Anda di halaman 1dari 15

PENCEMARAN UDARA

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Fiqih Lingkungan”

Oleh :
Dita Putri Purwaningsih
H75219022
Dosen pengampu :
Abdul Hakim, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 24 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PENCEMARAN UDARA ................................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 5
1.3 TUJUAN MANFAAT .............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 6
2.1 DEFINISI PENCEMARAN UDARA .......................................................................................................... 6
2.2 BAHAN PENCEMAR UDARA.............................................................................................................. 6-7
2.3 ZAT PENCEMAR UDARA ................................................................................................................... 7-8
2.4 PENYEBAB PENCEMARAN UDARA ...................................................................................................... 8
2.5 DAMPAK PENCEMARAN UDARA .................................................................................................... 9-11
2.6 PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA.......................................................................................... 11-12
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 13
3.1 SIMPULAN .................................................................................................................................... 13-14
3.2 SARAN ............................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan satu kesatuan dengan lingkungan alam, hidup bersama serta
mengelola lingkungan semesta. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akan dan
pikiran. Peran manusia sangat besar terhadap lingkungan. Namun seiring berjalannya waktu
manusia lupa akan tugasnya dalam hal mengelola bumi secara baik. Sifat serta perilaku
manusia semakin berubah, manusia sekarang cenderung bersifat konsumtif dan secara
tidak langsung sifat konsumtif tersebut membuat manusia cenderung merusak lingkungan.

Kerusakan lingkungan bisa diakibatkan dengan beberapa faktor antara lain oleh
pencemaran yang sudah tidak asing lagi terjadi. Faktor dari pencemaran ini bisa terjadi
dikarenakan faktor manusia sendiri maupun alam. Contohnya adalah pencemaran udara
faktor pencemaran udara yang disebabkan oleh alam contohnya gunung meletus. Gunung
meletus ketika meletus mengeluarkan asap serta awan panas dimana ketika jumlahnya
terlalu besar maka akan berdampak pada manusia, tumbuhan bahkan hewan. Sedangkan
faktor pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia adalah penggunaan kendaraan
yang terlalu padat contohnya ketika berangkat kerja di pagi hari masing masing manusia
menggunakan kendaraan bermotornya satu sepeda digunakan untuk satu orang
pengendara saja itu dilakukan secara terus menerus setiap hari. Secara tidak langsung
lingkungan dapat dikatakan tercemar jika terkontaminasi oleh bahan pencemar yang dapat
mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup yang ada di bumi.

Komposisi udara sendiri terkandung oksigen, dimana oksigen merupakan komponen


yang paling esensial bagi kehidupan makhluk hidup. Udara merupakan campuran dari gas,
yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida
(CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2).
Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya
seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang
menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah
tercemar atau terpolusi.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa sajakah dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara?
3. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran udara?
4. Bagaimana cara mencegah serta menanggulangani pencemaran udara?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran
lingkungan khususnya udara yang memberikan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia. Serta bagaimana cara mencegah dan menanggulangani pencemaran udara.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
permasalahan pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkan juga cara mencegah
dan menanggulanganinya.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pencemaran Udara

Menurut UU tahun No. 32 Tahun 2009 yang mengatakan bahwa pencemaran


lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi atau
omponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang sudah ditetapkan.

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian


pencemaran udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.

Sedangkan pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal


1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor,
pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan
gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.

Pencemaran dapat terjadi dimana saja, apabila pencemaran terjadi di dalam ruangan
maka disebut dengan indoor pollution sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar
ruangan maka disebut dengan outdoor pollution.

2.2 Bahan Pencemar Udara


Bahan pencemar udara dibedakan menjadi 2 yaitu polutan primer dan polutan
sekunder.
1. Polutan Primer
Polutan Primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemar. Polutan primer dapat berupa :
a. Polutan Gas
 Senyawa sulfur yaitu oksida
 Senyawa karbon yaitu karbondioksida, hidrokarbon
 Senyawa halogen yaitu klorin, florin
b. Partikel
Bahan partikel dapat berasal dari proses kondensasi, proses menyemprot mapun
aerosi bahan tertentu. Contohnya adalah aerosol, smoke, CFC dan dust.

6
2. Polutan Sekunder
Pulutan Sekunder adalah substansi pencemarnya terbentuk dari reaksi pencemar
primer di atmosfer

2.3 Zat Pencemar Udara


Karbon Monoksida (CO)
Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama bagi karbon monoksida
di berbagai perkotaan. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan
tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah
bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar
terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.

Nitrogen Oksida (NOx)

Gas NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu ; Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi
Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). Ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx,
yaitu :

1) Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism) : Proses ini disebabkan gas


nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini
didominasi oleh emisi NO (NOx → NO + NO2).
2) Prompt NOx : Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
3) Fuel NOx : NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar.

Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-
partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain
itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna
dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat
kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.

Sulfur Oxide (SOx)

Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu
kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya Sox emisi.
Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl.

7
HydroCarbon (HC)

Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam mesin yang merupakan


sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena tidak terbakarnya bahan bakar secara
sempurna dan tidak terbakarnya minyak pelumas silinder. Emisi HC pada bahan bakar
HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini
berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.

Partikulat Matter (PM)


Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen.
Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam
partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur
hidrokarbon dan setelah proses oksidasi. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri
dan beberapa kandungan metal oksida. Dalam kelanjutan proses ekspansi di atmosfir,
kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan
partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O. Sebagian
benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang
paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia perubahan
menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak disebabkan karena proses oksida oleh molekul
sulfur.

2.4 Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab terjadinya pencemaran udara ada 2 macam yaitu :


a. Faktor Internal
1. Debu
2. Abu
3. Pembusukan sampah organik

b. Faktor Eksternal
1. Pembakaran fosil
2. Pemakaian zat kimia

8
2.5 Dampak Pencemaran Udara
a. Terhadap Alam
1. Hujan Asam
Hujan Asam adalah hujan yang memiliki pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam
dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam antara lain :
 Merusak tanaman
 Bersifat korosif sehingga dapat merusak material bangunan
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Melarutkan logam-logam berat
2. Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO
(Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya
lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat
membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan
O3menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone
hole).

3. Pemanasan Global

Efek rumah kaca dapat mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh
dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:


 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna

9

b. Terhadap Manusia

Substansi pencemar udara yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan pada manusia. Partikel yang mencemari udara dapat
merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh
partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau
pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan
letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)

1. ISPA

ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, tanpa atau disertai parenkim
paru. ISPA merupakan suatu kelompok penyakit sebagai penyebab angka absensi
tertinggi bila dibandingkan dengan kelompok penyakit lain. Penyakit ISPA sering
terjadi pada anak-anak, hal tersebut diketahui dari hasil pengamatan epidemiologi
bahwa angka kesakitan di kota cenderung lebih lebih besar dari pada didesa. Hal
tersebut mungkin disebabkan oleh tingkat kepadatan tempat tinggal dan
pencemaran lingkungan di kota yang lebih tinggi dari pada didesa (Masriadi, 2014).

Pencemaran udara dari asap/gas dapat menyebabkan terjadinya ISPA,


bronchitis, asthma, dan kanker paru. Pencemaran udara dari bahan pertikel dapat
menyebabkan paringitis, pneumonia, alergi, iritasi dan lain-lain. Pendekatan
edukatif merupakan tindakan yang melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam membina dan memelihara kebersihan lingkungan seperti tidak melalukan
pembakaran saat musim kemarau. Pendekatan ini dilakukan dan diperkembangkan
untuk membina serta memberikan penerangan kepada masyarakat den
memotovasi maupun membangkitkan kesadaran masyarakat untuk ikut memelihara
kelestarian lingkungan hidup (Mubarak, 2009).

Pencemaran udara dapat menimbulkan peradangan terhadap permukaan


mukosa saluran pernapasan. Terhadap masyarakat, pencemaran udara
dimasyarakat dapat berupa gas/uap dan juga partikelpartikel lainnya seperti debu.
Ada/ tidak adanya pencemaran udara dapat diketahui dari hasil pengkuran berbagai
parameter pencemaran yang diperiksa/diukur secara rutin oleh stasion pemantau
udara diberbagai wilayah dibeberapa kota besar diindonesia. Parameter tersebut
adalah CO, NO, SO2, O2, partikulat, dan HK. Perilaku dan kebiasaan akan
menentukan kualitas udara disekitarnya. (Suyono, 2010).

10
c. Terhadap Hewan
Dampak pencemaran udara bagi hewan contohnya terjadinya penyakit pada sapi
dimana akan membuat kanker mata pada hewan tersebut. Tidak hanya itu dampak dari
hujan asam juga membuat ekosistem air terganggu dikarenakan pH air turun dibawah
normal.
d. Terhadap Tumbuhan
Dampak pencemaran udara bagi tumbuhan dapat merusak kehidupan ekosistem
perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun
dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Selain itu juga membuat penurunan hasil panen pertanian dan perubahan
keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan
setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya.

2.6 Pencegahan Pencemaran Udara


Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan
sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah
polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
a. Usaha sebelum pencemaran
 Melakukan penghijauan
 Mengurangi atau mengentikan penggunaan CFC
 Tidak melakukan penebangan pohon secara liar
 Menanam lebih banyak tanaman hijau
 Tidak sering membakar sampah
 Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
 Mensosialisasikan tentang pentingnya lingkungan hidup di sekolah maupun
di masyarakat
 Mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan
b. Usaha sesudah pencemaran
 Melakukan perbaikan terhadap pencemaran tersebut (lebih banyak
melakukan penghijauan maupun reboisasi)
 Melakukan pembersihan polutan dari dampak yang tercemar

11
 Menggunakan penyaring yang lebih efektif apabila pencemaranya terjadi di
pabrik
 Mengidentifikasi alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan
setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara
c. Usaha pemerintah
 Adanya program tentang pelestarian lingkungan
 Menghimbau masyarakat mengurangi energi fosil dengan menggantinya
energi alternatif
 Larangan beredarnya produk yang berbahaya bagi lingkungan
 Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
bagi lingkungan hidup
 Adanya himbauan tentang pembatasan penggunaan kendaraan
 Menetapkan angkutan pribadi untuk dikurangi namun angkutan umum
seperti bus maupun kereta diperbanyak
 Dilakukannya uji emisi secara berskala untuk kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi

12
BAB III

PENUTUP
4.1 Simpulan
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak
dapat memenuhi fungsinya.

Bahan pencemar udara dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Polutan Primer
Polutan Primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemar. Polutan primer dapat berupa :
a. Polutan Gas
 Senyawa sulfur yaitu oksida
 Senyawa karbon yaitu karbondioksida, hidrokarbon
 Senyawa halogen yaitu klorin, florin
b. Partikel
Bahan partikel dapat berasal dari proses kondensasi, proses menyemprot mapun
aerosi bahan tertentu. Contohnya adalah aerosol, smoke, CFC dan dust,
2. Polutan Sekunder
Pulutan Sekunder adalah substansi pencemarnya terbentuk dari reaksi pencemar
primer di atmosfer

Pencemar Udara disebabkan oleh zat pencemar diantara lain :


 Karbon Monoksida
 Nitrogen Oksida
 Sulfur Oxide
 Hydro Carbon
 Partikulat Matter
Penyebab terjadinya pencemaran udara ada 2 macam yaitu :
a. Faktor Internal
 Debu
 Abu
 Pembusukan sampah organik

13
b. Faktor Eksternal
 Pembakaran fosil
 Pemakaian zat kimia

Dampak pencemaran udara bisa terjadi pada manusia, hewan dan tumbuhan,
dampak pencemaran udara yang sering terjadi pada alam adalah lapisan ozon, hujan
asam serta pemanasan global. Dari lapisan ozon, hujan asam dan pemanasan global
yang terjadi pada alam ini akan memberikan dampak juga terhadap manusia, hewan
dan tumbuhan.

Upaya pencegahan pencemaran udara bisa dilakukan sebelum tercemar, sesudah


tercemae serta upaya dari masyarakat dan pemerintah. Selain itu pencegahan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung
untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk
mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan
polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-
menguraikan polutan.

4.2 Saran

Pencemaran udara banyak memberikan dampak negatif terhadap makhluk hidup.


Dilihat dari dampak yang ditimbulkan saja pencemaran udara memerlukan adanya
konsultasi pengetahuan yang mendalam terhadap dampak dari pencemaran udara ini.
Perlunya pengetahuan tentang bagaimana cara menanggulangani pencemaran udara
serta mengurani terjadinya hal yang bisa menyebabkan pencemaran udara semakin
banyak. Karena apabila tidak dilakukan pencegahan serta pengurangan sejak dini maka
yang terjadi adalah bumi ini bisa rusak.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Polusi Udara. Dipetik Maret 26, 2021, dari Oerleebook Wordpress:
https://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf

Francis, T. &. (2010). Air Pollution. London, New York: CRC Press.

Haryanto, B. (2012). Air Pollution - A Comprehensive Perspective. Rijeka: Daria Nahtigal.

Irma, U. M. (2017). Indikator Pencemaran Udara Berdasarkan Jumlah Kendaraan dan Kondisi Iklim.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 19-24.

Ismiyati, D. M. (2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik, 241-248.

Mustakim, R. (2012, Desember 16). Pencemaran Lingkungan. Dipetik Maret 26, 2021, dari Rahman
Kesling: http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-
solusinya_4719.html

Putra, Y. (2019). FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN ISPA. JURNAL KESEHATAN, 37-40.

Rosydah, M. (2016). Polusi Udara dan Kesehatan Pernafasan. Jurnal Integrasi, 1-5.

15

Anda mungkin juga menyukai