Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

JIHAD, RADIKALISME DAN MUSLIM MODERAT


( MATA KULIAH AGAMA II)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I.

DISUSUN OLEH :
Nadya Agustin Dwi Putri
NIM. A1A119047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
JIHAD, RADIKALISME DAN MUSLIM MODERAT

A. Pengertian Jihad

Secara harfiah, kata jihad berasal dari bahasa Arab jahada –yajhadu -juhdan –jihad
yang berarti berjuang, bersungguh-sungguh, memberikan yang terbaik, mengerahkan tenaga
untuk mencapai tujuan. Secara istilah jihad berarti melakukan yang terbaik untuk
menegakkan hukum Allah,membangun, dan menyebarkannya.

B. Landasan dan Macam-Macam Jihad


Landasan jihad dalam islam terdapat dalam kitab suci Al-qur’an, hadist, dan itjihad.
Dalam Al-qur’an , landasan-landasan tersebut, antara lain terdapat dalam ayat-ayat sebagai
berikut :
1. Q.S Al-Ankabut : 6
“barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah dirinya sendiri,
sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam”( Q.S Al-Ankabut : 6)
2. Q.S Al-hajj :78
Berjihadlah kamu dijalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilihmu, dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk mu suatu kesempitan dalam
agama. Ikutilah agama orang tuamu, Ibrahim.  Dia (ALLAH) telah menamakan mu kitab
yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad saw), dan begitupula
dalam Al-qur’an, agar rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua
menjadi saksi atas segenap manusia. Maka diberikan sholat, tunaikanlah zakat, dan
berpeganglah kamu pada tali Allah! Dia adalah pelindungmu, maka dialah sebaik-baik
pelindung dan sebaik-baik penolong” (Q.S Al-hajj :78 )
3. Q.S Al-baqarah : 218
“sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang yang berhijrah dijalan Allah, mereka
itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (Q.S
Al-baqarah : 218)

C. Macam-macam jihad
1. Jihad Universal
(dalam Al-Qur’an disebutkan dalam QS Al-Nahl 110 : “sesungguhnya Tuhanmu adalah
pelindung bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka
berjihad dan sabar. Sesungguhnya Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang” )
2. Jihad konsektual
(Menurut Al-Raghib dalam Albanna(2006), ada tiga macam : berjuang melawan musuh
yang kelihatan, bnerjuang melawan setan, dan berjuang melawan hawa nafsu. )

D. Radikalisme Umat Beragama


Islam sebagai agama rahmatan lil alamin tampil dengan wajah yang sangat kasih
sayang, toleran, dan penuh percaya diri. Islam tidak mengajarkan kekerasan apalagi
radikalisme.
Kata radikalisme berasal dari kata radical yang berarti “dasar” atau sesuatu yang
fundamental. Menurut istilah, radikalisme berarti pembaruan atau perubahan social dan
politik yang drastis, atau sikap ekstrem dari kelompok tertentu agar terjadi pembaruan atau
perubahan social secara drastic (salim, t.t : 1220)
Dengan demikian radikalisme umat beragama adalah paham yang menginginkan
pembaruan atau perubahan social, dan politik secara drastic dengan menggunakan sikap yang
ekstrem. Radikalisme bukan ciri ajaran islam karena islam dalam menyiarkan agama
menggunakan cara berdebat yang dilandasi saling hormat-menghormati

E. Upaya Menanggulangi Radikalisme    


Upaya-upaya untuk menanggulangi eskalasi radikalisme umat beragama di Indonesia
khususnya, dan negara-negara lainnya pada umumnya, dapat dilakukan dengan mengetahui
secara tepat akar permasalahannya. Selanjutnya, dicari solusinya yang tepat dan bijak dengan
melibatkan pihak-pihak terkait. Khusunya para pelaku radikalisme agama. Diantara upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi radikalisme umat beragama adalah :
1. Perubahan sikap dan pandangan dari negara-negara barat terhadap negara-negara muslim
didunia. Sudah saatnya dan sudah semestinya umat islam di dunia tidak diposisikan
sebagai lawan barat paska berakhirnya era perang dingin. Namun, sebaliknya, umat islam
didunia harus diperlakukan sebagai sahabat dan partner dalm bidang kehidupan secara
bermartabat dan tidak diskriminatif.
2. Mengurangi dan menghapuskan kesenjangan social, ekonomi, politik, pendidikan, dan
kebudayaan di tingkat nasional, regional, dan internasional.
3. Reorentasi pemahaman agama yang tekstual, rigid, dan sempit menjadi pemahaman yang
konstektual, fleksibel, dan terbuka.
4. Melakukan modenisasi kehidupan umat secara selektif, dengan mengakomodir sisi
positifnya dan mengelimir sisi negatifnya
5. Menanamkan kesadaran” setuju untuk tidak setuju” dalam menyikapi fluralisme social,
budaya, dan agama yang berkembang ditengah-tengah masyarakat dan bangsa. Perlu
disemaikan pula kesadaran umat beragama di era globalisasi ini untuk dapat hidup
bersatu di tengah-tengah masyarakat, bangsa, dan negara meski tidak harus melebur
menjadi satu.

F. Muslim moderat
Kata moderat merupakan sikap yang selalu menghindari yang berlebih-lebihan.
Moderat merupakan pandangan atau sikap seseorang yang cenderung kearah pengambilah
sikap dengan menggunakan jalan tengah (salim,2002) . dengan demikian muslim moderat
dapat didefinikan sebagai pandangan seorang muslim atau umat islam terhadap suatu
persoalan dengan selalu menghindarkan praktik-praktik yang radikal dan cenderung
menyikapi segala sesuatu dengna mengambil jalan tengah (moderat).
Kemoderatan islam (moderatisme islam ) merupakan gabungan antara kerohanian
dan jasmani, komninasi wahyu dan akal, kitab yang tertulis dan kitab yang terhampar dialam
semesta. karena itulah, umat islam tak boleh ragu, sebab islam sedari awal memang moderat.
Sementara dalam islam yang moderat itu, kita mensintesakan atau menggabungkan antara
akal dengan wahyu. Sebuah gambaran yang sangat indah seperti digambarkan seorang
pemahat, bahwa akal itu seperti pemandangan mata dan syariat itu seperti cahayanya.
Moderatisme mengajarkan kita metodologi yang tepat dan baik untuk menggabungkan antara
wahyu dan rasio manusia.      
Islam dengan kemoderatannya berbicara bahwasanya Allah memuliakan semua anak
manusia, tanpa membedakan suku bangsa, bahasa, dan agama. Keutamaan manusia
ditentukan oleh ketakwaannya, bukan realitas sosialnya.

Sumber :
https://dokterilmuu.blogspot.com/2016/10/jihad-radikalisme-dan-muslim-moderat.html

Anda mungkin juga menyukai