Anda di halaman 1dari 46

GLAUKOMA

ANATOMI MATA
Ruang anterior mata dan aliran humor aqueous
Pada dasarnya, mata memiliki sistem aliran cairan
mata (aqueous humour) ke dalam pembuluh
darah. Aqueous humour itu sendiri adalah cairan alami yang
berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan
membersihkan kotoran pada mata. Aqueos Humor
terbentuk dalam tubuh siliaris dan epitelnya melalui
penyaringan dan sekresi.
Karena ultrafiltrasi tergantung pada gradien tekanan,
tekanan darah dan perubahan tekanan intraokuler
mempengaruhi pembentukan aqueus humor.
Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini
akan menyebabkan penimbunan cairan aqueous
humour dan meningkatkan tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan pada bola mata kemudian dapat
merusak saraf optik.
DEFINISI

Glaukoma adalah gangguan mata yang mengarah


ke neuropatik optik yang ditandai oleh perubahan kepala
optik (cakram optik) yang berhubungan dengan hilangnya
kepekaan visual dan luas lapang pandang yang ditandai
dengan peningkatan tekanan intra okular.

Glaukoma adalah penyakit mata yang kronis dan berjalan


progresif, dengan kerusakan pada serangkaian jalur serabut
saraf retina dan diskus optikus disertai bintik buta pada
penglihatan luas lapang pandang yang sangat khas. Tekanan
bola mata atau tekanan intra okular (TIO) merupakan faktor
resiko utama sebagai penyebab timbulnya penyakit glaukoma
Tekanan Intraokular
• Tekanan intraokuler merupakan salah satu
faktor risiko yang penting dalam peningkatan
progresivitas glaukoma dan dapat
dikendalikan dibandingkan faktor risiko
lainnya.
• TIO rata – rata berkisar sekitar 10 – 21 mmHg
• Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan
pembentukan humor aquos dan tahanan
terhadap aliran keluarnya dari mata.
• Humor aquos merupakan cairan jernih yang
mengisi kamera okuli anterior dan posterior.
Volume humor aquos sekitar 250 µL, dan
kecepatan pembentukannya 2,5 µL/menit
• Komposisi humor aquos hampir sama dengan
komposisi plasma, yaitu mengandung askorbat,
piruvat, laktat, protein, dan glukosa
Perbandingan Komposisi Plasma dan
Humor Aqueous
Aliran humor aquos normal
• Pada sistem vena, humor aquos diproduksi oleh prosesus
ciliaris masuk melewati kamera okuli posterior menuju
kamera okuli anterior melalui pupil.
• Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor aquos
menuju trabekula meshwork ke angulus iridokornealis dan
menuju kanalis Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem
vena. Aliran humor aquos akan melewati jaringan
trabekulum sekitar 90 %.
• Sedangkan sebagian kecil humor aquos keluar dari mata
melalui otot siliaris menuju ruang suprakoroid untuk
selanjutnya keluar melalui sklera atau saraf maupun
pembuluh darah. Jalur ini disebut juga jalur uveosklera (10-
15%).
Peningkatan tekanan intraokular
(TIO) merupakan penyebab yang
paling sering ditemukan pada
glaukoma. Ada dua jenis utama
glaukoma yaitu glaukoma sudut
terbuka dan sudut tertutup.
KLASIFIKASI GLAUKOMA
KLASIFIKASI
1. Glaukoma Primer
a) Glaukoma sudut terbuka/ simplek (kronis)
Glaukoma sudut terbuka merupakan sebagian besar dari
glaukoma yang sering terjadi ( 90-95% ) , yang meliputi kedua
mata. Disebut sudut terbuka karena humor aqueous mempunyai
pintu terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh
perubahan degeneratif jaringan trabekular, saluran schleem, dan
saluran yg berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi.
Gejala awal biasanya tidak ada, kelainan di diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal. Peningkatan
tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul
b) Glaukoma sudut tertutup / sudut sempit (akut)
Glaukoma sudut tertutup (sudut sempit), disebut
sudut tertutup karena ruang anterior secara otomatis
menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel
ke jaringan trabekuler dan menghambat humor aqueos
mengalir ke saluran schlemm. Pargerakan iris ke depan
dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan
cairan diruang posterior atau lensa yang mengeras
karena usia tua. Gejala yang timbul seperti
meningkatnya TIO, nyeri mata yang berat, penglihatan
kabur. Penempelan iris memyebabkan dilatasi pupil jika
tidak segera ditangani akan terjadi kebutaan dan nyeri
yang hebat.
2. Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang terjadi


akibat penyakit mata lain yang menyebabkan
penyempitan sudut atau peningkatan volume cairan di
dalam mata. Kondisi ini secara tidak langsung
mengganggu aktivitas struktur yang terlibat dalam
sirkulasi dan atau reabsorbsi akueos humor.
3 Glaukoma Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau
setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran
pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan
pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair, berkabut dan peka
terhadap cahaya.

4. Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma

dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola

mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada glaukoma

absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi

dengan mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit


ETIOLOGI

Glaukoma Primer Sudut Terbuka


-peningkatan TIO,
-peningkatan kerentanan saraf optik untuk
iskemia (aliran darah berkurang atau tidak
GLAUKOMA teratur),
PRIMER -reaksi autoimun, dan
-fisiologis abnormal
Hal diatas diyakini sebagai apoptosis sel
ganglion retina, yang menghasilkan degenerasi
aksonal danakhirnya kehilangan penglihatan
permanen.
-Akibat dari penyakit mata lain
-Trauma
GLAUKOMA -Pembedahan
SEKUNDER -Penggunaan kortikosteroid yang berlebih
-Penyakit sistemik lainnya

GLAUKOMA Ditemukan sejak dilahirkan biasanya


KONGINENTAL disebabkan oleh sistem saluran
pembuangan pada mata tidak berfungsi
dengan baik
ETIOLOGI
1. Okular hipertensi atau tekanan yang meningkat di dalam mata

2. Usia lanjut, dimana biasanya memiliki ketebalan kornea yang tipis

3. Keturunan dan ras

4. Jenis kelamin

5. Faktor genetik, adanya mutasi gen

6. Faktor lainnya seperti : hipertensi, penggunaan jangka panjang steroid,


kondisi yang membatasi aliran darah ke mata (misal : retinopati diabetes dan
neovascular glaukoma), okular trauma, dan uveitis. Operasi, tubeosis,
perubahan lensa, penyakit inflamasi okular dan obat-obatan

Iso farmakoterapi buku 1


Gejala
 GLUKOMA SUDUT LEBAR
 kerusakan jarak pandang termasuk kontriksi jarak pandang periferal
general
 Bintik buta
 Derpesi jarak pandang nasal / tahap nasal
 Pembesaran bintik buta
 Penurunan sensitifitas kontras
 Penurunan akuitas periferal
 Perubahan penglihatan warna
 GLUKOMA SUDUR SEMPIT
 Simptom prodromal intermiten (seperti pandangan kabur dengan halos
sekitar cahaya dan biasanya sakit kepala)
 Edematous
 Nyeri pada okular mual,muntah,dn nyeri abdominal
 Diaforesisa

 Iso farmakoterapi buku 1


FAKTOR RESIKO
1 Tekanan intra okular

2 Umur

3 Jenis kelamin

4 Ras

5 Insufisiensi vaskular

6 Riwayat keluarga

7 Perilaku kesehatan

8 sosioekonomi
PEMERIKSAAN

1.Pemeriksaan tajam penglihatan atau


visus
2.Oftalmoskopi
3.Tonometri
4.Gonioskopi
5.Pemeriksaan lapang pandangan
(kampimetri)
DIAGNOSA
•POAG (Primary Open Angel Glaucoma) disebabkan oleh
perubahan disk optik khas dan kehilangan lapang
pandangan visual, dengan atau tanpa peningkatan TIO.
Normal tension glaucoma mengacu pada diskus perubahan,
kehilangan bidang visual, dan TIO kurang dari 21 mm Hg
(2,8 kPa). Hipertensi mata mengacu pada TIO lebih besar
dari 21 mm Hg (2,8 kPa) tanpa perubahan disk atau
kehilangan lapang pandangan visual.

•CAG (Close Angel Glucoma) biasanya divisualisasikan


dengan gonioskopi. TIO umumnya sangat meningkat
(misalnya, 40–90 mm Hg [5,3-12 kPa]) saat gejala muncul.
Tanda-tanda tambahan termasuk konjungtiva hiperemis,
kornea keruh, ruang anterior dangkal, dan kadang-kadang
edematous cakram optik dan hyperemic disk optic.
PATOFISIOLOGI
ALGORITMA

D’piro edisi 9
TERAPI

A. PARASIMPATOMIMETIK, AGONIS KOLINERGIK

NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN DOSIS


Karbakol Larutan 0,75; 1,5; 2,75; 3 % 2-3 x 1 tetes per hari
Polikarpin Larutan 0,25; 0,5; 1; 2; 4; 6; 8; 1 tetes 2-3 x
10 %
B. SENYAWA PENGHAMBAT BETA ADRENERGIK
NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN DOSIS
Penghambat β-adrenergik
Betaxolol Larutan 0,5 dan 0,25 Satu tetes 2x sehari
Levobunolol suspensi larutan 0,25% dan Satu tetes 2x sehari
Metilpranolol 0,5 % Satu tetes 2x sehari
Timolol Larutan 0,3 % Satu tetes 1-2x sehari
Larutan 0,25 dan 0,5 %

C. PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE


NAMA OBAT DOSIS
Asetazolamid Tablet 125-250 mg
Injeksi 250-500 mg

C. PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE


NAMA OBAT DOSIS
Latanoprost 1 tetes 2x sehari larutan
0,005 %
TERAPI FARMAKOLOGI
Golongan Obat Mekanisme kerja Indikasi Efek
A. Terapi Farmakologi samping
Parasimpato -Karbakol - Bekerja secara Menurunkan Berkeringat,
mimetik, langsung sebagai obat tekanan Bradikardia,
agonis parasimpatomimetik intraokular Hipersalivas
kolinergik yang menyebabkan i,Bronkospa
terjadinya kontraksi sme.
pupil, menstimulasi
otot siliari dan
meningkatkan aliran
aqueous humor
sehingga menurunkan
tekanan pada
intaokular

-Pilokarpin -sama Mengendalika sama


n tekanan
intraokular
Golongan Obat Mekanisme kerja Indikasi Efek samping

Senyawa - Betaksolol - Belum diketahui - Mengurangi - Mata kering


penghambat hidroklorida secara pasti, tekanan sementara dan
beta tetapi diduga intaokular blevarokonjung
adrenergik menurunkan glaukoma tivitis alergis
cairan mata simpleks
kronik

- Levobunolol
hidroklorida SAMA SAMA SAMA
- Metilpranolol
- Timolol maleat

Iso farmakoterapi,
Golongan Obat Mekanisme kerja Indikasi Efek samping
Penghambat - Azetazolamid - Menurunkan - Pengobatan - Parestesia,
Karbonik kecepatan prabedah hipokalemia,
anhidrase pembentukan glaukoma Berkurangnya
aqueous humor sudut sempit nafsu makan,
sehingga rasa mengantuk
menurunkan dan depsresi,
tekanan terutama pada
intraokular usia lanjut,
bintik” merah
pada kulit dan
kelainan darah
dan dapat
terjadi batu
ginjal.

Iso farmakoterapi,
Golongan Obat mekanisme indikasi Efek samping
Agonis - Latanoprost - Menurunkan - Tekanan - Pigmentasi
prostaglandin tekanan intraokular coklat yang
intraokular pada glaukoma menetap atau
dengan sudut lebar dan yang reversible
meningkatkan hipertensi terutama pada
aliran aqueous okular pada mereka yang
humor, pasien yang warna irisnya
meskipun tidak bercampur.
mekanisme menunjukkan
pasti belum respons
diketahui terhadap obat
lain.

Iso farmakoterapi,
Interaksi obat glaukoma
Karbakol, pilokarpin NSAID Menjadi tidak efektif bila
digunakan bersama NSAID

latanoprost Obat tetes mengandung Terjadi pengendapan secara


timerosal invitro, gunakan dengan
interval 5 menit

karbakol flurbiprofen Menjadi tidak efektif bila


digunakan bersamaan
dengan flurbiprofen atau
surprofen

Iso farmakoterapi,
INTERAKSI OBAT
Terapi non farmakologi
a. Terapi Laser pada Glaukoma
1. Trabekuloplasti Laser
Digunakan untuk glaukoma sudut terbuka
2. Laser iridotomi
Digunakan untuk glaukoma sudut tertutup
3. Laser iridoplasti
Digunakan untuk terapi glaukoma sudut tertutup.
b. Operasi bedah pada Glaukoma
1. Trabekulektomi
Bedah trabekulektomi merupakan teknik bedah untuk mengalirkan cairan
melalui saluran yang ada. Pada trabekulektomi, cairan mata tetap terbentuk
normal akan tetapi pengaliran keluarnya dipercepat atau salurannya diperluas.
2. Siklodekstruksi
Pada siklodestruksi dilakukan perusakan
sebagian badan siliar sehingga pembentukan cairan
mata berkurang.
3. Iridektomi
Iridektomi adalah operasi pengangangkatan
sebagian iris. Prosedur ini paling sering dilakukan
dalam pengobatan glaukoma sudut tertutup dan
melanoma iris. Kelebihan iridektomi adalah dapat
digunakan pada pasien dengan opaque cornea yang
tidak berhasil dengan terapi laser.
c. Edukasi
• Akupuntur, meditasi, mengonsumsi vitamin (A) dalam jumlah banyak atau
diet khusus tidak signifikan pengaruhnya dalam pengobatan glaukoma.
• Gaya hidup sehat dan kestabilan emosi dapat membantu memperlambat
keparahan penyakit dan membantu pasien untuk dapat tetap beraktivitas
secara normal.
• Menjaga mata tetap bersih.
• Tidak asal memilih kosmetik pada mata, harus berhati-hati dan pilihlah
produk yang tidak menyebabkan alergi
• Tidak menggaruk mata
• Saat berenang, menggunakan kacamata berenang
• Menggunakan kaca pembesar untuk membaca
• Pola hidup sehat (istirahat cukup, makan makanan sehat, tidak mengonsumsi
kafein terlalu banyak tidak mengonsumsi garam terlalu banyak, menghindari
stres dan melakukan exercise)
• Mengonsumsi obat atau memakai obat tetes secara teratur dan sesuai dosis
• Periksa kondisi mata secara teratur
TERMINOLOGI
 Glaukoma : gangguan mata yang menyebabkan neuropati
optik ditandai dengan perubahan di kepala saraf optik
(optic disc) yang berhubungan dengan hilangnya
sensitivitas visual dan jarak pandang. (Handbook
pharmacoteraphy edisi 9 )
 Aqueous humor : cairan jernih yang dibentuk oleh korpus
siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior
 Neuropati optik : gangguan penglihatan akibat
peradangan pada saraf mata (saraf optik).
 TIO : tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata terhadap
dinding bola mata dan sangat bervariasi pada orang
normal dan penderita miop.
 Kanal Schlemm: pembuluh limfatik berbentuk lingkaran di mata yang
mengumpulkan aqueous humor dari ruang anterior dan membawanya ke
pembuluh darah episkleral melalui vena aqueous.
 Glaukoma neovaskular: glaukoma sekunder sebagai hasil dari
pertumbuhan jaringan darah yang baru dan abnormal.
 Retinopati diabetik: penyakit pada retina yang disebabkan oleh diabetes.
Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan yang buruk dan
bahkan kebutaan.
 Uveitis: peradangan yang terjadi pada uvea atau lapisan tengah mata.
Kondisi ini ditandai dengan satu atau kedua mata terlihat sangat merah
karena pada uvea banyak pembuluh darah.
 Atropi papil: kerusakan pada saraf optik yang mengakibatkan degenerasi
saraf optik yang terjadi sebagai hasil akhir suatu proses patologik yang
merusak akson pada sistem penglihatan anterior.
 medis keringat dingin adalah diaforesis. Keringat dingin merupakan
respon tubuh terhadap stres, yang disebut fight or flight response.
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G., and Posey L.M.
(2011). Pharmaotherapy : A Pathophyysiologic Approach, 8th ed.
United State of america : Mc Graw Hill.

Ismandari F. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebutaan pada Pasien


Baru dengan Glaukoma Primer di Poliklinik Penyakit Mata RSUPN dr.
Ciptomangukusumo Jakarta Januari 2007 - Oktober 2009. (Tesis). Depok :
Universitas Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai