Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LEVEL PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP KINERJA

PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN HIDUP, FCR, TINGKA KECERNAAN


PROTEIN PADA BENIH IKAN LELE LOKAL (Clarias sp.)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas utama perikanan. Lele bersifat
omnivora cenderung karnivora, Ikan karnivora umumnya kurang mampu dalam pemanfaatan
karbohidrat. Penyebab kurangnya kemampuan ikan memanfaatkan karbohidrat pakan karena
tidak memiliki enzim pencernaan yang memadai di dalam saluran pencernaan [ CITATION
Ars07 \l 1057 ]. Menurut[ CITATION Sar091 \l 1057 ], dibandingkan dengan hewan darat yang
mampu memanfaatkan karbohidrat sebesar 50-77%, ikan omnivora dan herbivora mampu
memanfaatkan karbohidrat 30-40% sedangkan ikan karnivor hanya mampu memanfaatkan
karbohidrat 10-20%.

Kualitas pakan ditentukan jumlah protein yang akan meningkatkan pertumbuhan ikan
lele. Protein ikan biasanya berasal dari protein nabati dan hewani. Protein nabati adalah
kandungan protein yang terdapat pada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
kacang kedelai, biji labu, kacang, kentang, jagung, dan lain – lain. Protein hewani adalah
kandungan protein yang terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan,
telur, udang, cumi, kerang, dan lain- lain[ CITATION Han10 \l 1057 ].

Protein merupakan zat makanan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh,


pembentukan jaringan, penggantian jaringan-jaringan tubuh yang rusak, serta penambahan
protein tubuh dalam proses pertumbuhan [ CITATION Cow72 \l 1057 ].

Protein merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Harga protein
dipasaran sangatlah mahal dibandingkat karbohidrat dan lemak, sehingga protein dibutuhkan
sebagai indikator pertumbuhan dan menggatikan jaringan-jaringan yang tidak bagus
[ CITATION San88 \l 1057 ] . Menurut [ CITATION Hal73 \l 1057 ] menyatakan bahwa protein
merupakan bagian terpenting yang ada didalam tubuh ikan, yang dapat menentukan tingkat
pertumbuhan pada ikan, oleh karena itu dalam menetukan nilai kebutuhan nutrien yang
dimanfaatkan oleh tubuh, tingkat kebutuhan protein sangat harus didahulukan terlebih

1
dahulu. Dalam pemanfaatan kebutuhan protein yang digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan ikan yang dipengaruhi oleh kualitas protein, ukuran ikan, kandungan energi
pakan, suhu air, umur ikan dan tingkat pemberian pakan pada ikan[ CITATION Nat83 \l 1057 ].

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pentingnya protein
terhadap kinerja pertumbuhan, kelangsungan hidup, fcr, tingka kecemaan protein pada benih
ikan lele lokal (Clarias sp.).

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh level protein yang
berbeda terhadap kinerja pertumbuhan, kelangsungan hidup, fcr, tingka kecemaan protein
pada benih ikan lele lokal (Clarias sp.).

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang ikan lele
lokal (Clarias sp) dan memberikan pengetahuan bahwa pengaruh pemberian protein yang
berbeda bagi pertumbuhan dan kelangsungan lele lokal (Clarias sp).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Lele

Menurut [ CITATION Pra141 \l 1057 ] ikan lele memiliki kedudukan taksonomi sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ossariophyyci
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus.

2.2 Morfologi Ikan Lele

Ikan lele adalah ikan yang hidup di lingkungan perairan yang sangat bernilai tinggi
dan banyak di sukai oleh masyarakat indonesia. Ikan lele termasuk ikan yang lebih aktif
mencari makan di malam hari atau bisa disebut nocturnal. Ikan lele biasanya mempunyai
warna kehitaman atau biasanya ke abu abuan dengan tubuh memanjang dan pipih ke bawah.
Mempunyai kepala yang pipih dan tidak mempunyai sisik, kemudian ikan ini mempunayi
alat pernafasan bantuan. Pada ikan lele insang nya berukuran kecil dan terdapat dibagian
kepala. Ikan lele ini biasanya mempunyai jumlah sirip sebanyak 68-79, dan di bagian sirip
dada sebanyak 9-10, selanjutnya dibagian sirip perut sebanyak 5-6, kemudian sirip di bagian
dubur sebanyak 50-60, dan ikan lele ini mempunyai 4 pasang sungut. Sirip dada pada ikan
lele ini biasanya di lengkapi dengan patin atau duri tajam yang memiliki panjang magsimal
sampai denag 400 mm. Mata ikan lele ini biasanya berukuran 1/8 dari panjang kepalanya.
Dan yang terakhir gigi pada ikan lele berbentuk villoform dan biasanya menempel pada
rahangnya [ CITATION Pra141 \l 1057 ].

Ikan lele (clarias gariepinu) adalah suatu spesies komoditi perikanan yang sangat
digemari dimasyarakat indonesia. Ikan lele ini biasanya terdapat dibeberapa benua seperti
benua afrika dan pada tahun 1984 ikan lele ini berkembang pertama kali diindonesia.
2.3 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran baik panjang, bobot maupun volume dalam
kurun waktu tertentu, atau dapat juga diartikan sebagai pertambahan jaringan akibat dari

3
pembelahan sel secara mitosis, yang terjadi apabila ada kelebihan pasokan energi dan
protein. Persiapan air media merupakan hal yang sangat penting dalam pemeliharaan ikan.
Karena tempat hidup ikan ada di air, dan di persiapkan sebaik mungkin demi menjaga
kualitas air dalam suatu media [ CITATION Ema10 \l 1057 ].
Pada umumnya, ikan akan tumbuh secara terus menerus sepanjang hidupnya. Proses
ini yang akan menyebabkan pertumbuhan menjadi suatu aspek yang wajib di ketahui dan di
pelajari dalam lingkup perikanan karena pertumbuhan menjadi salah satu indikator untuk
mengetahui kesehatan dan populasi yang baik bagi individu ikan. Dalam arti kata yang
sederhana pertumbuhan dapat di kata kan sebagai sertambah nya bobot, panjang, dan ukuran
dalam kurun waktu yang singkat, sedangkan untuk pertumbuhan bagi populasi sebagai
pertambahan jumlah ikan. Tetapi kalau kita ingin melihat lebih lanjut, sebenarnya
pertumbuhan itu adalah proses biologis yang lengkap dan banyak fakor yang mempengaruhi
pertumbuhan tersebut [ CITATION Wah063 \l 1057 ]
Pertumbuhan dapat di artikan sebagai bertambahnya atau berubahnya ukuran
(panjang, bobot) ikan pada kurun waktu tertentu atau berubahnya kalori yang disimpan
menjadi jaringan somatik dan reproduksi. Energi dari makanan (I), yang terukur sebagai
kalori, merupakan energi yang dikeluarkan untuk metabolisme (M) atau pertumbuhan (G)
merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan. Hal ini dapat dituliskan dalam
persamaan : I = M + G + E Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3 – 5 tahun.
Pada ikan tua walaupun pertumbuhan itu terus tetapi berjalan dengan lambat. Hal ini
disebabkan ikan yang sudah tua pada umumnya kekurangan makanan untuk tumbuh, di
karenakan hampir semua makanan nya di konsumsi untuk kelangsungan hidup dan untuk
bergerak di dalam air [ CITATION Wah063 \l 1057 ].
2.4 Protein
Protein merupakan zat makanan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh,
pembentukan jaringan, penggantian jaringan-jaringan tubuh yang rusak, serta penambahan
protein tubuh dalam proses pertumbuhan [ CITATION Cow72 \l 1057 ].

Protein merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Harga protein
dipasaran sangatlah mahal dibandingkat karbohidrat dan lemak, sehingga protein dibutuhkan
sebagai indikator pertumbuhan dan menggatikan jaringan-jaringan yang tidak bagus
[ CITATION San88 \l 1057 ]. Menurut [ CITATION Hal73 \l 1057 ] menyatakan bahwa protein
merupakan bagian terpenting yang ada didalam tubuh ikan, yang dapat menentukan tingkat
pertumbuhan pada ikan, oleh karena itu dalam menetukan nilai kebutuhan nutrien yang

4
dimanfaatkan oleh tubuh, tingkat kebutuhan protein sangat harus didahulukan terlebih
dahulu. Dalam pemanfaatan kebutuhan protein yang digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan ikan yang dipengaruhi oleh kualitas protein, ukuran ikan, kandungan energi
pakan, suhu air, umur ikan dan tingkat pemberian pakan pada ikan [ CITATION Nat83 \l 1057 ].

2.5 FCR Ikan


FCR (Food Conversion Ratio) merupakan perbandingan antara berat pakan yang
telah diberi dalam siklus yang telah ditentukan dengan berat badan total yang dihasilkan.
Pakan yang digunakan akan ditentukan dengan mengakumulasikan berat benih sebelum
ditebar hingga panen. Sederhananya FCR dapat disimpulkan sebagai sebuah perhitungan
dan seefesien apakah komoditas yang dipelihara yang dapat mengkonversikan pakan
menjadi bobot.
2.6 Tingka Kecernaan Protein
Kecernaan ialah bagian dari pakan yang akan dikonsumsi oleh ikan dan tidak akan
keluar sebagai fases[ CITATION Aff92 \l 1033 ]. Nilai kecernaan banyak mengandung nilai
nutrisi pada bahan maupun energi yang dapat diserap dan digunakan oleh ikan, kecernaan
merukan suatu evaluasi kuantitatif dari pemanfaatan pakan maupun nutrisi. Dalam tingkat
kecernaan pada pakan dapat di bagi menjadi kecernaan total dan protein[ CITATION Nat83 \l
1057 ].

5
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan pada bulan Maret sampai dengan April
2022 di Balai Benih Ikan Jeuram.
3.2 Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian

No Alat Kegunaan Jumlah


1 Akuarium Sebagai tempat pemeliharaan ikan, 10 buah
2 pH meter Untuk mengukur kadar asam dan basa 24 biji
media uji
3 Aerator Untuk menjaga kandungan oksigen 5 buah
dalam media
4 Termometer Untuk mengukur suhu 1 buah
batang
5 Timbangan Untuk mengukur berat ikan 3 buah
analitik
6 Mistar Untuk mengukur panjang ikan 4 buah
7 Serok Untuk menangkap ikan 1 buah
8 Selang sifon Untuk membuang sisa metabolisme 1 buah
9 Alat tulis Untuk Mencatat data hasil penelitian 1 buah
10 Camera untuk dokumentasi 1 buah

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian

No Bahan Jumlah
1 Benih ikan lele
1000 Ekor
sangkuriang
2 Pakan alami
120 Buah
kuning telor bebek
3 Pakan buatan
1/2 Karung
(pelet)
4 Air sumur -

3.3 Prosedur dan Pendekatan Penelitian


1. Persiapan wadah
Persiapan dimulai dari menyiapkan alat dan bahan penelitian, yaitu pembersihan
wadah plastik agar tehindar dari zat kimia dan pengisian air.

2. Persiapan benih
6
Pada penelitian kali ini benih yang di pakai adalah benih dari Balai Benih Ikan
Jeuram dalam keadaan sehat dan tidak tersrang penyakit seperti bintik bintik putih
(White Spot), ikan ini mempunyai warna yang cerah, berenang dengan lincah, dan
bentuk tubuh yang mulus.
3. Penebaran benih
Jumlah ikan yang ditebarkan sebanyak 1000 ekor dengan dengan umur benih
15 hari. Adapun untuk langkah yang dilakukan pada saat penebaran ikan dimulai
dengan :

• Menghitung jumlah padat tebar pada setiap wadah pemeliharaan


• Mengukur berat dan panjang pada awal penebaran ikan
• Benih yang di tebar ke 10 wadah percobaan dengan padat tebar 100 ekor benih
pada setiap wadah
4. Pemberian Pakan
Pada penelitian kali ini pemberian pakan dengan kadar protein yang berbeda
dilakukan sebanyak 3x sehari dengan dosis 5%. Dengan waktu pemberian pada jam
08.30, 13.30, dan 17.30.

5. Pengukuran panjang dan berat


Pada penelitian kali ini, tahap terakhir adalah dengan pengukuran panjang
dan berat ikan uji setelah dilakukan nya masa adaptasi dari 3 hari awal pengamatan,
kemudian dilanjutkan dengan pengamatan pada panjang dan berat ikan sebanyak 4
kali dalam 2 bulan penelitian. Pengukuran ikan di awali dengan moncong kepala
sampai dengan ujung ekor ikan. Dan yang terakhir dilakukan nya penimbangan pada
benih ikan selama 2 bulan kemudian.

Parameter Yang Diuji


1. FCR (Feed Covertion Ratio)
FCR (Feed Covertion Ratio) Rasio konversi pakan dihitung menurut
[ CITATION Eff97 \l 1057 ], sebagai berikut :

Keterangan :

FCR : Rasio Konversi Pakan


F : Jumlah total pakan yang
diberikan (g)
Wt : Bobot total ikan pada akhir
penelitian (g)

7
Wo : Bobot total ikan pada awal
penelitian (g)
D : Bobot ikan yang mati selam
a
penelitian (g)

2. Kelangsungan Hidup Ikan

SR= Nt/No x 100%

Ket :
SR = Kelangsungan hidup
Nt = Jumlah benih akhir (Ekor)
No = Jumlah benih awal penelitian (Ekor)

3. Pertumbuhan Ikan
𝐒𝐆𝐑= (𝐥𝐧𝐖−𝐥𝐧𝐖𝟎𝐭) 𝐱 𝟏𝟎𝟎
t
Keterangan :
SGR : Laju pertumbuhan Spesifik (%)
Wt : bobot ikan pada akhir penelitian
W0 : bobot ikan pada awal penelitian
t :Waktu pemeliharaan (hari)
4. Konversi dan Effesiensi
Pakan [ CITATION Mud00 \l 1057 ] mengemukakan bahwa konversi pakan
dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:
Kp : Konversi pakan
Wt : Berat akhir ikan uji (gram)
Wo : Berat awal ikan uji (gram)
D : Jumlah ikan mati selama penelitian (ekor)
F : Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (gram)
3.4 Metode Pengumpulan Sampel
Metode pengambilan sempel adalah dengan pengambilan sampel sebanyak
1000 ekor ikan lele dengan 2 kali pengambilan sampel dalam 1 bulan.

3.5 Analisis Data

8
Data yang diperoleh yakni jumlah telur ikan lele yang menetas, kemudian
dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA).

9
DAFTAR PUSTAKA

(NRC)., N. R. (1983). Nutrient Requirement of Warmwater Fishes and Shellfishes. National


Academy of Sciences.Washington DC,, 102.

Affandi, R, Sjafei, D., Rahardjo, M., & Sulistiono. (1992). Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja
Laboratorium. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu.

Arsyansyah, H, I. M., & Jusadi., D. (2007). Kinerja Pertumbuhan Juvenil LeleDumbo


(Clarias sp.) yang Diberi Pakan dengan Kandungan Kromium Berbeda. Jurnal
Akuakultur Indonesia, 171-176.

CB, S., Lovell, & RT. (1988). Kebutuhan Asam Amino untuk Pertumbuhan Ikan Nila. Jurnal
Nutrisi, 1540-1546.

Cowey, CB, & Sargent, J. (1972). Fish Nutrition. Advances in Marine Biology, 303 - 477.

Effendie. (1997). Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta., 105. Hal.

Emaliana., S. U. (2010). Pengaruh Perbedaan Suhu terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Mas
Koi (Cyprinus carpio). Universitas Sumatera Utara, Medan.

Halver, Coats, J., Yoe, C. D., Dupree, H., & Post, G. (1973.). Nutrient Requirements of
Trout, Salmon, and Catfish. Nat. Acad. Sc, Washington DC, Nat. Res. Counc., Sen No
11, 57.

Handajani, & Widodo, H. (2010). Nutrisi Ikan. Malang: UMM. Press.

Mudjiman, & A. (2000). Makanan Ikan. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

P, S. E., Mokoginta, I., & Jusadi, D. (2009). Pengaruh Pemberian Kromium Ragi dalam
Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr).
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 17-23.

Pratiwi. (2014). Pertumbuhan ikan lele sangkuriang dalam budidaya ikan lele jombang.
Tanggerang: Fakultas sains dan teknologi. Universitas islam negri syarif hidayatullah.

Sari, Mokoginta, E. P., & Jusadi., D. (2009). Pengaruh Pemberian Kromium Ragi dalam
Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr).
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 17-23.

Wahyuningsih, & Barus. (2006). Medan, Sumatra Utara: Ikhtiologi, Departemen Teknologi
FMIFA.

10
11

Anda mungkin juga menyukai