Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A
DENGAN BRONKOPNEUMONIA
(Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Kinik Profesi Ners Keperawatan Anak)

Oleh :

WAHYU PRIHANTORO

2108036

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2021
A. Pengkajian Keperawatan
Hari / tanggal : 29 Desember 2021
Jam : 09.00 WIB
Oleh : Wahyu Prihantoro
1. Identitas Pasien

Nama : An. A
Umur : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum/ Tidak bekerja
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
Alamat : Kawasan Candi
Diagnosa : Ispa
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat :
Hub. Dengan pasien : Ayah Kandung
3. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami batuk, pilek dan demam sejak 2 hari
yang lalu
b) Riwayat penyakit sekarang :
Ibu Pasien mengatakan sejak 2 hari yang lalu an. A batuk, pilek dan demm. Mual (-),
Muntah (-), Kejang (-), Akral teraba hangat,. RR: 22 x/menit, BB : 19 Kg, S: 39,8 C,
GcS : 15, Spo2 : 96 %, dan N : 175x/menit. Kemudian dibawa berobat ke bidan
terdekat dapat obat syrup Sanmol Sirup 30 Ml
c) Riwayat penyakit keluarga :
Pasien anak pertama dari pernikahan ayah, sedangkan anak ketiga dari ibu. Orang tua
pasien masih hidup, Pasien memilii riwayat penyakit paru-paru dari sepupu ayah dan
ibunya.
d) Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, binatang, suhu dan lingkungan.
e) Genogram
Keterangan :

Ny.
Tn.S
I

Pasien

An Laki-Laki
A.

Perempuan

: Tinggal serumah

f) Riwayat Imunisasi

N Jenis Imunisasi Jumlah Pemberian Reaksi


O
1. BCG 1X -
2. DPT 3X Demam
3. POLIO 4X -
4. Campak 1X Demam
5. Hepatitis B 3X -
g) Riwayat tumbuh kembang anak dahulu
Pertumbuhan fisik
Berat badan saat lahir : 2.800 gr
Tinggi badan : 53 cm
Waktu tumbuh gigi : 7 bulan
Perkembangan tiap tahap Usia saat anak
Berguling : 3 bulan
Duduk : 4 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 8 bulan
Bicara pertama kali : 12 bulan
Berpakaian tanpa bantuan : 9 bulan
h) Riwayat tumbuh kembang anak sekarang
Antropometri
- BB – Sebelum sakit : 17 kg
- BB – Saat sakit : 17 kg
- TB/Panjang Badan : 1200 cm
- LK : 50 cm
- LD : 60 cm
- LILA: 15 cm
i) Parameter kognitif
- Personal sosial
Pasien dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya
- Motorik kasar
Pasien dapat mengambiil mainannya sendiri
- Motorik halus
Pasien dapat mengetahui rasa dari makanan dengan baik
- Bahasa
Kemampuan berbicara belum begitu lancar, masih kurang jelas
j) Riwayat Nutrisi
- Pemberian ASI
Pertama kali disusui sejak 2 hari lahir karena ASI ibu belum ada. Lama pemberian
2tahun
- Pemberian susu formula : tidak diberikan saat usia kurang dari 2 tahun
- Pemberian makanan tambahan
Pertama kali diberikan, pada usia 6 bulan. Jenis bubur, biscuit
- Perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai saat ini

NO Usia Jenis Nutrisi Berapa Lama


1. 0-6 Bulan ASI 2 Tahun
2. 6-12 Bulan Bubur, Susu, Jus Buah 6 Bulan
3. Sekarang Nasi, Sayur, Daging, Ikan dll Sekarang
k) Riwayat Psikologi
Lingkungan rumah berada dikota. Ramai dengan tetangga
l) Riwayat Hospitalisasi

4. POLA FUNGSIONAL
a) Kebutuhan oksigenasi
Sebelum sakit:
Pasien tidak mengalami sesak nafas, tidak ada gangguan saat bernafas, Pasien bernafas
secara normal, irama teratur, tidak ada bunyi tambahan, bunyi normal vesikuler, pasien
bernafas melalui hidung tanpa alat bantu pernafasan.
Selama sakit:
Pasien merasakan sesak saat bernafas, saat bernafas pasien mengangkat bahunya, tidak
terdapat sumbatan secret, pola nafas tidak teratur dengan frekuensi nafas 25 x/menit,
terdapat retraksi dinding daada otot bantu nafas, perkusi thorax resonan, memakai alat
bantu nafas oksigen 2 liter, batuk (+) Produksi Sputum (ya).
Kesimpulan:
Pasien mengalami masalah kebutuhan oksigenasi
b) Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit:
Sebelum sakit pola kebiasaan makan pasien adalah 3x/hari dan menghabiskan 1 porsi
makanan dengan komposisi makanan nasi, lauk, dan sayur. Pasien sebelum sakit nafsu
makan baik, tidak ada hambatan dalam hal mengkonsumsi makanan, Sebelum sakit
pola kebiasaan minum pasien adalah 5-8gelas/ hari, jenis minuman yang diminum yaitu
air putih dan terkadang minum es sirup, susu teh, satu hari pasien menghabiskan ± 800-
1200 cc, berat badan pasien 25 kg.

BB 25 Kg
TB 110 cm
Usia : 60 Bln (5th)
m) Bila nilai riel lebih besar dari nilai median maka menggunkana SD UPPER

Rumus: Z Score:nilai riel-nilai median

SD UPPER

n) Bila nilai riel lebih kecil dari nilai median menggunakan SD law

o) Rumus: Z Score: Nilai Riel- Nilai Median

SD LAW

Z score = 25 kg – 17,7
2,70
= 1,62
Dengan hasil : berat badan normal

Selama sakit: Nafsu makan sedikit berkurang namun tetap mau dipaksa untuk makan
c) Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit:
Ibu pasien mengatakan saat dirumah pasien tidur siang selama ± 2 jam dari jam 13.00
sampai jam 15.00, tidur malam selama ± 9 jam dari jam 21.00 sampai jam 05.30,
pasien tidak mengalami kesulitan saat tidur di malam hari, kebiasaan yang dilakukan
pasien sebelum tidur yaitu melakukan BAK di kamar mandi, berdoa sebelum tidur dan
tidak bermain hp, saat pasien bangun tidur merasakan segar, pasien tidak mengalami
masalah saat tidur, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur karena
lingkungannya sepi dan jauh dari kebisingan, serta pasien tidak menggunakan obat
untuk mempermudah tidur, posisi tidur yang disukai pasien yaitu miring kekanan,
pasien mengatakan lingkungan yang disukai pasien saat tidur yaitu lampu penerangan
tidak terlalu terang, menggunakan bantal tidak terlalu tinggi atau rendah, alas tidur
yang digunakan yaitu kasur
Selama sakit:
Ibu pasien mengatakan tidur pasien ± selama 8 jam/hari di malam hari mulai pukul
20.00 sampai pukul 05.00, dan tidur 2 jam/hari di siang hari mulai pukul 13.00 sampai
pukul 15.00. Pasien tidak menggunakan obat untuk mempermudah tidur, posisi tidur
pasien saat sakit yaitu melentang atau supine, keadan lingkungan yang disukai pasien
saat tidur yaitu lampu cahaya tidak terlalu terang dan penggunaan bantal yang tidak
terlalu tinggi atau rendah.
d) Kebutuhan cairan dan elektrolit
Sebelum sakit:
Pola minum pasien sebelum sakit yaitu 5 gelas perhari, atau 1200 cc/hari, jenis
minuman yang diminum yaitu air putih, susu dan terkadang minuman berrasa.
Selama sakit:
Pola minum pasien saat dirawat yaitu 6 gelas/hari, jenis minuman yang diminum yaitu
teh hangat dan air putih. Pasien tidak meminum minuman berasa saat sakit.
Kesimpulan:
Psien tidak memiliki masalah kebutuhan cairan
e) Kebutuhan rasa aman dan nyaman (Nyeri)
Sebelum sakit:
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidak merasakan nyeri, dan pasien merasa aman
dan nyaman sehingga pasien dapat melakukan kegiatannya sehari-hari.
Selama sakit: Pasine sing rewel dan menangis
f) Kebutuhan mobilisasi
Sebelum sakit:
Aktivitas sehari-hari pasien yaitu sekolah, belajar, makan, bermain dan pasien sebelum
sakit kekuatan ekstermitas bagian atas tidak terbatas sehingga kekuatan otot 5 dan
bagian ekstermitas bawah tidak terbatas dan kekuatan otot 5 sebelum sakit pasien tidak
mengalami masalah pergerakan dan tidak menggunakan alat bantu aktivitas.
Selama sakit:
Saat sakit pasien mobilitasnya terbatasi
g) Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit:
BAB 2x pada saat dirumah dengan karakteristik yaitu normal padat serta berwarna
kecokelatan, bau khas feses, tempat yang digunakan toilet jongkok, tidak ada
pemakaian obat pelancar. Ibu pasien mengatakan BAK 5x perhari dilakukan secara
mandiri dan privasi dikamar mandi. Ibu pasien mengatakan tidak menggunakan obat
untuk mempermudah BAK.
Selama sakit:
Pasien kadang meminta keluarga untuk diantarkan ke WC dan dipasang pampers
Kesimpulan:
Pasien tidak mengalami gangguan eliminasi
5. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan Umum: pasien nampak lemah
b) Kesadaran: compos mentis
c) GCS: E: 4, M: 6, V: 5
d) TTV:
- Suhu: 38, 8 °C
- Nadi: 78 x/menit
- Respirasi: 16 x/menit
- TD: 88/65 mmhg
e) TB : 125 cm , BB : 30 kg (Sebelum sakit) BB: 21 kg (Saat Sakit)
f) LLA (lingkar lengan atas) : 15 cm, LK (lingkar kepala): 50 cm, LD (lingkaran dada):
60 cm
g) Kepala
Bentuk kepala mesochepal dan simetris tidak ada benjolan pada area kepala, ubun-
ubun cekung, pada area rambut tidak ada uban, warna rambut hitam, bentuk rambut
lurus, bersih dan tidak ada ketombe.
h) Wajah
Tampak pucat, wajah simetris, ada pembengkakan pada area wajah, tidak ada luka pada
area wajah. Terdapat Ruam Berbentuk kupu-kupu anatara mata dan hidung
i) Mata
Reflek cahaya normal, mata cowong, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ada
sekret, palpebra normal, tidak ada alat bantu, pergerakan bola mata normal, kornea
normal, pasien tidak menggunakan kacamata, dan tidak menggunakan lensa mata.
Fungsi penglihatan pasien normal, tidak terdapat tanda-tanda radang, tidak ada
kelainan otot-otot mata, pupil bereaksi terhadap rangsang cahaya.
j) Hidung
Posisi hidung pasien simetris, tidak ada polip, normal, tidak ada secret, ketajaman
penciuman normal
k) Mulut
Bentuk mulut simetris, bersih, Mukosa bibir tampak pucat dan kering, keadaan gigi
bersih, tenggorokan baik, tidak ada kesulitan menelan, gigi tidak berlubang, tidak ada
stomatitis, lidah tampak bersih, tidak menggunakan gigi palsu, salifa normal, tidak ada
perdarahan pada gusi
l) Telinga
Bentuk simetris, ketajaman pendengaran normal, posisi telinga simetris ,terdapat
serumen, fungsi pendengaran pasien normal, daun telinga normal, karakteristik
serumen warna kuning, kosistensi kental, bau khas, kondisi telinga normal. Tidak ada
cairan dari telinga pasien, tidak ada perasaan penuh di telinga, tidak tinitus, tidak
mempunyai gangguan kesimbangan, dan tidak memakai alat pendengaran.
m) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
n) Dada
Paru-paru/thorax:
Inspeksi: Bentuk dada simetris.
Palpasi: terdapat retraksi dinding dada
Perkusi: tidak trdapat pembesaran
Auskultasi: Suara ronchi
Jantung:
Inpeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus teraba di RIC 5
Perkusi: Batas jantung normal
Auskultasi: Suara jantung reguler
o) Abdomen
Saat di inspeksi bentuk abdomen simetris, bunyi bising usus 15 x/menit, bunyi
thimpany.
p) Genetalia
Bentuk alat kelamin normal, terpasang pampers, produksi urin ±500 ml/hr, warna
kekuningan, bau khas urine, tidak ada distensi kandung kemih, tidak keluhan sakit
pinggang, dan tidak ada nyeri atau tidak ada keluhan pada genetalia.
q) Ekstermitas
Kekuatan otot ekstremitas atas sedikit terbatas dikarenakan tangan kiri terpasang infus
RL, ekstremitas bawah tidak terbatas skala, tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, akral
hangat, turgor menurun, tidak ada keluhan
6. Pemeriksaan Penunjang
B. Analisa Data

No Tanggal Sympom Etiologi Problem


1. 30 November 2021 DS: Bersihan jalan Sekresi
Ibu pasien nafas tidak tertahan
(Jam 09.00)
mengatakan efektif
pasien batuk
selama kering,
demam saat 2 hari
dan sesak nafas

DO:
 Terdengar
suara ronkhi
 RR : 25 x/menit
 Sputum
berlebih
2. 30 November 2021 DS : Hipertermia proses
(Jam 09.00) Ibu pasien penyakit
mengatakan anaknya
demam sejak 2 hari
yang lalu
DO :
- Kulit teraba hangat
- Suhu: 39,6 C
- Turgor kering
- Nadi cepat,
185x/menit.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D.0001) berhubungan dengan sekresi tertahan
2. Hipertermia (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit
D. Intervensi Keperawatan

N Hari/ Diagnosa Kriteria hasil Intervensi Rasional


O Tanggal Keperawat
an
1. 30 Pola Nafas Setelah dilakukan Menejemen Menejemen
Novemb Tidak tindakan Jalan Nafas Jalan Nafas
er 2021 Efektif keperawatan (I.01011) (I.01011)
(jam (D.0005) selama 3x24 jam.
11.00) Diharapkan Pola Observasi Observasi
Nafas (L.01004) 1. Monitor Pola 1. Agar dapat
Membaik nafas (Frekuensi, memantau
Dengan kriteria kedalaman, usaha frekuensi,
hasil: nafas) kedalaman, dan
1. Sesak Nafas = 2. Monitor bunyi usaha nafas
5 (Membaik) nafas (Gurgling, pasien
2. Frekuensi mengi whezeeng, 2. Agar dapat
Nafas = 5 ronchi) memantau
(Membaik) Trapeultik apakah ada suara
3. Kedalaman 1. Posisikan semi nafas tambahan
Nafas = 5 fowler atau pada pasien
(Membaik) fowler Trapeultik
2. Berikan 1. Untuk
oksigen, jika memudahkan
perlu pasien agar tidak
Edukasi sesak nafas
1. Anjurkan 2. Untuk
Asupan Cariran memenuhi
2000 ml/hari, jika kebutuhan
tidak kontra oksigen pasien
indikasi Edukasi
1. Agar
kebutuhan cairan
pasien terpenuhi
2. 30 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Manajemen
Novemb (D.0130) tindakan hipertermia hipertermia
er 2021 keperawatan (I.15506) (I.15506)
(Jam selama 3x24 jam.
12.00) Diharapkan Observasi Observasi
Hipertermia 1. Identifikasikan 1. Agar dapat
(D.0130) penyebab mengetahui
membaik hipertermia penyebab yang
Dengan kriteria ditimbulkan
hasil: 2. Monitor suhu 2. Agar dapat
1. Suhu tubuh = 5 tubuh mengetahui
(Membaik) perubahan suhu
2. Kulit merah = tubuh
5 (Menurun) Trapeultik Trapeultik
3. Brakikardi = 5 1. Sediakan 1. Agar
(Menurun) linkungan yang
sirkulasi udara
dingin
panas bisa keluar
2. Agar suhu
2. longgarkan
tubuh bia
atau lepaskan
kembali normal
pakaian
Edukasi
Edukasi
1. Agar pasien
1.Anjurkan tirah
tidak lelah
baring
Kolaborasi
Kolaborasi
1. Agar cairan
1. kolaborasi
pasien terpenuhi,
pemberian cairan
mengurangi
dan elektrolit
panas, dan tidak
intravena, jika
dehidrasi
perlu
E. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilakukan pada tanggal 30 November 2021 – Desember 2021
Tgl Diagnosa Implementasi Respon TTd
1 Desember 2021 Dx 1 - Memonitor Pola DS:
(09.00) nafas (Frekuensi, Ibu pasien mengatakan
kedalaman, usaha Anaknya kesulitan
nafas) bernafas
DO:
Pasien tampak kesulitan
bernafas
RR : 25x/menit
(10.00)
Dx 1 - Memonitor bunyi DS:
nafas (Gurgling, DO:
mengi whezeeng, terdengar suara ronchi
ronchi)

(10.15) DS:
. Menganjurkan Asupan
Dx 1 Ibu klien mengatakan ank
Cairan 2000 ml/hari,
minum 7-8 gelas / hari
jika tidak kontra
DO:
indikasi
1. Pasien tampak bernafas
dengan normal

(10.20) Dx 2 Ds :
Monitor suhu tubuh Do : 38 C

10.40 Dx 2 Ds : ibu klien bersedia

Anjurkan kompress Do : Ibu klien kooperatif


hangat
2 Desember
2021

F. Evaluasi Keperawatan
No Hari/ Diagnosa Evaluasi TTD
Tanggal/ Jam
1. 1/12/2021 Dx 1 S:
Pasien mengatakan Sesak berkurang
O:
Pasien tampak ceria dan tidak sesak
nafas lagi, selang oksigen sudah di
lepas
A: Masalah teratasi dengan baik
P: Pertahankan intervensi
- lakukan pemantauan pola nafas
Dx 2 S: Pasien mengatakan sudah tidak
panas lagi
O: Pasien tampak sudah bisa diajak
berinteraksi, S : 38 C
A: Masalah tidak teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- ajarakan kompress hangat
-

Anda mungkin juga menyukai