LEMBAR KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
Dosen Pengampu Mata kuliah : Dr. Iis Nur Asyiah, SP.,MP
Pokok Bahasan : Metabolisme Sekunder
Model Pembelajaran : Diskusi dan penugasan

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Fitria Rahmawati Putri/190210103110/B
Pertemuan Ke Enam
Hari/Tanggal Kamis/30 September 2021
BAHAN DISKUSI
IN NATURAL HABITATS, plants are surrounded by an enormous number of
potential enemies. Nearly all ecosystems contain a wide variety of bacteria,
viruses,
fungi, nematodes, mites, insects, mammals, and other herbivorous animals. By
their nature, plants cannot avoid these herbivores and pathogens simply by
moving away; they must protect themselves in other ways.

The cuticle (a waxy outer layer) and the periderm (secondary protective tissue),
besides retarding water loss, provide barriers to bacterial and fungal entry. In
addition, a group of plant compounds known as secondary metabolites defend
plants against a variety of herbivores and pathogenic microbes. Secondary
compounds may serve other important functions as well, such as structural
support, as in the case of lignin, or pigments, as in the case of the anthocyanins.
JAWAB PERTANYAAN
1. Tulislah satu satu jenis metabolit sekunder tumbuhan, lengkapi dengan asal
tumbuhan dan bagian utamanya, struktur kimia, dan golongan
senyawanya.
Fenolik atau polifenol dan flavonoid merupakan salah satu
kelompok senyawa metabolit sekunder tumbuhan. Tumbuhan
dengan family Euphorbiaceae, genus Macaranga memiliki lebih dari
26 spesies dengan 190 senyawa metabolit sekunder telah
diidentifikasi dengan senyawa fenolik sebagai kelompok senyawa
utamanya. Senyawa ini banyak ditemukan pada bagian daunnya
(Megawati et al, 2021:2).
 Senyawa Fenolik memiliki satu atau lebih gugus hidroksil yang
menempel di gugus aromatik dan terdapat lebih dari 8.000 jenis.

2. Apakah metabolit sekunder tersebut dapat berperan dalam mengatasi

permasalahan manusia? Jelaskan!
Senyawa fenolik ini merupakan bagian dari kelompok senyawa
polifenol yang berfungsi sebagai antidiabetes. Enzim α-glukosidase
yang terdapat dalam senyawa ini dapat digunakan untuk menguji
aktivitas antidiabetes karena dapat memecah karbohidrat menjadi
glukosa pada usus halus manusia. Hasil uji aktivitas antidiabetes
(IC50) dari ekstrak dan fraksi-fraksi didapatkan nilai tertinggi pada
fraksi etil asetat daun M.hispida mempunyai nilai IC50 21,91μg/mL
(Megawati et al, 2021:2).

3. Jika jawaban Anda No 3 Ya, berikan gambaran bagaimana cara

mengeksplorasi metabolit sekunder tersebut secara berkelanjutan!
Dalam menghambat aktivitas enzim α-glukosidase, sehingga dapat
menurunkan kadar gula dalam darah. Kuersetin digunakan sebagai
control positif standar antidiabetes dengan nilai IC50 4,98 μg/mL.
Prinsip penentuan flavonoid menggunakan metode kolorimetri
AlCl3 adalah terbentuknya kompleks antara AlCl3 dan gugus keton
pada atom C4 dan juga dengan gugus hidroksil pada atom C3 atau
C4 tetangga flavon dan flavonol. Oleh karena itu, metode ini dapat
digunakan untuk menentukan jumlah flavonoid dari golongan
flavon dan flavonol. Quercetin adalah flavonoid dari gugus flavonol
yang memiliki gugus keton pada C4 dan memiliki gugus hidroksil
pada atom C3 atau C5 yang dekat dengan flavon dan flavonol.
Kandungan total flavonoid secara berurutan dari yang terbesar
adalah fraksi heksana 58,50%, fraksi metanol 21,5%, fraksi etil asetat
6,14%, fraksi butanol 2,62 n fraksi air 1,76% (Latifah et al, 2014:5).
DAFTAR PUSTAKA:
Megawati, M., Fajriah, S., Supriadi, E., & Widiyarti, G. (2021). Kandungan Fenolik
dan Flavonoid Total Daun Macaranga hispida (Blume) Mull. Arg
sebagai Kandidat Obat Antidiabetes. Jurnal Kefarmasian Indonesia,
11(1), 1-7. https://doi.org/10.22435/jki.v11i1.2846
Latifah, N. J. (2014). Uji Aktivitas Jamu Gendong Beras Kencur (Oryza Sativa L.;
Kaempferia Galanga L.) sebagai Antidiabetes pada Tikus Putih Jantan
Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin. Jurnal Mahasiswa Farmasi
Fakultas Kedokteran UNTAN, 1(1).