Anda di halaman 1dari 16

10.

PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH
DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Oleh:
Nur Syam AS
Juhanis
Teknik PWK-UIN Alauddin Makassar
PEMBANGUNAN MENURUT ISLAM
 Islam memandang manusia secara utuh meliputi aspek, fisik, psikologis dan spiritual; oleh
karena itu konsep masyarakat sejahtera adalah pemenuhan terhadap kebutuhan primer untuk
menghadirkan kesejahteraan lahir dan batin.
 Masyarakat sejahtera dalam skala paling minimal, menurut Islam dibingkai dalam lima
kemaslahatan pokok (al-dharûriyât al-Khams) yang harus terpenuhi, yakni keselamatan pokok
agama (rukun Iman dan rukus Islam), jiwa, akal yang sehat, keturunan yang baik dan jaminan
keselamatan kepemilikan harta kekayaan. Kelima hal ini disebut dengan al-Hâjât al-dharûriyât
(kebutuhan primer).
 Pembangunan sektor kebutuhan dasar untuk menjamin keselamatan lima hal pokok bagi
kemaslahatan manusia tersebut harus menjadi prioritas utama, yang juga mengharuskan
pendistribusian dan alokasi sumber dana atau anggaran pembangunan secara proporsional dan
memadai untuk produksi kebutuhan dasar dimaksud.
 Hal ini tidak mungkin lepas dari faktor “kebijakan” sebagai kewajiban negara dalam melayani
masyarakat. Negara menjamin ketersediaan pelayanan kesejahteraan dasar dalam tingkat
tertentu bagi warganya”.
 Masalah yang berkenaan dengan masyarakat sejahtera muncul, ketika sistem ekonomi kapitalis
mendefinisikan “kesejahteraan” sebagai konsep materialis murni, yang menafikan keterkaitan
rohani di dalam.
 Dalam pemikiran Islam, doktrin Maqâşid al-Syarî’ah, sebagaimana dijelaskan al-Syâţibî,21
bahwa tujuan akhir dari segala aturan syari‟ah adalah maşlahat atau kebaikan dan
kesejahteraan umat manusia. Dan yang paling utama dalam Maqâşid tersebut adalah lima
maslahat pada skala dharûriyah (al-dharûriyât al-kahms), yang menjamin keselamatan pokok-
pokok agama, jiwa, keturunan, akal dan harta manusia; secara ekonomi, mengutamakan
penyediaan segala hak dasar kebutuhan ekonomi untuk pemeliharaan lima maslahat tersebut.
POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ISLAM
Dalam pertumbuhan ekonomi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi
pertumbuhan itu sendiri, yaitu :
 Sumberdaya yang dapat dikelola (invistible resources)
Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang dapat digunakan
dalam memproduksi asset-asset fisik untuk menghasilkan pendapatan.

 Sumberdaya manusia (human resources)


Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan ekonomi.

 Wirausaha (entrepreneurship)
Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat
determinan. Wirausaha dianggap memiliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan
dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Nabi Muhammad Saw, dalam beberapa hadits
menekankan pentingnya wirausaha. Dalam hadits riwayat Ahmad beliau bersabda,
”Hendaklah kamu berdagang (berbisnis), karena di dalamnya teedapat 90 % pintu
rezeki”. Dalam hadits yang lain beliau bersabda, ”Sesungguhnya sebaik-baik
pekerjaan adalah perdagangan (bisnis)”.

 Teknologi (technology)
kemajuan teknologi merupakan sumber terpenting pertumbuhan ekonomi
KONSEP PEMBANGUNAN DAN EKONOMI DALAM
PRESPEKTIF ISLAM
‫ير‬ َ ‫ت أَ ْيدِي ُك ْم َو َي ْعفُوا‬
ٍ ‫ع ْن َك ِث‬ ِ ‫َوما أَصا َب ُك ْم ِم ْن ُم‬
َ ‫صي َب ٍة فَ ِبما َك‬
ْ ‫س َب‬
“Dan segala sesuatu yang menimpa kalian (berupa adzab dan bala’) adalah
disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah banyak memaafkan kalian.” (QS.
Asy-Syuura: 30)
KONSEP pembangunan dan ekonomi menurut perspektif Islam berbeda dengan
konsep pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh pemikir barat. Dalam
perspektif Islam, pembangunan ekonomi bersifat material dan spiritual, yang mencakup
pula pembangunan sumber daya manusia (SDM), sosial, kebudayaan dan lainnya. Dalam
perkataan lain dampak pembangunan dalam Islam adalah menyeluruh sebagaimana
konsepsi Islam sebagai agama yang menyeluruh. Bukan hanya ekonomi yang bersifat
material tetapi juga pembangunan nonmaterial yang bersifat spiritual, akhlak, sosial dan
kebudayaan.

Ada lima kebijakan utama pembangunan dalam Islam, yaitu: Pertama,


konsep pembangunan berlandaskan tauhid, khalifah dan tazkiyah (penyucian dan
penyembuhan); Kedua, aspek pembangunan meliputi fisik dan moral spiritual; Ketiga, fokus
utama pembangunan adalah manusia sebagai subjek dan objek pembangunan guna mencapai
kesejahteraan; Keempat, fungsi dan peran Negara, dan; Kelima, skala
waktu pembangunan meliputi dunia dan akhirat.
KONSEP PEMBANGUNAN DAN EKONOMI DALAM
PRESPEKTIF ISLAM
Konsep tauhid memegang peranan penting karena esensi dari segala sesuatu, termasuk
aktivitas pembangunan adalah didasarkan pada ketundukan pada aturan Allah Swt.
Pembangunan harus dilakukan dan diarahkan kepada upaya untuk melaksanakan segala
ketentuan-Nya. Adapun pelaku pembangunan adalah manusia. Manusia sebagai hamba
Allah, juga sekaligus khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi) bertugas untuk
memakmurkan bumi. Kedua tugas ini akan berjalan baik dan sukses sangat tergantung
pada jalan yang dipilihnya. Pilihan atas jalan tersebut mempengaruhi arah
dari pembangunan. Allah telah memberikan dua potensi pada diri manusia dalam
menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan
(al-fujur) (QS, 91: 8-10).

Tazkiyah merupakan upaya untuk mentransformasikan kehidupan ke arah yang lebih


baik dan berkah. Kerangka tazkiyah didasari pada tiga prisip utama yaitu keadilan,
keseimbangan dan ketundukan yang sempurna kepada Allah Swt. Konsep tazkiyah
mendorong bahwa fokus pembangunan tidak hanya diarahkan pada hal-hal yang
bersifat fisik material semata, melainkan juga dikaitkan dengan aspek moral spiritual.
Ukuran-ukuran keberhasilan pembanguna tidak hanya didasarkan pada ukuran-ukuran
material, namun juga ditentukan oleh kualitas moral pelaku pembangunan.
KONSEP PEMBANGUNAN DAN EKONOMI DALAM
PRESPEKTIF ISLAM
Kualitas SDM pelaku pembangunan pun sangat menentukan tingkat
keberhasilan pembangunan suatu Negara. Karena itu pembangunan SDM sangat diperlukan,
apalagi esensi kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas SDM yang dimiliki oleh
bangsa tersebut. Di sinilah letak fungsi dan peran negara, di mana pemerintah sebagai “manajer
dan pelayan” pembangunan harus mampu memetakan semua potensi SDM dan sumber daya alam
(SDA) untuk dikelola dengan maksimal, guna menciptakan kesejahteran dan kebahagian bagi
masyarakat dalam rentang waktu dunia dan akhirat. Artinya time line (skala
waktu) pembangunan adalah menciptakan kesejahteran masyarakat di dunia tanpa mengorbankan
kehidupan akhirat pelaku pembangunan.

Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam tidak sekedar terkait dengan
peningkatan volume barang dan jasa, namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas
akhlak serta keseimbangan antara tujuan dunia dan ukhrawi. Ukuran keberhasilan pertumbuhan
ekonomi tidak semata-mata dilihat dari sisi pencapaian materi semata, namun juga ditinjau dari
sisi perbaikan kualitas kehidupan beragama, sistem jaminan sosial dan kemasyarakatan.
Jika memacu pembangunan ekonomi saja, maka akan tercerabutnya nilai-nilai keadilan dan
kesejahteraan, akan lahir pelaku pembangunan yang korup, pembisnis yang kotor dan masyarakat
yang materialistik. Semua sisi kehidupan dinilai dengan uang. Uang menjadi alat ukur
kesejahteraan.
KONSEP PEMBANGUNAN DAN EKONOMI DALAM
PRESPEKTIF ISLAM
Kehadiran ekonomi Islam meminimalisasi paradoks yang diakibatkan konvensional dengan
mengubah paradigma konflik antara pertumbuhan dengan distribusi, melalui penciptaan berbagai
instrument dan mekanisme yang bisa menjamin tumbuhnya ekonomi di satu sisi, dan terciptanya
distribusi di sisi lain. Konsepsi ini tercermin dalam kesatuan arah pembangunan Islam melalui
tiga sektor yaitu produktivitas sektor ril, keuangan syariah, dan kesejahteraan yang terefleksi
pada zakat, infak, sedakah dan wakaf (Ziswaf).

Dalam perspektif ekonomi Islam, paling tidak ada tiga faktor yang mempengaruhi
tingkat pembangunan : Pertama, investible resources (sumber daya yang dapat diinvestasikan).
Maksudnya adalah segala sumber daya yang dapat digunakan untuk menggerakkan roda
perekonomian. Sumber daya tersebut antara lain SDA, SDM dan modal. SDA adalah anugerah
dari Allah yang disiapkan untuk kepentingan manusia. Adapun sumber daya modal adalah potensi
dana yang bisa dioptimalkan, antara lain saving rate di suatu negara. Saving rate adalah proporsi
dana yang disimpan oleh masyarakat dalam bentuk tabungan yang dapat digunakan sebagai modal
untuk membiayai pembangunan. Tinggal bagaimana caranya agar dana-dana tersebut bisa
disalurkan kepada sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan. Hal ini sangat tergantung
dengan SDM.
PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN

Sepanjang sejarah peradaban manusia, masyarakat selalu berusaha untuk mewujudkan


keadilan, sebagai prasyarat untuk menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran
menggunakan berbagai pendekatan. Itulah yang menjadi tujuan dari setiap proses
pembangunan yang dilakukan suatu bangsa.
1. Kapitalisme
 merumuskan masyarakat sejahtera dalam pendekatan materialis murni.
 Kesejahteraan didefinisikan sebagai terpenuhinya segala kebutuhan materil
manusia sesuai dengan hasil kerja optimal masing-masing orang atau kelompok.
 Pendekatan materialis murni biasanya menegasikan kebutuhan rohani spiritual.
Sebagaimana menurut Adam Smith dalam karyanya The Wealth of Nation (1776)
bahwa kesejahteraan diukur berdasarkan seberapa besar hasil barang dan jasa
yang produksi dan dikonsumsi. Karenanya yang disebut dengan istilah negara maju
adalah yang menikmati pendapatan tinggi, tanpa memperhatikan tingkat
kehancuran nilai-nilai spiritual masyarakatnya; sedangkan negara terkebelakang
adalah negara dengan pendapatan rendah

2. Sosialisme
Melihat masyarakat sejahtera dengan pendekatan komunal, bahwa keadilan yang
dimaksud untuk mencapai kesejahteraan tersebut adalah pemerataan yang diatur
oleh negara atau pemerintah pusat.
PEMBANGUNAN MENURUT ISLAM

Pembangunan menurut bahasa adalah:


1) tumbuh, bertambah dan berkembang;
2) perkembangan, pertambahan; bertambah dan menjadi banyak;
3) Perihal membangun, proses membangun mencapai kemajuan, perkembangan dan
sebagainya;
4) atau menumbuh-kembangkan segala sumber daya yang tersedia agar bertambah
menjadi banyak.

Pembangunan menurut istilah ekonomi antara lain adalah:


1) Proses yang berlangsung secara berkelanjutan dan terus-menerus, dilakukan oleh
sekelompok individu, bertujuan menciptakan perubahan mendasar, berkenaan
dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terkebelakang, agar menjadi kelompok
masyarakat ekonomi, sosial, ilmiah dan budaya baru; dimana seseorang bisa
menikmati kehidupan lebih baik dari pada sebelumnya.
2) Atau secara umum pembangunan adalah proses yang berlangsung secara
bekelanjutan terus-menerus, dilakukan sekelompok individu, bertujuan untuk
mencapai kemajuan dalam kehidupan bersifat kuantitatif dan kualitatif, agar
menjadikan masyarakat bisa menikmati kehidupan lebih baik dari pada sebelumnya;
dengan mengem-bangkan segala potensi dan sumberdaya yang tersedia secara
maksimal
POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ISLAM

Dalam pertumbuhan ekonomi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi


pertumbuhan itu sendiri, yaitu :
 Sumberdaya yang dapat dikelola (invistible resources)
Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang dapat digunakan
dalam memproduksi asset-asset fisik untuk menghasilkan pendapatan.

 Sumberdaya manusia (human resources)


Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan ekonomi.

 Wirausaha (entrepreneurship)
Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat
determinan. Wirausaha dianggap memiliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan
dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Nabi Muhammad Saw, dalam beberapa hadits
menekankan pentingnya wirausaha. Dalam hadits riwayat Ahmad beliau bersabda,
”Hendaklah kamu berdagang (berbisnis), karena di dalamnya teedapat 90 % pintu
rezeki”. Dalam hadits yang lain beliau bersabda, ”Sesungguhnya sebaik-baik
pekerjaan adalah perdagangan (bisnis)”.

 Teknologi (technology)
kemajuan teknologi merupakan sumber terpenting pertumbuhan ekonomi
POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ISLAM

Dalam pertumbuhan ekonomi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan itu
sendiri, yaitu :
 Sumberdaya Alam
Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang dapat digunakan dalam
memproduksi asset-asset fisik untuk menghasilkan pendapatan.

 Sumberdaya manusia
Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan ekonomi.

 Jumlah Penduduk
Perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi, karena bertambahnya
penduduk akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meningkatkan spesialisasi

 Wirausaha
Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat determinan.
Wirausaha dianggap memiliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan dalam suatu
pertumbuhan ekonomi. Nabi Muhammad Saw, dalam beberapa hadits menekankan
pentingnya wirausaha. Dalam hadits riwayat Ahmad beliau bersabda, ”Hendaklah kamu
berdagang (berbisnis), karena di dalamnya teedapat 90 % pintu rezeki”. Dalam hadits
yang lain beliau bersabda, ”Sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah perdagangan
(bisnis)”.
POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ISLAM

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumber terpenting
pertumbuhan ekonomi

 Budaya
Berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan dan juga dapat
menjadi penghambat pembangunan

 Sumber Daya Modal


Dibutuhkan untuk mengelolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK

 Kebijakan Pemerintah
Keberpihakan dalam segala aspek

Non Ekonomi mencakup kondisi sosial kultural masyarakat, keadaan


politik,kelembagaan dan sistem yang berkembang dan berlaku
PARADIGMA PEMBANGUNAN
 Paradigma dengan Pertumbuhan Maksimal (Maximal Growth Paradigm)
berharap dapat memperluas lapangan kerja, meningkatkan produksi, meningkatkan
efisiensi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
 Paradigma Pertumbuhan dengan Pemerataan (Distribution with Growth Paradigm)
muncul untuk merespon kegagalan
 Paradigma dengan Pendekatan Kebutuhan Pokok (Basic Needs Approach)
upaya untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan kelompok sosial
 Paradigma dengan Fokus Pembangunan Sumber Daya Manusia (Human Development
Paradigm)
berorientasi pada manusia sebagai obyek dan subyek sekaligus.
 Paradigma Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development Paradigm)
Adanya keterbatasan dan memberi manfaat pada semua (warga masyarakat) termasuk
generasi mendatang secara adil dan merata
 Paradigma dengan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan (General Public
Participation Paradigm)
berharap bahwa seluruh masyarakat turut serta berpartisipasi dalam pembangunan, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasinya.
 Paradigma Pembangunan Mandiri (Self Reliant Paradigm)
upaya untuk menghilangkan ketergantungan dalam melaksanakan pembangunan
(dependensia)
 Paradigma Syari’ah (Syari’ah Paradigm)
semangat umat Islam untuk berusaha menerapkan ajaran syari’ah dalam perekonomian
PENUTUP
 Pembangunan sumberdaya insani merupakan tujuan pertama dari kebijakan
pembangunan.

 Perluasan produksi yang bermanfaat yang bukan hanya dapat dibeli, namun
juga bermanfaat bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan.

 Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada tiga hal yaitu
terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan nasional yang luas dan efektif
untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat, dan Pembagian kekayaan dan
pendapatan dan merata.

 Pembangunan yang berimbang, yakni harmonisasi antar daerah yang berbeda


dan antar sektor ekonomi.

 Teknologi baru, yaitu berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai


dengan kondisi, kebutuhan, dan aspirasi

 Berkurangnya ketergantungan dan semakin menyatunya kerjasama yang solid


TUGAS

Buat bahan materi (makalah) tentang pembangunan dan


pengembangan ekonomi wilayah dalam prespektif Islam dengan
muatan analisis sebagai berikut :
1. Wujudnya seperti apa
2. Sertakan ayat/hadist yang mendasari
3. Sertakan gambar jika perlu
4. Lengkapi dengan pustakanya

Catatan : Silahkan ajukan pertanyaan atau ruang diskusi terkait dengan materi perkuliahan
Islam melalui Al-Quran dan
Al-Sunnah sebagai
pedoman dalam
mengarungi kehidupan
yang penuh kepastian bagi
yang mengikutinya

Apakah Bumi semakin


tua? Ataukah manusia
yang lupa atas
kodratnya sebagai
khalifah wakil tuhan?

16

Anda mungkin juga menyukai