Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT DENGAN

ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Bilirubin langsung yang diproduksi hepar dan merupakan
pewarna pada serum dan urine
TUJUAN Untuk mengetahui kadar bilirubin direct darah pasien dalam
mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 100 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Bilirubin
Direct untuk pemeriksaan Bilirubin Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Bilirubin Direct sebanyak 1
cc,masukkan kedalam tabung reaksi + 1 tetes
Reagen II, campur diamkan 5 menit dalam suhu
kamar.
2. Pipet sampel/serum darah 100 µ campurkan kedalam
reagensia Kocok hingga homogen, diamkan dalam
suhu kamar.
3. Apabila sample telah siap untuk dibaca oleh alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
4. Hasil akan terlihat di monitor.
5. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Zat yang dihasilkan hepar yang dapat memberi warna pada
serum dan urine, dan diperiksa secara keseluruhan
TUJUAN Untuk mengetahui kadar bilirubin total dalam darah pasien
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 100 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Bilirubin Total
untuk pemeriksaan Bilirubin Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum darah
yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Bilirubin Total sebanyak 1
cc,masukkan kedalam tabung reaksi + 1 tetes Reagen II,
campur diamkan 5 menit dalam suhu kamar.
2. Pipet sampel/serum darah 100 µ campurkan kedalam
reagensia Kocok hingga homogen, diamkan dalam suhu
kamar.
3. Apabila sample telah siap untuk dibaca oleh alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
4. Hasil akan terlihat di monitor.
5. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN BTA adalah kuman TBC berbentuk batang yang tahan asam
dengan pewarnaan, sebagian besar kuman menyerang paru
TUJUAN Untuk mengetahui adanya kuman TBC dalam tubuh pasien
melalui sampel darah sputum pasien
PROSEDUR PENDAHULUAN :
Mycobacterium Tuberculosis sebagai penyebab TBC,
berbentuk batang dan mempunyai sifat tahan asam terhadap
penghilangan warna dengan asam dan alkohol.
Kuman baru dapat dilihat dibawah mikroskop bila jumlahnya
paling sedikit 5.000 kuman dalam milliliter dahak.
Dahak yang baik untuk diperiksa adalah dahak kental dan
Pursten (Mucopurulant) berwarna hijau kekuning-kuningan
dengan volume 3-5/ml tiap pengambilan.
PENGUMPULAN DAHAK SPS :
1. Ditampung dalam pot dahak yang bermulut lebar
standart WHO.
2. Berpenampang 6 cm atau lebih.
3. Bertutup ulen.
4. Tidak mudah pecah dan tidak bocor.
PELAKSAAN SPS :
1. Sewaktu (S) Dahak dikumpulkan pada saat suspek
TBC dating berkunjung pertama kali.Pada saat pulang
suspek membawa sebuah pot dahak untuk
mengumpulkan dahak pada hari kedua.
2. Pagi (P) Dahak dikumpulkan dirumah pada hari kedua
segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan
diserahkan sendiri kepada petugas.
3. Sewaktu (S) Dahak dikumpulkan pada saat
menyerahkan dahak pagi.
TEMPAT PENGAMBILAN :
Peangambilan dahak dilakukan ditempat terbuka dan jauh
dari orang lain. Terkena sinar matahari langsung.
PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR CARA KERJA :
1. Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah
dan biarkan sampai dingin.
2. Ambil sedikit dahak yang purulent menggunakan ose.
3. Oleskan dahak secara merata pada permukaan kaca
sediaan dengan ukuran 2x3 cm.
4. Masukkan ose kedalam botol yang berisi pasir dan
alkohol 70% (atau menggunakan Lysol) dan digoyang-
goyangkan untuk melepas partikel yang melekat pada
ose.
5. Panaskan ose kembali sampai membara.
6. Keringkan diudara terbuka, jangan terkena sinar
matahari langsung atau diatas api.
7. Fiksasi sebanyak 3 kali (memerlukan waktu sekitar 3
sampai 5 detik).
8. Bentuk yang dikerjakan berbentuk spiral.
CARA PEWARNAAN :
1. Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak
dengan hapusan dahak dibagian atas.
2. Teteskan larutan Karbol Fuchsin 0,3% pada hapusan
dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan
dahak.
3. Panaskan dengan nyala api spiritus sampai keluar
uap selama 3-5’
4. Singkirkan api spiritus,diamkan selama 5’.
5. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat
warna yang terbebas terbuang.
6. Teteskan sediaan dengan HCL Alkohol 3% sampai
warna merah fuchsin hilang.
7. Bilas dengan air mengalir pelan.
8. Teteskan larutan Methylene Blue 0,3% pada sediaan
sampai menutupi seluruh permukaan.
9. Diamkan 10 -20 detik.
10. Bilas dengan air mengalir pelan.
11. Keringkan diatas rak pengering diudara terbuka.
PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 3/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR PEMBACAAN :
1. Cari lebih dahulu lapangan pandang dengan objektif
10x.
2. Teteskan 1 teteskan minyak emersi diatas hapusan
dahak.
3. Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10x dan
objektif 100x
4. Cari Basil Tahan Asam berbentuk batang berwarna
merah.
5. Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak
menggunakan skala IUATLD.
(-) Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100/lp
Scenty : Ditemukan 1 - 9 BTA dalam 100/lp
1+ : Ditemukan 10 - 99 BTA dalam 100/lp
2++ : Ditemukan 1 - 10 BTA dalam 1
lapangan, minimal dibaca 50 lp
3+++ : Ditemukan >10 BTA dalam 1
lapangan pandang, minimal dibaca
20 lp.

CATATAN :
1. Bila ditemukan 1-3 BTAS dalam 100/lp pemerikisaan
harus diulang.
2. Bila hasilnya tetap 1-3 BTA dilaporkan Negatif.
3. Bila ditemukan 4- 9 BTA dilaporkan Positif.
4. Setelah selesai, hasil dilapor ke ruangan/kepetugas
DOTS.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN High Density Lipoprotein merupakan cholesterol baik yang
membantu pengikisan, penumpukan cholesterol dipembuluh
darah, dan dikeluarkan melalui keringat dan urine
TUJUAN Untuk mengetahui kadar HDL cholesterol darah pada pasien
dalam mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.

PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia HDL


Cholesterol untuk pemeriksaan Lipid.

PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum


darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.

PELAKSANAAN :

1. Pipet reagensia HDL Cholesterol sebanyak 1


cc,masukkan kedalam tabung reaksi Pipet sampel serum
darah 10 µ campurkan kedalam reagensia Kocok
hingga homogen, Centrifugar tabung reaksi tersebut
selama 10 menit kecepatan 2500 rpm.
2. Pipet reagensia Cholesterol sebanyak 1 cc + dengan
10 µ supernatan yang sudah dicentrifuge.
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR 3. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila
menggunakan incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
4. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
5. Hasil akan terlihat di monitor.
6. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -

KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN CREATININ DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Creatinin adalah zat racun yang dihasilkan oleh tubulus-
tubulus pada semua bagian fungsi ginjal
TUJUAN Untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan ginjal pada pasien
dalam mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 50 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
5. Blue tip.
6. Botol berisi aquadest.

PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Creatinine


untuk pemeriksaan Creatinin Darah.

PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum darah


yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.

PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Creatinine sebanyak 1 cc,masukkan
kedalam tabung reaksi Pipet sample/serum darah 50 µ
campurkan kedalam reagensia Kocok hingga homogen,
2. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
3. Hasil akan terlihat di monitor.
4. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PEMERIKSAAN CREATININ DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PERHATIAN -

KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN DENGAN ALAT KX-21

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM VII/WRB
RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA 01.01.01 01 1/3
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah pemeriksaan darah yang sederhana / umum yang
harus diketahui meliputi haemoglobin, leukosit, led,
diffrensial
TUJUAN Untuk mengetahui kadar haemoglobin, leukosit, led,
diffrensial dalam darah pasien
PROSEDUR 1. PERSIAPAN ALAT :
a. Hidupkan alat dengan mengaktifkan tombol power
dari posisi off ke posisi on
b. Alat akan bekerja secara otomatis untuk
melaksanakan kalibrasi melalui rinsing
c. Dilayar monitor akan terlihat tulisan “ Auto Rinse “
dengan tanda bintang sebanyak 5 buah. Tunggu
hingga bintang tersebut terhapus satu persatu
d. Setelah tanda bintang habis, dilayar monitor akan
terrtulis “ Ready”
e. Alat sudah siap untuk dioperasikan.
2. PERSIAPAN SAMPEL DARAH :
Sample darah yang akan diperiksa adalah darah yang
sudah dicampur anti
koagulan (EDTA).
3. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN :
a. Sampel darah dikocok hingga homogen
b. Kemudian sample darah dimasukkan keselang
penghisap, pastikan ujung selang terendam kedalam
sample darah, sehingga penghisapan sample darah
sempurna.
c. Tekan tombol “ Start “ yang ada dibelakang selang,
maka sample darah akan terhisap secara otomatis.
Perhatikan lampu yang ada dialat. Selama proses
penghisapan sample darah, lampu akan berkedip.
Proses penghisapan selesai bila lampu berhenti
berkedip.
d. Keluarkan selang dari sample darah, Tunggu
beberapa saat, alat akan menghitung secara
otomatis dan hasil pemeriksaan akan keluar melalui
printer out put.
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN DENGAN ALAT KX-21

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM VII/WRB
RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA 01.01.01 01 2/3
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR e. Baca hasil pemeriksaan yang tercatat pada kertas
printer, sebagai berikut:
1) WBC ( White Blood Cell ) : Leukosit x 10³/ul
2) RBC ( Red Blood Cell ) : Eritrosit x 10 6/ul
3) HGB ( Haemoglobin ) : Haemoglobin gr
%
4) HCT ( Haematokrit ) : Hematokrit %
5) MCV ( Mean Corpuscular Volume ) : Satuannya
fl ( Femo Liter )
6) MCH ( Mean Corpuscular Hemoglobin ) :
Satuannya pg ( pico gram )
7) MCHC ( Mean Corpuscular Hemoglobin
Consentrasi ) : Satuannya %
8) PLT ( Platelet ) : Trombosit x 10 3
/ul
9) Lymph : Lymposit %
10)MXD : Monosit %
11)Neut : Neutrophil %
f. Untuk pemeriksaan darah berikutnya, lakukan
seperti no. 1 sampai no. 5
4. MEMATIKAN ALAT :
Setelah selesai pemeriksaan sample darah, alat bisa
dimatikan dengan cara :
a. Tekan tombol “ Shutdown “, maka dimonitor akan
tertulis “Shutdown’’.
b. Masukkan larutan cellclean keselang penghisap
alat sampai ujung selang terendam kedalam larutan
tersebut.
c. Tekan tombol no.1 pada alat, maka larutan
cellclean akan terhisap secara otomatis. Selama
proses penghisapan larutan, lampu akan berkedip.
Setelah selesai, lampu akan berhenti berkedip.
d. Keluarkan larutan cellclean dari selang penghisap.
Tunggu beberapa saat, alat akan melakukan
pencucian secara otomatis.
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN DENGAN ALAT KX-21

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM VII/WRB
RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA 01.01.01 01 3/3
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR e. Bila pencucian selesai, maka dilayar monitor akan
tertulis “POWER OFF” disertai suara mesin alat
akan berhenti.
f. Alat sudah bisa dimatikan dengan menekan tombol
power dari posisi on keposisi off.
PERHATIAN -

KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN DIFFTEL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah hitung jenis leukosit. Menghitung jenis leukosit
sampai seluruhnya berjumlah 100, dibawah mikroskop
dengan pewarnaan giemsa
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada
bentuk dan jumlah leukosit
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT : objek glass
PERSIAPAN REAGENSIA :
1. Methanol
2. Giemsa
3. Aquadest
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN :
1. Teteskan sample darah keatas objek glass ±2 cm dari
ujung objek glass.
2. Letakkan objek glass yang lain,letakkan disebelah kiri
tetesan sample darah dengan kaca objek glass
dipegang miring membentuk sudut 30 - 40°.
3. Sentuhkan objek glass tersebut ke sample darah
biarkan menyebar pada sisa kaca sampai mencapai ½
cm dari sudut kaca objek glass.
4. Segera geser kaca ke bagian kiri.
5. Biarkan sediaan itu kering.
PENGECATAN :
1. Letakkan sediaan diatas rak pengecatan dalam
keadaan rata.
2. Teteskan sediaan dengan larutan Methanol.
3. Biarkan selama 5 menit.
4. Teteskan dengan larutan Giemsa (yang telah
diencerkan dengan aquadest 1 : 10).
5. Biarkan selama 20 menit.
6. Cuci dengan air mengalir pelan.
7. Keringkan (jangan terkena sinar matahari langsung).
8. Periksa dibawah mikroskop.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN GLUCOSE DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah monosakarida utama dari produksi akhir karbohidrat
TUJUAN Untuk mengetahui kadar gula darah pasien dalam mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Glucose
untuk pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD).
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Glucose sebanyak 1 cc,masukkan
kedalam tabung reaksi Pipet sampel serum darah 10 µ
campurkan kedalam reagensia Kocok hingga homogen,
2. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila
menggunakan incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
3. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan
alat, masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan
hasilnya dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
4. Hasil akan terlihat di monitor.
5. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.

PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

08-02-2010
PROSEDUR TETAP

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah bagian dari lemak darah yang sifatnya menempel
pada dinding pembuluh darah (vena) yang menyebabkan
penumpukan
TUJUAN Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam darah pasien
dalam satuan mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia HDL
Cholesterol untuk pemeriksaan Lipid.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia HDL Cholesterol sebanyak 1
cc,masukkan kedalam tabung reaksi Pipet sampel
serum darah 10 µ campurkan kedalam reagensia
Kocok hingga homogen, Centrifugar tabung reaksi
tersebut selama 10 menit kecepatan 2500 rpm.
2. Pipet reagensia Cholesterol sebanyak 1 cc +
dengan 10 µ supernatan yang sudah dicentrifuge.
3. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila
menggunakan incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
4. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan
alat, masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan
hasilnya dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
5. Hasil akan terlihat di monitor.
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

08-02-2010
PROSEDUR TETAP

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR 6. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -

KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN LDL CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Low Density Lipoprotein merupakan cholesterol tidak baik
yang membantu mempercepat penumpukan cholesterol pada
dinding pembuluh darah
TUJUAN Untuk mengetahui kadar LDL cholesterol yang terkandung
dalam darah pasien pada mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom
6122 & 6124 dengan
mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia LDL
Cholesterol untuk pemeriksaan Lipid.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia LDL Cholesterol sebanyak 1
cc,masukkan kedalam tabung reaksi Pipet sampel serum
darah 10 µ campurkan kedalam reagensia Kocok hingga
homogen, Centrifugar tabung reaksi tersebut selama 10
menit kecepatan 2500 rpm.
2. Pipet reagensia Cholesterol sebanyak 1 cc + dengan
10 µ supernatan yang sudah dicentrifuge.
3. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila
menggunakan
incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
4. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
5. Hasil akan terlihat di monitor.
PEMERIKSAAN LDL CHOLESTEROL DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR 6. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -

KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FAECES

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah produksi akhir sampah zat makanan yang kita konsumsi
sehari-hari. dicerna didalam usus dengan bantuan bakteri
pengurai
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat kemampuan usus mencerna zat
makanan dan untuk mengetahui penyebab gangguan pada usus
pasien
PROSEDUR PERSIAPAN/KESEDIAAN PASIEN :
- Berikan botol / cawan, lidi kecil kepada pasien/perawat
dinas ruangan untuk pengambilan sample faeces.
PERSIAPAN ALAT UNTUK PEMERIKSAAN FAECES :
1. Botol/cawan & penutup.
2. Tangkai pengaduk/lidi kecil.
3. Objeck glass & deck glass.
4. Reagensia.
5. Pipet tetes.
6. Microscope.
PEMERIKSAAN FAECES :
1. Cara Makroskopis.
a. Bentuk faeces.
b. Warna faeces.
2. Cara Mikroskopis.
a. Ambil praeparat, tetesi eosin 1 %.
b. Ambil faeces seujung lidi, campur sampai homogen.
c. Tutup dengan deck glass.
d. Lihat dibawah microscope dengan pembesaran 10x -
40x.
e. Tulis hasil yang didapat.
CATATAN : Setelah selesai hasil dikoreksi dan dibuat laporan
hasil pemeriksaan.
1. Kemudian serahkan ke Dokter PK untuk dikoreksi dan
ditanda tangani.
2. Setelah selesai dikoreksi hasil diserahkan kepada pasien
dengan cara dilipat.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FAECES

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah bagian percabangan pembuluh darah yang paling
kecil. pengambilan sampel biasanya di ujung jari
TUJUAN Untuk mengetahui golongan darah dan biasa digunakan
untuk membuat sadt (sediaan apos darah tepi)
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Needle
2. Kapas alcohol
3. Objek glass
4. Plaster
5. Tempat sampah
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien duduk di kursi pengambilan darah
2. Pilih ujung jari pasien yang lembut
PELAKSANAAN PENGAMBILAN DARAH :
1. Sebelum pengambilan sample darah pasien, urut jari
pasien ditempat pengambilan sample darah.
2. Bersihkan ujung jari pasien ditempat pengambilan darah
dengan kapas alkohol.
3. Tusukkan needle keujung jari tempat pengambilan
sample.
4. Darah yang keluar dari ujung jari teteskan ke atas objek
glass.
5. Bersihkan bekas tusukan needle dengan kapas alkohol.
6. Tutup dengan plaster.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN SGOT DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Serum Glutamat Oxalat Transaminase adalah enzym yang
diproduksi oleh hepar dan jantung
TUJUAN Untuk mengetahui kegagalan pada fungsi hepar dan jantung
pasien dalam u/l
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom 6122
& 6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 100 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia ASAT (GOT)
untuk pemeriksaan SGOT Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia ASAT (GOT) sebanyak 1 cc, masukkan
kedalam tabung reaksi Pipet sampel/serum darah 100 µ
campurkan kedalam reagensia Kocok
hingga homogen,
2. Langsung masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan
hasilnya dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
3. Hasil akan terlihat di monitor.
4. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN SGPT DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Serum Glutamat Pyruvat Transaminase adalah enzym yang
diproduksi oleh hepar. Bila terjadi kerusakan akan meninggi
pada serum
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat kerusakan pada fungsi hepar
pasien dalam u/l
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom 6122 &
6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 100 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia ASAT (GPT)
untuk pemeriksaan SGPT Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia ASAT (GPT) sebanyak 1 cc, masukkan
kedalam tabung reaksi Pipet sampel/serum darah 100 µ
campurkan kedalam reagensia Kocok hingga homogen,
2. Langsung masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan
hasilnya dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
3. Hasil akan terlihat di monitor.
4. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN UREUM DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah salah satu zat racun yang dihasilkan oleh tubulus-
tubulus pada semua fungsi ginjal
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat kerusakan ginjal mengeluarkan zat-
zat racun dalam darah dalam satuan mg %
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom 6122 &
6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Urea untuk
pemeriksaan Ureum Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Urea sebanyak 1 cc,masukkan kedalam
tabung reaksi Pipet sampel/serum darah 10 µ campurkan
kedalam reagensia Kocok hingga homogen, diamkan 5
menit, kemudian tambahkan 1 cc Reagen Urea II,
campur
2. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila menggunakan
incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
3. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
4. Hasil akan terlihat di monitor.
5. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN Adalah zat racun / sampah sebagai hasil akhir makanan –
minuman yang dikonsumsi sehari-hari dan di saring melalui
ginjal
TUJUAN Untuk mengetahui kadar gula, bilirubin, urobilin, protein dan
sedimen urine
PROSEDUR ALAT-ALAT : microscope, object glass, deck glass, tabung
reaksi besar dan kecil, gelas ukur 100 cc, pipet hisap 10 cc &
1 cc, pipet tetes, tangkai pegangan tabung, tangkai
pengaduk dan lidi kecil, kertas saring, lampu bunsen,
Botol/cawan & penutup centrifuge
Reagensia : alcohol 76 %, bran spritus, jodium tuntur 1 %,
bennedict lart, tymol kris, ehrlich lart, asam acetat 6 %, kertas
lakmus
PERSIAPAN / KESEDIAAN PASIEN :
- Berikan botol/cawan kepada pasien/perawat dinas
ruangan untuk pengambilan sample urine
PERSIAPAN ALAT UNTUK PEMERIKSAAN URINE :
1. Botol/cawan & penutup
2. Nyalakan api Bunsen
3. Sediakan tabung & tangkai pegangan
4. Sediakan pipet 10 cc & 1 cc
5. Sedikan pipet tetes
6. Sediakan objeck glass & deck glass
7. Microscope
8. Sediakan Reagensia
9. Sediakan urine sample
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE :
1. Ambil urine dengan pipet dari botol sample kurang
lebih 4 cc
2. Masukkan ketabung pyrex
3. Lalu bakar dengan cara kemiringan 45 derajat sampai
mendidih
4. Apabila keruh, tetesi dengan asam acetate 6%
sebanyak 3-5 tetes, dinginkan
5. Dan bakar kembali
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR 6. Apabila tetap keruh, berarti Protein positif ( Protein
positif 1- 4 )
7. Apabila kekeruhan hilang, berarti Protein Negatif
PEMERIKSAAN REDUKSI URINE :
1. Ambil ( pipet ) Reagen Benedict sebanyak lebih
kurang 4 cc
2. Masukkan ke tabung pyrex
3. Tambahkan sample urine lebih kurang 1 cc dengan
pipet
4. Bakar diatas Bunsen dengan kemiringan 45 derajat
sampai mendidih, dinginkan
5. Apabila tidak terjadi perubahan warna, berati hasil
Reduksi Negatif
6. Apabila terjadi perubahan warna hijau hasil positif 1
7. Apabila terjadi perubahan warna kuning hasil positif 2
8. Apabila terjadi perubahan warna Orange hasil positif 3
9. Apabila terjadi perubahan warna Merah bata hasil
positif 4
PEMERIKSAAN BILIRUBIN URINE :
1. Ambil sample urine dengan pipet lebih kurang 2 cc
2. Masukkan ke dalam tabung pyrex kecil
3. Pegang miring 45 derajat pada tabung urine
4. Tetesi Reagen Jodium Tuntur 1% dengan cara pipet
reagen pegang tegak lurus
5. Sentuhkan pada tabung urine
6. Apabila tidak terdapat Cincin berwarna hijau jernih
diantara Reagen Jodium dan urine berarti Bilirubin
Negatif
7. Apabila terdapat cincin warna hijau jernih,berarti
Bilirubin Positif
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 3/3


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PROSEDUR PEMERIKSAAN UROBILIN URINE :
1. Ambil sample urine dengan pipet lebih kurang 2 cc
2. Masukkan ketabung pyrex kecil
3. Tetesi dengan reagensia Ehrlich 3 - 5 tetes
4. Apabila tidak terjadi perubahan warna pada urine
maka hasil urobilin Negatif
5. Apabila terjadi perubahan warna lembayung pada
urine maka hasil urobilin positif
SEDIMENT (ENDAPAN) URINE :
1. Pipet lebih kurang 2 cc sample urine
2. Masukkan kedalam tabung pyrex kecil sebanyak 2
buah isinya anaparta
3. Putar dengan centrifugar, tuang kepraeparat
4. Tutup dengan deck glass
5. Lihat dibawah microscope pembesaran 10x-40x
6. Tulis hasil yang didapat
Pelaporan hasil: Eritrosit, Leukosit, Epitel, Kristal
PERHATIAN -
KEBIJAKAN -
UNIT TERKAIT Bagian Patologi Klinik
PEMERIKSAAN URIC ACID DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN

TUJUAN

PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :


1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom 6122 &
6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 20 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Uric acid
untuk pemeriksaan Uric acid Darah.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum
darah yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Uric acid sebanyak 1 cc, masukkan
kedalam tabung reaksi
Pipet sampel/serum darah 20 µ campurkan kedalam
reagensia Kocok hingga
homogen,
2. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar,apabila menggunakan
incubator pada suhu
37°C selama ±5’.
3. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet
4. kemudian bacakan hasilnya dengan alat Eppendorf Ecom
6122 & 6124
5. Hasil akan terlihat di monitor.
6. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PEMERIKSAAN URIC ACID DARAH DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 2/2


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PERHATIAN

KEBIJAKAN
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN TRIGLYCERIDA DENGAN
ALAT EPPENDORF ECOM 6122 & 6124

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KESDAM VII/WRB 01.01.01 01 1/1


RUMKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA
Jl. Jend. Sudirman No. 27 Makassar
Tanggal Terbit Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit

PROSEDUR TETAP 08-02-2010

Dr. M.R Budiyono, Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32937
PENGERTIAN

TUJUAN

PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :


1. Hidupkan Alat Spectrofotometer Eppendorf Ecom 6122 &
6124 dengan mengaktifkan tombol on-off.
2. Siapkan tabung reaksi.
3. Siapkan micropipet 10 µ.
4. Rak tabung.
5. Yellow tip.
6. Blue tip.
7. Botol berisi aquadest.
PERSIAPAN REAGENSIA : siapkan reagensia Triglycerida
untuk pemeriksaan Lipid.
PERSIAPAN SAMPEL DARAH : siapkan sampel/serum darah
yang sudah dicentrifuge terlebih dahulu.
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Pipet reagensia Triglycerida sebanyak 1 cc,masukkan
kedalam tabung reaksi Pipet sampel serum darah 10 µ
campurkan kedalam reagensia Kocok hingga homogen.
2. Tunggu ±10’ dalam suhu kamar, apabila menggunakan
incubator pada suhu 37 °C selama ±5’.
3. Apabila sampel sudah siap untuk dibaca dengan alat,
masukkan kedalam kuvet kemudian bacakan hasilnya
dengan alat Eppendorf Ecom 6122 & 6124
4. Hasil akan terlihat di monitor.
5. Catat hasil pemeriksaan dengan buku yang telah
disediakan.
PERHATIAN
KEBIJAKAN
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai