Anda di halaman 1dari 2

Nomor : B-512/DJ.IV/Dt.IV.I/BA.01.

1/3/2020 27 Maret 2020


Sifat : Penting
Lampiran : -
Perihal : Pelayanan Pemberkatan Nikah dan
Penguburan, terkait darurat Covid 19.

Yth. :

1. Pimpinan Induk Organisasi Gereja (Sinode);


2. Pimpinan Jemaat;
3. Umat Kristen seluruh Indonesia.

Menindaklanjuti Surat Himbauan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen


Kementerian Agama RI tertanggal 20 Maret 2020, bersama ini kami sampaikan beberapa hal
yang berkaitan dengan tugas gereja untuk melayani, bersekutu dan bersaksi dalam
menghadapi persoalan wabah COVID-19, antara lain bahwa:

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, Pelayanan Ibadah sedapat mungkin diadakan secara


online agar proses ibadah bisa tetap berlangsung tanpa adanya aktivitas kontak langsung
sesama warga jemaat. Berkaitan dengan hal tersebut, pelayanan lainnya seperti Ibadah
Pemberkatan Pernikahan dan Ibadah Penguburan Orang Meninggal menjadi pertanyaan,
“Bagaimana hal itu dilakukan?”. Menyikapi hal tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen, memberikan beberapa hal untuk diperhatikan, yaitu :

1. Maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Nomor : Mak/2/III/2020 tanggal 19


Maret 2020 tentang Kepatuhan Terhadap Kebijaksanaan Pemerintah Dalam
Penanganan Penyebaran Virus Corona (COVID-19) yang salah satu isi maklumat
tersebut adalah tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan
berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, baik ditempat umum maupun di
lingkungan sendiri, yaitu pertemuan Sosial Budaya, Keagamaan dan Aliran
Kepercayaan dalam bentuk Seminar, Lokakarya, Sarasehan dan kegiatan lainnya yang
sejenis. Ini menyatakan dengan tegas bahwa kegiatan – kegiatan pelayanan keagamaan
dengan mengundang jemaat dalam jumlah besar tidak boleh dilakukan.

2. Poin 2c maklumat Kapolri RI yaitu apabila dalam keadaan mendesak dan tidak dapat
dihindari, kegiatan yang melibatkan banyak orang dilaksanakan dengan tetap menjaga
jarak dan wajib mengikuti prosedur pemerintah terkait pencegahan COVID-19, maka
untuk kegiatan pelayanan Ibadah Pemberkatan Pernikahan yang dapat dilakukan
adalah apabila dalam keadaan mendesak, tidak dapat dihindari dan hanya dihadiri
maksimal 10 orang saja. Sebelum Pelaksanaan pelayanan ibadah hendaknya dapat
diinformasikan terlebih dahulu kepada pihak berwenang untuk dapat diketahui
pelaksanaannya sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih
berdampak hukum (tindakan kepolisian) bagi gereja, umat yang bersangkutan dan
lingkungan tempat pelaksanaan pelayanan pemberkatan pernikahan.

3. Berkaitan dengan pelayanan ibadah Penguburan Orang Meninggal, untuk penanganan


pasien yang meninggal karena Positif COVID-19 dilaksanakan dengan SOP
penguburan orang meninggal dari Satgas Kesehatan serta dapat juga mengikuti
Panduan Pelayanan dan Ibadah Perkabungan Warga Gereja Positif COVID-19 yang
dikeluarkan oleh PGI. Bagi jemaat yang meninggal bukan karena Positif COVID-19,
dapat dilakukan berdasarkan tata ibadah gereja masing-masing dengan tetap berpatokan
kepada maklumat Kapolri RI serta tetap menjaga jarak dalam pelayanan.

Demikian himbauan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua
pihak, kami ucapkan terima kasih.

a.n. Direktur Jenderal,


Direktur Urusan Agama Kristen,

Jannus Pangaribuan

Tembusan Yth :
1. Menteri Agama RI, di Jakarta;
2. Direktur Jenderal Bimas Kristen Kemenag RI, di Jakarta;
3. Kakanwil Kemenag Provinsi. U.p. Kabid/Pembimas Kristen Seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai