Partikel
Nomor atom dan Isotop, isobar, Molekul Molekul ion
Penyusun ion
Nomor massa isoton diatomik poliatomik diatomik
Atom poliatomik
proton
Rumus
molekul Senyawa ionik
elektron
neutron
Rumus
empiris
- Ikatan kovalen : Ikatan kimia yang mengikat atom satu sama lain dalam
molekul dengan cara berbagi elektron antar atom yang berinteraksi terdiri dari
3 jenis ikatan :
a. ikatan kovalen tunggal (orde 1)
b. ikatan kovalen rangkap 2 (orde 2)
c. ikatan kovalen rangkap 3 (orde 3)
- Keelektronegatifan dapat membantu dalam membedakan jenis ikatan apakah
ikatan ion, kovalen nonpolar, atau ikatan kovalen polar
- Struktur resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur Lewis untuk
satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya
menggunakan satu struktur Lewis saja
- Jenis ikatan di mana kedua elektron dari pasangan bersama berasal dari salah
satu dari dua atom, yang disebut Ikatan kovalen koordinat
- Geometri molekul merupakan susunan atom dalam bentuk tiga dimensi dalam
suatu molekul.
- Gaya antarmolekul terdiri dari 2 yaitu Gaya Van der Walls (gaya dipol-dipol,
gaya dipole-dipol terinduksi, gaya ion-dipole terinduksi, gaya disperse atau
gaya London), gaya ion-dipol dan ikatan hidrogen
- Gaya ion-dipol adalah hasil interaksi elektrostatik antara ion (bisa kation atau
anion) dan muatan parsial pada suatu molekul polar
- Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara atom
hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F)
GAYA
ELEKTROSTATIK
Ikatan Ikatan Ikatan Gaya Vander Waals Ikatan Hidrogen Gaya ion Dipol
ion Kovalen Logam
Dipol-dipol
Dipol-dipol
terinduksi
Gaya dispersi/
Gaya London
- Padatan memiliki bentuk yang pasti karena, berbeda dengan cairan atau gas,
molekul atau atom yang menyusun padatan tetap pada tempatnya
- Sifat cairan dan padatan ini dipengaruhi kekuatan antarmolekul. yang
dipengaruhi komposisi kimia dan struktur molekul
- semakin kuat gaya antara partikel dalam cairan, semakin besar tegangan
permukaan
- aksi kapiler pada cairan disebabkan oleh 2 kekuatan yakni oleh kohesi, yang
merupakan tarikan antar molekul sejenis (dalam kasus ini, molekul air).
Kekuatan kedua, yang disebut adhesi, adalah daya tarik antara molekul yang
berbeda, seperti yang ada pada air dan sisi tabung gelas (silika).
- Sifat unik air antara lain, untuk meningkatkan suhu air kita harus memutus
banyak ikatan hidrogen antar molekul air sehingga dapat menyerap sejumlah
besar panas sementara suhunya naik sedikit. Sebaliknya Air juga bisa
mengeluarkan banyak panas hanya dengan sedikit penurunan suhu
- Jenis padatan, yaitu kristalin dan amorf. Padatan kristalin adalah padatan yang
terdiri dari atom, ion, atau molekul yang memiliki susunan memanjang
berurutan dalam rentang yang panjang. padatan amorf adalah partikel yang
konstituennya tersusun secara acak dan tidak memiliki struktur jangka panjang
yang teratur
7. Teori adalah penjelasan yang teruji dari tingkah laku dari alam.
11. Massa Molar adalah perbandingan antara massa 1 atom unsur itu dengan
1/12 massa atom C-12.
13. Cara Rumus Pada cara rumus digunakan satu atau lebih rumus. Tiap
rumus merupakan persamaan aljabar yang menghubungkan beberapa
variabel. Sebuah rumus dapat berasal dari induksi data kuantitatif atau
deduksi matematika dari dua atau lebih rumus.
KB. 2 : Materi dan Hukum-hukum Dasar kimia
1. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi, struktur dan sifat materi
serta perubahan yang menyertai materi tersebut
5. Unsur adalah bentuk yang paling sederhana dari zat, atau zat yang tidak
dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
6. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih unsur yang
berbeda dimana unsur tersebut selalu bergabung dan bereaksi dalam
perbandingan massa unsur yang tetap
8. Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat yang
masih mempertahankan sifat aslinya
9. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru
ditandai dengan adanya perubahan warna, terbentuknya gas atau
terjadinya endapan.
7. Rumus molekul adalah rumus yang memberitahu kita jumlah dan jenis
atom yang sesungguhnya terikat pada suatu molekul.
8. Rumus senyawa ionik merupakan rumus paling sederhana yang dikenal
dengan rumus empiris.
3. Reaksi kombinasi adalah reaksi ketika dua atau lebih unsur bergabung
membentuk senyawa tunggal
7. Produk adalah zat yang ada setelah reaksi, produk terbentuk selama
perubahan kimia. Terletak di kanan tanda panah.
5. Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk bereaksi
sehingga konsentrasi pereaksi menjadi sentengah.
a. Waktu paro orde nol
b. Waktu paro orde satu
c. Waktu paro orde dua
7. Konstanta laju adalah suatu konstanta pada laju reaksi, dimana laju
reaksi apabila semua konsentrasi pereaksi 1 molar
KB 3 : Energetika
3. Sistem adalah Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian
atau yang akan kita pelajari
a. Terbuka : terjadi perpindahan kalor dan materi dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya
b. Tertutup : terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan dan
sebaliknya
c. Terisolasi : tidak terjadi perpindahan kalor maupun materi dari sistem
ke lingkungan dan sebaliknya
4. Lingkungan adalah Suatu yang berada diluar sistem
2. Oksidator adalah zat yang dapat mengoksidasi zat lain. Oksidator akan
mengalami reduksi.
3. Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain. Reduktor akan mengalami
oksidasi.
7. Sel Volta/ sel galvani adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari
reaksi redoks spontan diubah kedalam energi listrik. Komponen dari sel
Volta terdiri dari: anoda sebagai elektroda negatif dan katoda sebagai
elektroda positif, larutan elektrolit dan jembatan garam yang
menghubungkan kedua elektroda.
10. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta yaitu sel
elektrokimia dimana arus listrik (dua arah) digunakan untuk
melangsungkan reaksi redoks tidak spontan.
11. Sel elektrolisis terdiri dari dua elektroda yaitu: elektroda negatif
(katoda) yaitu tempat berlangsungnya reaksi reduksi dan elektroda
positif (anoda) yaitu tempat berlangsunga reaksi oksidasi.
Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda tergantung pada beberapa
faktor yaitu:
a. jenis kation dan anion dalam sel
b. keadaan ion, apakah fasa cair (lelehan) atau larutan
c. jenis elektroda ( elektroda inert atau elektroda aktif)
d. potensial listrik
6. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang mengandung lebih banyak zat
terlarut dibandingkan larutan jenuh.
7. Larutan belum jenuh adalah larutan yang mengandung lebih sedikit zat
terlarutdibandingkan larutan jenuh.
13. Indikator asam basa adalah zat warna yang mampu menunjukkan
warna-warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.
c. Skala pH 1 sampai 14
1) H+ = OH- maka pH larutan =7 bersifat netral.
2) H+ < OH- maka pH larutan >7 bersifat basa.
3) H+ > OH- maka pH larutan
c. Basa kuat
[OH-] = valensi basa × [basa]
d. Basa lemah
[OH-] =√Kb [M(OH)] atau
[OH-] = [M(OH)] × α
3. Reaksi Penetralan adalah reaksi antara asam dan basa dimana jumlah
ion H+ dan ion OH- sama.
5. Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti
peruraian.
6. Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi asam dan basa,
kation dari basa akan bereaksi dengan anion dari asam
9. Jumlah zat terlarut yang terdapat dalam pelarut, dikenal 3 macam larutan
yaitu larutan belum jenuh, tepat jenuh, dan lewat jenuh
10. Faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu suhu, jenis pelarut, jenis
zat terlarut, pH dan Ion sejenis
11. Nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai fungsi
dari kelarutan zat terlarut
1. Sifat Koligatif adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut.
3. Penurunan tekanan uap (ΔP) adalah turunnya tekanan uap jenuh suatu
larutan (P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya (Po ) karena
adanya zat terlarut non volatile
4. Kenaikan titik didih larutan (ΔTb) adalah selisih antara titik didih
larutan (Tb larutan) dengan titik didih pelarut murni (Tb larutan).
5. Penurunan titik beku (ΔTf) larutan adalah turunnya titik beku larutan
(Tb larutan) dibanding titik beku pelarut murni (Tf pelarut)karena
terdapatnya sejumlah zat terlarut.
8. Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar
dibandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit.
KB 4. SISTEM KOLOID
1. Koloid : suatu campuran zat heterogen (2 fasa) antara 2 zat atau lebih
dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid 1-1000nm (fase
terdispersi/ yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain
(medium pendispersi/pemecah).
5. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka dengan medium pendispersi
(gaya tarik menarik antara fase terdispersi dan medium pendispersi)
7. Sifat Koloid
a. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid.
b. Gerak Brown adalah gerak zig-zag (bergerak lurus dan patah-patah)
pada partikel koloid.
c. Adsorbsi adalah partikel koloid dapat menyerap (mengadsorbsi)
partikel lain (ion atau molekul lain) dipermukaannya.
d. Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan
listrik.
• Dispersi
Dilakukan dengan cara menghaluskan partikel kasar menjadi partikel
kecil berukuran koloid.
4. Hibridisasi sp3 terjadi pada metana yang memiliki empat ikatan kovalen
terhadap atom hidrogen. Hibridisasi ini dihasilkan dari keempat orbital
atom (2s dan 2p). Satu elektron pada orbital 2s tereksitasi ke orbital 2p.
5. Hibridisasi sp2 terjadi pada etilena yang memiliki ikatan rangkap dua.
Satu orbital 2s dan dua orbital 2p terhibridisasi sedangkan satu orbital 2p
tidak terhibridisasi.
9. Isomer rangka adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul sama,
tetapi bentuk rangka berbeda (boleh bercabang atau lurus)
10. Isomer posisi adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul dan
gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsi berbeda.
11. Isomer fungsional adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul
sama, tetapi gugus fungsi berbeda
12. Isomer geometri adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul,
gugus fungsi dan posisi sama tetapi bentuk geometri berbeda.
11. Reaksi Eliminasi: yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu
molekul. Reaksi eliminasi biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan
tunggal menjadi ikatan rangkap melalui terlepasnya molekul kecil
seperti air, HCl, atau HBr.
14. Reaksi Adisi: reaksi yang menghasilkan produk dengan suatu tambahan
gugus atau substituen tanpa adanya gugus pergi yang diusir seperti pada
reaksi substitusi. Biasanya terjadi pada senyawa tidak jenuh atau
berikatan rangkap dua ataupun tiga.
5. Pati merupakan suatu campuran dari dua jenis polimer glukosa, yaitu
amilosa dan amilopektin
14. Asam amino standar adalah 20 macam asam amino yang berikatan
secara kovalen sebagai penyusun protein
15. Asam amino polar ditandai dengan adanya gugus R yang tidak
bermuatan.
17. Asam amino dengan gugus R terionisasi. Lisin, arginin, dan histidin
mempunyai gugus yang bersifat basa pada rantai sampingnya. Asam
amino ini bersifat polar sehingga apabila berada di permukaan protein
dapat mengikat air. Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pada
gugus imidazol) dibanding lisin dan arginin.
18. Asam Amino Alifatis. Golongan asam amino alifatik adalah asam-
asam amino dengan gugus R mengutup dan tidak bermuatan. Asam-
asam amino alifatik tersebut adalah; Glisin, Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin, dan Prolin.
21. Reaksi Sanger merupakan reaksi antara gugus α-amino dengan reagen
1- fluoro-2,4-dinitrobenzen (FDNB). Dalam suasana basa lemah,
FDNB bereaksi dengan gugus α- amino, sehingga membentuk derivat
2,4- dinitrofenil. Pereaksi Sanger ini khusus untuk penentuan asam
amino N-ujung suatu rantai polipeptida.
22. Reaksi Dansil Khlorida adalah reaksi antara gugus amino dengan 1-
dimetilamino naftalen-5- sulfonil klorida. Gugus Dansil mempunyai
sifat fluoresensi yang tinggi, sehingga derivat dansil asam amino dapat
ditentukan dengan cara fluoromer.
23. Reaksi Edman merupakan reaksi antara gugus α-asam amino dengan
fenilsotiosianat, yang menghasilkan derivat asam amino
feniltiokarbamil. Reaksi Edman ini juga digunakan untuk penentuan
asam amino N-ujung suatu rantai polipeptida.
24. Reaksi basa Schiff adalah tipe reaksi yang bersifat reversibel antara
gugus 𝞪- asam amino dengan gugus aldehid. Basa Schiff biasanya
terjadi sebagai senyawa antara dalam reaksi enzim antara 𝞪- asam
amino dengan substrat.
27. Protein Sederhana, sering juga disebut dengan protein tunggal karena
apabila dihidrolisis sempurna akan menghasilkan asam-asam amino
saja. Protein yang termasuk ke dalam protein sederhana adalah
albumin, glutelin, prolamin, albuminoid dan histon.
28. Protein Majemuk, sering juga disebut dengan nama protein konjugasi.
Protein majemuk ini apabila dihidrolisis sempurna, tidak saja
menghasilkan asam-asam amino saja, tetapi juga menghasilkan
senyawa-senyawa bukan asam amino. Protein yang tergolong ke dalam
proteinmajemuk yaitu kromoprotein, nukleoprotein, glukoprotein,
fosoprotein, lipoprotein, dan metalo protein.
30. Protein mempunyai daya serap air yang sangat besar, sehingga apabila
dengan garam, protein akan mampu menarik air. Peristiwa ini disebut
dengan salting out
32. Struktur protein primer ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu
asam amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptida. Struktur
primer protein dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa
ditulis untuk senyawa organik.
33. Struktur protein sekunder terjadi karena ikatan hidrogen antara atom
O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (NH2)
dalam satu rantai polipeptida.
36. Uji Biuret. Reaksi ini umum untuk suatu peptida atau protein. Reaksi
akan positif jika terbentuk warna ungu, yaitu terbentuknya kompleks
senyawa yang terjadi antara Cu /tembaga dengan N /nitrogen dari
molekul ikatan peptida.
37. Uji Xantoprotein. Uji ini positif ditandai dengan terbentuknya warna
kuning setelah penambahan HNO3 pekat ke dalam sampel dan
kemudian dipanaskan. Reaksi ini terjadi karena proses nitrasi inti
benzena.
39. Uji Millon Nasse. Reaksi akan positif, karena terjadi reaksi antara Hg
dengan gugus hidroksi fenil. Dengan demikian reaksi ini positif untuk
protein yang mengandung tirosin. Peraksi Millon terdiri dari campuran
merkuronitro dalam asam nitrat. Reaksi positif ditandai dengan
terbentuknya endapan merah.
40. Uji Belerang dilakukan karena protein yang mengandung sulfur seperti
sistein akan menghasilkan endapan hitam dari PbS ketika dipanaskan
dengan Pb(asetat) dalam keadaan basa.
41. Polimer adalah makromolekul yang terdiri atas unit struktural yang
disebut sebagai monomer. Polimer dapat dibuat dari ribuan monomer.
44. Polimer alami adalah polimer yang telah tersedia di alam. Polimer
alami memainkan peranan penting dalam kehidupan organisme
10. Kalsinasi adalah pemanasan bijih pada suhu tinggi sehingga bijih
terdekomposisi dengan melepaskan produk gas
12. Hujan asam merupakan salah satu akibat pencemaran udara oleh gas
NOx dan SO2, yang dapat berwujud butiran air, kabut, hujan es, salju
bahkan gas dan debu yang mengandung asam.
13. Logam berat merupakan logam yang beratnya melebihi 5 g/cm3, dapat
larut dalam air, bersifat racun dan karsinogenik.
2 Daftar materi KB 1.
yang sulit 5. Ikatan phi (π)
dipahami di 6. Ikatan sigma (σ)
modul ini KB 2.
5. Reaksi substitusi senyawa aromatic kedua dan ketiga
6. Reaksi 1,2 dan adisi 1,4 diena terkonjugasi
7. Reaksi pembentukan amina melalui senyawa karbonil
KB 3.
1. Mekanisme pembentukan ikatan glikosida pada maltose
2. Asam amino non standar
3. Reaksi-reaksi warna terhadap protein
KB 4.
1. Fermentasi Nata de coco
2. Jalur biosintesis pembentukan selulosa oleh A. xylinum
3. Reaksi kimia dalam pengolahan logam
3 Daftar materi KB 1.
yang sering Hibridisasi sp2 dan sp
mengalami KB 2.
miskonsepsi 4. Aturan Markovnikov dan Anti-Markovnikov
5. Reaksi reduksi dan oksidasi pada senyawa organik
KB 3.
Reaksi warna terhadap protein
KB 4.
Reaksi Kimia dalam pengolahan logam