Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DEFINISI

A. Kebersihan tangan (Hand Hygiene) adalah proses membersihkan kotoran


atau mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan
pasien petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transient)
dengan menggunakan sabun antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan handrub yang berbasis alkohol.
B. Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi di bersihkan dan di
saring sehingga aman untuk diminum karena memenuhi standar
kesehatan yang telah ditetapkan.
C. Sabun adalah produk-produk pembersih yang dapat menurunkan tegangan
permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan, sabun biasa
memerlukan gosokan untuk melepaskan mikroorganisme secara mekanik,
sementara sabun antiseptik selain melepas juga membunuh atau
menghambat pertumbuhan dan hampir sebagian besar mikroorganisme.
D. Handwash adalah mencuci tangan dengan sabun / antiseptik dibawah air
mengalir.
E. Handrub adalah mencuci tangan menggunakan larutan antiseptik berbasis
alkohol tanpa menggunakan tissue/ handuk untuk mengeringkan tangan.
Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organik
sehingga tangan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien harus
dicuci tangan menggunakan sabun/antiseptic dibawah air mengalir atau
handwash.
F. Cuci tangan bedah adalah kegiatan mencuci tangan menggunakan sabun
antimicrobial sebelum operasi untuk menghilangkan kuman transient dan
menurunkan jumlah kuman resident flora di tangan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Health-care associated Infection (HAIs) merupakan komplikasi yang paling


sering terjadi di pelayanan kesehatan dan hal ini merupakan masalah serius
karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian
pasien, selain itu dapat juga berdampak pada meningkatnya LOS, biaya
perawatan, kerugian pasien dan rumah sakit bahkan bisa saja terjadi suatu
tuntutan hukum yang dapat mencemarkan citra pelayanan rumah sakit
Semua permasalahan diatas dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
tangan / hand hygiene secara benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan
perlu didukung dengan standar fasilitas mulai dari air, wastafel, sabun, tissue
dan saluran pembuangan air yang memadai, sehingga perlu disusun Panduan
Hand Hygiene di RS Khusus Paru Karawang.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Ketentuan prosedur kebersihan tangan atau Hand Hygiene dilakukan


oleh semua petugas, pasien, dan pengunjung sesuai dengan prosedur cuci
tangan yang distandarkan oleh WHO dan sudah diberlakukan umum dan
untuk mengoptimalkan di seluruh jajaran, maka dibuat tatalaksana sebagai
berikut:
A. Momen Kebersihan Tangan
1. Sebelum kontak pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah kontak darah dan cairan tubuh
4. Setelah kontak pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Gambar 1 Momen Kebersihan Tangan

B. Prinsip Yang Perlu di Ingat Saat Membersihkan Tangan


1. Jaga kuku selalu pendek dan bersih
Beberapa penelitian telah memperlihatkan kuku yang panjang dapat
berperan sebagai reservoar untuk bakteri Gram negatif (P.aeroginosa),
jamur dan pathogen lain (Hedderwick et al.2000).
2. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu dan kuteks
Kuku buatan (pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang akrilik) yang
dipakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam infeksi
nosokomial, (Hedderwick et al.2000), selain itu, telah terbukti bahwa
kuku buatan, cat kuku, dan perhiasan dapat berperan sebagai

3
reservoar untuk bakteri gram negatif, pemakaiannya oleh petugas
kesehatan harus dilarang.
3. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara
pasien/cuci tangan diatas sarung tangan, cuci tangan yang benar
adalah adanya kontak antara kedua telapak tangan sehingga
mikroorganisme di tangan dapat diminimalkan jumlahnya.
4. Tidak dianjurkan pakai handuk pakai ulang & tissue rol
Handuk/tissu rol dapat menjadi tempat berkembang biaknya
mikroorganisme, sehingga jika digunakan sebagai pengering tangan
maka dapat memindahkan mikroorganisme dari handuk/tissu rol ke
tangan petugas.
5. Antiseptik tidak boleh diencerkan
Pengenceran cairan antiseptik dapat menggurangi efektifitas dan fungsi
dari antiseptik itu sendiri.
6. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak
Anjuran untuk selalu melakukan kebersihan tangan dapat berdampak
negatif bagi petugas kesehatan yang sangat sensitif terhadap
antiseptik/sabun cuci tangan yang disarankan untuk digunakan oleh
petugas kesehatan karena dapat menimbulkan alergi pada kulit
tangan/dermatitis. Sehingga antiseptik/sabun cuci tangan yang
digunakan harus mengandung emollient/lotion pelembab untuk
meminimalisir terjadinya alergi pada kulit tangan.

C. Jenis- Jenis Cuci Tangan


Prosedur cuci tangan dilakukan oleh semua petugas, pasien dan
pengunjung sesuai dengan prosedur cuci tangan yang distandarkan oleh
WHO dan sudah berlaku umum, dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara
yaitu :
1. Cuci Tangan Handwash
Cuci tangan pakai sabun jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri,
dan virus dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air saja. Sabun
dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid COVID-19,
membuat virus COVID-19 tidak aktif.
Rumah sakit harus menyediakan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) yang berfungsi secara terus menerus (baik wadah cairan
pembersih tangan atau sabun, air bersih, dan lap sekali pakai) bagi
seluruh petugas kesehatan di semua titik perawatan, pada area di
mana peralatan pelindung pribadi (APD) diletakkan atau dilepas, dan di

4
tempat penanganan limbah layanan kesehatan. Selain itu, fasilitas
kebersihan tangan fungsional harus tersedia untuk semua pasien,
anggota keluarga, dan pengunjung, dan dalam radius 5 meter dari
toilet, di dekat pintu masuk dan keluar, di ruang tunggu dan ruang
makan, serta area umum lainnya yang mudah diakses publik.
Sarana CTPS dengan air bersih mengalir harus tersedia di semua area
poliklinik, terpisah dari dan di samping bak cuci yang digunakan di
kamar mandi pasien, dalam tempat persiapan sampel klinis atau ruang
laboratorium, kamar tidur pasien rawat inap (berdekatan dengan pintu
masuk), ruang operasi atau ruang prosedur termasuk ruang bersalin,
dan ruang perawatan. Catatan yang harus diperhatikan adalah bak
cuci yang digunakan untuk peralatan pembersih atau pembuangan
cairan limbah apa pun tidak boleh digunakan untuk mencuci tangan.
Ada 3 prinsip utama sarana CTPS, yaitu :
a. Cuci tangan pakai sabun harus dilakukan dengan air bersih yang
mengalir dan cukup mengikuti langkah-langkah yang disarankan
serta menghindari penggunaan air berlebihan
b. Sarana CTPS harus bebas dari risiko penularan virus, bakteri dsb
c. Sarana CTPS tidak boleh mencemari lingkungan sekitar
Komponen utama dalam penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun
dengan beberapa pilihan untuk memastikan ketersediaannya dapat
dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Komponen Utama Cuci Tangan Pakai Sabun


Dikutip dari Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun

Berdasarkan Gambar 2, maka sarana CTPS harus tersedia bahan


berikut :

5
1. Air bersih
Air bersih yang disimpan dalam wadah atau air yang dialirkan lewat
pipa. Jumlah air yang dibutuhkan adalah 250-350 ml air per
pengguna dengan aliran terkontrol yang berkelanjutan dan tepat,
pengguna harus berhati-hati saat menggunakan air agar tidak
terbuang percuma dan pada saat bersamaan memastikan cuci
tangan dengan cara yang tepat.
2. Sabun
Sabun yang dapat digunakan adalah sabun batang dan sabun cair.
Sabun batang dapat digunakan untuk membuat sabun cair, sebagai
alternative yang ekonomis ketika sabun batang atau cair tidak
tersedia atau sulit diperoleh. Sabun cair yang dibutuhkan adalah
minimal 100 ml dan seharusnya tidak boleh diencerkan.
3. Lubang Resapan
Ukuran lubang resapan yaitu 1m3 (1mx1mx1m). Jika lubang resapan
tidak dapat dibangun, drainase yang tepat harus dipastikan tersedia.
4. Papan/Poster instruksi CTPS
Setidaknya disediakan 1 lembar per unit CTPS dengan penempatan
yang jelas dan mudah dilihat. Poster, spanduk atau bahan
komunikasi lainnya tentang pesan kesehatan, termasuk cara
mencuci tangan yang benar dengan sabun, juga harus dipasang di
lokasi strategis seperti gerbang masuk untuk mempromosikan CTPS.
5. Bahan untuk mengeringkan tangan
Bahan yang dapat dipakai untuk mengeringkan tangan antara lain
kain bersih yang digunakan secara individual, sedangkan tisu, lap
kertas, atau pengering udara untu pemakaian umum atau bersama.
Penggunaan kain lap berulang kali harus dihindari.

Cara Mencuci Tangan dengan Sabun atau Hand wash


1) Basahi tangan dengan air mengalir.
2) Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan.
3) Ratakan kedua telapak tangan hingga merata.
4) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan lakukan kembali sebaliknya.
5) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
6) Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci.

6
7) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan kembali sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan lakukan kembali sebaliknya.
9) Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
10) Keringkan dengan handuk /tissue towel sekali pakai sampai
benar-benar kering.
11) Gunakan tissue towel tersebut untuk menutup kran.
12) Tangan sudah bersih dan bebas kuman, kegiatan mencuci tangan
dengan air mengalir dilakukan selama 40-60 detik.

Gambar 3. Cara Cuci Tangan Dengan Handwash

Pemilihan Lokasi CTPS


a. Pastikan lokasi memiliki akses air bersih.
b. Pastikan ketersediaan titik penyaluran air cucian. Air buangan
dapat langsung disalurkan ke selokan/drainase/lubang air pinggir
jalan. Jika tidak tersedia, cari lokasi yang dekat dengan
taman/halaman. Siapkan lubang resapan dengan menggali lubang
100x100x100cm dan diisi dengan batu atau kerikil.
c. Jika sistem perpipaan tersedia, sambungkan sarana ke sistem
keran/pipa menggunakan selang. Jika tidak ada sumber air bersih,
pastikan akses untuk truk air atau orang untuk mengisi wadah air
secara manual.
d. Pastikan bahwa lokasi dapat diakses oleh para penyandang
disabilitas dan sering dilewati oleh pengunjung.

7
e. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih stabil dan kuat, bebas dari
genangan air cucian, dan beratap sehingga sarana masih dapat
digunakan saat hujan.

2. Cuci Tangan Handrub (antiseptik berbasis alkohol)


a. Tuangkan 3-5 cc cairan antiseptic berbasis alkohol ke dalam tangan.
b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
c. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan lakukan kembali sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
e. Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan kembali sebaliknya.
g. Gosok memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya.
h. Keringkan tangan tanpa menggunakan tissue towel.
i. Kini tangan anda bebas kuman dan sudah bersih, kegiatan ini
dilakukan dalam waktu 20-30 detik.

Gambar 3 Cuci Tangan HandRub

3. Cuci Tangan Bedah


a. Persiapan alat
1) Air keran yang mengalir.
2) Sikat tangan steril/spon halus steril.

8
b. Persiapan tim bedah
1) Kuku tangan harus pendek, tidak memakai cat kuku dan kuku
palsu.
2) Lepaskan aksesoris dari tangan mulai dari cincin, gelang dan jam
tangan.
3) Memakai APD yang ditetapkan mulai dari sepatu boot, apron
plastik, masker bedah+ kaca mata (face shield) dan tutup kepala.
4) Tidak ada luka di tangan.
5) Lipat lengan baju 10 cm di atas siku.

c. Tahapan cuci tangan untuk prosedur bedah:


1) Buka keran air.
2) Basahi tangan dan lengan s/d 5 cm diatas siku di bawah air
mengalir.
3) Buka kemasan spon sikat, bersihkan kuku dengan menggunakan
pembersih kuku di bawah air mengalir (dengan arah menjauhi
badan).
4) Tuangka chlorhexidine gluconat 4% ke spon secukupnya (5 ml).
5) Basahi spon dan remas sampai berbusa, lumuri dan gosok
seluruh permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku.
6) Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 (satu) menit
(dengan arah menjauhi badan).
7) Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon
tetap di pegang).
8) Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan
sampai 3/4 lengan (5 detik untuk 2 tangan).
9) Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan
(mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik, punggung
tangan 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik secara
berurutan. Setiap jari di gosok seolah mempunyai 4 sisi lalu
buang spon kemudian dibilas di bawah air mengalir sampai
bersih.
10) Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan
tangan dengan chlorhexidine gluconat 4%, lakukan cuci tangan
prosedural ( handwash).
11) Bilas dengan air mengalir dari telapak tangan sampai ke siku.
12) Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku, jangan
dikibaskan.

9
13) Matikan keran air.
14) Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan
bahu.

Gambar 4. Tahapan Cuci Tangan Bedah


Sumber ; HIPKABI (Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia,WHO
guideline)

D. Waktu yang Tepat Mencuci Tangan Untuk Petugas Kesehatan


1. Bila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi/kontak dengan
cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan sekresi, eksresi, kulit yang
tidak utuh, ganti verban, walaupun sudah menggunakan sarung
tangan, tangan harus dicuci dengan sabun antiseptik dan air mengalir
(Handwash).
2. Bila tangan tidak jelas terlihat kotor atau bila tangan beralih dari area
tubuh terkontaminasi ke area lainnya yang bersih walaupun pada
pasien yang sama harus menggunakan antiseptik berbasis alkohol
(Handrub) untuk dekontaminasi rutin dan selalu pastikan tangan
kering sebelum memulai kegiatan.
3. Bila akan melakukan tindakan operasi lakukan prosedur cuci tangan
bedah/ cuci tangan steril.
4. Petugas kesehatan harus membersihkan tangan menggunakan teknik
yang tepat dan sesuai dengan instruksi "5 momen saya untuk
kebersihan tangan" khususnya, sebelum mengenakan APD dan setelah
melepasnya, sebelum persiapan makanan dan makan, dan setelah
menggunakan toilet.

10
E. Area Penempatan Antiseptik Disinfektan Untuk Cuci Tangan
1. Penggunaan antiseptik di kamar operasi :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Alkohol 90 %
b Penggunaan : Untuk mencuci tangan bedah ( Fubringer) bagi
dokter dan perawat bedah
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci tangan bedah
2. Penggunaan antiseptik di Ruangan Perawatan :
a Jenis cairan : Hand Soap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1)Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2)Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : SPO Kebersihan Tangan dengan sabun dan air
mengalir dan SPO Kebersihan tangan dengan
Antiseptik berbasis alkohol
3. Penggunaan antiseptik di Poliklinik :
a Jenis cairan : Hand Soap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan tangan dengan antiseptik
Berbasis Alkohol
4. Penggunaan antiseptik di Perina, ICU :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Chlorhexidine4 % diletakkan di setiap
wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
setiap kamar pasien, lorong dan Nurse
Station
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
5. Penggunaan antiseptik di Laundry :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
area setrika dan penyimpanan linen
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol

11
6. Penggunaan antiseptik di Dapur dan Pantry :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiruang makan
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
7. Penggunaan antiseptik di administrasi :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol diletakkan
diruang administrasi
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
8. Penggunaan antiseptik di Laboratorium :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol di letakkan di
area pengambilan sampel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
9. Penggunaan antiseptik di IGD :
a Jenis cairan : Chlorhexidine 4 % dan Antiseptik berbasis
alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkoholdiletakkan di
area pengambilan sampel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol

10. Penggunaan antiseptik di Farmasi :


a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
petugas administrasi
2) Antiseptik berbasis alkohol diletakkan
diruang makan karyawan
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
11. Penggunaan antiseptik di Fisioterapi :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
12
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol diletakkan
dilorong area tunggu pasien
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
12. Penggunaan antiseptik di Radiologi :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1) Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2) Antiseptik berbasis alkohol diletakkan area
persiapan pasien dan ruang petugas
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
13. Penggunaan antiseptik di Dapur dan Pantry :
a Jenis cairan : Handsoap
b Penggunaan : Handsoap diletakkan di setiap wastafel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
14. Penggunaan antiseptik di Laundry :
a Jenis cairan : Handsoap dan Antiseptik berbasis alkohol
b Penggunaan : 1)Handsoap diletakkan di setiap wastafel
2)Antiseptik berbasis alkohol diletakkan area
persiapan pasien dan ruang petugas
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
dan SPO Kebersihan Tangan Dengan Antiseptik
Berbasis Alkohol
15. Penggunaan antiseptik di TPS :
a Jenis cairan : Handsoap
b Penggunaan : Handsoap diletakkan di setiap wastafel
c Prosedur : Sesuai SPO Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air

F. Audit Kebersihan Tangan


Audit kebersihan tangan adalah observasi implementasi kebersihan tangan
sesuai indikasi / 5 moment kebersihan tangan menggunakan formulir
observasi dari WHO.

G. Standar Antiseptik dan Desinfektan Untuk Ruangan di Rumah Sakit


Antiseptik Disinfektan
Chlorhek
No Instalasi Hand Betha Alkohol Anios Glutaral Tissu
sidine Handrub Teralin
soap dine 70% DD1 dehide
4%
1 IGD √ √ √ √ √ √ - √ √
2 IRJ - √ √ √ √ √ - √ √
3 RI - √ √ √ √ √ - √ √
4 OK √ √ - √ √ √ √ √ √
5 ICU √ √ - √ √ √ √ √ √
13
6 Farmasi - √ √ - - - - - √
7 Laboratorim √ √ - - √ √ - - √
8 Radiologi - - √ √ - - - - √
9 Fisioterapi - √ √ - - - - - √
10 Laundry - - √ - - - - - √
11 Dapur - - √ - - - - - √
/pantry
12 TPS - - √ - - - - - √
13 Kamar - - √ - - - - - √
jenazah
14 Toilet umum - - √ - - - - - √

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pelaporan dan kesimpulan hasil kegiatan survey dan audit kebersihan


tangan dilaporkan ke Ketua Komite Medik/Ka.Tim PPI RS dan diteruskan
ke Direktur RS.
2. Kesimpulan yang telah diketahui oleh Direktur RS di informasikan ke
setiap Instalasi dan Unit.
3. Formulir audit kebersihan cuci tangan ( Hand Hygiene ) terlampir.

Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 10 November 2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS PARU


KABUPATEN KARAWANG

dr. H. Anisah, M.Epid

14
15

Anda mungkin juga menyukai