Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES

BIODIESEL

HAIRUNNISA
E1F109041

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
PENDAHULUAN

a. Landasan Teori

Biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari
pengolahan tumbuhan) di samping Bio-etanol. Biodiesel adalah senyawa alkil
ester yang diproduksi melalui proses alkoholisis (transesterifikasi) antara
trigliserida dengan metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi
alkil ester dan gliserol atau esterifikasi asam-asam lemak (bebas) dengan
metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi senyawa alkil ester
dan air.
Biodiesel mentah (kasar) yang dihasilkan proses transesterifikasi minyak
(atau esterifikasi asam-asam lemak) biasanya masih mengandung sisa-sisa
katalis, metanol, dan gliserol (atau air). Untuk memurnikannya, biodiesel
mentah (kasar) tersebut bisa dicuci dengan air, sehingga pengotor-pengotor
tersebut larut ke dalam dan terbawa oleh fase air pencuci yang selanjutnya
dipisahkan. Porsi pertama dari air yang dipakai mencuci disarankan
mengandung sedikit asam/basa untuk menetralkan sisa-sisa katalis. Biodiesel
yang sudah dicuci kemudian dikeringkan pada kondisi vakum untuk
menghasilkan produk yang jernih (pertanda bebas air) dan bertitik nyala 
1000C (pertanda bebas metanol).
Melalui kombinasi-kombinasi yang jitu dari kondisi-kondisi reaksi dan
metode penyingkiran air, dan barangkali juga dengan pelaksanaan reaksi
secara bertahap, konversi sempurna asam-asam lemak ke ester metilnya dapat
dituntaskan dalam waktu 1 sampai beberapa jam. Proses transesterifikasi dan
esterifikasi dapat digabungkan untuk mengolah bahan baku dengan
kandungan asam lemak bebas sedang sampai tinggi seperti CPO low grade,
maupun PFAD. Sebagai bahan baku biodiesel dapat digunakan antara lain
minyak jarak, minyak sawit, minyak kelapa dll (Haryanto, 2000).

b. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan
bioetanol secara sederhana.
TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian
Biodiesel adalah suatu renewable alternative fuel untuk digunakan pada
compression ignition (diesel) engines, yang dibuat dari produk-produk agrikultur
seperti vegetable oils atau dari biologicaling  redients berbasis animal dan tidak di
peruntukan bagi spark ignition(SI) engines. Walaupun diesel merupakan bagian
dari namanya, biodiesel tidak mengandung petroleum atau fossil fuels lainnya.
Biofuel ini adalah non petroleum atau non-fossil fuel.
Walaupun tidak mengandung petroleum, biodiesel dapat di campurkan ke
dieselfuel konvensional pada fuel tank yang sama menciptakan biodiesel blend.
Diesel fuel konvesional adalah diesel fuel yang berasal dari petroleum dan
seringkali disebut petrodiesel. Boidiesel secara kimiawi serupa dengan
petrodiesel. Disebabkan karena mempunyai chemical properties and performance
characteristics yang serupa sekali dengan petrodiesel, biodiesel dalam bentuk
murninya dapat langsung dipergunakan pada diesel engine moderen dengan
sedikit atau tanpa modifikasi engine. Dan dalam presentase yang kecil biodiesel
dapat dipergunakan sebagai fuel lubricity additive, dicampurkan pada petrodiesel
yang kadar sulfur nya rendah seperti ultra low sulfur diesel (ULSD), untuk
meningkatkan lubricity atau lubricating ability yang hilang bila sulfur direduksi.
Biodiesel baik sekali untuk digunakan pada modern diesel engines karena
tipe diesel fuel ini mempunyai lubricity yang ekselen, lebih baik dari petrodiesel.
Superior lubricity dari biodiesel ini dapat menurunkan pengausan pada diesel
engines dan dapat meningkatkan umur komponen-komponen. Demikian,
penggunaan biodiesel benar-benar dapat memperpanjang engine life. Di samping
itu, biodiesel flemabilitas( flam ability) nya tinggi dan dapat mempunyai sifat-
sifat solvent alamiah yang akan menolong membersihkan deposist dalam fuel
lines, storage tank dan fuel delivery system.
Biodiesel adalah suatu oxyg enated fuel yakni mengandung oxygen kurang
lebih 11% dalam struktur molekulnya. Kehadiran atom-atom oksigen ini
memungkin proses pembakaran bahan bakar yang terjadi dalam ruang bakar
mesin jadi lebih sempurna daripada bila menggunakan petrodiesel yang
merupakan suatu non-oxygenated fuels dan oleh karena itu pada kendaraan yang
tidak dilengkapi dengan emission controls system secara signifikan menghasilkan
lebih sedikit emisi carbon monoxide (CO), unburned(HC)dan particulate matter
(PM) atau soot dari tailpipe. Tetapi, penggunaan oxygenated fuels cenderung
mengakibatkan meningkatnya emisi nitrogen oxides(NOx). Bahan bakar ramah
lingkungan ini juga mereduksi smoke dan bau-bau yang berbahaya (noxious
odors).

b. Tipe Biodiesel
Banyak macam biodiesel seperti diuraikan secara singkat dibawah,
diproduksi diberbagai negara, begantung pada jenis feedstock nya yang
digunakan, antara lain :
1. Coconut Biodiesel
Coconut biodiesel adalah istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari
coconut oil. Biodiesel ini biasanya digunakan di beberapa Negara di eropa,
Thailand, Canada dan amerika serikat.
2. Soy Diesel
Istilah pemasaran untuk biodiesel di amerika serikat yang diproduksi dari soy
bean oil. Soybean oil or soy or soy oil adalah vegetable oil berwarna kuning muda
yang diekstrak/dipres dari kacang kedelai (soybean/ soya bean).
3. Palm Biodiesel
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari palm oil. Saat ini, palm oil
adalah vegetable oil yang amat berlimpah-limpah di asia tenggara. Istilah kimia
yang biasa digunakan untuk palm fatty acid methyl ester atau palm oil menthyl
ester. Biosolar yang dipasarkan pertamina adalah campuran dari palm diesel dan
petrodiesel.
4. Jatropha Biodiesel
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari jatropha curcas oil atau
jatropha oil. Jatropha methyl ester adalah istilah kimia untuk jatropha biodiesel.
5. Rape/Rapessed Oil
Istilah pemasaran yang biasa digunakan untuk biodiesel yang terbuat dari
rape/rapessed oil. Rape menthyl ester (RME) atau rapessed oil menthyl ester biasa
disingkat sebagai RME adalah istilah kimia untuk rape/rapeseed biodiesel.
Rape/rapeseed biodiesel adalah biodiesel yang paling umum digunakan di eropa.
Scania telah menggunakan tipe biodiesel ini.
6. Peanut Biodiesel
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari peanut oil. Peanut methyl
ester adalah istilah kimia untuk peanut biodiesel.
7. Sunflower Biodiesel
Istilah pemasaran untuk biodiesel yang diproduksi dari sunflower oil. Sunflower
biodiesel banyak diproduksi di eropa selatan.

c. Aplikasi Biodiesel
Pada environmental protection agency (EPA), biodiesel telah tercatat sebagai
neat fuel. Demikian, biodiesel dapat digunakan sendirian pada diesel engines
dalam bentuk murninya sebagai pengganti petrodiesel. Istilah biodiesel sendiri
menunjukan bahan bakar murni sebelum dicampur dengan petrodiesel. Biodiesel
juga tercatat sebagai fuel additive. Ia dapat dicampurkan pada petrodiesel dalam
suatu ratio membentuk campuran yang disebut biodiesel blends atau bio blends.
Biodiesel blends di tunjukkan dengan huruf “B” dan diikuti dengan xx, dimana xx
menunjukkan persentase kuantitas biodiesel yang terkandung dalam campuran
bahan bakar. Beberapa biodiesel blend yang dikenal adalah B20, B5 dan B2.
menurut U.S department of energy, lowlevel biodiesel blends atau low blend
adalah blend 20% dan dibawahnya.
Penggunaan biodiesel blend mereduksi emisi carbon dioxide (CO2) dan
pollutants yang dipancarkan ke atmosfir, dengan demikian mereduksi greenhouse
gases dan polusi udara. Selain itu, penggunaan biodiesel blend akan meningkatkan
lubricity dari petrodiesel dan mereduksi deposits dalam diesel engies (Musanif,
2007).
METODE PRAKTIKUM

a. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah gelas beaker, toples, dan penyaring.


Bahan-bahan yang digunakan adalah nira, sagu, ragi, NPK, urea, HCl 0,1 N,
NaOH 0,1 N.

b. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Kimia Analisis II Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada hari Selasa
tanggal … Maret 2011 pukul 14.00 – 16.00 WITA.

c. Cara Kerja

1. Produksi etanol dari gula pasir

Dilarutkan gula menjadi larutan gula dengan konsentrasi 16%



Ditambahkan ragi 0,2-0,4%, urea 0,5%, dan NPK 0,06% lalu aduk sampai
rata

Difermentasi larutan selama 66 jam (suhu harus dijaga konstan
maksimum 34 0 C

Dimasukkan larutan ke alat destilasi
Hasil (etanol)

2. Produksi etanol sagu

Di buat suspensi pati sagu 30% terhadap air



Di tambahkan HCl0,1 N hingga pH 2

A
A

Dicampurkan dengan suspensi pati tadi

Di hidrolisis selama 60 menit pada suhu 1200 C

Di netralkan dengan NaOH 0,1 N atau Ca(OH)2

Ditambahkan NPK 0,06% (b/v) dan urea 0,5% (b/v)

Difermentasi selama 72 jam dengan suhu 350 C

Di distilasi

Hasil (etanol)
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil

Bahan baku sagu

Bahan baku gula pasir


b. Pembahasan
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum di atas adalah :


1. Biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel yang berupa bahan bakar cair
dari pengolahan tumbuhan.
2. Biodiesel adalah suatu oxyg enated fuel yang mengandung oxygen kurang
lebih 11% dalam struktur molekulnya.
3. …
4. …
5. …
DAFTAR PUSTAKA

Bode, Haryanto. 2000. Studi Neraca Energi Pembuatan Biodiesel dari Minyak
Sawit. Thesis Magister ITB, Bandung.
Musanif, Jamil. 2007. Biodiesel. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai