Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

METEOROLOGI

PENGOLAHAN DATA SUHU PERMUKAAN AIR LAUT DENGAN


APLIKASI OPENGRANDS

OLEH:
NAMA:
CHRISTIAN FIOR SIMATUPANG
NIM:
08051282025020
KELAS:
B

LABORATORIUM OSEANOGRAFI DAN INSTRUMENTASI


KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
perubahan iklim merupakan akumulasi dari perubahan beberapa iklim kita
dalam jangka waktu yang lama. Dalam kehidupan sehari-hari, perubahan
lingkungan memungkinkan memicu perubahan iklim. Perubahan ini dapat
terlihat dari perubahan unsur-unsur iklim tersebut, antara lain suhu udara dan
curah hujan. Unsur-unsur ini sangat berpengaruh dalam aktivitas penduduk.
Namun, perubahan yang terjadi perlu dianalisis dan diuji dengan hipotesis tidak
ada perubahan dan tingkat signifikansinya.
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi
sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti
embung dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi
dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian
menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai
virga. Hujan memainkan peran penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari
laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu
turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak
sungai untuk berulang daur ulang itu semula.
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang tinggi curah hujan
atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu waktu air hujan
dinyatakan. Besarnya curah hujan yang berbeda-beda tergantung dari curah
hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada
umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi wilayah yang tidak
luas. Hujan yang meliputi wilayah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi,
tetapi dapat berlangsung dengan durasi yang cukup panjang. Kombinasi dari
intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang lebih jarang terjadi, tetapi jika
terjadi jumlah besar volume udara seperti ditumpahkan dari langit.
Adapun jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi
BMKG), di antaranya adalah hujan kecil antara 0 – 21 mm per hari, hujan
sedang antara 21 – 50 mm per hari dan hujan besar atau lebat di atas 50 mm per
hari.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian suhu air laut
2. Mahasiswa dapat mengetahui suhu air laut menggunakan aplikasi
3. Mahasiwa dapat mengetahui pengambilan data suhu air laut

1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian suhu air laut
2. Agar mahasiswa mampu memahami suhu air laut menggunakan aplikasi
3. Agar mahasiwa mampu memahami pengambilan data suhu air laut
II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Suhu Permukaan Laut


Suhu merupakan besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang
yang terkandung dalam suatu benda. Suhu air laut terutama di lapisan
permukaan sangat tergantung pada jumlah bahang dari sebuah sinar matahari
(Rama, 2017). Suhu perairan bervariasi baik secara vertikal maupun horizontal.
Secara horizontal suhu bervariasi sesuai dengan garis lintang dan secara
vertikal sesuai dengan kedalaman. Variasi suhu secara vertikal di perairan
Indonesia pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan
homogen (mixed layer) di bagian atas, lapisan termoklin di bagian tengah dan
lapisan dingin di bagian bawah (Surya,2017).

Lapisan homogen berkisar sampai kedalaman 50-70 meter, pada lapisan


ini terjadi pangadukan air yang mengakibatkan suhu lapisan menjadi homogen
(sekitar 28oC), lapisan termoklin merupakan lapisan dimana suhu menurun
cepat terhadap kedalaman, terdapat pada lapisan 100-200 meter. Lapisan dingin
biasanya kurang dari 5oC, terdapat pada kedalaman lebih dari 200 meter
(Nontji, 1993). Secara langsung, suhu berperan dalam mengontrol reaksi kimia
enzimatik dalam proses fotosintesis, sedangkan secara tidak langsung, suhu
berperan dalam membentuk stratifikasi kolom perairan. Sebagai faktor
pendukung produktiivitas primer di laut, suhu perairan berinteraksi dengan
faktor lain seperti cahaya dan nutrien.
Valiela (1984) mengatakan bahwa dalam kaitannya dengan produktivitas
primer di laut, suhu lebih berperan sebagai kovarian dengan faktor lain dari
pada sebagai faktor bebas. Sidjabat (1978) menyatakan bahwa suhu perairan
merupakan suatu faktor lingkungan yang paling mudah dipelajari dari faktor-
faktor lainnya, sebab suhu merupakan suatu petunjuk yang berguna dari
perubahan kondisi lingkungan, suhu air laut, terutama lapisan permukaan,
ditentukan oleh pemanasan matahari yang intensitasnya senantiasa berubah
terhadap waktu, sehingga suhu air laut akan seiring dengan perubahan intensitas
penyinaran matahari tersebut(Al Tanto,2020).

2.2 Suhu Berdasarkan Lapisan


Laut memiliki lapisan suhu yang diambil berdasarkan tingkat suhunya
lapisan tersebut yaitu Mix Layer (lapisan tercampur) yaitu lapisan kolom air
yang langsung berbatasan dengan udara. Lapisan ini memiliki suhu yang paling
tinggi (sekitar 28ºC) karena langsung terkena cahaya matahari. Umumnya
lapisan ini berada pada kedalaman nol hingga tiga ratus meter. Lapisan ini juga
sangat dipengaruhi oleh angin dan gelombang laut yang mengaduk-aduk lapisan
atas sehingga terbentuk suatu lapisan yang homogen. Lapisan Thermocline
Lapisan Thermoklin adalah lapisan dimana terjadi penurunan temperatur secara
tiba-tiba dan cepat. Lapisan ini terletak diantara lapisan mix layered dengan
lapisan homogen atau berkisar antara 300-500 meter. (Mamenun et al. 2014).
Lapisan thermoklin sangat terlihat di wilayah perairan yang memiliki suhu
tinggi seperti di wilayah tropis. Hal ini dipengaruhi oleh posisi matahari
terhadap bumi. Wilayah subtropis hanya sedikit terkena cahaya matahari
sehingga panas yang diserap oleh air laut sedikit pula. Hal itu menyebabkan
perbedaan suhu di permukaan dengan suhu di dalam air (100-300 m) sangat
kecil, sehingga lapisan thermoklin yang terliat pun sedikit pula. Pada wilayah
kutub, meskipun mengalami siang selama enam bulan tetap saja terkena cahaya
matahari sangat sedikit sekali sehingga SPL dengan suhu di dalam air (100-300
m) sama sehingga tidak terdapat lapisan thermoklin (Dewi, 2014).
Deep Layer (lapisan dalam) yaitu lapisan di bawah lapisan thermoklin.
Memiliki temperatur yang rendah sehingga menjadi sangat dingin karena tidak
mendapat sinar matahari, suhu biasanya kurang dari lima derajat selsius. Lapisan
ini memiliki keadaan quasi stationary atau hampir tidak berubah. Pada keadaan
tertentu, lapisan deep layer bisa saja berada pada lapisan mix layered dan
sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan terjadinya upwelling, yaitu penaikan massa
air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan. Air laut terdingin dan
terdalam membutuhkan (paling banyak) diperkirakan 1000 tahun untuk mencapai
lapisan permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih
dingin, salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan (Syafril, 2019)

2.3 Software Perhitungan SPL

The Grid Analysis and Display System (GrADS) merupakan software


interaktif yang digunakan untuk memanipulasi dan visualisasi data sains
kebumian secara mudah. Grads dapat diperoleh dari internet secara bebas di
http://grads.iges.org/grads/downloads.html. Di dalam situs internet tersebut
dapat dipilih Grads versi Windows yang tak perlumenggunakan X server,
Xserver adalah software yang dapat meng-emulasi-kantampilan tampilan
monitor berbasis grafis (Ardian, 2019).
GrADS merupakan software yang direkomendasikan oleh World
Meteorological Organization (WMO) untuk menggambarkan parameter-
parametermeteorologi dalam bentuk spasial dan jika kita memperhatikan jurnal-
jurnalmeteorologi internasional, sebagian besar gambar yang ditampilkan
diolahmenggunakan software GrADS (Makmur, 2008). Grid Analysis and
Display System (GrADS) merupakan software yang tersedia gratis, dan dapat
digunakan untuk analisis, manipulasi, dan menampilkannya dalam bentuk
grafik seperti grafik garis, grafik batang, grafik kontur, grafik kontur berarsir,
vektor angin, ataupun garis alur untuk data sains atmosfer.
GrADS juga mempunyai kemampuan untuk mengolah suatu data baik
manipulasi ataupun operasi matematis. Pertama kita akan coba mengkonversi
satuan suhu, dimana pada awalnya suhu yang tampilkan satuannya adalah dalam
derajat Kelvin, sekarang kita ingin coba merubah satuan tersebut dalam derajat
Fahrenheit. Set dimensi lingkungan sebagai berikut : clear set lon 90 150 set lat
-15 12 set lev 500 set t 1. GrADS menyediakan lingkungan yang terintegrasii
untuk mengakses, memanipulasi dan menampilkan kebumian.
Grid Analysis and Display System (GrADS) merupakan software yang
tersedia gratis, dan dapat digunakan untuk analisis, manipulasi, dan
menampilkannya dalam bentuk grafik seperti grafik garis, grafik batang, grafik
kontur, grafik kontur berarsir, vektor angin, ataupun garis alur (streamlines) untuk
data sains atmosfer, data-data berbentuk grid dan data-data dari stasiun
pengamatan. GrADS dapat memanipulasi data dari kumpulan file sehingga irisan
data dari beberapa file tersebut dapat dianalisis karakteristiknya.

III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Meteorologi dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom
pada hari Rabu 20 Oktober 2021 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.
Praktikum ini dilaksanakan di Sintongmarnipi, Kec. Laguboti,Kab. Toba Samosir,
Sumatera Utara.

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:
No. Alat dan Bahan Fungsi
1. Laptop/Komputer Untuk mengoprasikan data
2. ECMWF (European Centre for Untuk memperoleh data meteorologi
Medium Range Weather
Forecast)
3. OpenGrADS Software untuk mengolah data SPL

3.2 Cara Kerja


Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini, yaitu:
Buka folder OpenGrADS, lalu pada folder tersebut, buka folder Contents, lalu
buka folder Resources, lalu buka folder Scripts.

Pilih data dengan nama Basemap, lalu klik kanan, pilih open with, dan pilih
WordPad.

Akan muncul tampilan data Basemap pada WordPad.

Pada bagian * Set the polygon data files pada if type L dan if type O, tambahkan
D:\script\.

Save data Basemap pada WordPad. Atau klik ctrl+S.

Download data Sea Surface Temperature di ECMWF, sesuaikan dengan
koordinat wilayah yang dikaji, lalu Retrieve now.

Download data suhu permukaan laut dalam format .nc.

Buka software OpenGrADS, lalu enter 1 kali, maka akan muncul GrADS
2.0.2.oga.1.

Ketik sdfopen, lalu spasi, lalu drag data suhu permukaan laut yang sudah di
download tadi dengan format .nc. Lalu klik enter.

Ketik q file, untuk mengetahui informasi data yang di open, lalu klik enter.

Ketik set lon, lalu spasi, dan tambahkan longitude yang sudah terdapat di
deskripsi saat data di open. Lalu klik enter.

Ketik set lat, lalu spasi, dan tambahkan latitude yang sudah terdapat di deskripsi
saat data di open. Lalu klik enter.

Ketik set gxout shaded, untuk menghilangkan garis-garis pada peta SPL. Lalu
klik enter.

Ketik set mpdset hires, untuk menjernihkan tampilan peta SPL. Lalu klik enter.

Ketik set csmooth on, untuk memperhalus tampilan peta SPL. Lalu klik enter.

Selanjutnya, ketik d sst -273, untuk menampilkan sebaran suhu permukaan laut
di GrADS 2.0.2.oga.1. Lalu klik enter.

Ketik cbarn, untuk menampilkan skala legenda dari warna sebaran suhu. Lalu
klik enter.

Ketik draw xlab Temperature (C), untuk keterangan legenda, yang artinya
dalam suhu satuan Celcius. Lalu klik enter.

Ketik draw title, dan tambahkan title sesuai dengan data suhu permukaan
daerah, misalnya SPL Pulau Buru Januari 2018. Lalu klik enter.

Simpan file dengan cara ketik printim d:\namafile.png. Lalu klik enter.

Data visualisasi SPL akan tersimpan dalam format .png.
3.4 Analisa Data
1. Buka folder OpenGrADS, lalu pada folder tersebut, buka folder Contents,
lalu buka folder Resources, lalu buka folder Scripts.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

2. Pilih data dengan nama Basemap, lalu klik kanan, pilih open with, dan pilih
WordPad.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

3. Akan muncul tampilan data Basemap pada WordPad.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
4. Pada bagian * Set the polygon data files pada if type L dan if type O,
tambahkan D:\script\.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

5. Save data Basemap pada WordPad.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

6. Download data Sea Surface Temperature di ECMWF, sesuaikan dengan


koordinat wilayah yang dikaji, lalu Retrieve now.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
7. Download data suhu permukaan laut dalam format .nc.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

8. Buka software OpenGrADS, lalu enter 1 kali, maka akan muncul GrADS
2.0.2.oga.1.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

9. Ketik sdfopen, lalu spasi, lalu drag data suhu permukaan laut yang sudah di
download tadi dengan format .nc. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
10. Ketik q file, untuk mengetahui informasi data yang di open, lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

11. Ketik set lon, lalu spasi, dan tambahkan longitude yang sudah terdapat di
deskripsi saat data di open. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

12. Ketik set lat, lalu spasi, dan tambahkan latitude yang sudah terdapat di
deskripsi saat data di open. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
13. Ketik set gxout shaded, untuk menghilangkan garis-garis pada peta SPL.
Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

14. Ketik set mpdset hires, untuk menjernihkan tampilan peta SPL. Lalu klik
enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

15. Ketik set csmooth on, untuk memperhalus tampilan peta SPL. Lalu klik
enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
16. Selanjutnya, ketik d sst -273, untuk menampilkan sebaran suhu permukaan
laut di GrADS 2.0.2.oga.1. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

17. Ketik cbarn, untuk menampilkan skala legenda dari warna sebaran suhu.
Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

18. Ketik draw xlab Temperature (C), untuk keterangan legenda, yang artinya
dalam suhu satuan Celcius. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
19. Ketik draw title, dan tambahkan title sesuai dengan data suhu permukaan
daerah, misalnya SPL Pulau Buru Januari 2018. Lalu klik enter.

Christian Dior Siatupang


08051282025020

20. Simpan file dengan cara ketik printim d:\namafile.png. Lalu klik enter. Data
visualisasi SPL akan tersimpan dalam format .png.

Christian Dior Siatupang


08051282025020
IV PEMBAHASAN

4.1 Bulan Januari

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Januari suhu tertinggi berada pada
perairan Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
29,7oC sampai 29,8oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
selatan dan perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,5o
sampai dengan 29,7oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,7oC
sampai dengan 29,8oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Selatan dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29,5oC sampai dengan 27,oC. Penguapan air sangat kecil
kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus akan
sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara vertikal ke
atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan. Sedangkan
semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk awan-awan.
4.2 Bulan Februari

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Februari suhu tertinggi berada pada
perairan Utara dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
29,2oC sampai 29,3oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
selatan dan perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 28,7o
sampai dengan 29oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Utara dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,2oC
sampai dengan 29,3oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Selatan dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 28,7oC sampai dengan 29oC. Penguapan air sangat kecil
kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus akan
sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara vertikal ke
atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan. Sedangkan
semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk awan-awan.
4.3 Bulan Maret

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Maret suhu tertinggi berada pada perairan
Utara dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,7oC
sampai 29,8oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah selatan
dan perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29o sampai dengan
29,3oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Utara dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,7oC
sampai dengan 29,8oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Selatan dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29oC sampai dengan 29,3oC. Penguapan air sangat kecil
kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus akan
sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara vertikal ke
atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan. Sedangkan
semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk awan-awan.
4.4 Bulan April

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan April suhu tertinggi berada pada perairan
Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,5oC
sampai 29,6oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah Barat dan
perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,3o sampai dengan
29,5oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,5oC
sampai dengan 29,6oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29,3oC sampai dengan 29,5oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4.5 Bulan Mei

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Mei suhu tertinggi berada pada perairan
Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,9oC
sampai 30.1oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah Barat dan
perairan Barat Laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,6o sampai dengan
29,85oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,9oC
sampai dengan 30,1oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Laut yaitu pada kisaran 29,6oC sampai dengan 29,85oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4.6 Bulan Juni

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Juni suhu tertinggi berada pada perairan
Timur dan Perairan Tenggara dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,2oC
sampai 29,4oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah Barat dan
perairan Barat Laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 28,7o sampai dengan
28,9oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Tenggara
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,2oC
sampai dengan 29,4oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Laut yaitu pada kisaran 28,7oC sampai dengan 28,9oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4.7 Bulan Juli

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Juli suhu tertinggi berada pada perairan
Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 27,9oC
sampai 28,1oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah Barat dan
perairan Barat Laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 27,6o sampai dengan
27,8oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 27,9oC
sampai dengan 28,1oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Laut yaitu pada kisaran 7,6oC sampai dengan 27,8oC. Penguapan air sangat kecil
kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus akan
sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara vertikal ke
atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan. Sedangkan
semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk awan-awan.
4.8 Bulan Agustus

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Agustus suhu tertinggi berada pada
perairan Utara dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
27,6oC sampai 27,8oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
Barat dan perairan Barat Laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 27,35o sampai
dengan 27,5oC. Suhu perairan ini lebih reendah di bandingkan bulan sebelumnya.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Utara dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 27,6oC
sampai dengan 27,8oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Laut yaitu pada kisaran 27,35oC sampai dengan 27,5oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4.9 Bulan September

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan September suhu tertinggi berada pada
perairan Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
27,8oC sampai 28oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
Barat dan perairan Barat Laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 27,4o sampai
dengan 27,7oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 27,8oC
sampai dengan 28oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Laut yaitu pada kisaran 27,4oC sampai dengan 27,7oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4. 10 Bulan Oktober

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Oktober suhu tertinggi berada pada
perairan Timur dan Perairan Tenggara dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 28oC
sampai 28,3oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah Barat dan
perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 27,4o sampai dengan
27,9oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Tenggara
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,5oC
sampai dengan 29,6oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29,3oC sampai dengan 29,5oC. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
4.11 Bulan November

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan November suhu tertinggi berada pada
perairan Timur dan Perairan Timur laut dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
29,3oC sampai 29,7oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
Barat dan perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29oC sampai
dengan 29,3oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah Timur dan Timur Laut
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 29,3oC
sampai dengan 29,7oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29oC sampai dengan 29,3oC. Penguapan air sangat kecil
kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus akan
sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara vertikal ke
atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan. Sedangkan
semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk awan-awan.
4.12 Bulan Desember

Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa suhu permukaan laut di
perairan Kepulauan Selayar pada bulan Desember suhu tertinggi berada pada
perairan Selatan dan Perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran
30oC sampai 30,25oC. Sedangkan suhu terendah berada pada perairan sebelah
Barat dan perairan Barat Daya dari Kepulauan Selayar yaitu kisaran 29,75oC
sampai dengan 29,95oC.
Pada perairan Kepulauan Selayar di sebelah selatan dan Barat Daya
menunjukkan kondisi yang masih hangat yaitu kisaran suhu di antara 30oC
sampai dengan 30,25oC kondisi ini memberikan konstribusi uap yang cukup dan
meningkkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sedangkan suhu permukaan laut
terendah yaitu berada pada perairan sebelah Barat dan perairan sebelah Barat
Daya yaitu pada kisaran 29,75oC sampai dengan 29,9C. Penguapan air sangat
kecil kemungingan terjadi sehingga pembentukan awan-awan cumolonimmbus
akan sangat kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini disebabkan labilitas udara
vertikal ke atas relatif rendah sehingga terhambat dalam pembentukan awan.
Sedangkan semakin tinggi suhu maka semakin besar kemungkinan terbentuk
awan-awan.
V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilakukan ialah
sebagai berikut.

1. ECMWF adalah sistus yang digunakan untuk mengambil data


perbulannya, dengan menentukan titik koordinat terlebih dahulu.
2. Pola persebaran suhu permukaan laut bergantung terhadap faktor-faktor
yang dapat mempengaruhinya dimana faktor-faktor yang mempengaruhi
suhu permukaan laut yaitu kedalaman, intensitas cahaya matahari,
presipitas dan evaporasi, dan kecepatan angin dan sirkulasi udara.
3. Penentuan suhu permukaan laut ini menggunakan Perangkat Lunak
GrADS2.0.2
4. Kondisi suhu permukaan laut yang hangat akan memberi kontribusi
uap air yang cukup dan meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di
Indonesia
5. Temperatur atau suhu merupakan derajat panas suatu objek yang
diakibatkan oleh tumbukan antar molekul yang tidak beraturan. Suhu
adalah suatu besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang yang
terkandung dalam suatu benda.
DAFTAR PUSTAKA

Al Tanto, T. 2020. Deteksi Suhu Permukaan Laut (SPL) Menggunakan


Satelit. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and
Technology, 13(2), 126-142.

Binarso A. 2016. Pembangunan system informasi alumni berbasis web pada


program studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro. Jurnal Of
Informatics snd Technology Vol.1(1):12-24.

Dwi ARA, BM Sukojo, LM Jaelani. 2018. Studi Perubahan suhu Permukaan


Laut Menggunakan Satelit Aqua Modis. Jurnal Program Studi Teknik
Geomatika ITS-Sukolilo, Vol.23(2).

Febri H. 2018. Perancangan system informasi pendataan penduduk Kelurahan


Sungai Jering berbasis Web dengan object oriented programming. Jurnal
Teknologi dan Open Source Vol.1(2): 92-100.

Gunawan, A., Ernaningsih, D., & Harsono, G. 2019. Variabilitas Suhu Permukaan
Laut Kaitannya Dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil Yang
Didaratkan di PPI Kronjo, Tangerang, Banten. Jurnal Ilmiah Satya
Minabahari, 5(1), 1-9.

McPhaden MJ, Hayes SP. 2017. On the variability of winds, sea surface
temperature, and surface layer heat content in the western equatorial
pacific. Geosphys Journal. Vol. 96(6): 3331 – 3342.

Naziran, N., Munadi, R., & Muchlisin, M. (2019). Penentuan Tingkat Penyebaran
Ikan Berdasarkan Citra Suhu Permukaan Laut Di Perairan Laut Kabupaten
Aceh Jaya Menggunakan Satelit Aqua Modis. Jurnal Nasional Komputasi
dan Teknologi Informasi (JNKTI), 2(1), 19-25.

Shabrina, N. N., & Hamdani, H. 2017. Penentuan daerah penangkapan ikan


tongkol berdasarkan pendekatan distribusi suhu permukaan laut dan hasil
tangkapan ikan di perairan utara Indramayu Jawa Barat. Jurnal Perikanan
Kelautan, 8(1).

Surya, G., Khoirunnisa, H., Lubis, M. Z., Anurogo, W., Hanafi, A., Rizky, F., ...
& Mandala, G. F. T. 2017. Karakteristik suhu permukaan laut dan
kecepatan angin di perairan batam hubungannya dengan Indian Ocean
Dipole (IOD). Dinamika Maritim, 6(1), 1-6.

Anda mungkin juga menyukai