-35 amnion cavity akan melebar di dalam sel
dan membentuk pelindung agar janin terhindar dari guncangan,lebih leluasa bergerak dan
pertumbuhannya tetap seimbang.serta yolk salc yang terbentuk mejadi tali pusar

Anda mungkin juga menyukai