Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurani Agus Atina

Nim : 22032512
1. DX lengkap : Glaucoma in endocrine, nutritional and metabolic diseases
2. Penyakit utama yg dipilih : Glaucoma
3. Penyakit manifestasi yg dipilih : amyloidosis
4. Kode ICD 10 ganda : E85.-†+ H42.0
5. Penyakit utama/main condition : Glaucoma in diseases classifed elsewhere (H42*)
6. Blok penyakit utama : Glaucoma (H40-H42)
7. Kode peny utama : H42.0
8. Penyakit manifestasi / other condition : amyloidosis
9. Blok penyakit manifestasi : Amyloidosis
10. Kode peny manifestasi : : E85
11. Def DX utama : Glaukoma atau glukoma adalah kerusakan saraf mata yang
menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh
tekanan bola mata yang tinggi.
12. Gejala dan tanda peny DX utama :
 sakit kepala berat
 nyeri mata
 mual dan muntah
 penglihatan kabur
 melihat lingkaran pelangi di sekitar cahaya
 mata merah
13. Penyebab :
Penyebab utama glaukoma adalah tingginya tekanan bola mata yang menyebabkan
kerusakan saraf mata. Tekanan bola mata yang meningkat dapat disebabkan oleh
menumpuknya cairan yang terdapat di dalam mata.
Normalnya, cairan mengalir melalui saluran pada mata yang disebut dengan trabecular
meshwork. Cairan yang menumpuk ini terjadi karena produksinya berlebihan atau tidak
dapat dialirkan keluar dengan lanca

14. Cara pengobatan :


1. Pakai obat tetes mata

Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes yang bisa Anda
dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk kondisi ini harus
didapatkan melalui resep dokter, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter
berdasarkan tingkat keparahan kondisi Anda.
Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:
 golongan analog prostaglandin (latanaprost, travoprost, tafluprost, dan bimatoprost)
 antagonis adrenergik (timolol dan betaxolol)
 penghambat karbonik anhidrase (dorzolamide dan brinzolamide)
 parasimpatomimetik (pilokarpin)
Obat-obatan ini dapat digunakan secara terpisah, ataupun sebagai kombinasi.
2. Obat minum

Ada dua pilihan obat minum, yaitu:


 Golongan inhibitor karbonik anhidrase, seperti acetazolamide. Obat ini umumnya
hanya digunakan untuk terapi singkat serangan glaukoma akut. Namun, pada
beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu panjang pada pasien
yang tidak dapat menjalani operasi tapi obat tetes mata tidak lagi manjur.
 Golongan hiperosmotik, seperti gliserol. Obat ini bekerja dengan menarik cairan dari
bola mata ke dalam pembuluh darah. Pemberian hanya dilakukan pada kasus-kasus
akut dan dalam jangka waktu singkat (hitungan jam).
Akan tetapi, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata. Maka,
obat minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan dari kondisi ini.
3. Laser

Ada dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan cairan dari
bola mata, yaitu:

 Trabekuloplasti. Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki glaukoma
sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat drainase dapat
bekerja secara lebih maksimal.
 Iridotomi. Tindakan ini dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris Anda
akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar cairan dapat mengalir lebih
baik.
4. Operasi

Operasi umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat membaik
dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45-75 menit.
Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati kondisi ini, termasuk:
 Trabekulektomi, dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian putih mata dan
juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb). Dengan demikian, kelebihan
cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju kantong bleb dan kemudian
diserap oleh tubuh.
 Alat drainase atau implan glaukoma. Tindakan ini berupa pemasangan implan
serupa pipa untuk membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.
Diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui metode pengobatan seperti apa
yang paling cocok untuk Anda

15. Obat yg d gunakan :


- Miotic atau obat cholinergic,
- Prostaglandin
- Penghambat beta (beta blocker

16. Ref /sumber : https://hellosehat.com/mata/glaukoma/penyakit-glaukoma/

17. Gejala dan tanda DX manifestasi :.


Amiloidosis atau amyloidosis adalah penyakit langka yang terjadi saat zat amiloid menumpuk
pada jaringan tubuh. Amiloid adalah protein yang diproduksi di sumsum tulang dan dapat
disimpan pada jaringan atau organ tubuh. 
Penderita yang mengalami amiloidosis sering kali tidak merasakan gejala apa pun pada
awal perkembangan penyakit ini. Namun, seiring memburuknya penyakit, penumpukan
amiloid ini akan memengaruhi kerja organ yang terkena dan menyebabkan komplikasi yang
fatal.

Gejala Amiloidosis
Pada tahap awal, penderita amiloidosis tidak merasakan gejala apa pun, sampai akhirnya
penyakit ini masuk ke tahap yang lebih lanjut. Gejala yang timbul tergantung pada tempat
menumpuknya amiloid. Beberapa gejala umum amiloidosos adalah:

 Lelah dan lemas


 Sendi terasa nyeri
 Kulit menebal atau mudah memar
 Lidah membengkak
 Tangan dan kaki kesemutan atau mati rasa
 Irama detak jantung tidak teratur
 Sesak napas
 Tungkai yang membengkak
 Diare dan BAB berdarah
 Berat badan yang turun drastis
Nama : Nurani Agus Atina
NIM : 22032512
1. Nama TM /medical procedure : Biopsy of lacrimal sac
2. Lead term : Biopsy..alfabetic index di Indonesia ICD 9CM hal : 39
3. Indentation : Lacrimal Sac
4. Kode di alfabetic index ICD 9CM: 09.12
5. Kode di tabular list ICD 9CM : 09.12
6. Kode yg ditetapkan : (kode di alfabetic index dan tabular list bila sudah cocok) : 09.12
7. Blok operasi : Operation On the Eye (08-16)
8. Kategori 2 karakter operasi : Operation On Lacrimal System (09)
9. Bag organ yang di TM : Kandung Cairan Mata (Lacrimal sac)
10. Def. TM : Sistem lakrimal adalah struktur kompleks yang memfasilitasi sekresi, aliran di
permukaan mata, dan ekskresi dari air mata. Sistem lakrimal terbagi menjadi dua macam
sistem, yaitu sistem sekresi dan ekskresi. Sistem sekresi ini tersusun atas suatu kelenjar
lakrimal yang terbagi atas kelenjar lakrimal utama (mayor) dan kelenjar lakrimal aksesorius
(minor). Kelenjar lakrimal utama mempunyai ukuran yang lebih besar dan terletak di sudut
temporal atas orbita. Kelenjar lakrimal ini dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus orbita dan
palpebra yang dipisahkan secara anatomis oleh aponeurosis levator bagian lateral.
Komponen utama kelenjar ini mempunyai bentuk dan ukuran yang mirip dengan buah
almond yang penonjolannya meluas hingga bagian posterior dari palpebra superior. Kelenjar
lakrimal aksesorius atau kelenjar lakrimal minor memiliki ukuran yang kecil tetapi banyak
jumlahnya, yang terdiri dari kelenjar Krause yang terletak pada forniks konjungtiva dan
Wolfring di tepi atas tarsus. Kelenjar ini tidak mempunyai sistem saluran dan terletak di
Copyright @ Airlangga University Press 2 Penyakit Sistem Lakrimal dalam substantia
propria konjungtiva palpebra. Fungsi yang baik dari sistem ini tergantung dari produksi dan
komposisi kimia air mata yang normal, posisi kelopak mata, dan fisiologi pompa air mata,
serta pembuangan massa air yang paten. Sistem lakrimasi biasanya disebut dengan
Lacrimal Functional Unit (LFU). Sistem LFU merupakan suatu sistem yang terdiri atas:
kelenjar air mata, permukaan bola mata (kornea, konjungtiva, dan kelenjar Meibom),
kelopak mata, serta sistem persarafan motorik dan sensorik yang menghubungkan antar
komponen-komponen tersebut.
11. Ref /sumber asal def TM : http://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3065-2962/Air-Mata_122867_p2k-
unkris.html
12. Perkiraan DX peny yg di TM : Other disorders of lacrimal sac
13. Blok DX : Disorders of Eyelid , Lacrimal system and orbit (H00 - H06)
14. Kode DX : H04.5
15. Sub kategori 3 karakter DX : Disorders of lacrimal system (H04)
16. Def DX : gangguan lainnya pada kelenjar air mata terjadinya infeksi. Kelenjar lakrimalis
terletak pada bagian lateral atas mata yang disebut dengan fossa lakrimalis.
17. Ref/ sumber asal def DX :
https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/dakrioadenitis

Anda mungkin juga menyukai