Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Fiqih Lingkungan”
Oleh :
Dita Putri Purwaningsih
H75219022
Dosen pengampu :
Abdul Hakim, M.T
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan satu kesatuan dengan lingkungan alam, hidup bersama serta
mengelola lingkungan semesta. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akan dan
pikiran. Peran manusia sangat besar terhadap lingkungan. Namun seiring berjalannya waktu
manusia lupa akan tugasnya dalam hal mengelola bumi secara baik. Sifat serta perilaku
manusia semakin berubah, manusia sekarang cenderung bersifat konsumtif dan secara
tidak langsung sifat konsumtif tersebut membuat manusia cenderung merusak lingkungan.
Kerusakan lingkungan bisa diakibatkan dengan beberapa faktor antara lain oleh
pencemaran yang sudah tidak asing lagi terjadi. Faktor dari pencemaran ini bisa terjadi
dikarenakan faktor manusia sendiri maupun alam. Contohnya adalah pencemaran udara
faktor pencemaran udara yang disebabkan oleh alam contohnya gunung meletus. Gunung
meletus ketika meletus mengeluarkan asap serta awan panas dimana ketika jumlahnya
terlalu besar maka akan berdampak pada manusia, tumbuhan bahkan hewan. Sedangkan
faktor pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia adalah penggunaan kendaraan
yang terlalu padat contohnya ketika berangkat kerja di pagi hari masing masing manusia
menggunakan kendaraan bermotornya satu sepeda digunakan untuk satu orang
pengendara saja itu dilakukan secara terus menerus setiap hari. Secara tidak langsung
lingkungan dapat dikatakan tercemar jika terkontaminasi oleh bahan pencemar yang dapat
mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup yang ada di bumi.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa sajakah dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara?
3. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran udara?
4. Bagaimana cara mencegah serta menanggulangani pencemaran udara?
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran
lingkungan khususnya udara yang memberikan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia. Serta bagaimana cara mencegah dan menanggulangani pencemaran udara.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
permasalahan pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkan juga cara mencegah
dan menanggulanganinya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pencemaran Udara
Pencemaran dapat terjadi dimana saja, apabila pencemaran terjadi di dalam ruangan
maka disebut dengan indoor pollution sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar
ruangan maka disebut dengan outdoor pollution.
6
2. Polutan Sekunder
Pulutan Sekunder adalah substansi pencemarnya terbentuk dari reaksi pencemar
primer di atmosfer
Gas NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu ; Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi
Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). Ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx,
yaitu :
Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-
partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain
itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna
dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat
kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu
kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya Sox emisi.
Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl.
7
HydroCarbon (HC)
b. Faktor Eksternal
1. Pembakaran fosil
2. Pemakaian zat kimia
8
2.5 Dampak Pencemaran Udara
a. Terhadap Alam
1. Hujan Asam
Hujan Asam adalah hujan yang memiliki pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam
dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam antara lain :
Merusak tanaman
Bersifat korosif sehingga dapat merusak material bangunan
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Melarutkan logam-logam berat
2. Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO
(Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya
lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat
membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan
O3menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone
hole).
3. Pemanasan Global
Efek rumah kaca dapat mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh
dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
9
b. Terhadap Manusia
Substansi pencemar udara yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan pada manusia. Partikel yang mencemari udara dapat
merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh
partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau
pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan
letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)
1. ISPA
ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, tanpa atau disertai parenkim
paru. ISPA merupakan suatu kelompok penyakit sebagai penyebab angka absensi
tertinggi bila dibandingkan dengan kelompok penyakit lain. Penyakit ISPA sering
terjadi pada anak-anak, hal tersebut diketahui dari hasil pengamatan epidemiologi
bahwa angka kesakitan di kota cenderung lebih lebih besar dari pada didesa. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh tingkat kepadatan tempat tinggal dan
pencemaran lingkungan di kota yang lebih tinggi dari pada didesa (Masriadi, 2014).
10
c. Terhadap Hewan
Dampak pencemaran udara bagi hewan contohnya terjadinya penyakit pada sapi
dimana akan membuat kanker mata pada hewan tersebut. Tidak hanya itu dampak dari
hujan asam juga membuat ekosistem air terganggu dikarenakan pH air turun dibawah
normal.
d. Terhadap Tumbuhan
Dampak pencemaran udara bagi tumbuhan dapat merusak kehidupan ekosistem
perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun
dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Selain itu juga membuat penurunan hasil panen pertanian dan perubahan
keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan
setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya.
11
Menggunakan penyaring yang lebih efektif apabila pencemaranya terjadi di
pabrik
Mengidentifikasi alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan
setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara
c. Usaha pemerintah
Adanya program tentang pelestarian lingkungan
Menghimbau masyarakat mengurangi energi fosil dengan menggantinya
energi alternatif
Larangan beredarnya produk yang berbahaya bagi lingkungan
Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
bagi lingkungan hidup
Adanya himbauan tentang pembatasan penggunaan kendaraan
Menetapkan angkutan pribadi untuk dikurangi namun angkutan umum
seperti bus maupun kereta diperbanyak
Dilakukannya uji emisi secara berskala untuk kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi
12
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak
dapat memenuhi fungsinya.
1. Polutan Primer
Polutan Primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemar. Polutan primer dapat berupa :
a. Polutan Gas
Senyawa sulfur yaitu oksida
Senyawa karbon yaitu karbondioksida, hidrokarbon
Senyawa halogen yaitu klorin, florin
b. Partikel
Bahan partikel dapat berasal dari proses kondensasi, proses menyemprot mapun
aerosi bahan tertentu. Contohnya adalah aerosol, smoke, CFC dan dust,
2. Polutan Sekunder
Pulutan Sekunder adalah substansi pencemarnya terbentuk dari reaksi pencemar
primer di atmosfer
13
b. Faktor Eksternal
Pembakaran fosil
Pemakaian zat kimia
Dampak pencemaran udara bisa terjadi pada manusia, hewan dan tumbuhan,
dampak pencemaran udara yang sering terjadi pada alam adalah lapisan ozon, hujan
asam serta pemanasan global. Dari lapisan ozon, hujan asam dan pemanasan global
yang terjadi pada alam ini akan memberikan dampak juga terhadap manusia, hewan
dan tumbuhan.
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Polusi Udara. Dipetik Maret 26, 2021, dari Oerleebook Wordpress:
https://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
Francis, T. &. (2010). Air Pollution. London, New York: CRC Press.
Irma, U. M. (2017). Indikator Pencemaran Udara Berdasarkan Jumlah Kendaraan dan Kondisi Iklim.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 19-24.
Ismiyati, D. M. (2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik, 241-248.
Mustakim, R. (2012, Desember 16). Pencemaran Lingkungan. Dipetik Maret 26, 2021, dari Rahman
Kesling: http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-
solusinya_4719.html
Rosydah, M. (2016). Polusi Udara dan Kesehatan Pernafasan. Jurnal Integrasi, 1-5.
15