Anda di halaman 1dari 7

1. Sebutkan dan jelaskan 3 macam design penelitian!

2. Apa yang dimaksud dengan time horizon dalam sebuah penelitian? Sebutkan 2 macam time horizon yang
sering digunakan dalam penelitian !
3. Masalah bisnis yang dihadapi perusahaan produk konsumen adalah mengukur efektivitas berbagai
jenis media periklanan dalam promosi produknya. Secara khusus, perusahaan tertarik pada efektivitas iklan
radio dan iklan surat kabar (termasuk biaya kupon diskon). Selama periode pengujian satu bulan,
data dikumpulkan dari sampel di 22 kota dengan populasi yang kurang lebih sama. Setiap kota
dialokasikan tingkat pengeluaran khusus untuk iklan radio dan iklan surat kabar. Penjualan produk (dalam $
'000) dan juga tingkat pengeluaran media (dalam $' 000) selama bulan pengujian dicatat, dengan hasil
ditunjukkan pada tabel berikut :
Kota Penjualan Iklan Radio Iklan Koran
1 973 0 40
2 1,119 0 40
3 875 25 25
4 910 30 30
5 1,177 40 25
6 914 50 0
7 1,044 0 50
8 1,521 65 35
9 1,866 65 40
10 1,717 70 40
11 1,628 30 40
12 931 40 50
13 1,866 35 60
14 625 25 25
15 931 35 30
Metode apa yang dapat digunakan untuk menganalisis kasus di atas? Sebut dan jelaskan syarat
metode tersebut dapat dilakukan !

4. Berdasarkan data tersebut, ingin diketahui:


a. Apakah terdapat pengaruh antara variabel independen yang diteliti terhadap varibel dependen?
b. Buatlah Persamaan Regresinya!

5. Seorang analis mencoba untuk menentukan apakah harga saham tertentu di NASDAQ bergantung
pada industri tempat mereka berada. Dia memeriksa empat industri dan, dalam setiap industri,
mengkategorikan
setiap saham menurut harganya (harga tinggi, harga rata-rata, harga rendah).
Harga Saham Industri
I II III IV
Tinggi 16 8 10 14
Rata-Rata 18 16 10 12
Rendah 7 8 4 9

Bantulah Analisis tersebut untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Harga Saham dengan
Keempat Industri Tersebut?
RUBRIK PENILAIAN
LO SKORE : % dari Bobot
NILAI
Level KONTEN / ELEMEN
85 – 100 75 – 84 65 – 74 50 – 64 S kor x bobot
Bobot
LO1 Defining and Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan 1
Explain refining the theoretical theoretical theoretical theoretical
10% problem framework dan framework dan framework dan framework dan
Hipotesis secara Hipotesis secara Hipotesis secara Hipotesis secara
lengkap dan lengkap dan lengkap dan tidak lengkap dan tidak
menggambarkan menggambarkan menggambarkan menggambarkan
theoretical theoretical theoretical theoretical
framework framework framework framework
dengan benar namun kurang dengan benar
benar
LO1 Element of Menjelaskan 3 Menjelaskan 2 Menjelaskan 1 Menyebutkan
Explain Research Design macam design macam design macam design macam design 2
10% penelitian dan penelitian dan dan memberikan tanpa
memberikan memberikan contoh memberikan
contoh contoh contoh
LO1 Element of Menjelaskan 2 Menjelaskan 1 Hanya Tidak mampu 3
Explain Research Design macam time macam time menyebutkan menyebutkan
10% horizon secara horizon secara macam-macam macam-macam
benar benar time horizon time horizon
dengan benar
LO2 Multiple Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Salah 4
Apply Regression nama metode nama metode nama metode Menyebutkan
10% Analysis dengan benar dan dengan benar dengan benar dan nama metode
menjelaskan namun hanya tidak
syarat analisis menunjukkan menunjukkan dan
tersebut. syarat analisis menjelaskan
tersebut tanpa syarat metode
memberikan tersebut.
penjelasan
dengan benar
LO2 Multiple Hipotesis, Nilai F Dari 4 hal yang Dari 4 hal yang Dari 4 hal yang 5
Solve Regression hitung dan dinilai, 3 benar dinilai 2 benar dinilai 1 benar
30% Analysis keputusan benar atau tidak ada
dan persamaan yang benar
regresi benar
LO2 Nonparametric Hipotesis, Nilai Dari 4 hal yang Dari 4 hal yang Dari 4 hal yang 6
Solve Methods : X2 hitung dan dinilai, 3 benar dinilai 2 benar dinilai 1 benar
30% Contingency keputusan benar atau tidak ada
Table yang benar

TOTAL NILAI UJIAN


FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

JAWABAN UJIAN

1. Tipe-Tipe Desain Penelitian

Secara garis besar ada dua macam tipe desain, yaitu: Desain Non-ekperimental dan Desain
Eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan kedua desain ini ialah pada desain pertama tidak
terjadi manipulasi variabel bebas sedang pada desain yang kedua terdapat adanya manipulasi
variabel bebas.

Tujuan utama penggunaan desain yang pertama ialah bersifat eksplorasi dan deskriptif; sedang
desain kedua bersifat eksplanatori (sebab akibat). Jika dilihat dari sisi tingkat pemahaman
permasalahan yang diteliti, maka desain non-eksperimental menghasilkan tingkat pemahaman
persoalan yang dikaji pada tataran permukaan sedang desain eksperimental dapat menghasilkan
tingkat pemahaman yang lebih mendalam.

Kedua desain utama tersebut mempunyai sub-sub desain yang lebih khusus. Yang termasuk dalam
kategori pertama desain atau rancangan penelitian deskriptif, rancangan penelitian korelasional,
sedang yang termasuk dalam kategori kedua ialah percobaan di lapangan (field experiment) dan
percobaan di laboratorium (laboratory experiment).

A. Desain Penelitian Non-eksperimen

1. Desain Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarakan fakta-
fakta mengenai populasi secara sistematis, dan akurat. Dalam penelitian deskriptif fakta-fakta hasil
penelitian disajikan apa adanya. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan
dengan dilakukannya penelitian analitik. Desain atau rancangan penelitian deskriptif dibedakan
menjadi dua: desain studi kasus dan desain penelitian survai (Nursalam, 2003: 83-84).

a) Desain penelitian studi kasus


Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara
intensif, misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2003 : 83).
Karakteristik studi kasus adalah subjek yang diteliti sedikit tetapi aspek-aspek yang diteliti banyak.

b) Desain penelitian survei


Survei adalah suatu desain penelitian yang digunakan untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variable dalam suatu populasi
(Nursalam, 2003 : 84). Karakteristik dari penelitian survai adalah bahwa subjek yang diteliti banyak
atau sangat banyak sedangkan aspek yang diteliti sangat terbatas.

2. Desain penelitian korelasional


Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendetksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor
berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
(Suryabrata, 2000 : 24). Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu
variabel diikuti oleh variasi variabel yang lain dan dengan demikian dalam rancangan korelasional
peneliti melibatkan paling tidak dua variabel (Nursalam, 2003 : 84). Jika variabel yang diteliti ada
dua, maka masing-masing merupakan variabel bebas dan variabel terikat. Bila variabel yang diteliti
lebih dari dua, maka dua atau lebih variabel sebagai variabel bebas atau prediktor dan satu variabel
sebagai variabel terikat atau kriterium.

3. Desain Penelitian Kausal-komparatif


Penelitian kausal-komparatif difokuskan untuk membandingkan variable bebas dari beberapa
kelompok subjek yang mendapat pengaruh yang berbeda dari variabel bebas. Pengaruh variabel
bebas terhadap variable terikat terjadi bukan karena perlakuan dari peneliti melainkan telah
berlangsung sebelum penelitian dilakukan.
Desain  kausal-komparatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu desain kohort dan desain kasus
kontrol (Nursalam, 2003 : 86).
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3
a) Desain penelitian kohort
Pendekatan yang dipakai pada desain penelitian kohort adalah pendekatan waktu secara longitudinal
atau time period approach. Sehingga penelitian ini disebut juga penelitian prospektif.

b) Desain penelitian kasus kontrol


Desain penelitian kasus kontrol merupakan kebalikan dari desain penelitian kohort, dimana peneliti
melakukan pengukuran pada variabel terikat terlebih dahulu. Sedangkan variabel bebas dteliti secara
retrospektif untuk menentukan ada tidaknya pengaruh pada variabel terikat.

B. Desain Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan atau action research merupakan penelitian yang bertujuan mengembangkan
keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain (Sumadi Suryabrata, 2000 : 35).

Penelitian tindakan mempunyai ciri-ciri : 1) praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam
dunia kerja, 2) menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
perkembangan-perkembangan baru, 3) fleksibel dan adaptatif, dan 4) memiliki kekurangan dalam
hal ketertiban ilmiha (Sumadi Suryabrata, 2000 : 35).

1. Desain Penelitian Kausal-komparatif


Penelitian kausal-komparatif difokuskan untuk membandingkan variable bebas dari beberapa
kelompok subjek yang mendapat pengaruh yang berbeda dari variabel bebas. Pengaruh variabel
bebas terhadap variable terikat terjadi bukan karena perlakuan dari peneliti melainkan telah
berlangsung sebelum penelitian dilakukan.
Desain  kausal-komparatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu desain kohort dan desain kasus
kontrol (Nursalam, 2003 : 86).

a) Desain penelitian kohort


Pendekatan yang dipakai pada desain penelitian kohort adalah pendekatan waktu secara longitudinal
atau time period approach. Sehingga penelitian ini disebut juga penelitian prospektif.

b) Desain penelitian kasus kontrol


Desain penelitian kasus kontrol merupakan kebalikan dari desain penelitian kohort, dimana peneliti
melakukan pengukuran pada variabel terikat terlebih dahulu. Sedangkan variabel bebas dteliti secara
retrospektif untuk menentukan ada tidaknya pengaruh pada variabel terikat.

2. Desain Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan atau action research merupakan penelitian yang bertujuan mengembangkan
keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain (Sumadi Suryabrata, 2000 : 35).

Penelitian tindakan mempunyai ciri-ciri : 1) praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam
dunia kerja, 2) menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
perkembangan-perkembangan baru, 3) fleksibel dan adaptatif, dan 4) memiliki kekurangan dalam
hal ketertiban ilmiha (Sumadi Suryabrata, 2000 : 35)

1) Desain penelitian pra-eksperimental


Desain penelitian pra-eksperimental ada tiga jenis yaitu 1) one-shot case study, 2) one-group pre-
post tes design, dn 3) static group design (Suryabrata, 2000 : 55; Nursalam, 2003 : 87).

a) One-shot case study

Prosedur desain penelitian one-shot case study adalah sebagai berikut. Sekolompok subjek dikenai
perlakuan tertentu (sebagai variable bebas) kemudian dilakukan pengukuran terhadap variable
bebas.

b) One group pretest-posttes design


FM-BINUS-AA-FPU-579/R3
Prosedur desain penelitian ini adalah : a) dilakukan pengukuran variable tergantung dari satu
kelompok subjek (pretest), b) subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu (exposure), c)
dilakukan pengukuran ke-2 (posttest) terhadap variable bebas, dan d) hasil pengukuran prestest
dibandingan dengan hasil pengukuran posttes.

c) Static Group Comparison

Desain ketiga adalah static group comparison yang merupakan modifikasi dari desain b. Dalam
desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih sebagai objek penelitian. Kelompok pertama
mendapatkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan. Kelompok kedua ini
berfungsi sebagai kelompok pembanding / pengontrol.

C. Desain penelitian eksperimen semu (quasy-experiment)


Desain atau rancangan penelitian eksperimen semu berupaya mengungkap hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok ekperimen tetapi pemilihan kedua
kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak (Nursalam, 2003 : 89). Kedua kelompok tersebut ada
secara alami.

1) Desain eksperimen sungguhan (true-experiment)


Desain ini memiliki karakteristik dilibatkannya kelompok control dan kelompok eksperimen yang
ditentukan secara acak. Ada tiga jenis desain penelitian yang termasuk desain eksperimental
sungguhan , yaitu : 1) pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan control yang diacak, 2) pra-tes
dan pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak, dan 3) gabungan desain
pertama dan kedua (Nursalam, 2003 : 90-91).
(a) Pasca-tes dengan pemilihan kelompok secara acak
Pada rancangan ini kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan kelompok control tidak.
Pengukuran hanya diberikan satu kali yaitu setelah perlakuan diberikan kepada kelompok
eksperimen.

(b) Pra dan pasca tes dengan pemilihan kelompok secara acak. Dalam rancangan ini ada dua
kelompok yang dipilih secara acak. Kelompok pertama diberi perlakuan (kel. Ekperimen) dan
kelopok kedua tidak diberi perlakuan (kel. Control). Observasi atau pengkukuran dilakukan untuk
kedua kelompok baik sebelum maupun sesudah pemberian perlakuan.

(c)Desain Solomon yang merupakan penggabungan dari desain 1) dan desain 2) disebut desain
Solomon atau Randomized Solomon Four-Group Design. Ada empat kelompok yang dilibatkan
dalam penelitian ini : dua kelompok kontrol dan dua kelompok eksperimen. Pada satu pasangan
kelompok eskperimen dan kontrol diawali dengan pra-tes, sedangkan pada pasangan yang lain tidak.

2. Dalam dunia investasi, ada konsep yang disebut time horizon (cakrawala waktu). Jika
didefinisikan secara sederhana, arti dari time horizon adalah perencanaan masa berinvestasi sampai
dengan saat ketika hasil dari investasi itu ingin diambil / dinikmati.

Time horizon pengumpulan data dapat terbagi menjadi 3 menurut Sekaran dan Bougie (2013) yang
terdiri dari cross sectional (data yang dikumpulkan berdasarkan periode waktu
tertentu),longitudinal(data yang dikumpulkan dalam periode yang berbeda-beda), dan data panel
(data yang dikumpulkan dari berbagai perusahaan dan berbagai periode waktu).Berdasarkan
pengertian macam-macam desain penelitian yang telah didefinisikan diatas, maka penelitian ini
bersifat descriptive.

3.Tujuan yang hendak dicapai yaitu mencari hubungan antara jenis promosi terhadap penjualan
melalui media berbeda dalam hal ini radio dan koran. Metode yang tepat yaitu mencari
korelasi antara media promosi terhadapat penjualan. Maka akan didapat media yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap penjualan. Namun sebelum dilakukan uji korelasi
harus dilakukan beberapa tahap prasyarat pengujian. Yaitu uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji heterokedastisitas bertujuan
mengetahui data saling lepas dan tanpa pengulangan data. Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menentukan jenis reresi yang tepat dalam pemodelan data. Serta pengujian lain sesuai
kebutuhan data.
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

4a. Pengujian korelasi

Penjuala
  n Iklan Radio Iklan Koran
Penjualan 1
-
Iklan 0,198366
Radio 3 1
- -
Iklan 0,434098 0,18896790
Koran 7 2 1

Dapat dilihat bahwa pengaruh iklan radio terhadap penjualan sebesar -0,1983663 serta pengaruh
iklan koran terhadap penjualan sebesar -0,4340987. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara iklan koran lebih besar daripada iklan radio terhadap penjualan.

4b. Pengujian regresi

Coefficie Standard P- Lower Upper Lower Upper


  nts Error t Stat value 95% 95% 95,0% 95,0%
Intercept 0 #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A #N/A
Iklan 3,515646 5,25024179 0,6696161 0,514
Radio 53 3 18 82 -7,82681 14,8581 -7,82681 14,8581
Iklan 5,503199 5,61029661 0,9809106 0,344 17,6235
Koran 57 7 27 54 -6,61711 1 -6,61711 17,62351

Persamaan regresi

Penjualan = (3,51564653) Iklan radio + (5,50319957) Iklan koran

5.
Column Column Column Colum
  1 2 3 n4
Column
1 1
Column 0,64046
2 4 1
Column 0,98532
3 9 0,5 1
Column 0,83638 0,11470 0,91766
4 5 8 3 1

Korelasi (2,1) = 0,640464 menunjukan korelasi kuat


Korelasi (3,2) = 0,985329 menunjukan korelasi sangat kuat
Korelasi (4,1) = 0,836385 menunjukan korelasi sangat kuat
Korelasi (3,2) = 0,5 menunjukan korelasi sedang
Korelasi (4,2) = 0,114708 menunjukan tidak ada korelasi
Korelasi (4,3) = 0,917663 menunjukan korelasi sangat kuat

Anda mungkin juga menyukai