Anda di halaman 1dari 2

UAS ANTROPOLOGI AGAMA

Nama : Anandio Rendy Pamungkas


NIM : 13040220130123

Teori Clifford Geertz tentang Agama sebagai Sistem Budaya dalam Eksistensi Agama
Jawa.

A. Latar Belakang
Agama dan budaya merupakan dua dimensi yang secara sederhana sulit untuk
dipisahkan, keduanya saling mempengaruhi. Budaya bisa mempengaruhi terhadap
peranan agama sehingga agama erat kaitannya dengan sistem budaya dalam memberikan
pemaknaan terhadap nilai-nilai keagamaan. Akan tetapi dua artikulasi nyata agama dan
budaya akan saling berhubungan bila dimensi budaya mempunyai peranan pada fungsi
agama baik secara nilai ritualitas dan sistem sosial yang mengatur pada tatanan
masyarakat beragama. Untuk memberikan sebuah jawaban antara agama dan budaya akan
saling berhubungan bila dimensi budaya mempunyai peranan pada fungsi agama baik
secara nilai ritualitas dan sistem sosial yang mengatur pada tatanan masyarakat beragama
dan untuk memberikan sebuah jawaban antara agama dan budaya yang bisa menjadi
sebuah sistem, norma dan makna keagamaan, maka pemikiran Clifford Geertz menjadi
penting untuk dipelajari dalam kerangka menumbuhkan kesadaran teologis dan kesadaran
peranan agama dalam realitas individu dan realitas masyarakat.
Mengenai hubungan antara agama dan budaya, Koentjaraningrat mengevaluasi
konsep-konsep berikut: Landasan agama tidak terlepas dari budaya dan para pemeluk
agama tersebut. Konsep dasar pertama adalah adanya emosi yang terhubung dengan
orang-orang dan menyebabkab mereka menjadi religius. Kemudian orang-orang
melakukannya (kegiatan religious) melampaui bayang-bayang kepercayaan terhadap
Tuhan, Sebagai bentuk implementasi dari sistem kepercayaan, orang-orang religius
menghasilkan upacara keagamaan yang berbeda. Ritual ini tidak statis, karena setiap
ritual memiliki arah yang berbeda-beda. Terakhir untuk melaksanakan ritual, manusia
memerlukan orang lain, maka terbentuklah kelompok-kelompok yang menjadi penganut
agama tersebut (Koentjaraningrat, 2000: 79).
Dari berbagai silang wacana tentang agama dan kebudayaan, adalah Clifford
Geertz, seorang antropolog yang turut menyumbangkan sumbangsih gagasannya
mengenai pro dan kontra antara keduanya. Baginya agama yang telah dianut dan
diimplementasikan di dalam sebuah masyarakat dapat dikaji tanpa harus
mempertentangkan keduanya. Clifford Geertz melihat keduanya saling memberi mengisi,
agama tanpa kebudayaan tidak dapat diaktualisasikan, sedangkan kebudayaan tanpa
agama tidak dapat ditemukan makna yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai