KABUPATEN : TAKALAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Penyuluhan dan Pemeriksaan Status Gizi
2. Nama Mitra Program : Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
3. Tim
a. Ketua : Dr. Syamsuar Manyullei, SKM.,M.Kes.,M.Sc.Ph
b. NIP : 19790911 200501 1 001
c. Pangkat/Golongan : Lektro/III/C
d. Program Studi : Kesehatan Lingkungan
e. Bidang/Keahlian : Kesehatan Lingkungan
f. Alamat Institusi : Jln.Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar
4. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota : 4 (Empat)
b. Nama Anggota I : Syahrul Ningrat, S.kep., Ns, M.KEP., Sp.KMB..
c. Nama Anggota II : Dr. Aminuddin Syam, S.KM., M.Kes., M.Med.ED
d. Nama Anggota III : Ulfah Najamuddin, S.S.i., M.Kes
e. Nama Anggota IV : Hardianti
5. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : Puskesmas Polongbangkeng selatan
b. Kec/Kab/Provinsi : Pa’bundukkang/Takalar/Sulawesi Selatan
6. Luaran yang Dihasilkan :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Hari
8. Biaya yang digunakan : Rp 1.250.000
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Hasanuddin
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga laporan pengabdian masyarakat ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Laporan ini kami buat sebagai bentuk pertanggung jawaban hasil kegiatan Kuliah
Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) pada salah satu program kerja yang terlaksana.
Laporan Pengabdian Masyarkat ini berisi tentang TOR dan laporan tentang kegiatan
yang merupakan gambaran pelaksanaan program kerja dan foto-foto kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan selama kurang lebih empat pekan di Desa
Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu kami selama kegiatan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu masih
terdapat berbagai kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan masukan
Demikian laporan ini kami buat sebagai bahan masukan untuk peningkatan derajat
Sanrobone. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
iv
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................................... 13
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kecamatan Mangarabombang..
spiritual dapat dilihat dari besarnya sarana peribadatan agama Islam, dengan 4 masjid
karena sarana prasarana yang ada di kelurahan ini diperuntukkan untuk anak-anak
Pa’bundukkang ialah, pada tahun 2018 tidak terdapat angka kematian bayi dan balita,
1
adapun angka kesakitan (morbiditas ) yaitu terdapat 305 orang yang menjadi suspek
pecandu narkoba dan kekurangan gizi. Kekurangan gizi atau malnutrisi dapat
infeksi.
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat zat gizi dalam tubuh.
Status gizi dibagi menjadi tiga kategori yaitu status gizi kurang, status gizi normal,
perseorangan dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi. Gizi yang baik merupakan landasan kesehatan , Gizi mempengaruhi
perkembangan fisik dan mental. Gizi yang baik akan menurunkan kesakitan ,
Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan pross pemeriksaan keadaan gizi
seseorang dengan cara mengumpulkan dat penting, baik yang bersifat objektif
Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
2
penilaian secara tidak langsung meliputi survei konsumsi makanan, statistic vital, dan
faktor ekologi.
dilakukan. Yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan yng biasa dimasukkan
dalam kategori BB/TB, BB/U, atau dalam perhitungan IMT untuk melihat status
gizinya.
mengenai hubungan status gizi dan penyakit TB serta perlu diadakannya pemeriksaan
diskusi dengan Camat, kepala Desa, masyarakat sekitar, kepala puskesmas, dokter,
berikut :
1. Kurangnya informasi yang diketahui oleh tentang Hubungan Status Gizi dan
penyakit TB
3
program kerja dengan nama kegiatan “Penyuluhan dan Pemeriksaan Status Gizi” yang
materi secara langsung kepada Masyarakat serta diserti dengan tanya jawab perihal
materi yang diberikan, selain itu Kegiatan ini juga meliputi Pemeriksaan Status Gizi
Solusi yang ditawarkan kepada mitra telah mendapatkan persetujuan dari lurah
4
1.5 PENDEKATAN/MODEL ANALISIS
masyarakat adalah :
pengukuran Status Gizi yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan pada 2
dapat mengetahui hubungan status gizi terhadapat penyakit TB Selain itu, melalui
program penyuluhan ini juga, masyarakat dapat memperhatikan status gizinya dengan
5
Penyuluhan diawali dengan memberikan informasi mengenai pengertian
Status Gizi, Hubungan status Gizi dengan TB, serta zat Gizi apa yang dapat
Status gizi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dari makanan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status Gizi memeliki
hubungan dengan penyakit TB yaitu dimana , kekurangan atau kelebihan Gizi dapat
melemahkan system kekebalan tubuh (imunitas) sehingga tubuh menjadi lebih rentan
meliputi berat badan, dan tinggi badan yang alatnya sedediakan oleh Mahasiwa KKN
PK UNHAS
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Gambar 1. Penyuluhan Status Gizi dan TB Gambar 2 Penyuluhan status Gizi dan Tb
Gambar 3. Pemeriksaan status Gizi pada Gambar 4 Pemeriksaan Status Gizi pada
posyandu Bontongape Posyandu Anaaong
7
2.2 MATERI PENYULUHAN
8
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dihadiri oleh 25 orang pada kegiatan penyuluhan , dan 25 orang dalam kegiatan
Program kerja ini dapat terlaksana dengan baik dalam pelaksanaannya berkat
3.2 SARAN
1. Internal
kegiatan.
b. Pembimbing lapangan dan supervisor agar lebih sering hadir untuk memantau dan
2. Eksternal
10
Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kelurahan
Pa’bundukkang
11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Nensih, Sri dan Risma.2017. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi
12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Transportasi
1 Transportasi 2 60.000 120.000
Makassar-Soppeng
Total Rp 1.250.000
13
Lampiran 2. Term Of Reference
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang
paru-paru (PUSDATIN, 2015). Penyakit ini menyebar melalui udara pada saat orang
yang menderita TB paru mengeluarkan bakteri, seperti pada saat batuk. Diperkirakan
sekitar 5-15 % dari 2-3 miliar orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan
kedalam kelompok high burden countries, menempati urutan ketiga setelah India dan
China berdasarkan laporan WHO tahun 2009 (Riskesdas, 2010). Menurut laporan
WHO tahun 2013, prevalensi TB di Indonesia menempati urutan ketiga setelah India
dan China yaitu hampir 700 ribu kasus, angka kematian masih tetap 27/100.000
pecandu narkoba dan kekurangan gizi serta sejauh ini merupakan penyakit yang
paling umum di Afrika (NICUS, 2007). Kekurangan gizi atau malnutrisi dapat
infeksi (Gupta, et al, 2009). Telah lama diketahui bahwa adanya hubungan antara TB
14
dengan malnutrisi. Malnutrisi dapat meningkatkan perkembangan TB aktif, dan TB
Secara umum diterima bahwa gizi merupakan salah satu determinan penting
infeksi. Sanitasi dan higiene perorangan yang buruk, kepadatan penduduk yang tinggi,
kontaminasi pangan dan air, dan pengetahuan gizi yang tidak memadai berkontribusi
selama kurun waktu 35 tahun yang lalu membuktikan bahwa gangguan imunitas
adalah suatu faktor antara (intermediate factor) kaitan gizi dengan penyakit infeksi
(Chandra, 1997).
Sistem imun (immune system) atau sistem kekebalan tubuh adalah kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi, meniadakan kerja toksin dan faktor virulen lainnya
yang bersifat antigenik dan imunogenik. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuan
untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga patogen, termasuk virus dapat
Mekanisme yang melaluinya zat gizi mencegah atau mengurangi beban penyakit
infeksi adalah peningkatan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh ini tidak
hanya melalui produksi antibodi humoral dan kapasitas fagosit terhadap bakteri, tetapi
juga, antara lain, melalui sekresi antibody mukosal, imunitas berperantara sel,
1997).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
15
Tujuan umum kegiatan ini adalah memberikan pemeriksaan status gizi kepada
masyarakat dan sosialisasi mengenai hubungan status gizi dengan kejadian TB,
maka masyarakat diharapkan dapat mengetahui hubungan status gizi dengan TB.
2. Tujuan Khusus
manusia.
D. Sasaran
F. Penanggung Jawab
1. Instrumen kegiatan
16
a. File presentasi
b. LCD
c. Laptop
d. Timbangan
e. Microtoise
f. ATK
3. Bentuk Kegiatan
Kegiatan sosialisai dan penilaian status gizi ini di lakukan pada Kelurahan
Kegiatan ini terdiri atas dua inti kegiatan yaitu sosialisasi dan pemeriksaan status
Pa’Bundukang.
4. Indikator Keberhasilan
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
17
- Pemeriksaan dilakukan pada ≥80% dari jumlah keseluruhan peserta
posyandu.
H. Pembiayaan
Sumber dana pada kegiatan ini adalah swadaya mahasiswa KKN-PK angkatan 58
Universitas Hasanuddin.
I. Penutup
kami buat, semoga kegiatan yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk identifikasi
18
Lampiran 3. Daftar Hadir peserta Posyandu Bontongape
19
Lampiran 4. Daftar Hadir peserta Posyandu Anaaong
20
Lampiran 5. Kartu Status pada Pemeriksaan Status Gizi di posyandu Bontongape
21
Lampiran 6. Kartu Status pada Pemeriksaan Status Gizi di posyandu Anaaong
22
Lampiran 7. Hasil Rekapitulasi Pemeriksaan status Gizi
23
24