Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

ANALISIS LONGSOR YANG TERJADI DI LERENG SEKITARAN SUNGAI


MAULAFA, KOTA KUPANG

Usulan penelitian:

Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan


Skripsi Program Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan

Diajukan oleh:

EZFRAMEIN BILI LENDE

1806100042

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sebagai penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proposal skripsi
dengan judul “ANALISIS LONGSOR YANG TERJADI DI LERENG SEKITARAN
SUNGAI, MAULAFA KOTA KUPANG” dengan baik. Penulisan proposal penelitian
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian.

Proposal skripsi ini dapat diselesaikan berkat mendapatkan banyak bantuan


dalam berbagai bentuk dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan
ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Herry Zadrak Kotta, ST., MT selaku dosen pembimbing mata
kuliah metodologi penelitian, yang telah membimbing saya dalam
menulis proposal ini.

2. Kepada keluarga yang telah mendukung dan mengasihi saya, Bapak


Marten Lende Kalli, Ibu Jena Malijorba Tulle, berserta adik saya Eka
Lende Kalli.

3. Untuk teman-teman. Terlebihnya teman-teman angkatan yang selalu


berjuang bersama-sama, EXTREME 18

4. Dan untuk pihak-pihak lain yang telah banyak membantu saya, yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih terdapat kekurangan


dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman dan Dosen pembimbing mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN
yang bersifat membangun untuk perbaikan Proposal Skripsi ini.

Kupang, 07 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

1. PENDAHULUAN ..............................................................................................1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................2

1.3.Tujuan Penelitian ...................................................................................2

1.4.Batasan Masalah ....................................................................................2

1.5.Manfaat Penelitian .................................................................................2

2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................4

2.1.Landasan Teori .......................................................................................4

2.1.1. Defenisi longsor .................................................................4

2.1.2. Faktor apa saja yang menyebabkan longsor ......................4

2.1.3. Karakteristik gerakan massa pembentuk lereng ................6

2.1.4. Pencegahan longsor ...........................................................7

3. METODE PENELITIAN .....................................................................................9

3.1.Lokasi Penelitian ....................................................................................9

3.2.Waktu Penelitian ....................................................................................9

3.3.Sumber dan metode pengumpulan data .................................................9

3.4.Teknik analisis data ................................................................................9

3.5.Gambaran umum lokasi penelitian ........................................................10

iii
3.6.Prosedur Penelitian ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

iv
1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bencana alam ialah serangkaian peristiwa yang menyebabkan kerusakan


bahkan merenggut korban jiwa yang disebabkan oleh alam, seperti gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, badai, dan tanah longsor. Di
Indonesia, salah satu bencana alam yang sering terjadi ialah tanah longsor.
Banyak yang bisa menyebabkan longsor terjadi, contohnya seperti lereng
terlalu curam, kemampuan menyimpan air, struktur tanah, dan erosi.

“Longsor sendiri merupakan salah satu jenis gerakan tanah atau batuan,
ataupun pencampuran keduanya yang menuruni atau keluar lereng akibat
terganggungnya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng”(BNPB)

Longsor sering kali terjadi di musim penghujan dikarenakan curah hujan


yang tinggi. Tanah di lereng yang tererosi oleh luapan banjir di sungai akan
ambruk, ditambah lagi kalau tanah tersebut dapat menyimpan air(memiliki
permeabilitas yang tinggi) dan memiliki bidang peluncur berupa tanah
lempung. Kemiringan lereng juga sangat berpengaruh, apalagi kemiringan
lereng <40o namun tergantung juga struktur pembentuk lereng tanah dan
batuannya. Pemanfaatan lahan yang salah di lereng juga menjadi faktor
terjadinya longsor, penanaman pohon pisang yang memiliki akar pendek dan
berair hanya menambah beban di lereng. Pengikisan lereng oleh air sungai
yang meluap membuat kuat tahan dinding lereng menjadi lemah. Curah hujan
dari awal April sangat banyak, yang meningkatkan tekanan air dalam tanah
sehingga, air mendorong tanah. Bidang tanah/batuan lereng yang jenuh air
pun menjadi bidang peluncur, dan tanah yang terdorong air pun meluncur di
atas bidang tersebut

Di dekat rumah saya, terdapat sungai besar yang sering kali banjir ketika
hujan. Ketika hujan air di sungai meluap dan mengikis tanah di sekitaran
lereng. Dan di sekitaran lereng juga di tanam pohon pisang yang makin
menambah beban lereng, sehingga karena faktor tersebut longsor pun tak
terelakan.

1
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa itu longsor?


1.2.2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan longsor tersebut
terjadi?
1.2.3. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah longsor? Dan
apa yang harus dilakukan jika longsor sudah terjadi?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengenal dan mengetaui pengertian dari longsor.


1.3.2. Untuk mengetaui apa saja yang menyebabkan longsor tersebut
terjadi.
1.3.3. Untuk mengetaui tindakan apa saja yang perlu dilakukan
setelah dan sebelum longsor.

1.4. Batasan Masalah

Menyadari keterbatasan waktu dan kemampuan maka penulis perlu


membatasi masalah agar penelitian lebih jelas dan fokus. Uraian batasan
masalah ialah, peneliti hanya meneliti sungai yang tertera. Peneliti juga
hanya menganalisa penyebab terjadinya longsor. Dan penelitian juga
dilakukan untuk mengetaui apa saja tindakan yang perlu masyarakat
lakukan sebelum dan setelah terjadinya longsor.

1.5. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini memiliki manfaat yang dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Manfaat Teoritis.
Mengedukasi masyarakat untuk mengetaui pengertian dari longsor,
dan memberi tambahan informasi mengenai longsor bagi
masyarakat, untuk bisa tau cara mencegah atau meminimalisir
longsor.

2
b. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Memberi tau masyakat mengenai bagaimana cara untuk
mencegah atau meminimalisir longsor.
b. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan ilmu-ilmu yang di dapat di kuliah untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya longsor.

3
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Defenisi longsor


Menguraikan berbagai teori atau definisi dari beberapa
ahli mengenai longsor, agar dapat mendasari pembahasan
nantinya. Berikut ini teori atau definisi dari beberapa ahli :
a. Menurut Suryolenono (2002) tanah longsor
merupakan fenomena alam yang berupa gerakan
massa tanah dalam mencari keseimbangan baru
akibat adanya gangguan dari luar yang
menyebabkan berkurangnya kuat geser tanah dan
meningkatkan tegangan geser tanah. Pengurangan
parameter kuat geser tanah disebabkan karena
bertambahnya kadar air tanah dan menurunnya
ikatan antar butiran tanah. Sedangkan tegangan
geser tanah meningkat akibat meningkatnya berat
satiuan tanah.
b. Menurut Karnawati (2005) sebenarnya longsoran
merupakan salah satu gerakan massa tanah ataupun
batuan ataupun bahan rombakan yang menurunin
lereng.

2.1.2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan longsor.

a. Kemiringan lereng
Menurut Karnawati (2005) kelerengan menjadi faktor yang
sangat penting dalam proses terjadinya longsor. Lereng
dengan kemiringan >40o sangat rentang terhadap longsor.
Potensi terjadinya gerakan di lereng juga tergantung pada
kondisi batuan dan tanah penyusun lereng.
b. Penggunaan lahan di lereng.
Tanaman mampu menahan air hujan sehingga terciptanya
drainase yang baik. Namun dengan pola penanaman
tanaman yang tidak tepat, malah justru akan meningkatkan
bahaya dari tanah longsor. Jadi jenis tanaman yang ditanam
harus sesuai dengan kondisi geofisik. Menurut surono

4
(2003), tanaman yang bagus di tanam di lereng ialah tidak
terlalu tinggi dan memiliki jangkauan akar yang luas
sebagai pengikat tanah.
c. Curah hujan yang tinggi.
Menurut Karnawati (2005) faktor terjadinya longsor juga
ialah curah hujan. Air yang telah masuk akan tertahan oleh
batuan yang kedap air. Derasnya hujan mengakibatkan air
yang tertahan semakin meningkat debit dan volumenya dan
akibatnya air dalam lereng ini semakin menekan butiran
tanah hingga bergerak. Batuan yang bersifat kompak dan
kedap air yang berguna sebagai penahan air pun menjadi
bidang peluncur, sedangkan air berperan sebagai
pendorong massa tanah yang tergelincir di atas bidang
peluncur tersebut. Semakin curam makan semakin tinggi
kecepatan meluncur. Menurut Suryolenono (2005),
pengaruh hujanm dapat terjadi di bagian-bagian lereng
yang terbuka karena aktivitas mahkluk hidup terutama
berkaitan dengan budaya masyarakat saat ini dalam
memanfaatkan alam.
d. Keadaan tanah.
Keadaan tanah yang dapat meresap air(memiliki
permeabilitas) dapat menurukan nilai kuat geser tanah.
Ketika tanah sudah mencapai batas untuk menyimpan air,
maka air akan mendorong tanah di tambah dengan batuan
lempung yang jenuh air akan menjadi bidang peluncur,
sehingga tanah yang penuh dengan air akan jatuh kebawah
karena adanya gravitasi. Jenis tanah yang kurang padat
adalah tanah lempung dengan ketebalan lebih dari 2,5 m
dan sudut lereng dari 220%. Tanah jenis ini memiliki
potensi tyerjadinya longsor terutama bila terjadi hujan.
Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah
karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika suhu
terlalu panas.
e. Gempa bumi.
Daerah yang sering terjadi gempa bumi dan memiliki
lereng yang curam, sangat beresiko terjadinya longsor
dibandingkan dengan daerah yang tidak rawan gempa.

5
f. Kondisi hidrologi lereng.
Lereng yang air tanahnya dangkal dan permeabilitas tinggi
sangat sensitive mengalami kenaikan tekanan hidrostatis
apabila air permukaan meresap ke dalam lereng. Selain itu
kekar sering pula menjadi saluran air masuk ke dalam
lereng. Apabila semakin banyak air yang masuk dalam
kekar tersebut, tekanan air juga akan semakin meningkat.
Dengan adanya bidang peluncur, maka kenaikan tekanan
air ini akan sangat mudah menggerakan lereng melalui
bidang tersebut.
g. Erosi
Erosi juga menjadi faktor dari penyebab dari longsor,
dimana erosi mengikis dinding lereng sehingga kestabilan
lereng menjadi terganggu. Longsor yang berasal dari erosi
biasanya dari air sungai yang meluap, dan mengikis
dinding lereng secara perlahan. Air yang menembus tanah
lereng akan membuat tanahnya menjadi bidang peluncur
dikarenakan menurunnya ketahanan batuan.
h. Perilaku manusia.
Kegiatan manusia juga berpengaruh terhadap terjadinya
longsor, yaitu system drainase yang tidak baik, menanam
tanaman yang harusnya tidak di tanah di lereng, dan
seterusnya. Masih banyak perilaku manusia yang dapat
mengakibatkan longsor terjadi. Perlu di tingkatkan
kesadaran masyarakat agar bisa meminimalisir longsor.

2.1.3. Karakteristik gerakan massa pembentuk lereng

a. Longsoran (Slides)
Longsoran dengan bidang gelincir datar di sepanjang
diskontinuitas atau bidang lemah yang secara pendekatan
sejajar dengan permukaan lereng sehingga terjadi gerakan
tanah secara translasi
b. Jatuhan (falls)
Pergerakan material terbentuk lereng yang sangat cepat
termasuk batu jatuh bebas, lompatan, dan bergulir ke
bawah pada permukaan lereng, atau batu menggelinding
atau pecahan batu bergerak ke bawah di permukaan lereng.

6
c. Robohan (topples)
Terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas, yang
umumnya terjadi pada lereng yang terjal menggantung
terutama daerah pantai.
d. Sebaran (spreads)
Kombinasi dari meluasnya massa tanah dan turunnya
massa batuan terpecah-pecah ke dalam material lunak
dibawahnya. Sebaran juga merupakan gerakan tanah yang
umum terjadi ke arah samping karena terjadi pada
kemiringan-kemiringan atau muka lahan datar/sangat datar
e. Aliran (flows)
Gerakan hancuran material ke bawah lereng dan mengalir
seperti cairan kental dan sering terjadi dalam bidang geser
relative sempit.
f. Kompleks (combination of types)
Merupakan gabungan dua atau lebih tipe gerakan massa
tanah atau batuan.

2.1.4. Yang dilakukan untuk mencegah longsor.

a. Pemotongan lereng.
Metode ini dilakukan dengan memotong bagian atas lereng
yang curam, sehingga akan menambah kestabilan lereng.
Pemotongan dilakukan pada lereng-lereng yang cukup
terjal pada lokasi tertentu yang rawan terhadap pergerakan.
Metode ini bisa dipilih dikarenakan efektif menambah
kestabilan lereng dan membutuhnya biaya yang relative
murah.
b. Membangun drainase.
Metode dilakukan untuk menyalurkan air ke bawah lereng,
sehingga air tidak di serap dan tekanan air, kuat gesernya
bisa di control.
c. Pengalihan air permukaan.
Aliran di permukaan zona longsor dapat di alihkan dengan
menggali parit di sekitar puncak lereng. Selain itu drainase
yang dasarnya dilindungi batu. Geotekstil, dan pipa-pipa
dapat digunakan untuk memotong aliran air bawah tanah,
sehingga air tanah tidak mengalir ke zona yang tidak stabil.

7
d. Shotcrete.
Tujuan pokok dari Shotcrete atau penyemenan adalah
untuk perlindungan lereng dari infiltrasi air hujan yang
masuk ke dalam tanah. Bahan yang digunakan ialah sama
dengan campuran beton, namun agregatnya tidak boleh
lebih dari 3/8 inch. Hal yang harus diperhatikan ialah
memasang lubang-lubang pipa di dalam shorcrete.

8
3. Metode Penelitian

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kota kupang tepatnya sungai yang berada di


Sekitaran Maulafa, Dekat Gereja GMIT Bethel Maulafa. Alasan pemilihan
lokasi ialah lereng di sekitaran sungai ini baru saja mengalami longsor.

3.2.Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan di lakukan dari bulan Mei 2021 hingga bulan Juni 2021

3.3.Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer ialah data yang di ambil secara langsung di
lapangan sedangkan sumber data sekunder ialah data tambahan, bisa dari
jurnal, artikel atau karya ilmiah lainnya.

a. Data Primer :
Struktur fisik tanah/batuan pembentuk lereng, kuat geser tanah, tinggi
lereng, kemiringan lereng, beban lereng, kondisi hidrologi, kondisi
geomorfologi, penggunaan lahan lereng.
b. Data Sekunder :
Data yang di peroleh dari pemerintah setempat, mengenai curah hujan,
kondisi geologi, penginputan data yang di perlukan. Ada juga Jurnal,
Artikel, dan Karya ilmiah lainnya.

3.4.Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010: 335), yang dimaksud dengan teknik analisis data
adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan data ke dalam unit-unit,
melakukan sintesis, menyusun dalam pola memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sheingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.

a. Observasi
Menurut Papunda Tika (2005: 44) Observasi adalah cara dan
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.

9
Obsevarsi disini dilakukan dengan mengamati struktur pembentuk lereng,
kemiringan lereng,
b. Studi Dokumentasi
Studi yang menginput berbagai dokumen dari instansi terkait, berupa Peta
mengenai lokasi, data curah hujan, peta kemiringan lereng, peta geologi,
peta penggunaan lahan, peta tanah, pentuk bentuk lahan lereng.
c. Studi Literatur
Studi literature adalah cara mengumpulkan data sekunder dengan
mempelajari masalah yang diteliti dari buku-buku, laporan penelitian,
jurnal, dan karya ilmiah yang lain.
d. Pengukuran
Untuk mengukur ketinggian lereng, kemiringan lereng, dan berapa
jauhnya longsor jatuh dari tempat asalnya.
e. Uji laboratorium
Yaitu melakukan pengujian atau menguji sampel tanah yang diperoleh
dari lapangan. Untuk meperoleh data tentang sifat-sifat tanah, terlebih
mengenai permeabilitas tanah, tekstur tanah.

3.5.Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Lokasi lereng ini berada di sekitaran sungai, tepatnya sungai di komplek
Gereja GMIT Bethel Maulafa. Lereng ini ter erosi akibat meluapnya air
kali.

3.6.Prosedur penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan menyusun data data, dan studi yang
sudah dilakukan. Mengumpulkan data yang diperlukan, mau data primer
ataupun sekunder, lalu menguji di laboratorium dan mengambil
kesimpulan.

10
Daftar Pustaka

Apriyono Arwan., 2009, Analisis Penyebab Tanah Longsor di Kalitjaga


Banjarnegara, Jurnal Ilmiah Dinamika Rekaya, Vol 5, No. 1. Hal 14-18

Prof. Dr. Ir. Kabul Basah Suryolenono, Dip.H.E.,D.E.A., Bencana Alam Tanah
Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Fadly Ahmad., 2010, STUDI IDENTIFIKASI PENYEBAB LONGSOR DI BOTU


http://repository.ung.ac.id (May, 07 2021)

Lestari Endah,. 2017, SISTEM DRAINASE ALIRAN BAWAH TANAH UNTUK


DAERAH RAWAN LONGSOR (STUDI KASUS SUB DAS SUNGAI
CIKAPUNDUNG, BANDUNG), Jurnal Forum Mekanika, Vol 6, No. 2. Hal
61-136

Karnawati, Dwikorita., 2005, Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan
Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

11

Anda mungkin juga menyukai