Anda di halaman 1dari 14

ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

PENGARUH ORIENTASI PASAR, KONSUMEN, MEREK, DAN INOVASI


LAYANAN TERHADAP KINERJA UMKM DI YOGYAKARTA

Gunawan Yulianto dan Ali Hasan


1,2
Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia. Email:
ali43ibc@gmail.com
==================================================================

ABSTRACT
This study seeks to assess the relationship between Micro, Small and
Histori Artikel Medium Enterprises (MSME) firm performance and market orientation,
customer orientation, brand orientation and service innovation in
Submitted: develop for all business. In past, very few studies have focused on the
1 Januari 2019 effect of marketing related variables on MSMEs. This study aspires to
Reviewed:
15 Februari 2019
put some insight on this. Data were collected from creative industry
Accepted: MSME business firm entrepreneurs located in Yogyakarta, A total of
12 April 2019 91 MSME entrepreneurs were surveyed in the study through adopting
Published: tested survey questionnaires from the past literature. Correlation and
12 Mei 2019 regression analysis were used to test the hypotheses. Result
indicates that market orientation, customer orientation, brand
orientation and service innovation have a positive direct influence on MSME performance.

Keywords: Market Orientation; Customer Orientation; Brand Orientation; Service


Innovation; MSME Performance.

==================================================================
PENDAHULUAN Di Indonesia jumlah usaha kecil mencapai
Penelitian di sektor Usaha Mikro, Kecil dan 93,4 persen yang tersebar di perkotaan dan
Menengah (UMKM) akan terus meningkat pedesaan, usaha menengah 5,1 persen, dan
dari waktu – waktu (Islam et al., 2011). Di usaha besar 1 persen. Penyerapan tenaga
negara berkembang, porsi yang lebih besar kerja mencapai 97 persen, sementara
dari bisnis adalah Usaha Kecil dan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai
Menengah (UMKM). Selama tiga dekade 60,34 persen (BPS, 2018). Sampai saat ini,
terakhir, UMKM telah menjadi pusat belum ada penelitian yang menguji secara
perhatian untuk peneliti sebagai usaha kecil bersamaan dampak orientasi pasar,
telah memicu pertumbuhan ekonomi suatu pelanggan, merek dan inovasi layanan
negara (Ribeiro-Soriano, 2015). UMKM terhadap kinerja UMKM. Peran UMKM
telah dikenal dengan baik untuk peran cukup menonjol dalam memberantas
kontribusinya dalam menciptakan lapangan kemiskinan, diikuti oleh pertumbuhan
kerja baru dan menghasilkan modal ekonomi; dan juga masih sangat sedikit
keuangan tambahan untuk bisnis (Gilmore, penelitian yang berfokus pada kinerja
2011). Signifikansi UMKM dalam UMKM (Sarker & Palit, 2015).
mengentaskan kemiskinan melalui Penerapan konsep dan teori pemasaran di
penciptaan lapangan kerja di negara UMKM, tinjauan teoritis yang luas dapat
berkembang, Chowdhury et al., (2013) menghasilkan kontribusi teoritis dan
mencatat UMKM berkontribusi 40 persen implikasi manajerial. Oleh karena itu riset ini
terhadap penciptaan lapangan kerja dalam fokus pada potensi dan kendala
pembangunan ekonomi sebuah Negara.

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
Doi: 10.36276/mws/v17i1
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

pengembangan sektor UMKM dalam berbeda. Konsep OP merupakan faktor


mengintegrasikan pasar, pelanggan, merek penting untuk kesuksesan perusahaan (Ali
dan layanan pada kinerja UMKM. UMKM Hasan, 2018). Temuan empiris terkait OP
perlu menyeimbangkan strategi kegiatan sebagai budaya organisasi menjadi paling
untuk lingkungan pasar yang cepat berubah, efektif dan efisien dalam menciptakan nilai
dengan tuntutan untuk memuaskan unggul bagi pembeli, kinerja bisnis terus
kebutuhan pelanggan. Mungkin, hampir menerus akan unggul (Asheq and Hossain,
semua pelaku usaha semakin fokus pada 2019).
strategi servisasi, berusaha memberikan OP merupakan hasil rekaman intelijen pasar
inovasi layanan yang diharapkan oleh yang berkaitan dengan pelanggan saat ini dan
pelanggan (Visnjic et al., 2016). Kolaborasi kebutuhan masa depan. Tiga dimensi OP:
karyawan dapat mendorong inovasi layanan, inisiasi intelijen pasar, penyebaran
pengetahuan eksternal (bersumber dari informasi pasar dan fasilitasi responsifitas di
keluhan pelanggan) memiliki efek positif seluruh devisi perusahaan (Ali Hasan, 2018).
pada perbaikan layanan Hingga saat ini, sejumlah riset pemasaran
Di sisi lain, kegiatan pemasaran memainkan telah memvalidasi pengaruh OP positif
peran yang kuat dalam memajukan terhadap kinerja bisnis (Liao et al., 2011).
perusahaan agar sukses, di mana orientasi Orientasi pasar secara positif mempengaruhi
pelanggan tetap menjadi pusat perhatian kinerja pemasaran melalui proses adaptasi
(Maurya et al., 2015). Kesenjangan studi produk dan kualitas strategi bisnis (Manek,
yang masih langka dalam berkonsentrasi 2013) arti bahwa OP diperkirakan akan
pada pengaruh variabel terkait pemasaran berpengaruh terhadap kinerja UMKM:
pada kinerja UMKM, mendorong dan H1 : Orientasi Pasar (OP)
memotivasi penulis untuk meneliti secara mempengaruhi kinerja UMKM
simultan dampak pasar, pelanggan, merek
dan inovasi pada kinerja UMKM. Oleh Orientasi Konsumen
karena itu, penelitian ini secara khusus Orientasi konsumen (OK) dapat dijelaskan
dirancang untuk melihat dampak orientasi dari dua perspektif yaitu perspektif individu
pasar (OP), orientasi konsumen (OK) dan organisasi. Dari sudut pandang
orientasi merek (OM) dan inovasi layanan individualistik, OK mengacu pada
(IL) terhadap kinerja UMKM. kemampuan tenaga penjualan untuk
membantu pelanggan dan menciptakan
kualitas hubungan antara pelanggan tenaga
LITERATURE REVIEW penjual. Dari sudut organisasi, OK paling
Gambar 1 memperlihatkan model teoritikal efektif dan efisien dalam membangun
yang menjelaskan sejauhmanakah kinerja perilaku untuk menciptakan nilai unggul bagi
UMKM itu dipengaruhi variabel orientasi pembeli.
pasar (OP), orientasi konsumen (OK) OK merupakan keyakinan yang
orientasi merek (OM) dan inovasi layanan menempatkan minat pelanggan sebagai basis
(IL). penawaran produk, sementara semua
Demikian juga usia perusahaan, jumlah pemangku kepentingan lainnya seperti
karyawan, pengalaman masa lalu (owner) pemilik, manajer, dan karyawan untuk
memiliki peran dalam meningkatkan kinerja mengembangkan perusahaan yang
UMKM menguntungkan jangka panjang. Budaya
organisasi yang berorientasi pelanggan lebih
Orientasi Pasar
relevan bagi UMKM, karena terdiri dari
Orientasi pasar (OP) dianggap sebagai dasar semua pemangku kepentingan yang relevan
dari konsep pemasaran dan terkenal karena dan pentingnya OK sebagai pendorong
berkontribusi pada model kinerja bisnis yang keuntungan jangka panjang perusahaan.

12 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

OK adalah strategi yang menonjol bagi merek terhadap pertumbuhan ekonomi


perusahaan kecil sebagai media keunggulan perusahaan. Karena itu hipotesis yang dapat
kompetitif yang dapat memisahkan mereka diajukan adalah :
dari perusahaan yang lebih besar (Brockman H3 : Orientasi Merek (OM)
et al., 2012). UMKM cenderung bisa lebih mempengaruhi kinerja UMKM.
dekat dengan pelanggan mereka untuk
memenuhi tuntutan mereka dan dapat dengan Inovasi Layanan
mudah memproses data pelanggan karena Inovasi layanan (service innovation) (IL)
kedekatan tersebut (Maurya et al., 2015). yang dimaknai sebagai sejauh mana UMKM
Pekovic & Rolland (2012) menemukan mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan
dampak positif dari orientasi pelanggan pada inovasi layanan (Storey et al., 2016), itulah
orang-orang penjualan terhadap kinerja sebabnya banyak orang menyebut IL sebagai
perusahaan. Berdasarkan urain ini maka strategi pengembangan yang dianggap
hipotesis yang akan di uji secara empiris penting bagi keberlanjutan banyak orang
adalah : dalam mengelola perusahaan (Zhang, et al,
H2 : Orientasi Pelanggan 2018). IL terutama mengacu pada perubahan
(OK) mempengaruhi kinerja UMKM karakteristik layanan. Prosedur inti untuk
keberlanjutan perusahaan pengembangan
Orientasi Merek adalah menciptakan nilai dari aset
Urde, Baumgarth, and Merrilees (2013), perusahaan dengan mendesain ulang atau
pertama kali dalam penelitiannya meningkatkan produk, layanan, atau metode
menggunakan istilah orientasi merek - OM dengan cara yang inovatif untuk menciptakan
dan ia disebut sebagai suatu pendekatan di dan mempertahankan keunggulan
mana proses organisasi ber putar di sekitar kompetitifnya dengan mengintegrasikan
kreasi, pengembangan, dan perlindungan sumber daya perusahaan. Inovasi layanan
identitas merek dalam interaksi mendorong perusahaan untuk mengubah
berkelanjutan dengan target pelanggan perubahan lingkungan menjadi peluang
untuk mencapai keunggulan kompetitif yang (Hsieh and Chou, 2018)
langgeng dalam bentuk merek. Definisi ini IL mengacu pada layanan yang berbeda dari
diikuti dengan kegiatan pengambilan yang diketahui konsumen sebelumnya.
keputusan strategis dan budaya organisasi Organisasi menyediakan layanan yang
(Anees-ur-Rehman et al., 2018). OM berbeda dari pengalaman konsumsi
berupaya untuk memperkuat kinerja bisnis sebelumnya (Tseng, et al 2018). IL bukan
melalui asosiasi interaktif di antara para semata - mata pengembangan layanan baru,
pemangku kepentingan bisnis yang relevan tetapi juga kegiatan inovatif yang merevisi
(Urde, Baumgarth, and Merrilees, 2013). dan meningkatkan arus produk, dan sistem
Perusahaan yang berorientasi merek pengiriman. Untuk menciptakan pasar baru,
cenderung memelihara dan meneruskan perusahaan harus menerapkan layanan yang
mereknya kepada orang-orang internal dan dapat mengelola pengalaman pelanggan
pelanggan yang berkaitan dengan upaya Inovasi layanan merupakan faktor penentu
meningkatkan kinerja purna jual Zhang et al., keberhasilan servisisasi (Lightfoot dan
(2016) memamerkan hubungan positif antara Gebauer, 2011), pencarian driver inovasi
OM dan kinerja pasar perusahaan karena OM layanan seperti kualitas layanan, operasi dan
membantu perusahaan mengungguli saingan sistem pengiriman diidentifikasi sebagai
pasar. Gromark and Melin (2011) anteseden dalam membantu pengembangan
menunjukkan hubungan positif antara layanan baru (Storey et al., 2016) . Terkait
orientasi merek dan profitabilitas perusahaan; erat dengan kebutuhan strategis ini adalah
demikian juga Reijonen et al. (2012) pentingnya desain organisasi yang tepat,
membuktikan dampak signifikan orientasi

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 13
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

seperti struktur imbalan dan keterlibatan staf


front office. (Storey dan Hull, 2010)
Kombinasi kapabilitas internal dan eksternal
dapat memfasilitasi pengembangan
pengetahuan yang penting bagi proses
inovasi layanan (Freiling dan Dressel, 2015).
Perusahaan yang berfokus pada layanan
berhasil dengan menggunakan pengetahuan
eksternal daripada menciptakan pengetahuan
internal (Storey et al., 2016), artinya
pengetahuan diperoleh dari pelanggan
(Carbonell et al., 2009; Melton dan Hartline,
2010) dan hubungan eksternal lainnya untuk
meningkatkan inovasi layanan (Storey et al.
2016). Pengetahuan eksternal akan
berasimilasi dengan pengetahuan internal,
maka indicator-indikator kemampuan
internal yang relevan akan meningkatkan
inovasi layanan dalam mempengaruhi kinerja
bisnis (Storey et al., 2016).
METODE PENELITIAN
Lin et al. (2009) mentransformasi industri
manufaktur menjadi perusahaan yang Sampel Penelitian
berorientasi pada layanan. Ia menerapkan Sampel penelitian diperoleh dari himpunan
gagasan IL dengan memverifikasi hubungan pengusaha kecil menengah di Yogyakarta, ini
antara inovasi layanan dengan kegiatan dipilih karena memiliki klaster usaha yang
manufaktur, mencatat hubungan tatapmuka cukup signifikan. Sampel ditentukan
dengan pelanggan, dan sistem pengiriman. bebrdasarkan purposive probabilitas
Hasilnya menunjukkan IL memiliki sampling. Data dikumpulkan dari pelaku
hubungan positif yang signifikan dengan bisnis Fashion dan Kuliner. 266 kuesioner
transisi korporasi, mempengaruhi proses terstruktur didistribusikan secara acak kepada
redesain prosedur korporasi, desain ulang para pelaku UMKM, dan hanya 37 pelaku
jaringan perusahaan, dan redefinisi ruang usaha Fashion dan 54 pelaku usaha Kuliner
lingkup perusahaan. Ostrom et al. (2010) (total 91 responden) yang memberikan
menemukan bahwa inovasi layanan respon positif dan lengkap yang kemudian
menciptakan nilai bagi pelanggan, karyawan, digunakan sebagai unit analisis penelitian ini.
pemilik bisnis, mitra aliansi, dan masyarakat
Instrumen Penelitian
melalui penawaran layanan baru, proses
layanan, dan layanan model bisnis yang lebih Instrumen penelitian ini menggunakan
baik. Temuan YuSheng and Ibrahim (2019) kuesioner yang terdiri dari dua bagian:
menunjukkan bahwa Inovasi layanan pertama variabel control yaitu usia
memiliki pengaruh langsung pada layanan peusahaan, jumlah karyawan dan
pengiriman dan kepuasan pelanggan dan pengalaman masa lalu pemilik usaha. Bagian
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan kedua item-item yang mengukur OP, OK,
sektor keuangan. Oleh karena itu hipotesis OM, IL dan kinerja UMKM dengan skala
yang akan di uji secara empiris adalah: likert yang dimodifikasi menjadi empat poin
1 - sangat tidak setuju, 2 – tidak setuju, 3
H4 : Inovasi layanan (IL) mempengaruhi
setuju dan 4 sangat setuju
kinerja UMKM
Pengukuran kinerja perusahaan menjadi
salah satu bagian penting dalam bisnis,

14 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

penggunaan parameter finansial dan non- korelasi antara variabel dependen (kinerja
finansial untuk mengukur kinerja UMKM, UMKM) dan variabel independen (OP, OM
aspek pertumbuhan dan keuangan perlu OK dan IL). Sementara regresi berganda
dipertimbangkan. Aspek non-finansial juga digunakan untuk menguji dampak
penting untuk menangkap semua dimensi signifikansi variabel kontrol yaitu usia
kinerja perusahaan. Berdasarkan review perusahaan/UMKM, jumlah karyawan dan
Laukkanen et al. (2013); Efrat & Shoham pengalaman masa lalu pemilik dan variabel
(2013) dan Gurbuz & Aykol (2009) independen yaitu OP, OM, OK dan IL
merekomendasikan bahwa kinerja UMKM terhadap kinerja UMKM.
diukur dengan empat item, perubahan total
pendapatan dan laba penjualan (dalam tiga
tahun terakhir), jumlah karyawan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
perubahan basis pelanggan, dengan Hasil Uji Kelayakan Instrumen
menggunakan skala Likert yang dimodifikasi
menjadi empat point: 1 - sangat tidak Koefisien Cronbach (1951) digunakan untuk
memuaskan, 2 – tidak memuaskan, 3 - mengukur reliabilitas (konsistensi internal)
memuaskan dan 4 - sangat memuaskan. dari item-item setiap konstruksi variabel.
Nilai Cronbach ≥ 0,6 dianggap sebagai
OP diukur dengan lima item yang saling rentang yang dapat diterima untuk mengukur
terkait yang diadaptasi dari Laukkanen et al. keandalan item. Dalam penelitian ini,
(2013). OK diukur dengan enam item. OM Cronbach Alpha (CA) kinerja UMKM
diukur dengan enam item yang (PER), OP, OK dan OM ditemukan masing-
dikembangkan oleh Anees-ur-Rehman et al. masing 0,80, 0,69, 0,66 dan 0,78. Sementara
(2018). Inovasi layanan diukur dengan enam itu untuk mengukur validitas, penelitian ini
item yang dikembangkan oleh Carbonell et digunakan exploratory factor analysis dari
al. (2009) dan untuk menilai keunggulan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), hasilnya =
kompetitif layanan baru. Objektifitas data 0,813 yang menunjukkan bahwa data
versi responden sangat berharga bagi UKM penelitian ini memenuhi principal
(Basco, 2014; Hoffmann et al., 2016) component analysis-PCA (Kaiser, 1974).
terutama ketika kuesioner mampu Oleh karena itu, PCA dalam rotasi varimax
menunjukkan ukuran komparatif yang relatif dapat digunakan untuk mengekstraksi faktor
terhadap persaingan bisnis (Helfat, dan total (27) item dari semua variabel untuk
Winter., 2011). menemukan faktor minimum dalam
Analisis Data penelitian ini. Tabel 1 menunjukkan bahwa
nilai faktor minimum adalah 0,501 dan nilai
SPSS 24.0 digunakan untuk menganalisis dapat diterima (Sharma, 1999), dengan
data, serangkaian program yang digunakan demikian, data memenuhi kelayakan
adalah analisis korelasi untuk mengukur validitas.

Table 1 Factor Loading


KMO = 0.813
Factor Factor
Variabel Item Variabel Item
Loading Loading
Kinerja KNJ1 0.769 Orientasi OP1 0.530
UMKM KNJ2 0.757 Pasar (OP) OP2 0.591
(KNJ) KNJ3 0.798 CA = 0,66 OP3 0.501
CA = 0,80 KNJ4 0.831 OP4 0.662
OP5 0.682
Orientasi OK1 0.521 Orientasi OM1 0.564

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 15
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

Konsumen OK2 0.725 Merek OM2 0.716


(OK) OK3 0.685 (OM) OM3 0.679
CA = 0,69 OK4 0.553 CA = 0,78. OM4 0.750
OK5 0.586 OM5 0.792
OK6 0.568 OM6 0.678
Inovasi IL1 0.763 IL4 0.769
Layanan (IL) IL2 0.814 IL5 0.757
CA = 0.81 IL3 0.791 IL6 0.915

Hasil Uji Kelayakan Variabel perusahaan yang memperlihatkan koefisien


Empat variabel bebas penelitian ini akan regresi yang signifikan (faktor penentu)
diuji dengan menggunakan model heirarkhi dalam meningkatkan kinerja UMKM, β =
regresi. Agar dapat digunakan, maka variable 0,213, 0.180 p < 0,01.
bebasnya tidak terjadi multikolinieritas, yang Ketiga, secara keseluruhan dalam model 1
diuji dengan Durbin-Watson. Hasil uji semua variable bebas dan variable
Durbin-Watson diperoleh nilai 1,986 yang demografis berpengaruh signifikan terhadap
posisinya berada diantara 1,5 hingga 2,5, kinerja UMKM; F = 3,345; p < 0,05,
nilai tersebut dapat dibenarkan (Durbin & Kemampuan model 1 menjelaskan varias
Watson, 1950). Semua VIF (Varians Factor tambahan kinerja UMKM sebesar 5 persen
Inflasi) berada di bawah nilai ambang 5,00 (R2 Change).
dan nilai toleransi berada diantara nilai 0,1
hingga 1,0; Dengan demikian gejala Keempat, demikian juga dalam model 2
multicollinearity tidak ditemukan dalam semua variable bebas dan usia perusahaan
model regresi. Oleh karena itu model berpengaruh signifikan terhadap kinerja
heirarkhi regresi dapat digunakan untuk UMKM; F = 23,991; p < 0,001, Kemapuan
menguji hipotesis penelitian. model menjelaskan varians tambahan kinerja
UMKM sebesar 26,5 persen (R2 Change ).
Hasil Uji Model Hierarkhi Regresi Dengan menggunakan variabel kontrol yang
Tabel 2 mempelihatkan bahwa hasil uji signifikan (usia perusahaan), tingkat
model hierarkhi regresi ini menunjukkan kontribusi efektif menunjukkan bahwa model
paling tidak ada ada delapan temuan 2 jauh lebih besar dari model 1 = 29.3 % :
penelitian, ini dapat dijelaskan sebagai 3.5%
berikut : Kelima, hipotesis 1 diterima β = 0,137; p <
Pertama, semua variable bebas berkorelasi 0,05, ini dapat dijelaskan sebagai berikut : (1)
positip dan signifikan dengan kinerja jika variabel bebas yang lain nilainya tetap
UMKM, OP, r = 0,190*, OK, r = 0,382**, dan orientasi pada pasar meningkat sebesar
OM, r = 0,452**,. dan IL, r = 0.339**. satu satuan maka kinerja UMKM akan
Angka indeks korelasi menunjukkan mengalami kenaikan atau meningkat sebesar
besarnya kekuatan dan arah korelasi antara 0.137; (2) bahwa orientasi pasar menjadi
OP, OK, OM dan IL dengan kinerja UMKM. prediktor yang signifikan terhadap kinerja
Dari empat variable bebas, tiga variable OK, UMKM. Temuan ini selaras dengan temuan
OM dan IL memperlihatkan korelasi yang riset sebelumnya (Chew et al., 2008); (3)
kuat (**) p < 0.01, sementara OP berkolesi UMKM yang memiliki tingkat orientasi
lemah (*) p > 0.05 pasar yang lebih tinggi dapat dengan mudah
Kedua, dalam model 1, dan 2 variabel mengenali, bereaksi dan merespon tuntutan
demografis seperti usia perusahaan, jumlah pasar dengan menempatkan barang dan jasa
karyawan dan pengalaman masa lalu pemilik dalam pertukaran yang dapat menghasilkan
bisnis dimasukkan kedalam model regresi laba (Zhang et al., 2016); (4) koefisien
hierarkhi berganda dan hanya usia regresi yang bernilai positif artinya terjadi

16 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

pengaruh sebab akibat antara orientasi pasar Rolland, (2012). (3) hasil ini juga
dan kinerja UMKM, semakin tinggi orirntasi menunjukkan bahwa UMKM yang
pasar maka kinerja UMKM semakin berorientasi pada pelanggan, sangat mungkin
meningkat. mereka itu dapat meraih kesuksesan,
Keenam, hipotesis 2 diterima, β = 0,240; p < meningkatkan kinerja UMKM secara terus
0,01. Ini menunjukkan bahwa : (1) jika menerus karena setiap fungsi dan karyawan
variabel bebas yang lain nilainya tetap sama difokuskan untuk memenuhi kebutuhan
(cateris paribus) dan orientasi pada pelanggan dan trend kebutuhan; (4) koefisien
pelanggan meningkat sebesar satu satuan, regresi yang bernilai positif artinya terjadi
maka kinerja UMKM akan meningkat pengaruh sebab akibat antara orientasi
sebesar 0.240; (2) bahwa orientasi pelanggan pelanggan dan kinerja UMKM, semakin
berdampak positif terhadap kinerja UMKM. tinggi orientasi pasar, maka kinerja UMKM
Hasilnya sejalan dengan riset Pekovic & semakin meningkat.

Tabel 2. Hasil Uji Model Hierarkhi Regresi


Durbin-
Model Hierarkhi Regresi
Watson
model

Variable
Adjusted R2 β t Tole
r F Sig. VIF
R2 Change value value rance
1 Fasion 0.035 0.05 3.345*
Usia UMKM 0.213 2.989 0.003 0.989 1.011
Jumlah Karyawan 0.036 0.512 0.609 0.997 1.003
Pengalama masa - -
0.506 0.987 1.013
lalu 0.047 0.666
2 Kuliner 0.293 0.265 23.991**
Usia UMKM 0.180 2.949 0.004 0.983 1.017
Jumlah Karyawan 0.018 0.292 0.771 0.976 1.024
Pengalaman masa
0.051 0.803 0.423 0.905 1.105
lalu

OP 0.190* 0.137 2.246 0.026 0.982 1.018


OK 0.382** 0.240 3.570 0.000 0.817 1.224
OM 0.452** 0.366 5.641 0.000 0.891 1.145
IL 0.339** 0.197 2.325 0.029 0.991 1.021
* signifikansi pada α 0.05 (5%) ** signifikansi pada α 0.01 (1%)

Ketujuh, hipotesis 3 mensahihkan dirinya penjualan yang lebih tinggi, tidak hanya pada
bahwa orientasi merek berpengaruh positif suatu produk, tetapi pada produk lain yang
dan signifikan terhadap kinerja UMKM, terkait. (3) orientasi merek yang kuat mampu
karenanya hipotesis ke 3 ini diterima, β = mendorong penjualan yang lebih tinggi dan
0,366; p < 0,01. Ini menyiratkan bahwa : (1) membuatnya tahan terhadap guncangan di
jika varaiabel bebas lain nilainya tetap sama pasar, dengan demikian kinerja UMKM akan
(tdak berubah) dan orientasi serta komitment terus miningkat; (4) koefisien regresi yang
terhadap merek meningkat sebesar satu bernilai positif artinya terjadi pengaruh sebab
satuan, maka kinerja UMKM akan akibat antara orientasi merek dan kinerja
meningkat sebesar 0.366; (2) semakin tinggi UMKM, semakin tinggi orientasi merek,
orientasi merek sebuah UMKM, Artinya maka kinerja UMKM semakin meningkat.
branding yang tepat dapat menghasilkan

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 17
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

Kedelapan, hipotesis 4 mempertegas bahwa perkembangan pasar sebagai dasar dalam


inovasi layanan sebagai prediktor positif menciptakan superior value bagi pelanggan;
yang secara langsung mempengaruhi kinerja (2) kesediaan berbagi informasi dengan
UMKM karena itu hipotesis ke 4 ini seluruh mitra internal bisnis untuk
diterima, β = 0,197; p < 0,05. . Ini dapat mengadaptasi perubahan selera pasar, (3)
dipahami bahwa : (1) jika varaiabel bebas menyediakan norma-norma perilaku
lain nilainya tetap sama (cateris paribus) dan mengenai pengembangan dan respon
inovasi layanan meningkat sebesar satu terhadap informasi pasar. dan (4) meyakini
satuan, maka kinerja UMKM akan sebagai upaya mencegah terjadi penurunan
meningkat sebesar 0.197; (2) riset penjualan (being product  selling oriented
sebelumnya menunjukkan bahwa inovasi leads to decline menjadi being customer 
layanan menawarkan cara penting untuk market oriented prevents decline”). (5)
mempertahankan atau mendapatkan hasilnya berkaitan dengan kinerja bisnis
keunggulan kompetitif, mengembangkan terutama ketika orientasi pasar memberi
inovasi layanan UKM lebih sukses. (Storey pemahaman yang lebih baik tentang
et al., 2016), Dengan demikian bahwa lingkungan dan pelanggannya, (6) adanya
semakin tinggi kemampuan menciptakan hubungan positif antara market oriented dan
inovasi layanan, maka kinerja UMKM itu persepsi manajer atau owner mengenai
akan menjadi lebih tinggi; (3) koefisien kinerja bisnis secara keseluruhan, kinerja
regresi yang bernilai positif artinya terjadi finansial, dan kinerja produk. Oleh karena itu
pengaruh sebab akibat antara orientasi merek orientasi pasar perlu dibangun menjadi
dan kinerja UMKM, semakin tinggi orientasi perilaku usaha yang menempatkan pasar
merek, maka kinerja UMKM semakin sebagai pusat aktivitas bisnis, menjadikannya
meningkat. sebagai organisasi yang menghasilkan
perilaku-perilaku yang dibutuhkan untuk
menciptakan ”superior value” bagi pembeli
PEMBAHASAN
Secara keseluruhan temuan ini menambah dan menghasilkan “superior performance”
kajian empiris tentang integrasi pengaruh bagi perusahaan dalam lingkungan tidak
OP, OK, OM dan IL terhadap kinerja pernah mau berhenti berubah.
UMKM. Selainn itu penelitian ini Orientasi Pelanggan
mendukung temuan penelitian sebelumnya Orientasi pelanggan berkaitan dengan kajian
bahwa adopsi OP, OK, OM dan IL dapat
tentang keinginan dan kebutuhan pelanggan
meningkatkan kinerja UMKM. Studi ini saat ini dan masa mendatang. Pelanggan akan
lebih lanjut menawarkan dukungan teoretis memilih produk yang mereka butuhkan atau
untuk adopsi OP, OK, OM dan IL dalam bisa juga karena produk itu sedang trend di
operasional bisnis. Ini berarti bahwa pasar. Jika kesesuaian kebutuhan atau trend
organisasi bisnis secara langsung dan tidak secara terus menerus dapat diprediksi dan
langsung melalui penggunaan platform OP, direspon oleh pelaku usaha, akan membuat
OK, OM dan IL yang efektif untuk perusahaan mereka mendapat keuntungan
memberikan layanan bisnis yang baik kepada lebih, kinerja bisnis mereka akan terus
pelanggan untuk meningkatkan kinerja meningkat.
UMKM dan mencapai pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan (Bae dan Kim, 2014; Lee Memantau kepuasan pelanggan atas produk
et al., 2012; Lin et al., 2015). yang mereka konsumsi perlu dilakukan setiap
hari, jangan ragu mendekati setiap pelanggan
Orientasi Pasar yang akan meninggalkan warung saudara,
Dalam perspektif bisnis, orientasi pasar jika mereka tidak puas minta waktu
merupakan salah satu fokus kegiatan bisnis. pelanggan untuk menjelaskan mengapa
Ali Hasan (2018) menempatkan orientasi mereka tidak puas. Lakukan perbaikan dalam
pasar : (1) sebagai budaya untuk mempelajari mekanisme layanan yang terus mengalir bagi

18 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

pelanggan, cara ini akan memberi dampak pelanggan dan kemampuan menginternalisasi
loyal atas produk atau perusahaan saudara. pengetahuan tersebut menjadi proses bisnis
Pelaku usaha memahami bahwa kebutuhan untuk unggul di pasar (Mina et al. 2014).
pelanggan yang berubah menjadi masalah Implikasi penting bagi manajemen/owner
bagi perusahaan, mengabaikan perubahan UMKM bahwa inovasi layanan dapat
kebutuhan pelanggan, mereka akan mencari membantu mempertahankan keunggulan
perusahaan lain dengan produk yang siap kompetitif bahkan ketika produk menjadi
menerima perubahan selera pelanggan. semakin komoditas dan strategi terbaik untuk
Orientasi Merek keluar dari jebakan komoditas, sekaligus
Sesuai dengan sasaran riset ini yaitu para dapat mengungguli pesaing, strategi ini tidak
pelaku usaha kuliner, maka merek yang dapat mentolerir karyawan yang tidak dapat
paling sering muncul dalam penelitian ini atau tidak bersedia berpartisipasi aktif dalam
adalah local brand, personal brand dan proses penerapan inovasi layanan
corporate brand dan brand-brand tersebut (Chesbrough, 2011; Hewitt dan Roper,
dalam banyak pandangan pemilik sebagai 2017).
sebuah visi mendasar bagi perusahaan
mereka. Menurut Ali Hasan (2018) bahwa
KESIMPULAN
brand menjadi penuntun arah bisnis, setir
yang mengendalikan arah usaha itu akan Riset ini mempertimbangkan variabel-
dibawa, merek yang aktif akan variabel yang diperkirakan dapat
mengkomunikasikan identitas bisnisnya, memprediksi kinerja UMKM. Proses
menciptakan kesadaran, loyalitas pelanggan, pemilihannya didasarkan pada hasil riset
dan image bisnis yang sedang di kelola. sebelumnya yang relevan. Skala pengukuran
OP, OK OM dan IL menunjukkan tingkat
Merek hidup dunia tanpa batas, menjadi aset keandalan dan validitas yang dimodifikasi
bagi sebuah perusahaan, oleh karena itu dari temuan penelitian yang relevan dar studi
membangun merek harus disesuaikan dengan sebelumnya.
kemampuan internal bisnis baik barkaitan
dengan strategi, ide pengembangan, atau Temuan penelitian menunjukkan bahwa OP
memperkuat bisnis yang sudah ada. Merek memiliki dampak yang signifikan secara
yang sukses adalah merek-merek yang terus statistik dan positif terhadap kinerja UMKM.
melakukan inovasi dan mengembangkan ide- Studi ini juga mengungkapkan bahwa kinerja
ide baik yang terkait dengan produk maupun UMKM didorong oleh kemampuan
proses layanan yang terus dikembangkan dan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
karena itu pelanggan akan menggunakan pelanggan dan mengejar peluang yang belum
merek yang sama dimasa mendatang (brand dimanfaatkan. Temuan ini melengkapi hasil
loyalty). Gruber-Muecke & Hofer (2015) di mana OP
secara langsung mempengaruhi kinerja
Inovasi Layanan bisnis. Ini menunjukkan bahwa orientasi
Inovasi layanan menjadi bagian penting bagi pasar itu sangat penting bagi UMKM untuk
setiap bisnis termasuk UMKM, mitra meningkatkan kinerja keuangan dan
ekternal layanan dapat membantu nonkeuangan mereka.
peningkatan penjualan dimana pelanggan Alasannya mungkin karena pemilik UMKM
tidak harus datang ke rumah makan/ warung, kuliner dan fashion selalu berusaha
tetapi cukup melalui mitra ekternal mereka mempertahankannya, diperbarui sendiri
(Gojek misalnya). Menurut Kowalkowski et tentang tren pasar saat ini dalam bisnis
al., (2013); dan Van de Vrande et al., (2009) kuliner dan fashion, diikuti oleh tukar
mempertimbangkan inovasi layanan, dapat informasi pasar yang sengaja untuk wawasan
membantu proses akuisisi pelanggan baru, luas yang dibangun dari orientasi pasar. Hasil
pengembangan pengetahuan bersama

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 19
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

penelitian juga menunjukkan bahwa UMKM memverifikasi hubungan tiga indikator


yang akan lebih berorientasi pasar, semakin variabel control. Riset ini tidak menemukan
tinggi kinerja yang dicapai. urutan efek karena hanya usia perusahaan
Temuan secara langsung juga berkaitan yang menghasilkan efek signifikan terhadap
dengan orientasi pelanggan yang berdampak kinerja UMKM, sementara jumlah karyawan
positif terhadap kinerja UMKM. Neneh dan pengalaman owner berpengaruh terhadap
(2018) menemukan hubungan positif antara kinerja UMKM.
orientasi pelanggan dan kinerja UKM. Oleh Keempat, mencapai optimasi penggunakan
karena itu UMKM beroperasi dalam OP, OK, OM dan IL membutuhkan
lingkungan bisnis yang kompetitif, orientasi perubahan pola pikir di seluruh devisi
pelanggan menjadi sangat penting, dapat organisasi. Penelitian ini menunjukkan
bermanfaat bagi UMKM dalam bahwa UMKM harus memastikan kolaborasi
memanfaatkan kedekatannya dengan karyawan mereka dalam proses operasi OP,
pelanggan untuk memberikan nilai bagi OK, OM dan IL, Investasi dalam OP, OK,
pelanggan yang optimal. Orientasi pelanggan OM dan IL dan memotivasi karyawan
dapat mempercepat kinerja UMKM dengan diperlukan (Kanninen et al., 2017),
mempertahankan hubungan yang positif kendalanya adalah persepsi investasi antara
dengan pelanggan, dengan berkonsentrasi perusahaan bervariasi.
pada upaya memaksimalkan nilai pelanggan.
Rekomendasi
Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa Uji statistik membuktikan bahwa OP, OK,
orientasi merek berdampak positif dan OM dan IL mampu mendorong peningkatan
signifikan terhadap kinerja UMKM kuliner kinerja UMKM, penting bagi manajer/owner
dan fashion. Hasil ini merekomendasikan UMKM untuk terus memantau tren pasar
bahwa manajemen/owner UMKM perlu saat ini. Dari sudut pandang strategis, budaya
berupaya untuk secara terus menerus organisasi perlu dibentuk untuk
memperkuat dan meningkatkan citra merek mengimplementasikan orientasi pasar secara
usahanya. Temuan lain berkaitan dengan efektif. Mungkin diperlukan perubahan
inovasi layanan UMKM. Hasil penelitian ini transformasional struktur UMKM Fashion
menunnjukkan bahwa inovasi layanan dan Kuliner yang berbeda, keterlibatan
mempengaruhi kinerja pertumbuhan UMKM. karyawan dalam memantau informasi pasar,
Partner ekternal dalam inovasi layanan yang diikuti dengan keterhubungan antar
memiliki dampak positif terhadap kinerja pemangku kepentingan yang berorientasi
UMKM,. pasar.
Keterbatasan Riset Di sisi lain, temuan penelitian menunjukkan
Riset ini mencatat ada enam keterbatasan. bahwa semakin banyak juga UMKM
Pertama, UMKM yang kami hubungi berorientasi pelanggan, semakin banyak
mungkin mereka sebetulnya memiliki data, penjualan dan pendapatan yang akan dicapai
tetapi tidak berkenan mempublish data perusahaan mewujudkan dan memuaskan
tersebut kepada pihak lain (peneliti) sehingga kebutuhan pelanggan. UMKM perlu
responden jumlah sangat terbatas. Kedua, mengembangkan alat pemasaran yang dapat
riset ini mungkin juga tidak cocok untuk menavigasi kebutuhan dan keinginan
UMKM yang mikro karena integrasi variabel pelanggan. Tingkat orientasi merek yang
OP, OK, OM dan IL memerlukan diadopsi oleh UMKM harus lebih
sumberdaya tambahan untuk bisa menekankan pada diferensiasi produk
dioperasikan, dan ini tidak mudah bagi usaha sebagai merek inti. Orientasi merek
mikro. Ketiga, berkonsentrasi pada integrasi membantu menciptakan identitas merek yang
variabel OP, OK, OM dan IL serta variabel solid untuk bisnis.
control dengan model analisis klaster untuk

20 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

Orientasi merek secara signifikan


mempengaruhi kinerja UMKM dalam BPS - Badan Pusat Statistik, 2018. Posisi
penelitian ini; Pemilik UMKM mungkin Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah -
lebih tertarik untuk berinvestasi dalam UMKM. Jakarta: BPS
kegiatan branding jika mereka menginginkan Lee, Y., Chen, A.N. and Ilie, V. 2012, Can
lebih banyak keuntungan. Kebutuhan online wait be managed? The effect of
komunikasi pemasaran terpadu di UMKM, filler interfaces and presentation modes
diikuti oleh identitas merek (nama on perceived waiting time online, MIS
perusahaan, kemasan). Secara bersamaan OP, Quarterly, 36(2), 365-394.
OK, OM dan IL sama pentingnya bagi
pemilik UMKM dan karyawan untuk Lin, Y.T., Xia, K.N. and Bei, L.T. 2015.
menghargai merek UMKM atau produknya, Customer’s perceived value of waiting
akan memainkan peran penting dalam time for service events, Journal of
memfasilitasi merek UMKM. Inovasi Consumer Behaviour, 14 (1) 28-40.
layanan dan kemitraan layanan perlu
dilakukan dengan cara mengintegrasikan Brockman, K.B., Jones, A.M., & Becherer,
konsep OP, OK, OM dan IL akan C.R. 2012. Customer orientation and
memberikan wawasan baru yang performance in small firms: examining
menjanjikan untuk kesuksesan masa depan the moderating influence of risk-
bisnis/UMKM di pasar yang tidak pernah taking, innovativeness and opportunity.
berhenti berubah. Journal of Small Business
Management, 50(3), 429-446.
REFERENSI
Carbonell, P, Rodríguez-Escudero, A, Pujari,
Ali Hasan, 2018. Marketing dan Kasus- D 2009. Customer involvement in new
Kasus Pilihan. Yogyakarta: Center for service development: An examination
Academic Publishing Service. of antecedents and outcomes. Journal
of Product Innovation Management
Anees-ur-Rehman, M., Wong, H.Y., Sultan, 26(5): 536–550. 33(7): 774–793.
P., & Merrilees, B. 2018. How brand-
oriented strategy affects the financial Chesbrough, H 2011. The case for open
performance of B2B SMEs. Journal of services innovation: The commodity
Business & Industrial Marketing, trap. California Management Review
33(3), 303-315. 53(3): 5–20.

Asheq, A., and Hossain, U. 2019. SMEs Chowdhury, M.S.A., Azam, M.K.G., &
Performance. Academy of Marketing Islam, S. 2013. Problems and prospects
Studies Journal. 23(1), 1-9 of SME financing in Bangladesh. Asian
Business Review, 2(2), 51-58.
Basco, R 2014. Exploring the influence of
the family upon firm performance: Cronbach, L.J. 1951. Coefficient alpha and
Does strategic behaviour matter? the internal structure of tests.
International Small Business Journal Psychometrika, 16(3), 297-334.
32(8): 967–995.
Durbin, J., & Watson, G.S. 1950. Testing
Bae, G. and Kim, D.Y. 2014. The effects of for serial correlation in least squares
offering menu information on regression I. Biometrika, 37(4), 409-
perceived waiting time”, Journal of 428.
Hospitality Marketing & Management,.
23(7), 746-767.

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 21
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

Efrat, K., & Shoham, A. 2013. The Hsieh, Y.H.; Chou, Y.H. 2018, modeling
interaction between environment and the impact of service innovation
strategic orientation in born globals’ for small and medium enterprises:
choice of entry mode. International A system dynamics approach.
Marketing Review, 30(6), 536-558. Stimulus model Practice and Theory
Freiling, J, Dressel, K. 2015. Exploring 82, 84–102.
constrained rates of adoption of total Islam, M.A., Khan, MA., Obaidullah,
cost of ownership models: A service- A.Z.M., & Alam, S.A. 2011. Effect of
dominant logic analysis. International entrepreneur and firm characteristics on
Small Business Journal. 33(7): 774– the business success of SMEs.
793. International Journal of Business and
Management, 6(3), 289-299.
GilOPre, A. 2011. Entrepreneurial and SME
marketing. Journal of Research in Kaiser, H. F. 1974. An index of factorial
Marketing and Entrepreneurship, 13(2) simplicity. Psychometrika, 39, 31–
137-145. 36.

Gromark, J., & Melin, F. 2011. The Kanninen, T, Penttinen, E, Tinnilä, M. 2017.
underlying dimensions of brand Exploring the dynamic capabilities
orientation and its impact on financial required for servitization:Business
performance. Journal of Brand Process Management Journal 23(2):
Management, 18(6), 394-410. 226–247.

Gruber-Muecke, T., & Hofer, K.M. 2015. Kowalkowski, C, Witell, L, Gustafsson, A.


Market orientation, entrepreneurial 2013. Any way goes: Identifying value
orientation and performance in constellations for service infusion in
emerging markets. International SMEs. Industrial Marketing
Journal of Emerging Markets, 10(3), Management 42(1): 18–30.
560-571.
Laukkanen, T., Nagy, G., Hirvonen, S.,
Helfat, C, Winter, S. 2011. Untangling Reijonen, H., & Pasanen, M. 2013. The
dynamic and operational capabilities: effect of strategic orientations on
Strategy for the (N) ever-changing business performance in SMEs.
world. Strategic Management Journal International Marketing Review, 30(6),
32(11): 1243–1250. 510-535.

Hewitt-Dundas, N, Roper, S 2017. Exploring Liao, S.H., Chang, W.J., Wu, C.C., &
market failures in open innovation. Katrichis, J.M. 2011. A survey of
International Small Business Journal market orientation research (1995-
36(1): 23–40. 2008). Industrial Marketing
Management, 40(2) 301-310.
Hoffmann, C, Wulf, T, Stubner, S 2016.
Understanding the performance Lightfoot, H, Gebauer, H 2011. Exploring
consequences of family involvement in the alignment between service strategy
the top management team: The role of and service innovation. Journal of
long-term orientation. International Service Management 22(5): 664–683.
Small Business Journal 34(3): 345–
368. Lin, Y.H.; Wann, J.W.; Lu, T.J. 2009, The
study of transforming
manufacturing firms into service-

22 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

oriented business: An SME


perspective. Journal Technology Ribeiro-Soriano, D. 2017. Small business
Management. 14, 59–96. and entrepreneurship: Their role in
economic and social development.
Manek, Daniel, 2013. Analisis Pengaruh Entrepreneurship & Regional
Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Development, 29(2), 1-3.
Pemasaran Pada Perusahaan Pengolahan Sarker, S., & Palit, M. 2015. Strategic
di Kota Semarang. Jurnal Sains orientation and performance of
Pemasaran Indonesia. 12(2), 121 - 148 SMEs. International Journal of
Entrepreneurship and Small Business,
Maurya, U.K., Mishra, P., & Anand, S., & 24(4), 572-586.
Kumar, N. 2015. Corporate identity,
customer orientation and performance Sharma, S. 1999. Applied Multivariate
of SMEs: Exploring the linkages. IIMB Techniques. Jurnal of Operational
Management Review, 27(3), 159-174. Research. 114. 1 -14

Mina, A, Bascavusoglu-Moreau, E, Hughes, Storey, C, Hull, F. 2010. Service


A 2014. Open service innovation and development success: A contingent
the firm’s search for external approach by knowledge strategy.
knowledge. Research Policy 43(5): Journal of Service Management 21(2):
853–866. 140–161.

Neneh, B.N. 2018. Customer orientation and Storey, C, Cankurtaran, P, Papastathopoulou,


SME performance: the role of P. 2016. Success factors for service
networking ties. African Journal of innovation: A meta-analysis. Journal of
Economic and Management Studies, Product Innovation Management
9(2), 178-196. 33(5): 527–548.

Ostrom, A.L.; Bitner, M.J.; Brown, S.W.; Tseng, M.L.; Wu, K.J.; Chiu, A.S.F.; Lim,
Burkhard, K.A.; Goul, M.; Smith- M.K.; Tan, K. 2018, Service
Daniels, V.; Rabinovich, E. 2010. innovation in sustainable product
moving forward and making a service systems: Improving
difference: Research priorities for performance under linguistic
the science of service. Journal preferences. International Journal
Service Review. 18, 127–159. Production Economic. 203, 414–425.

Pekovic, S., & Rolland, S. 2012. An Urde, M., Baumgarth, C., & Merrilees, B.
empirical investigation of the effect of 2013. Brand orientation and market
customer orientation on the busines s orientation-From alternatives to
performance of French firms: A synergy. Journal of Business Research,
firm-level analysis of direct and 66(1), 13-20.
moderation effects. Recherche et
Applications en Marketing, 27(4), 11- Van de Vrande, V, De Jong, J,
37. Vanhaverbeke, W. 2009. Open
innovation in SMEs: Trends, motives
Reijonen, H., Laukkanen, T., Komppula, R., and management challenges.
& Tuominen, S. 2012. Are growing Technovation 29(6–7): 423–437.
SMEs more market and brand-
oriented? Journal of Small Business Visnjic, I, Wiengarten, F, Neely, A. 2016.
Management, 50(4), 699-716. Only the brave: Product innovation,

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 23
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 EISSN 26858436

service business model innovation, and B2B service brand equity? An


their impact on performance. Journal empirical study among Chinese firms.
of Product Innovation Management Journal of Business & Industrial
33(1): 36–52. Marketing, 31(1), 83-98.

YuSheng, K. and Ibrahim, M. 2019. Service Zhang, J. X.; Xie, H.Y.; Li, H.; Timothy,
innovation, service delivery and R.; Pu, S.; Deng, Q.X.; Jin, W.X.
customer satisfaction and loyalty in the 2018. Integrated Framework of
banking sector. International Journal Growth Management for
of Bank Marketing. 12, 1- 20 Identification of Service Innovation
Levels and Priorities. Sustainability
Zhang, J., Jiang, Y., Shabbir, R., & Zhu, M. 10
2016. How brand orientation impacts
, 1–33.

24 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS

Anda mungkin juga menyukai