Hari/tanggal: Kamis,16-09-2021
Kelas: D3kp2b
Di Susun Oleh:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan judul yaitu “Asuhan Keperawatan pada Anak dengan
Leukemia”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua
dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar
tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi /Pengertian penyakit
Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum sum tulang yang
di tandai oleh proliferasi sel-sel yang abnormal dalam darah tepi (Muthia dkk, 2012).
Leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit. Kanker ini menyerang sumsum
tulang karena disanalah leukosit diproduksi. Akibat kanker ini, maka sumsum tulang
didominasi oleh sel-sel kanker tersebut, akibatnya fungsi sumsum tulang terganggu.
Sumsum tulang terletak di rongga tulang yang berfungsi sebagai tempat produksi
komponen-komponen darah, seperti sel darah merah, trombosit dan sel darah putih.
Penyakit leukemia menyebabkan fungsi sumsum tulang terganggu, sehingga seluruh
kegiatan produksi darah (hematopoesis), yaitu : pembetukan sel darah merah
(eritropoesis), pembentukan sel limfosit (limfopoesis), pembentukan trombosit
(trombopoesis) dan granulopoesis mengalami gangguan. Anak yang menderita sakit ini
akan mengalami anemia, mudah mengalami perdarahan dan mudah terkena
infeksi.Leukemia Limfositik Akut (LLA) merupakan jenis leukemia dengan karakteristik
adanya proliferasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik yang
mengakibatkan organomegali dan kegagalan organ. LLA sering ditemukan pada anak-
anak (82%) dari pada umur dewasa (18%). Tanpa pengobatan sebagian anak-anak hidup
2-3 bulan setelah terdiagnosa diakibatkan oleh kegagalan sumsum tulang
(NANDA,2015). Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα,
"darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi
kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh
perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di
sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.
Biasanya ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel
abnormal dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan menyebabkan terdesaknya sel
darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya terganggu. Leukemia dibagi atas :
2. Etiologi
Penyebab yang pasti untuk LLA ini belum diketahui, akan tetapi
terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia,
yaitu : (Sibuea,2009)
1) Faktor genetik : virus tertntu menyebabkan terjadinya perubahan
struktur gen (Tcell Leukimia-Lhympoma virus/HLTV)
2) Radiasi
3) Obat–obat imunosupresi, obat-obat kardiogenik seperti diet
hylstilbestrol
4) Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
5) Kelainan kromoson missal nya pada down sindrom leukemia
biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar
jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran
radiasi dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakain
obat anti kanker, meningalkan resoko terjadinya leukemia. Orang
yang memiliki kelainan genetic tertentu (misalnya down sindrom
dan sindrom fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia
3. Patofisiologi/Pathway penyakit
Leukemia adalah jenis ganguan pada sistem hematopoietic yang total dan
terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak
terkendalinya proliferasi dari leukemia dan prosedurnya. Sejumlah besar
sel pertama menggumpal pada tempat asalnya (granulosit dalm sumsum
tulang, limposit disalam limfe node) dan menyebar ke organ
hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar. Proliferasi dari
satu jenis sel sering menggangu produksi normal sel hematopoetik
lainnya dan mengarah ke pengembangan/pembelahan sel yang cepat
dank e sitopenias (penurunan jumlah). Pembelahan dari sel darah putih
mengakibatkan menurunnya immunocompetence dengan meningkatnya
kemungkinan terjaddi infeksi (Long,1996).
Virus genetik sinar radioaktif
Gangguan rasa
Resiko nyaman nyeri Neutrop
ganggua enia
n nutrisi
Trombositop
enia
Pertahanan
Entropenia imunitas
Pendarahan
Hemoglobin
Risiko infeksi
Risiko
Sirkulasi O hipovolemia
darah kurang
sehingga
kelelahan
Intoleransi
aktivitas
4. Manifestasi klinik
Akibat adanya gangguan sistem pembentukan darah, maka dapat muncul
bermacam – macam gejala, seperti :
1. Pucat (anemia)
Pucat pada anak disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Gejala ini
dapat diwaspadai oleh orangtua dengan melihat apakah bibir anak pucat
atau tidak.
2. Perdarahan
3. Mudah terinfeksi
4. Demam
5. Nyeri tulang/sendi
Nyeri yang dirasakan pada anak merupakan manifestasi dari adanya
infiltrasi (penyebaran) sel-sel kanker yang masuk kedalam permukaan
tulang maupun sendi. Selain nyeri, leukemia pada anak juga
menyebabkan bengkak di daerah persendian. Nyeri tulang pada anak.
Seringkali ditandai pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-
tiba tidak mau melakukannya lagi, anak lebih nyaman untuk digendong.
7. Kloroma
Kloroma adalah salah satu tanda khas dari leukemia yang berupa bercak
kehitaman pada kulit. Gejala ini merupakan salah satu tanda adanya
infiltasi sel kanker ke dermis, subdermis atau epidermis pada kulit.
8. Hiperleukositosis
c. Biopsi limpa
Pemeriksaan ini memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel
yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak, seperti limfosit
normal, RES, granulosit.
6. Penatalaksanaan Medis
1) Transfusi darah, biasanya diberikan jika kadar hemoglobin (Hb)
kurang dari 6 g%. Pada trombositopenia yang berat dan perdarahan
masif, dapat diberikan transfusi trombosit dan bila terdapat tanda –
tanda DIC dapat diberikan heparin (Ngastiyah, 2012).
2) Terapi leukemia meliputi pemakaian agens kemoterapeutik,
tujuannya untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel
kanker, kemoterapi dapat membunuh sel kanker yang telah lepas dari
sel kanker induk atau bermetastase melalui darah dan limfe ke bagian
tubuh lain.
3) Terapi radiasi Terapi radiasi (radiotherapy) dilakukan dengan
menggunakan sinar – sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel –
sel leukemia.pada terapiini, radiasi diarahkan pada limpa, otak, atau
bagian – bagian dari tubuh yang menjadi tempat berkumpulnya sel –
sel leukemia. Radiasi ini biasanya diberikan sebelum transplantasi
sumsum tulang. Ketika pasien menerima terapi radiasi umumnya
kulit menjadi kemerahan, kering, dan peka pada area yang dirawat
(Maharani, 2009).
4) Transplantasi sumsum tulang Transplantasi sumsum tulang sudah
dilakukan untuk penanganan anak – anak yang menderita ALL dan
AML dengan hasil yang baik. Mengingat prognosis ank-anak yang
menderita AML lebih buruk, transplantasi sumsum tulang alogenik
bisa dipertimbangkan selama remisi pertama. Transplantasi sumsum
tulang alogenik meliputi tindakan memperoleh sumsum tulang dari
donor anggota keluarga yang histokompatibel dan cocok (Wong,
2008). Meskipun terapi yang agresif pada kanker dimasa kanak –
kanak telah menghasilkan perbaikan yang dramatis pada angka
keberhasilan hidup, namun terdapat peningkatan kekhawatiran
mengenai efek lanjutnya. Efek lanjut yang paling menghancurkan
adalah terjadinya kelainan keganasan sekunder. Anak – anak yang
mendapatkan iradiasi kranial pada usia 5 tahun atau kurang
merupakan kelompok yang paling rentan terkena tumor otak (Wong,
2008).
7. Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan komplikasi jika penanganan tidak segera
dilakukan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:
2. Analisa Data
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds; keluarga pasien Genetik Risiko infeksi
mengatakan pasien berhubungan
sering demam naik Kelainan kromosom 21 dengan
turun. imunosupresi
Ds; pasien demam
Leukemia limfosit akut
dengan suhu 38,3°C,
jumlah leukosit 27,92
Proliferasi sel darah putih immature
g/dl,
Hematoposis,Entrosit,Neutrofil,trombosit
Neutropenia
Pertahanan imunitas
Risiko infeksi
Kemotrapi
Mual muntah
Anoreksia
DO : Hematoposis,Entrosit,Neutrofil,trombosit
- TD : 100/60 mmHg
Neutropenia
- N : 100x/mnt
- S : 37,30 C
- RR : 24x/menit Trombositopenia
- TB : 101 cm
- BB : 20kg
- Intake oral di RS: Pendarahan
500–600cc
Hematoposis,Entrosit,Neutrofil,trombosit
Neutropenia
Entropenia
Hemoglobin
Kelelahan
Intoleransi aktivitas
3. Diagnosis keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubugan dengan kurang asupan makanan
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif.
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
4) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan imunosupresi
sumsum tulang
5) Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
4. Rencana Keperawatan