Panduan Hand Hygiene FIX
Panduan Hand Hygiene FIX
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
reservoar untuk bakteri gram negatif, pemakaiannya oleh petugas
kesehatan harus dilarang.
3. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara
pasien/cuci tangan diatas sarung tangan, cuci tangan yang benar
adalah adanya kontak antara kedua telapak tangan sehingga
mikroorganisme di tangan dapat diminimalkan jumlahnya.
4. Tidak dianjurkan pakai handuk pakai ulang & tissue rol
Handuk/tissu rol dapat menjadi tempat berkembang biaknya
mikroorganisme, sehingga jika digunakan sebagai pengering tangan
maka dapat memindahkan mikroorganisme dari handuk/tissu rol ke
tangan petugas.
5. Antiseptik tidak boleh diencerkan
Pengenceran cairan antiseptik dapat menggurangi efektifitas dan fungsi
dari antiseptik itu sendiri.
6. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak
Anjuran untuk selalu melakukan kebersihan tangan dapat berdampak
negatif bagi petugas kesehatan yang sangat sensitif terhadap
antiseptik/sabun cuci tangan yang disarankan untuk digunakan oleh
petugas kesehatan karena dapat menimbulkan alergi pada kulit
tangan/dermatitis. Sehingga antiseptik/sabun cuci tangan yang
digunakan harus mengandung emollient/lotion pelembab untuk
meminimalisir terjadinya alergi pada kulit tangan.
4
tempat penanganan limbah layanan kesehatan. Selain itu, fasilitas
kebersihan tangan fungsional harus tersedia untuk semua pasien,
anggota keluarga, dan pengunjung, dan dalam radius 5 meter dari
toilet, di dekat pintu masuk dan keluar, di ruang tunggu dan ruang
makan, serta area umum lainnya yang mudah diakses publik.
Sarana CTPS dengan air bersih mengalir harus tersedia di semua area
poliklinik, terpisah dari dan di samping bak cuci yang digunakan di
kamar mandi pasien, dalam tempat persiapan sampel klinis atau ruang
laboratorium, kamar tidur pasien rawat inap (berdekatan dengan pintu
masuk), ruang operasi atau ruang prosedur termasuk ruang bersalin,
dan ruang perawatan. Catatan yang harus diperhatikan adalah bak
cuci yang digunakan untuk peralatan pembersih atau pembuangan
cairan limbah apa pun tidak boleh digunakan untuk mencuci tangan.
Ada 3 prinsip utama sarana CTPS, yaitu :
a. Cuci tangan pakai sabun harus dilakukan dengan air bersih yang
mengalir dan cukup mengikuti langkah-langkah yang disarankan
serta menghindari penggunaan air berlebihan
b. Sarana CTPS harus bebas dari risiko penularan virus, bakteri dsb
c. Sarana CTPS tidak boleh mencemari lingkungan sekitar
Komponen utama dalam penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun
dengan beberapa pilihan untuk memastikan ketersediaannya dapat
dilihat pada Gambar 2.
5
1. Air bersih
Air bersih yang disimpan dalam wadah atau air yang dialirkan lewat
pipa. Jumlah air yang dibutuhkan adalah 250-350 ml air per
pengguna dengan aliran terkontrol yang berkelanjutan dan tepat,
pengguna harus berhati-hati saat menggunakan air agar tidak
terbuang percuma dan pada saat bersamaan memastikan cuci
tangan dengan cara yang tepat.
2. Sabun
Sabun yang dapat digunakan adalah sabun batang dan sabun cair.
Sabun batang dapat digunakan untuk membuat sabun cair, sebagai
alternative yang ekonomis ketika sabun batang atau cair tidak
tersedia atau sulit diperoleh. Sabun cair yang dibutuhkan adalah
minimal 100 ml dan seharusnya tidak boleh diencerkan.
3. Lubang Resapan
Ukuran lubang resapan yaitu 1m3 (1mx1mx1m). Jika lubang resapan
tidak dapat dibangun, drainase yang tepat harus dipastikan tersedia.
4. Papan/Poster instruksi CTPS
Setidaknya disediakan 1 lembar per unit CTPS dengan penempatan
yang jelas dan mudah dilihat. Poster, spanduk atau bahan
komunikasi lainnya tentang pesan kesehatan, termasuk cara
mencuci tangan yang benar dengan sabun, juga harus dipasang di
lokasi strategis seperti gerbang masuk untuk mempromosikan CTPS.
5. Bahan untuk mengeringkan tangan
Bahan yang dapat dipakai untuk mengeringkan tangan antara lain
kain bersih yang digunakan secara individual, sedangkan tisu, lap
kertas, atau pengering udara untu pemakaian umum atau bersama.
Penggunaan kain lap berulang kali harus dihindari.
6
7) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan kembali sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan lakukan kembali sebaliknya.
9) Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
10) Keringkan dengan handuk /tissue towel sekali pakai sampai
benar-benar kering.
11) Gunakan tissue towel tersebut untuk menutup kran.
12) Tangan sudah bersih dan bebas kuman, kegiatan mencuci tangan
dengan air mengalir dilakukan selama 40-60 detik.
7
e. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih stabil dan kuat, bebas dari
genangan air cucian, dan beratap sehingga sarana masih dapat
digunakan saat hujan.
8
b. Persiapan tim bedah
1) Kuku tangan harus pendek, tidak memakai cat kuku dan kuku
palsu.
2) Lepaskan aksesoris dari tangan mulai dari cincin, gelang dan jam
tangan.
3) Memakai APD yang ditetapkan mulai dari sepatu boot, apron
plastik, masker bedah+ kaca mata (face shield) dan tutup kepala.
4) Tidak ada luka di tangan.
5) Lipat lengan baju 10 cm di atas siku.
9
13) Matikan keran air.
14) Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan
bahu.
10
E. Area Penempatan Antiseptik Disinfektan Untuk Cuci Tangan
1. Penggunaan antiseptik di kamar operasi :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Alkohol 90 %
b Penggunaan : Untuk mencuci tangan bedah ( Fubringer) bagi
dokter dan perawat bedah
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci tangan bedah
2. Penggunaan antiseptik di Ruangan Perawatan :
a Jenis cairan : Hand Soap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1)Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2)Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : SPO Kebersihan Tangan dengan sabun dan air
mengalir dan SPO Kebersihan tangan dengan
Antiseptik berbasis alkohol
3. Penggunaan antiseptik di Poliklinik :
a Jenis cairan : Hand Soap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan tangan dengan antiseptik
Berbasis Alkohol
4. Penggunaan antiseptik di Perina, ICU :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Chlorhexidine4 % diletakkan di setiap
wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
5. Penggunaan antiseptik di Laundry :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
area setrika dan penyimpanan linen
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
11
6. Penggunaan antiseptik di Dapur dan Pantry :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiruang makan
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
7. Penggunaan antiseptik di administrasi :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol diletakkan
diruang administrasi
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
8. Penggunaan antiseptik di Laboratorium :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
area pengambilan sampel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
9. Penggunaan antiseptik di IGD :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
area pengambilan sampel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 10 November 2020
14
15