Anda di halaman 1dari 8

ETIKA SEKSUAL DAN MEDIS

“Studi Kasus Tentang Penyimpangan Seksual”

Pelayanan konseling kepada orang yang melakukan seks bebas di bangku


sekolah (kepada orang yang hamil diluar nikah)

DOSEN :

Pdt. Martje M. Panekenan M.Th.

DISUSUN OLEH :

Natalia Mangi

(201941254)

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON

YAYASAN GMIM DS. A. Z. R. WENAS

2021
I. IDENTITAS KONSELI

(Semua nama yang ada dalam verbatim ini telah disamarkan)

Nama : Pinkan

Umur : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Anak kedua dari (3 bersaudara)

Pekerjaan : Siswa

Waktu Percakapan : 22 November

Tempat Percakapan : Rumah konseli

Topik Permasalahan : Pelayanan konseling kepada orang yang melakukan seks bebas di
bangku sekolah (kepada orang yang hamil diluar nikah)

II. DESKRIPSI

Konseli adalah seorang siswa SMA N 1 Modoinding.Tahun ini dia telah masuk kelas 3
konseli sudah mengenal konselor dari waktu masih usia SD sampai sekarang kami berdua
masih berteman bahkan pun sepupu, dan juga konseli sedang melewati masa-masa sulitnya
karena dia telah hamil diluar nikah dan dia juga masih duduk di bangku sekolah.

III. OBSERVASI

Pertama kali melakukan Pertemuan konselor dan konseli sudah di rencanakan dari sebelum
tanggal 22 November, konselor dan konseli membuat janji untuk bertemu, pertemuan mereka
pada pukul 17:00 wita. Setelah kami menentukan jam untuk bertemu, kami pun langsung
menentukan tempat pertemuan kami yaitu di rumah konseli. Konselor dihubungi oleh
orangtua Konseli, Percakapan ini menjadi sangat terbatas, karena konseli dalam keadaan
yang takut dan stres.perlu diketahui bahwa konselor dan konseli adalah sepupu.Saat
percakapan ini dilakukan, Konseli didampingi oleh Ibunya (Ki A) dan kakakPerempuannya
(Ki B), kebetulan ibunya dan ayahnya sedang mengambil cuti 3 hari tidak kerja hanya karena
ingin menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak mereka. Ayah dan adik yang laki-laki
sedang keluar. Hingga akhirnya kami sudah lama tidak bertemu dan bebicara langsung, kami
pun mempergunakan waktu itu dengan sebaik mungkin dan kami pun lama kelamaan mulai
saling bertukar cerita yang dari dulu sampai sekarang dengan apa yang dia alami oleh Pinkan.

IV. VERBATIM (JALANNYA PERCAKAPAN)

Ko 1 : Selamat sore mama...(Ki 1 tidak bersama-sama dengan Ibunya,ia sementara berada


didalam kamarnya, sedangkan ibunya duduk di teras rumah menanti kedatangan Ko).

Ki A1 : Selamat sore juga ibu.....(sambil berjabat tangan , membawa Ko kedalam, dan


mempersilahkan duduk diruang tamu, lalu menyuruh Ki B untuk memanggil Ki di
kamarnya).

Ki 1 : (keluar dari kamarnya dan langsung menuju Ko lalu bersalaman) Sore ibu....(lalu Ki
duduk disebelah Ki A).

Ko 2 : Apa kabar?

Ki 2 : Sehat Ibu, hanya sering mual-mual dan mudah lelah.

Ko 3 : Apakah sudah ke dokter untuk memeriksa kondisi atau belum?

Ki 3 : Belum ibu..

Ko 4 : Mengapa?

Ki 4 : Saya malu juga takut orang lain tahu kalau saya hamil diluar nikah, apalagi saya
sementara sekolah.

Ki B1 : (keluar dari dapur sambil membawa teh, lalu menyasikan dan mempersilahkan
minum, lalu Ki B duduk di sebelah Ki)
Ki A2 : Ibu tolong anak saya....ayahnya sampai saat ini belum mengetahui kalau anak saya
hamil, kami takut untuk mengatakanya....karena ayahnya pasti akan sangat marah dengan
kejadian ini.

Ki 4 : (pindah dan duduk disebelah Ko sambil menangis)ibu....saya malu dan juga saya
takut....

Ko 5 : (sambil memegang tangan ki)tidak apa-apa. Saya dapat memahaminya. lalu apa yang
bisa saya bantu?

Ki 5 : (berdiam diri sambil terus menangis)

Ki A3 : Ibu tolong kami...kami tidak tahu dengan cara apa agar kami dapat memberitahukan
hal ini kepada ayahnya. Saya pun takut untuk menyatakannya. Karena nanti dianggap tidak
dapat menjaga anak saya dengan baik sehingga kejadian ini bisa terjadi.

Ko 6 : Lalu dimana ayah dari anak ini?

Ki 6 : Dia ada...dia juga masih sementara sekolah...kami berdua sekolah ditempat yang
sama...tapi dia kakak tingkat saya....dia hendak bertanggung jawab tetapi dia takut untuk
kesini menghadap orangtua saya terutama ayah saya.

Ko 7 : Siapa nama laki-laki itu?

Ki 7 : Didi ibu...

Ko 8 : Baiklah kalau begitu...nanti Pinkan tolong beritahu Didi agar ia kesini dan bersama-
sama denganmu untuk memberitahukan hal ini kepada ayahmu...tidak apa-apa sayang...jika
kalian mau berterus terang kepada ayahmu, pasti dia akan menerimanya walaupun marah dan
kecewa...tetapi hal itu wajar...karena pertanda kalau ayahmu sangat menyanyangimu...dia
kecewa dan marah karena mungkin dia berpikir kalau dia tidak bisa menjadi ayah yang baik
untukmu...
Ki 8 : (mengangguk kepala sambil terus terisak-isak)

Ko 9 : Lebih baik secepatnya berterus terang kepada ayahmu, daripada dia mengetahuinya
dari orang lain...itu akan membuatnya semakin marah lagi...

Ki 9 : Iya ibu...

Ko 10 : Iya sayang, agar kamu juga dapat memeriksakan diri dan juga janin yang ada dalam
kandunganmu itu, sebaiknya ibu juga dapat mendampingi Pinkan ketika ia akan
memberitahukan ayahnya

Ki A4 : Baik ibu, terima kasih atas sarannya...

Ko 11 : Sama-sama. Mama dan Pinkan juga kakak, saya mau pamit pulang tapi sebelum itu
mari kita sama-sama berdoa kepada Tuhan dalam agar semuanya dapat berjalan dengan
lancar, sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ki 10, Ki A5 dan Ki B2 : Iya ibu...(sambil memperbaiki posisi duduk mereka)

Ko 12 : Baiklah. Mari kita sama-sama mengangkat hati untuk menghadap Tuhan dalam doa.
Mari kita berdoa, Allah Bapa Kami yang ada dalam Kerajaan Sorga. Bapa yang selalu kami
sembah Dalam AnakMu Yesus Kristus, saat ini saya bersama keluarga Kakak Pinkan. Kami
bersyukur kepadaMu karena karena Engkau masih menjaga kami hingga detik ini. Bapa saat
ini kami akan menaikan permohonan dan pergumulan yang dialami oleh keluarga ini.
Ditempat ketinggianMu, Engkau telah mengetahui apa yang terjadi dalam keluarga ini,
karena itu hambuMu memohon agar Engkau akan menolong mereka, juga akan memberikan
jalan keluar yang terbaik bagi pemecahan masalah ini, kami juga memohon agar Engkau
menjaga juga memberkati kakak Pinkan dan anak yang ada dalamkandungannya agar selalu
sehat. Kami juga berdoa dari kakak Didi yang adalah ayah dari calon anak ini, agar Engkau
mau menggerakkan hatinya dan memberikan kepadanya kesehatan agar ia mau untuk secepat
mungkin datang kesisi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka perbuat.
Kami juga berdoa untuk bapa yang belum pulang dari tempat kerjanya. Engkau menuntunnya
agar ia pulang sampai rumah dalam keadaan sehat, kami juga berdoa untuk mama yang selalu
dan senantiasa mendampingi anaknya dalam keadaan apapun itu, Engkau selalu memberikan
kepadanya kekuatan juga kesehatan agar dia tetap menjadi Ibu juga istri yang baik dalam
rumah tangga ini. Kami juga berdoa untuk kami semua yang ada pada saat ini, agar kami
dapat mengambil hikmah dari apa yang terjadi, berkat kami semua. Dalam nama Tuhan kami
Yesus Kristus kami panjatkan doa dan permohonan kami dan biarlah kehendak-Mulah yang
jadi atas permohonan kami...Amin

Ki 11 dan Ki A6 : Terima kasih ibu...

Ko 13 : Sama-sama. Saya mohon pamit...

Ki A6 : Baik ibu. Terima kasih ibu sudah meluangkan waktu untuk datang kesini. Tuhan
memberkati pelayanan ibu...

Ko 14 : Terima kasih. Selamat sore...

Ki 12, Ki A 6 dan Ki B2 : (mengantar Ko di depan rumahnya)

V. ANALISIS VERBATIM

Analisis Fisik

Konseli adalaha seorang yang cantik putih, manis dan memiliki badan yang tidak terlalu
gemuk,konseli memiliki tinggi badan kira-kira 150cm.. Ketika percakapan sedang
berlangsung wajah konseli ketakutan dan kecemasan, hal ini juga yang dirasakan ibunya
Pinkan. Ia belum siap untuk memberitahukan kepada suaminya atas kehamilan anaknya ini.
Di sini juga terungkap penyesalan yang amat dalam dari ibu ini (Ki A), karena sebagai anak
yang kedua dalam keluarga mereka, maka Pinkan menjadi anak yang sanggat diharapkan
menjadi contoh dan panutan bagi kakak dan adiknya yang masih kecil. Ibunya juga sangat
takut jika anaknya belum siap menerima keadaan ini dan berpikir untuk melakukan hal-hal
yang bisa saja merugikan dirinya dan juga anak yang ada dalam kandungannya.

Analisis psikologis

Keterbukaan sikap konsili untuk menerima keadaan dirnya yang sedang hamil diluar nikah
itu.hal ini diungkapkan oleh konseli dalam pelayanan konseling ini berlangsung. Bahkan ia
berani jujur terhadap ibunya, walaupun ia tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam percakapan, kita dapat melihat bahwa konseli, memahami akan kondisi dirinya, ia
malu juga takut. Karena itu konselor memberi kesempatan kepada konseli untuk
mengungkapkan apa yang terjadi. Konseli dengan kemampuannya yang terbatas itu berupaya
untuk menciptakan komunikasi yang lancar dengan rasa empati yang dapat menolong dan
meringankan beban konseli agar ia tidak merasa takut dan cemas karena akan berdampak
pula pada janinnya.

Analisis Ekonomi

Konseli terlahir di keluaraga yang sederhana, orang tua konseli memiliki pekerjaan. Jadi
secara ekonomi konseli cukup mampu, makanya segala sesuatu yang dibutuhkan dan
diinginkan konseli pasti bisa cukup bisa terpenuhi.

Analisis Antropologi

Anak yang hamil di luar nikah, bagi sebagian orang yang hidup di Manado (Sulawesi Utara),
adalah sebuah aib. Apalagi jika sang ayah dari bayi tidak bertanggung jawab atau lari dari
tanggungjawab itu. Hal ini akan menjadi sebuah hal yang sangat memalukan jika hal ini
terjadi. Ini juga yang dirasakan oleh Konseli dalam perkacakan tersebut. Karena juga konseli
merupakan seorang siswa yang baik di sekolahnya.

Analisis teologis

Dalam percakapan antara konselor dan konseli, tidak tampak munculnya gagasan teologis
yang dalam, hanyalah rasa penyesalan yang amat dalam yang dirasakan oleh konseli.
Menurut pemahaman konselor, penyesalan yang dialami oleh konseli adalah hal yang wajar.
Karena ia merasa berdosa kepada Tuhan. Juga ia merasa bahwa ia gagal menjadi anak yang
baik bagi orangtua dan kakak yang baik bagi adik-adiknya.

VI. KESIMPULAN

Dari pelayanan dan konseling terhadap konseli, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa
pelayanan pastoral kepada orang yang hamil diluar nikah mempunyai peran dan fungsi yang
sangat penting. Karena ketika kita berhadapan dengan kasus ini kita tidak mungkin
menyalahkan satu pihak saja, misalnya kita menyalahkan yang perempuan karena tidak bisa
menjaga diri dan kehormatannya dengan baik, karena dalam kasusseperti ini laki-laki dan
perempuan memiliki titik kesalahan yang sama besarnya. Berangkat dari pemahaman
tersebut, konselor mengupayakan sebuah bantuan dan dukungan dalam bentuk pendampingan
guna memolong konseli dan keluarganya agar tidak merasa takut dan tegang. Konselor
berupaya membangun suasana keakraban dan penuh pendekatan unuk meringankan beban
pikiran yang sedang dialami oleh konseli, serta memahami dan terlibat dalam situasi konseli.

Dalam pelayanan konseling tersebut juga, diharapkan konseli dan keluarga mampu untuk
memahami lebih mendalam tentang realitas kehidupan manusia, bahwa tidak selamanya
rencana yang kita impikan berjalan mulus sesuai dengan perancanaan. Tahap selanjutnya
konselor menganjurkan agar konseli dan ibunya dapat berkata yang jujur kepada ayahnya,
apapun konsekuensinya.

VII. REFLEKSI PRIBADI

Dalam pengalaman pribadi konselor dan pengalaman yang diperoleh konselor dalam
pelayanan konseling ini, konselor melihat bahwa pelayanan pastoral konseling terhadap
orang yang hamil diluar nikah sangatlah penting. Karena dalam kasus-kasus tertentu
seseorang tidak bisa menerima keadaan dirinya sehingga bisa saja dia berbuat nekat misalnya
bunuh diri, aborsi, dan sebagainya di lain pihak, kita seringkali menilai bahwa perkembangan
dunia saat ini, membuat moral anak muda hancur. Mereka dengan gampangnya melakukan
hubungan seksual diluar nikah tanpa adanya rasa takut ataupun berdosa. Oleh karena itu
pelayanan konseling tehadap mereka menjadi salah satu bentuk penanganan yang bertujuan
agar mereka memiliki ketenangan emosi yang stabil, membuat mereka untuk sadar bahwa
yang terjadi itu adalah sesuatu yang berdosadan salah serta mereka bertobat untuk tidak
mengulanginya lagi. Karena jika sebuah pernikahan yang dibangun karena sesuatu yang
dipaksakan, misalnya karena hamil di luar nikah maka mau tidak mau harus menikah, maka
yang tejadi adalah bahwa secara mental mereka belum siap untuk memasuki sebuah dunia
baru yaitu dunia pernikahan, yang dalam Alkitab adalah janji suci untuk sehidup semati,
sedangkan mereka masih sangat muda dalam hal ini. Dan solusi yang tepat untuk kasus hamil
diluar nikah adalah dengan menikah. Hal ini bertujuan untuk bertanggungjawab atasapa yang
telah mereka perbuat juga sebagai cara hubungan mereka dikuduskan oleh Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai