Anda di halaman 1dari 3

Kewirausahaan

A.Falsafah dan Budaya


B.Sistem

1. Mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendri tanpa ada tekanan dari


pemilik
2. Sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas.
3. Pelanggan lama diberi kebebasan  dan pelayanan yang istemewa,
sedangkan pelanggan baru diiming-imingkan dengan potongan harga dan
kemudahan kredit.
4. Pekerja dalam bisnis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari entitas
bisnis.

C.Seni Bisnis

1. Berwirausaha penuh dengan persaingan yang keras dan dilakukan dengan


berbagai macam cara
2. Berwirausaha dengan adanya kecermatan tinggi atau ketelitian yang tinggi 
dan sikap fleksibel
3. Berwirausaha dengan rajin bekerja, ramah, dan menjadikan pelanggan
sebagai sahabat dekat
4. Memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang ku

D. cara serta etika bisnis cina yg diterapkan

Pada umumnya orang Cina yang kita temukan di mana-mana terutama di


Indonesia sebagai pemegang dan penguasa dalam bidang perdagangan dan bisnis
yang memiliki peran yang strategis dalam mengatur negara bahkan dunia, seperti
Amerika Serikat yang mengadakan pengurangan terhadap produk dari Cina. Di
Indonesia pada umumnya sebagai pedagang yang ulet, gigih dan memegang pusat-
pusat bisnis yang berkembang. Dmana ada orang Cina disitulah kemajuan ekonomi
dapat dirasakan bagi kalangan mereka, dan imbasnya orang yang berada di
sekitarnya dapat hidup dengan berdampingan. 

Orang Cina pada umumnya datang ke negara-negara di dunia selain Cina


baik itu Malaysia, Singapura, Indonesia, Amerika, Arab Saudi dan lain-lain mereka
datang hanya membawa diri nereka sendiri tanpa membawa apa-apa, mereka tidak
semua berlatar belakang sebagai pedagang, bahkan lebih banyak di negara sendiri
sebagai petani yang miskin dengan keadaan, mereka tidak memiliki kepandaian
berdagang, bahkan sering kali mereka tidak sekolah secara formal, tetapi secara
tidak formal belajar dari pengalaman yang ada di mana ia hidup dan memikirkan
peluang usaha apa yang belum ada pada orang lain.

Kunci sukses orang Cina mungkin dapat kita lihat seperti tokoh Konglomerat
Korea Selatan Kim Woo Choong yang mengatakan bahwa jika kita sama rajinnya
dengan orang-orang di Barat, kita tidak dapat menyaingi mereka, jika ingin lebih
berhasi dari orang lain, maka tidak punya pilihan lain kecuali bekerja lebih rajin dan
lebih giat. Jika mereka bekerja 12 jam, maka orang Cina bekerja 18 jam dan hanya
istirahat tidak lebih dari 4 jam saja sehari. Mereka bukan gila kerja  melainkan
sebagai pekerja keras dan memiliki semangat kerja tinggi. 
Berdagang menurut mereka merupakan pilihan hidup satu-satunya dan harus
dijalankan dengan serius dan sungguh, mereka tidak mengenal pedagang musiman,
karena dengan daganglah menurut mereka akan menjadi kaya, dan meningkatkan
tarap hidup dengan persepsi perdagangan positif yang menjanjikan kesenangan,
kemewahan dan kebahagiaan.
Falsafah dagang orang Cina, jika pedagang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa
sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali dan mendewasakan dalam
berdagang. 

Keuntungan  usaha yang diperolehnya  tidak dibelanjakan, tetapi harus


digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Konsep
perdagangan mereka lebih mengarah kepada pembentukan simbiosis yang saling
melengkapi. Jika ada pedagang barang-barang kecil, maka mereka akan berdagang
kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan  pedagang lainnya, tidak menjual barang-
barang yang sama.

Prinsip perdagangan orang Cina pada umumnya sbb:

1. Agresif: tidak ada kompromi dan bertenggang rasa berkenaan dengan


kualitas barang, untung dan rugi, mereka harus mengetahui bagaimana
membedakan antara urusan pribadi dengan kegiatan dagang.
2. Jangan melepaskan peluang: peluang hanya datang sekali tidak untuk kedua
kalinya maka tidak ada waktu yang terbuang.
3. Berani mengambil risiko
4. Tahan banting
5. Jangan menyerah pada nasib
6. Semangat berjuang  sebagi fighter dan survivor yang ulung.

Jika dalam berdagang mereka mengalami kegagalan, kegagalan pertama tidak


dapat melunturkan semangat, sebaliknya  membuat lebih gigih. Kegagalan kedua
menjadikannya pelajaran, kegagalan ketiga menjadikan lebih bijak, dan kegagalan
berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.

Anda mungkin juga menyukai